Ava Maja seorang gadis plinplan yang selalu membuat repot keluarganya. Untuk kedua kalinya dia melarikan diri dari acara pernikahannya sendiri. Dia ingin menikah tapi tidak siap dengan segala komitmennya dan yang paling penting dia merasa bahwa calon suaminya bukan orang yang tepat untuknya.
Andrei Alexei romanov, seorang pria tampan yang suka dengan kegiatan menantang dan memicu adrenalin. Pertemuannya dengan Ava yang tidak sengaja membuat dirinya bagaikan induk ayam yang selalu diikuti oleh Ava kemanapun.
SEASON 2 (cerita Briel dan Jayden)
ceritanya ga kalah seru dengan cerita Ava dan Andrei.. semoga sukaaa..
Sepeti biasa ya..konflik ringan..bacaan enteng...ga terlalu panjang episodenya..no drama makjang yg terlalu lebay ya..otor anti begituan ..wkwkwk.
ini dunia novel ..jd takdir nya ada ditangan otor..FEEL FREE TO READ N SKIP... hidup udah berat jadi baca novel buat hiburan aja..🥰🥰😘😘😘
follow ig otor ya mak.. @zarin.violetta
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#5
"Kami baru pertama kali kemari," kata Andrei.
"Seharusnya kalian bilang sejak tadi. Aku bisa ikut mobil orang lain," kata Ava.
"Ck, merepotkan," ketus Andrei.
"Ya, aku memang merepotkan. Turunkan aku di sini!!" Ava menjadi kesal karena ucapan Andrei.
Dia teringat daddynya yang menyalahkannya tadi pagi.
"Di luar hujan. Aku tidak sejahat itu menurunkan seorang wanita di tengah jalan sendirian," kata Andrei.
Raul dan Adam hanya menyaksikan perdebatan antara dua manusia di depannya ini.
"Lalu bagaimana denganku?" kata Ava.
"Kurasa ini hari sialku bertemu denganmu," gumam Andrei.
"Apa???? Kau menyebalkan sekali, Tuan," kata Ava marah.
"Hmm ... Aku memang menyebalkan," kata Andrei cuek.
Ava menghentakkan kakinya tanda bahwa dirinya kesal.
"Kau seperti anak kecil saja," Andrei mengejek.
"Ya, aku memang seperti anak kecil. Aku merepotkan semua orang. Aku selalu mengecewakan keluagaku dan orang lain. Tak ada yang bagus dari diriku. Kau mau apa haaa???!" teriak Ava emosi dan mulai menangis.
Beban dikepalanya dikeluarkan semua yang sejak pagi ditahannya. Dan dia meluapkannya pada Andrei.
Raul dan Adam terlihat kaget akan reaksi Ava.
"Tenanglah, Ava. Maaf, Andrei memang sedikit menyebalkan," kata Raul.
Ava menangis. Dan tangisannya semakin keras.
"Oh God," Andrei mendenguskan nafasnya keras.
"Turunkan aku di sini," teriak Ava.
Andrei menghentikan mobilnya.
"Turunlah," kata Andrei datar.
"Andrei, apa kau gila?" tanya Raul.
Lalu Ava keluar dan melemparkan selimutnya pada Andrei.
Dia berjalan di tengah hujan gerimis.
Andrei menjalankan kembali mobilnya.
"Andrei.. Tidak ada kendaraan di jalan ini. Dan ini jalan menuju gunung," kata Adam.
Adam dan Raul sangat mengenal karakter keras Andrei.
Andrei diam saja.
Lalu dia memundurkan kembali mobilnya tepat di samping Ava dan mengklaksonnya.
"Naiklah, Ava," kata Raul membuka jendela mobilnya.
Ava tetap berjalan dan tak mempedulikan teriakan Raul.
Lalu Andrei menghentikan mobilnya dan turun dari mobil.Dia menghampiri Ava kemudian memanggulnya menuju mobil.
"Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!!!" teriak Ava.
Andrei langsung mendudukkan Ava di kursi mobilnya kembali.
"Diamlah!" bentak Andrei.
Ava yang tak pernah dibentak menangis kembali. Dia memang jarang menangis tapi paling tidak bisa jika dibentak.
"Aahh ... Kau benar benar kekanakan!" kata Andrei kesal lalu menjalankan mobilnya kembali.
Raul memberikan selimutnya kembali pada Ava. Baju Ava sudah basah dan dia semakin kedinginan.
Andrei menghentikan mobilnya lagi dan menyuruh Raul dan Adam keluar.
Kemudian dia mengambil bajunya dan memberikannya pada Ava.
"Ganti bajumu. Kami menunggu di luar dan tidak akan mengintipmu," kata Andrei.
Lalu Ava langsung mengganti bajunya dan memakai kaos Andrei yang kebesaran di tubuhnya.
"Kau tak memberiku celana?" tanya Ava pelan.
"Kau mau pakai celanaku?" kata Andrei.
"Hmm ... Kaos ini hanya sepanjang pahaku," jawab Ava.
Lalu Andrei mengambil celana pendek yang pinggangnya berkaret dan memberikannya pada Ava.
Setelah selsai berganti baju, Ava membuang baju pengantinnya dipinggir jalan.
"Apa kau seorang pengantin yang melarikan diri, Ava?" tanya Adam tertawa kecil.
"Ya, aku melarikan diri dari acara pernikahanku," jawab Ava.
"Huwooo ... Really? Itu pasti seru," kata Raul dengan wajah kepo-nya.
"Ceritakan apa yang terjadi? Aku benar benar penasaran," kata Adam.
"Calon suamiku mencium sepupu jauhnya di kamarku. Bukankah itu menjijikkan? Dan daddyku tetap menyuruhku menikah dengan laki laki brengsek itu," kesal Ava.
Menceritakan hal ini pada orang yang baru dikenalnya membuat Ava sedikit lega.
"Lalu?" tanya Raul.
"Tentu saja aku tidak mau. Aku memilih pergi meskipun keluargaku harus menanggung malu untuk yang kedua kalinya," jawab Ava pelan.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE YA KAKAAAKK... HADIAH JUGA BOLEH BANGEET...❤❤❤