NovelToon NovelToon
Oh My Boss 2 (Real Life)

Oh My Boss 2 (Real Life)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: queen_

Kembali ke kehidupan nyata membuat Azalea senang sekaligus sedih. Ada rasa tak rela ketika mengetahui jika dirinya kembali.

Pertemuannya dengan Allarick, CEO baru tempatnya bekerja membuat Azalea banyak merasakan dejavu ketika mereka bersama. Ada banyak persamaan yang ia rasakan ketika bersama Allarick.

"Siapa kamu sebenarnya Allarick?"

"Waktu akan menjawab semuanya Aza, siapa aku, bagaimana kita, perasaan ku dan kamu."

Allarick yang selalu menjawab dengan teka-teki membuat Azalea semakin penasaran akan sosoknya.

"Bagaimana jika aku adalah dia?"

"... "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queen_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMB! 2 (Real Life) 3

Selamat Membaca

*****

Azalea tengah bersiap-siap merapikan penampilannya. Mengingat jika hari ini adalah pelantikan CEO baru, ia berniat memberikan kesan yang baik di hari pertamanya bekerja dengan CEO baru itu.

Pilihan Azalea jatuh pada rok span coklat susu dengan kemeja broken white. Ia membiarkan rambutnya tergerai membuatnya semakin terlihat cantik.

"Perfect," gumam Azalea memperhatikan seluruh penampilannya.

Setelah puas dengan penampilannya, ia keluar dan turun menuju meja makan. Di sana mama dan papanya sudah menunggu dengan Deo yang meminum secangkir teh.

"Pagi ma, pa," sapa Azalea menarik kursi untuk diduduki.

"Pagi sayang," balas Tara.

"Pagi kesayangan papa~," balas Deo. "Yakin ingin ke kantor hari ini? Kamu sudah kuat?"

Azalea mengangguk yakin, "Tentu saja. Aku sudah sehat pa. Papa tenang saja, tidak perlu khawatir ok?"

"Jika terjadi sesuatu segera kabari papa dan mama, mengerti?" kata Deo.

Azalea mengangguk.

Setelah percakapan singkat itu, ritual sarapan akhirnya di mulai. Suasana hening namun terasa tetap hangat. Azalea rindu suasana ini. Lagi-lagi ia tersenyum tipis.

15 menit kemudian....

"Lea berangkat ma, pa," pamit Lea sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya. Tak lupa ia mengecup pipi Tara dan Deo yang sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil hingga sekarang.

Azalea pergi menaiki mobil pribadinya. Ia menghela napas sejenak sebelum akhirnya menyalakan mobil dan pergi dari area kediamannya. Azalea memutar lagu kesukaaanya agar tak terlalu merasa kesepian. Sesekali ia mengikuti lirik lagu dan bersenandung kecil.

Tak terasa ia sampai di depan bangunan besar yang menjulang tinggi. Azalea turun dan memasuki perusahaan itu. Tak jarang ia tersenyum ketika mendapat sapaan dari beberapa karyawan kantor.

Hingga sampailah Azalea memasuki lift. Awalnya ia hanya sendiri, tapi tiba-tiba lift terbuka menampilkan seorang pria dengan setelan jas yang sangat rapi. Azalea menggeser tubuhnya ke samping, memberi ruang pada pria itu tepat di sebelahnya. Tingginya yang hanya mencapai bahu pria itu membuat Azalea tida bisa melihat dengan jelas wajahnya.

Pintu lift kembali tertutup. Keheningan menyapa keduanya. Azalea yang melirik ke samping dinding lift dan pria itu dengan diamnya. "Apa dia karyawan baru? Tapi kenapa terlihat seperti pimpinan? Tubuhnya tinggi sekali." 

Belum sampai di lantai yang diinginkan, tiba-tiba saja lift sedikit goyang membuat Azalea oleng dan tanpa sengaja memegang erat lengan pria itu.

"Lepas."

Mendengar suara dingin nan tajam memasuki indra pendengarannya, Azalea mendongak. Wajah tampan dengan pahatan sempurna tengah menatapnya tajam. Ia melihat tangannya yang memegang lengan pria itu dan melotot.

"Astaga! Maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja," ucap Azalea membungkuk beberapa kali.

Tidak ada jawaban. Pria itu hanya menatapnya sekilas daa kembali fokus ke depan. Tak lama kemudian pintu lift terbuka menampilkan dua orang berjas hitam di sisi kanan dan kiri.

"Periksa lift ini,"

"Baik pak."

Azalea mengerutkan keningnya. Siapa pria ini? Kenapa mereka menurut padanya? Batinnya terus bertanya-tanya. Namun tak urung Lea juga turun karena lantai itu juga tujuannya. Ia segera menuju ke aula dimana acara pelantikan itu terjadi. Terlihatlah suasana yang sudah ramai. Azalea segera bergabung dengan beberapa rekan kerjanya. Sementara pria itu? Ntahlah, dia tidak melihatnya lagi.

*****

Gio membuka beberapa kertas sembari menunggu Allarick datang. Dimana anak nakal itu?! Kenapa dia belum datang juga?" Kesal, jangan di tanya. Putranya itu selalu saja membuatnya kesal dan frustasi.

Cklek..

Gio mengalihkan perhatiannya pada pintu ruangannya yang terbuka. Di sana Allarick berdiri sambil menatap datar padanya. "Akhirnya, cepat kemari. Papa akan jelaskan beberapa hal padamu."

Allarick masuk tanpa sepatah kata pun. Ia duduk berhadapan dengan Gio, "Cepat selesaikan acara ini. Papa bisa menjelaskan hal itu nanti, aku ingin acara ini cepat selesai."

"Baiklah, kalau begitu ayo ke aula. Karyawan sudah menunggu di sana."

Ayah dan anak itu berjalan sejajar menuju aula. Sepanjang jalan banyak bisikan karyawan yang bertanya-tanya siapa sosok di sebelah Gio. Jika Gio membalas beberapa sapaan karyawannya, lain halnya dengan Allarick yang hanya memasang ekspresi datar andalannya.

Sesampainya mereka di depan Aula, pintu Aula pun terbuka. Karyawan langsung menyingkir dan memberi ayah dan anak itu jalan. Hingga sampailah mereka di panggung. Gio langsung mengambil alih acara dan menginterupsi karyawannya untuk mendengarkan dirinya.

"Hari ini saya akan memperkenalkan CEO baru yang akan menggantikan saya memimpin perusahaan ini dan membimbing kalian. Di sebelah saya..." Gio memegang pundak Allarick dan tersenyum. "Putra bungsu saya, Allarick Kavindra Maheswara. Dia yang akan menggantikan saya sebagai CEO di perusahaan ini."

Tepuk tangan riuh menyambut Gio dan Allarick. Banyak dari mereka yang senang apalagi karyawan wanita. Bisikan-bisikan mereka mulai terdengar mengatakan pujian pada Allarick.

Hanya satu orang yang masih tampak diam. Azalea, gadis itu hanya menatap Allarick intens. "Dia pria tadi? CEO baru di perusahaan ini? Dan berarti...aku adalah sekretarisnya!"

Lamunannya terhenti saat bahunya di tepuk salah satu rekan kerjanya. Azalea menatap seolah bertanya ada apa.

"Kau di suruh ke ruang CEO."

"Ah, baiklah. Terima kasih," ucap Azalea kemudian segera pergi meninggalkan aula dan menuju ruangan CEO sesuai perintah. Ia berjalan cepat bahkan sampai menabrak beberapa karyawan.

Azalea membuka pintu ruangan itu.

Gio menatapnya dan tersenyum. Azalea membalas senyuman itu dan masuk. Sesekali ia melirik Allarick yang tampak acuh akan kedatangannya. Azalea duduk di sofa single bersebelahan dengan Allarick.

"Lea, ini Allarick CEO baru kamu. Dan Allarick, ini Lea sekretarismu."

Ntah sadar atau tidak, keduanya spontan saling menatap satu sama lain. Namun dengan cepat Azalea memutus kontak mata di antara mereka dan kembali fokus pada Gio.

"Allarick akan menjelaskan bagaimana sistem kerjamu. Mulai besok kau akan bekerja dengannya, mengerti?"

"Mengerti Pak," jawab Azalea tegas.

Gio tersenyum, "Baiklah. Sepertinya saya bisa meninggalkan kalian berdua agar lebih leluasa berbicara." Gio bangkit lalu pergi dari ruangan itu meninggalkan Allarick dan Azalea.

"Ehem."

Azalea melirik Allarick.

"Dengar baik-baik. Selain mengatur jadwal saya, tugas kamu adalah mengurus segala keperluan saya dan anak saya."

Spontan Azalea menoleh dengan wajah terkejutnya. "Mak-maksud bapak?"

Allarick menghela napasnya, "Saya mau kamu ke kediaman saya setiap pukul enam pagi. Membangunkan saya dan anak saya serta menyiapkan keperluan saya dan anak saya. Setelah itu baru kamu akan berangkat ke kantor bersama saya."

"Tapikan saya sekretaris bapak! Tugas saya cuma seputar mengurusi jadwal bapak dan perusahaan ini. Bukan mengurus bapak," protes Azalea. "Saya menolak pak!" tegas Azalea menatap Allarick berani.

Allarick menyilangkan tangannya di dada, "Saya tidak meminta persetujuan kamu. Lagi pula bukannya kamu dengar apa yang papa saya katakan? Beginilah sistem kerja kamu dengan saya, kalau tidak suka silahkan angkat kaki dari sini," kata Allarick santai.

Azalea menatap Allarick kesal. Ia berdiri kemudian berbalik menuju pintu.

"Kamu tidak lupa penalti yang harus dibayar jika resign sebelum kontak habis kan? Saya kasih waktu tiga hari buat kamu membayarnya."

Sial! Ia melupakan itu. Azalea mengepalkan tangannya menahan emosi. Ia berbalik dan memaksakan senyumnya pada Allarick. "Saya terima pak."

Allarick terkekeh. Semakin membuat Azalea kesal.

"Ya sudah, buatkan saya kopi," titahnya pada Azalea. "Oh ya, Jangan terlalu manis tapi jangan pahit," tambahnya.

"Tapi pak-,"

"Membantah?"

"Bukan, maksud saya, saya ti-"

"Mau saya tambah tugasmu?."

"Iya pak, saya buatkan sekarang."

Azalea berbalik kemudian keluar dari ruangan itu. Di luar ia meluapkan segela kekesalannya. Seluruh kata-kata mutiara berhasil keluar dari bibirnya. "Sial! Aku benar-benar tak menyangka jika CEO baru itu sangat menyebalkan! aaaargh! Sial! Sial! CEO sialan!"

*****

1
han han
dasar anak durhaka sama mamanya kok ngelawan tunggulah karmamu hadeuhhhh ikutan gregetan dah aq mah
Riva84
hadeehhhh anak bgtu durjana 🤦‍♀️🤦‍♀️
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
🍏A↪(Jabar)📍
*Allarick bukan Allahu
🍏A↪(Jabar)📍
*pada
han han
dasar luknut manusia d perlakukan seperti binatang ya ampun dasar gk punya ahklak
han han
nex thorrr..tetap semangatttt💪💪💪💪💪
Riva84
lanjut lagi thoorr
Riva84
siapaa yaa??
Riva84
astaga 🤦‍♀️ di recoki narkoboy si Rena ini ya..
Riva84
Jeff sama Naya cocok juga nih/Facepalm//Facepalm/
han han
hadeuhhh...pingin byk uang tapi dgn jln pintas mending jalanya bagus org jalanya terjal alias jual diri hadeuhhh otak kok naronya d dengkul bukan d kepala ampun dah😁😁😁😁
Riva84
Al gak mau rugi ya Lea/Facepalm//Facepalm/pake minta bayaran Segala
Riva84
lanjut lagi thoorr /Determined//Determined/
Riva84
enakkk nya ya jdi org kaya,, tinggal nyuruh2 aja /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
up up
Abz
baguus
han han
nex thor...tetap semangatttt💪💪💪💪💪
Riva84
lanjut lagi thoorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!