Mengekori sang pacar untuk memergoki perselingkuhan nya malah membuat Nadine bertemu laki-laki Casanova hingga membawa nya menuju malam panas yang luar biasa.
Rasa kecewa karena perselingkuhan sang pacar dan kondisi hidupnya yang terombang-ambing membuat diri nya memutuskan menerima perjodohan yang di berikan sang papa.
Tapi tiba-tiba Nadine mengubah seluruh keputusan nya saat tahu sesuatu yang salah telah terjadi pada diri nya dan memutuskan untuk melarikan diri dari rumah.
Tapi siapa sangka malam itu seluruh kehidupan nya berubah, laki-laki yang tidur bersama nya Begitu marah saat tahu gadis itu membawa 2 hal paling berharga milik nya.
"Kejar gadis itu hingga ke ujung dunia"
Teriak laki-laki itu penuh dengan kemarahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sejauh mata memandang
Tidak tahu kenapa rasanya Nadine cukup penasaran dengan sosok laki-laki tersebut, tapi beberapa kali Nadine mencoba mengintip dia sama sekali tidak bisa melihat dengan jelas sosok laki-laki tersebut.
"Nadine, coba lihat"
Tiba-tiba Yunita bicara cepat ke arah Nadine, jemari nya mengarah ke sebuah gaun indah yang terpampang di sebuah patung yang ada disisi kanan mereka, dengan cepat Nadine mendekati Yunita lantas mencoba menatapi gaun yang Yunita maksud tersebut, tidak tahu kenapa tiba-tiba rasa bergejolak di dalam hati dan perutnya menghantam secara bersamaan, seolah-olah gaun itu memang indah dan pantas untuk dia gunakan.
Bola mata Nadine Seketika terpesona menatap gaun indah tersebut.
"Cantik bukan?"
Tanya Yunita ke arah nya.
Nadine menatap gaun pengantin tersebut dengan bola mata berkaca-kaca, lantas dia mengangguk kan pelan kepalanya.
"Hmmm cantik"
Jawab Nadine pelan.
"Untuk acara pernikahan mbak?"
Seorang perempuan Tersenyum ramah pada mereka, menatap Yunita dan Nadine secara bergantian.
Pada akhirnya terjadi sesi tanya jawab di antara Nadine dan perempuan tersebut, kata 5W langsung terpapar dari Nadine kepada sang pelayan, mungkin terdengar gila tapi Nadine fikir dia cukup tertarik dengan gaun tersebut, dia tiba-tiba membayangkan pesta pernikahan megah dengan gaun mewah tersebut untuk waktu yang cukup lama.
Tapi kemudian fikiran nya kembali kacau saat tiba-tiba ingatan nya kembali pada acara perjodohan dari sang papa.
Oh God.
Keraguan kembali menghantam Nadine,di antara menerima perjodohan yang di tawarkan oleh papa nya atau laki-laki kecebong 💯 milyar.
"Kamu tertarik pada gaunnya?"
Yunita bicara cepat, seketika mengejutkan lamunan Nadine.
"Cukup indah jika di gunakan di hari pernikahan"
Bisik Nadine cepat.
"Kalau begitu kamu harus membawa Daddy bayi kecil mu untuk mencoba nya"
Yunita bicara cepat sambil menatap ke arah perut Nadine yang masih terlihat datar.
Sejenak Nadine terdiam.
Apa aku harus menerima lamaran nya?
Batin Nadine pelan.
Sejenak bola matanya menatap handphone miliknya, cukup lama hingga dia berusaha menggeser layarnya. Sejenak Nadine menatap nama yamg terpampang disana, laki-laki itu mencoba menghubungi nya sejak semalam, tapi sama sekali tidak Nadine gubris dan terus Nadine abaikan.
Dia masih cukup ragu dengan perasaan nya, padahal sudah ada bayi kecebong 💯 milyar di antara mereka.
Sejenak Nadine menarik nafasnya pelan, pada akhirnya dia mencoba untuk menekan nomor tersebut dan menghubungi laki-laki itu.
Cukup lama, dalam 3 kali panggilan tapi di abaikan.
Mungkin dia sedang merencanakan balas dendam.
Batin Nadine.
"Kami akan kembali lagi kemari, aku akan membicarakannya kembali dengan calon suami ku"
Ucap Nadine pada pelayan toko tersebut, dia menundukkan pelan kepalanya diikuti oleh sang pelayan toko.
Sejenak mereka melesat keluar dari sana, lantas mencoba memutar melewati kaca samping bangunan tokok tersebut.
Awalnya biasa saja, Nadine masih mengobrol dengan Yunita disepanjang perjalanan, hingga akhirnya Yunita mendapatkan panggilan dari seseorang dan mencoba menjauhi Nadine.
"Tunggu sebentar, suara nya berisik, Nadine"
Yunita langsung berjalan ke arah sudut bangunan.
Sejenak Bola mata Nadine menoleh kembali ke belakang, menatap barisan gaun pengantin yang tersusun indah di sepanjang ruangan full kaca tersebut, tiba-tiba bola mata Nadine terpaku pada sosok 2 manusia yang tengah tersenyum penuh cinta, secara perlahan Nadine terus melangkahkan kakinya untuk melihat dengan jelas pemandangan didepannya itu, takut jika-jika mata nya salah melihat.
Sesaat langkah kaki nya terhenti tepat di depan Kaca besar yang menjulang tinggi tersebut, tubuhnya Seketika membeku, yang dia lihat benar laki-laki itu, Heidar tampak tengah mencium gadis cantik yang dia lihat tadi, lantas menatap penuh kehangatan ke arah gadis tersebut.
Sejenak gadis itu memeluk erat tubuh heidar, kemudian pelukan itu lepas secara perlahan.
Tidak tahu kenapa semua terasa bagaikan gerakan slow motion, Nadine masih membeku menatap heidar, Sepersekian detik kemudian tiba-tiba bola mata nya bertemu dengan bola mata laki-laki itu. Seolah-olah terkejut dengan kehadiran Nadine , heidar secepat kilat menjahui gadis tersebut dan mencoba mengejar langkah Nadine.
Tapi Nadine jelas langsung beranjak pergi dari sana, Yunita yang melihat Nadine berlarian ke arah depan langsung panik, berusaha mengejar langkah sang sahabat dengan jutaan tanda tanya.
Realitanya laki-laki itu sama saja.
Seketika tangis Nadine pecah.