Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 27
Pulang dalam keadaan tubuh yang lelah luar biasa tapi, rasa Lelah akan hilang karena berkurang dengan keluarga tapi sayang, kali ini Vina di sambut dengan suasana berbeda.
Bagaimana tidak, ayah dan ibu beserta adik berkumpul di ruang keluarga sederhana mereka, belum lagi sang adik dan ibu yang menangis, sedang ayah memijit pelipis pusing.
"Assalamualaikum " ucap Vina memecahkan kesunyian di rumah mereka.
"Waalaikumsalam " jawab mereka lemah.
Vina langsung bergabung dan mencium tangan kedua orang tuanya berserta adiknya sekali.
"Ayah, ibu ada apa ini? " tanya Vina hati-hati.
"Nak, kita harus cepat meninggalkan rumah ini " ucap Anton membuka suara.
"Maksudnya bagaimana ayah, ibu, maaf Vina tidak paham " ucap Vina.
Sedangkan Ani kembali menangis sesenggukan, sungguh mereka sebagai orang tua merasa gagal memberikan ketenangan dan tempat yang layak.
"Kau tahu rumah ini meninggal nenek dan kakek mu, dan saudara ayah menuntut tempat ini, mereka ingin menjual rumah ini dan hasilnya akan di bagikan rata. jadi kita akan meninggal rumah ini begitu rumah ini sudah terjual " beritahu Anton.
"Tapi ayah kita akan tinggal di mana, walaupun hasil di bagi lalu bagaimana dengan semuanya " ucap Vina.
"Tidak ada jalan lain, kita harus mencari tempat untuk tinggal mulai sekarang " ucap Anton.
"Tapi ayah, uang bagaimana " ucap Ani.
"Nanti ayah pikirkan, semoga kita dapat rumah yang murah " ucap Anton.
"Aamiin " doa mereka semua.
"Ya sudah, sekarang kalian istirahat jangan di pikirkan " ucap Anton.
Tanpa banyak bicara Vina dan Arga masuk dalam kamar meninggalkan kedua orang tuanya, yang mungkin saja masih membahas semuanya.
Vina memijit pelipisnya pusing, dan melihat uang yang di miliki sekarang. memang ada tapi tidak banyak Alhamdulillah tugas dan orderan semakin hari semakin bertambah.
"Ya Allah apapun yang terjadi semoga kami sekeluarga di beri kemudahan dalam melakukan apapun" doa Vina.
Walaupun malam semakin larut, Vina bukan istirahat Vina mengerjakan tugas yang belum selesai. di sela Vina mengejar tugas Vina mendengar pembicaraan di rumah.
"Hello bang " ucap Anton di sebrang sana
"Besok ada seseorang yang akan melihat rumah ibu, kalian harus siap-siap angkat kaki dari sana " ucap seseorang di sebrang telpon.
"Kenapa cepat sekali bang, setidaknya beri Anton sekeluarga waktu untuk beres-beres dan cari tempat lain " ucap Anton.
"Kau seharusnya bersyukur orang yang mau beli itu secepat itu, kalau kalian tidak mau pindah cepat kau bayar, jangan mau sendiri saja ya kau, itu rumah ibu kita sudah seharusnya di bagi " ucap seseorang di sebrang telpon dengan nada kesal
"Iya, baiklah kami akan beres-beres besok begitu deal kami akan pergi " ucap Anton.
"Itu harus, tidak mau tahu awas saja jika besok membuat dia kecewa " peringat seseorang di sebrang sana.
"Sudah aku mau tidur " ucap nya langsung mengakhiri panggilan begitu saja.
"Ayah, bagaimana ini, kita mau tinggal di mana jika secepat itu " sedih Ani
"Besok ayah coba tanya di tempat lain ya Bu " jawab Anton
"Ayo kita tidur" ajak Anton.
Di dalam kamar, Vina yang mendengar semua itu hanya bisa menetaskan air mata. Walaupun hari sudah larut Vina melihat ponselnya, dan entah pertolongan Allah itu memang nyata. Ayu tiba-tiba membuat story' di salah satu akun sosial media jika rumah di kontrak atau di sewa.
Langsung saja Vina mengirim pesan pada Ayu di sebrang sana, dan langsung di restoran cepat.
Vina.
lokasi rumah di mana Ayu?
Ayu
Di jalan X Vina, kau tenang saja strategis untuk buka usaha.
Vina.
perbulan berapa?
Ayu.
Satu bulan 500, kamar dua kamar mandi satu. untuk barang dapur ada sebagian karena pemilik tidak mau bawa.
Vina.
Akan ku bicarakan pada kedua orang tua besok, jangan di sewa ke orang lain dulu ya Ayu. akan ku kasih kabar besok secepatnya.
Ayu.
Siap. tapi kau ingin pindah? kenapa Vina, kau baik-baik saja?
Vina.
Alhamdulillah baik-baik saja. ini sudah larut kau belum tidur?
Ayu.
Sebentar lagi, sekarang aku masih di luar menemani saudara beli jajan.
Vina.
Baiklah, aku duluan ya ayu. selamat malam.
Ayu.
Selamat malam, mimpi indah.
Sebisa mungkin Vina mengalihkan pembahasan mereka, dan untung saja sekarang sudah larut jadi bisa menghindar dari pertanyaan sahabat.