Mafia Cantik Penakluk Gus Tampan

*********

Setelah acara resepsi yang cukup melelahkan kini Gus Alzam dan Quenna sudah berada di salah satu kamar hotel yang memang di hususkan buat mereka.

Queena langsung merebahkan tubuhnya di ranjang menutup matanya hingga tanpa sadar dia terlelap tanpa mengganti baju dulu.

Gus Alzam yang baru selesai mandi lengkap dengan baju koko hendak melakukan sholat terdiam menatap gadis yang sudah sah menjadi istrinya, tertidur dengan pulas tanpa mengganti baju terlebih dahulu.

Berjalan mendekat Gus Alzam mencoba membangun kan Queena dengan memanggilnya pelan" Humaira,,," namun Queena tidak bergeming sama sekali.

Akhirnya Gus Alzam menepuk pelan pipi Queena " Humaira,,, bangun yuk ganti baju dulu,,"

"Engh,,,, Queena masih ngantuk Dad" mungkin Queena mengira Daddy yang membangunkan.

" Hei,,,, bangun dulu nanti tidur lagi ya ganti baju dulu ya Humaira,," dengan lembut Gus Alzam mengangkat kepala Queena mencoba membangunkan, bukannya bangun justru malah bersandar di dada Gus Alzam.

'Deg,,,,,'

"Untung sudah halal" ucap Gus Alzam pelan.

Dengan sedikit canggung Gus Alzam mengelus pipi istrinya, beralih k emata, hidung, dan yang terakhir bibirnya, pikirannya mengingat inilah bibir yang pertama kali mengecup pipinya.

"Humaira,,,, Bangun sebentar ya,,,"

karena Queena tetap tidak bergerak dia menggendong Queena membawa ke kamar mandi mendudukkan di pinggiran wastafel kamar mandi menghidupkan kran mencuci tangan nya, kemudian meletakkan telapak tangannya di pipi Queena.

Queena yang setengah sadar terkejut merasakan pipinya dingin seketika membuka matanya, disambut senyuman manis suaminya.

"Ih,,, kenapa bangunin gue sih , capek tahu pengen tidur." rengek nya.

"Iya,, nanti tidur sekarang mandi ganti baju terus sholat, setelah itu kamu tidur ya,,,"

"gak mau lo aja , gue ngantuk."

"Humaira,,, cuma sebentar ya,,," bujuk Gus Alzam.

"Iya iya bawel."

Gus Alzam meninggalkan kamar mandi, duduk di tepi ranjang menunggu istrinya yang lagi mandi.

"ALZAM,,!" teriak Queena dari dalam kamar mandi, Gus Alzam panik ia pikir Queena kenapa napa segera berlari menuju kamar mandi.

"Kenapa Humaira?" tanya Gus Alzam setelah sampai kamar mandi.

"Bantuin gue, lepasin nih gaun sulit tahu."

Tanpa bersuara Gus Alzam mencoba membatu Queena membuka resleting belakang gaun yang Queena pakai.

'Glekkk,,,' Gus Alzam menelan ludahnya kasar, dia pria dewasa melihat punggung Queena yang begitu putih mulus membuat hasrat ke lelakiannya muncul, namun dia coba menepisnya dengan membaca istighfar sebanyak mungkin.

Queena yang tidak merasakan gerakan dari Gus Alzam menoleh menatap pria yang sudah ber status sebagai suaminya itu aneh.

" Pasti lo lagi mikirin hal kotor kan ?" tuduh Queena.

"Astaghfirullah Humaira, kamu ada ada saja, buat apa berpikiran hal kotor, toh kamu sudah halal tinggal aku lakuin saja." goda Gus Alzam.

Queena memanyunkan bibirnya, dia sebal pada Gus Alzam " Nafsuan banget sih lo." ketus Queena.

"Haha,,bukan nafsuan Humaira, tapi memegang tangan istri saja pahala sudah besar apalagi kita melakukan hal yang lebih,

Apabila seorang suami memandang istrinya dan istrinya memandang suaminya maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan rahmat (kasih sayang). Dan jika suami memegang tangan istrinya maka dosa keduanya akan berguguran dari celah jari-jarinya."

"Ih,,,apaan sih sana keluar gue mau mandi." usir Queena.

" Tunggu sebentar aku ambil wudhu dulu ya.."

"Hm,,," balas Queena.

Queena memperhatikan suaminya yang sedang ber wudhu, begitu menyejukkan mata.

Gus Alzam mengulang hafalan Al-Qur'an , sambil menunggu Queena mandi,selang empat puluh Queena keluar menggunakan setelan piyama pink terlihat imut ditubuh mungilnya.

" Sini Humaira kamu pakai mukenah nya kita sholat berjamaah yuk" ajak Gus Alzam.

" Lo aja gue males, " berjalan hendak tidur kembali.

"Humaira sholat itu wajib, tidak ada kata malas buat sholat."

"Besok aja lah" tolak Queena.

"Humaira,, dosa loh meninggalkan sholat dengan sengaja, dan kamu tahu dosanya,?

dosanya itu disiksa di neraka selama lima ratus tahun, itu hanya satu waktu apalagi kalau lebih, dan juga lepas dari perlindungan Allah."

dengan sabar Gus Alzam mencoba membujuk Queena.

"من ترك الصّلاة متعمّدا فقد نزلت منه ذمّة الله وذمّة رسوله

"Barangsiapa yang sengaja meninggalkan shalat berarti telah lepas darinya perlindungan Allah dan Rasul-Nya."

Jika kita lepas dari perlindungan Allah lalu siapa lagi yang akan melindungi kita, ?"

Queena diam mendengarkan penjelasan suaminya.

Gus Alzam tersenyum duduk disebelah Queena.

" Humaira,,, Allah Ta'ala juga berfirman dalam Al-Qur'an:

مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ ، قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ المُصَلِّينَ

"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat." (QS. Al-Mudatsir: 42-43).

Humaira,, saat kita mati nanti hal pertama yang di tanyakan adalah sholat kita, jika sholat kita baik insyaallah yang lainnya ikut baik begitu pula sebaliknya, maka dari itu ayo perbaiki sholat kita."

Queena diam mencerna setiap penjelasan Gus Alzam jika satu waktu saja lima ratus tahun, lalu bagaimana dengan dirinya yang entah sudah berapa tahun tidak pernah sholat, kepalanya pening jika memikirkan dosa, belum lagi dosa membunuh orang, dia bergegas bangun memakai mukenanya.

Gus Alzam tersenyum ternyata tidak begitu sulit menasehati Queena, tidak seperti pikirannya.

Mereka melakukan sholat Isya' berjamaah, Queena meneteskan air matanya mendengar bacaan suaminya, hatinya begitu sejuk, ternyata dirinya sudah terlalu jauh dengan Tuhannya.

Setelah sholat Gus Alzam memberikan tangannya pada Queena, langsung disambut Queena dengan menciumnya dibalas kecupan di kening oleh Gus Alzam.

Gus Alzam merebahkan kepalanya di pangkuan Queena mengecup tangan Queena beberapa kali, mereka saling memandang dengan tatapan penuh cinta.

"Ana Uhibbuka Fillah zaujati." ucap Gus Alzam.

Pipi Queena memerah mendengar ungkapan cinta suaminya,Gus Alzam mengelus pipi Queena tersenyum " Ternyata istriku bisa memerah juga ya.." goda Gus Alzam.

"Apaan sih" Queena menutup wajah dengan kedua tangannya.

"Jangan ditutupi Humaira aku suka melihatnya." Gus Alzam memegang tangan Queena yang menutupi wajahnya.

"gue malu....!" rengek Queena.

"Haha,,, ubah dong Humaira jangan bicara pakai lo gue tapi aku kamu ya,"

"Gak bisa udah biasa."

"Makanya di ubah sedikit demi sedikit."

Gus Alzam bangun mengajak Queena istirahat " sudah malam kita tidur yuk"

"Belum ngantuk."

"Katanya tadi ngantuk ingin tidur."

"Sekarang udah enggak"

Queena duduk di sofa memainkan ponselnya, disusul Gus Alzam duduk disebelahnya kemudian menarik kepala Queena menyandarkan di dadanya, mengusap lembut rambut Queena.

"Humaira,,, rambut asli kamu warna apa sih?" tanya Gus Alzam.

"Menurut lo warna apa?" tanya balik Queena.

"Tidak tahu, rambut kamu kan berubah ubah pertama kali bertemu warna hitam, terus coklat, ungu pernah juga pink, apa jangan jangan rambut asli kamu warna hijau?" tebak Gus Alzam

"Hah mana ada rambut asli warna hijau, emang gue keturunan Hulk?" ketus Queena.

"Haha,,,siapa tahu aja."

Sepasang pengantin baru itu bercanda, mengobrol, hingga larut malam.

_

_

_

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘😘😘