Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kritisnya keadaan Satria
Setelah menunggu keadaan suaminya dokter keluar dari ruangan dimana Satria di perisak, Mukta langsung mendekat ke pada dokternya lalu menanyakan kedaan suaminya.
“Bagaima keadaan suami saya, dok ?” Tanya Mukhta merasa khawtir
“Keadaan kondisi suami ibu masih kritis, dan kami memerlukan golongan darah AB negative. Golongan darah tersebut termasuk golongan darah langka jadi persediaan darah tersebut sudah habis, kami sedang berusaha mencarinya. Apabila ada keluarga yang mempunyai golongan darah itu tolong panggilkan agar kondisi pasien membaik” Jawab Dokter membuat Mukhta semakin bingung langsung ia menghubungi sang uma, jikalau ada diantara saudaranya yang mempunyai golongan darah tersebut.
Saat berusaha menghubungi umanya, tak lama aba Rasyid, Yufraj, Uma Rahma, Adzkia, serta mami dan kakaknya Satria datang ke rumah sakit dan menanyakan keadaan Satria.
“Bagaimana keadaan Satria, nak ?” Tanya Aba Rasyid
“Iya, bagaimana kedaannya ?” Tanya Uma Rahma
Mendengar kekhawatiran dari kedua mertuanya Satria, maminya Satria merasa beruntung sang anak mendapatkan keluarga istrinya yang sangat baik dan kekeluargaanya sangat kental.
“Keadaanya kritis dia membutuhkan trasnfusi darah dan golongan darahnya AB negative, kata dokter golongan darah tersebut langka. Gimana ini uma ?” Tanya Mukhta langsung memeluk Uma Rahma, sedangkan uma Rahma yang melihat sang putri menangis ia pun merasakan sakit yang di rasakan olehnya
“Istigfar, nak. Ini adalah cobaan yang harus kamu hadapi agar rumah tangga kalian menjadi kuat, jika suatu saat ada masalah lagi kalian sudah terbiasa. Dan ini tandanya, Allah sedang sayang terhadap Satria dan kamu karena Allah sedang cemburu dengan kalian” Jawab Aba Rasyid
“Kakak keluar dulu, mencari mau mencari yang memiliki orang yang memiliki golongan darah AB negative. Sayang ikut aa yuk, kamu jangan terlalu lama di rumah sakit tidak baik untuk kandunganmu” Ucap Yufraj
“Tapi aku mengkhatirkan keadaan Mukhta,disaat aku terpuruk dia selalu ada untukku” Jawab Adzkia
“Benar kata Yufraj, kamu ikut saja sama dia. Uma mengkhawtirkan kondisi keadaan kandunganmu, nak” Ucap Uma Rahma
“Iya kaki ipar, jangan terlalu lama di sini tidak baik untuk keponakanku yang sedang kakak ipar kandung. Aku masih ada yang lain, menemani aku disini” Ujar Mukhta
“Baiklah, aku akan ikut dengan aa” Jawab Adzkia
Mereka pun berpamitan ke luar,untuk mencari makan untuknya dan mencari golongan darah untuk sang adik ipar. Setelah berputar-putar mengelilingi kota bandung dan menghubungi teman kerja Yufraj yang memiliki golongan darah AB negative. Dan Yufraj bersedia jika sang pendonor meminta imbalan berapa pun itu, asalkan san adik bisa tersenyum Kembali. Ia merasa hancur melihat adiknya berderai air mata, dan sebagai kaka kia tidak tega melihatnya menagis.
*****
Setelah ke sana kemari dan merekapun berbuka puasa terlebih dahulu, dan waktu sudah menjelang malam. Sedangkan di rumah sakit Mukhta, merasa khawatir dan semua orang masih berada disana sudah melaksanakan sholat magrib dan berbuka puasa.
“Gimana ini aba ?, kalau tidak dapat darahnya ?” Tanya Mukta membuat mami Satria semakin cemas.
“Doakan yeng terbaik, semoga ada jalannya ya sayang. Kamu berbuka puasa dulu, nak. Jangan sampai kamu sakit” Jawab Aba Rasyid
ponsel Yufraj berbunyi dan yang menghubuninya itu adalah Farid. Masih ingatkan dengan Farid ?, ya teman Yufraj yang menyukai Mukhta dan pernah melamarnya tetapi Mukhta menolaknya.
“Assalamu’alaikum farid, ada apa ?” Tanya Yufraj
“Apakah benar kamu mencari golongan darah AB negative ?, siapa yang sakit memangnya ?” Tanya Farid malah bertanya
“Iya, benar. Adik iparku, ia terkena tusukan di bagian perutnya. Apakah ada yang memiliki golongan darah tersebut ?” Ucap Yufraj sedikit memiliki harapan untuk kondisi Satria
“Tolong kirim alamat rumah sakitnya, saya akan ke sana” Ucap Farid
Yufraj pun langsung mengirimkan alamat, saat Yufraj akan menanyakan Kembali sambungan telpon tersebut terputus. Yufraj cepat memotar arah karena sudah mendapatkan pendononya.
“Kenapa putar balik ?” Tanya Adzkia merasa bingung
“Alhamdulillah kita sudah mendapatkan pendonornya” Jawab Yufraj
“Alhamdulillah” Ucap Adzkia
*****
Sesampai mereka di rumah sakit, keberadaan Farid membuat Mukhta terkejut untuk apa ia datang ke sini.
“Mukhta, uma, aba. Aku sudah mendapatkan pendonrnya, farid yang akan mendonorkan darahnya untuk Satria” Ucap Yufraj membuat semua orang di sana mengucapkan rasa syukur
“Makasi ya, nak. Kamu mau mendonorkan darahmu, untuk anak saya” Ucapan terima kasih dari mominya Satria
“Sama-sama, bu” Jawab Farid. Ia tidak tahu bahwa yang akan ia donorkan darahnya adalah Satria, suami dari seseorang yang ia sangat cintai
Tapi pandangannya, fokus pada Mukhta yang diam saja dengan matanya sangat terlihat begitu sembab dan hatinya bertanya kenapa Mukhta menangis. Farid pun di bawa ke ruangan pengambilan darah, selang beberapa menit ia telah selesai mendonokan darahnya dan ia ingin langsung mananyakan untuk siapa darahnya itu pada Yufraj
“Yufraj aku mau tanya. Untuk siapa darah itu ?” Tanya Farid merasa penasaran
“Darahnya untuk Satria, dia sangat membutuhkannya” Jawab Yufraj
“Satria itu siapa ?” Tanya Farid karena merasa asing akan nama itu
“Dia itu suaminya Mukhta, kamu lupa sama dia ?” Ucap Yufraj
DEG !!!
Hati Farid begitu sakit akan kenyataan itu, ia sedikit lupa kalau Mukhta sudah menikah. Dan hari ini ia, telah memberikan darahnya untuk suami dari seorang yang ia masih cintai. Sadar sahabatnya melamun, dan tahu apa yang dia pikirkan.
“Maafkan aku ya” Ucap Yufraj
“Untuk apa ?” Tanya Farid bungung
“karena kamu, tidak berjodoh dengan adikku” Jawab Yufraj merasa bersalah
“Jangan bilang seperti itu, ini sudah jalan takdir kita masing-masing Yuf” Ucap Farid
“Makasih ya, telah membantu keluargaku Farid” Ujar Yufraj
“Iya sama-sama, seperti ke siapa saja” Ucap Farid
Setelah selesai mendonorkan darahnya, mereka langsung ke depan ruang dimana Satria di rawat.
“Makasih ya kak, sudah mendonorkan darahnya untuk suami saya” Ucap Mukhta
“Sama-sama saya ikhlas, kalau begitu saya pamit ada pekerjaan yang harus di kerjakan. Saya pamit, assalamu’alaikum” Ucap Farid
“Wa’alaikumsalam” Jawab semua orang disana