Novel ini tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, harap bijak dalam membaca🙏🏻🙏🏻
Di nikahi secara paksa, Linda harus menelan pil pahit ketika usia pernikahan nya yang baru berjalan selama empat puluh hari harus kandas di permulaan jalan.
Wanita yang memiliki bobot delapan puluh kilo ini, setiap hari nya harus rela menerima hinaan dan cacian akan status janda dari teman-teman satu kantor nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02.Aku Lapar
Satu minggu setelah pernikahan, banyak tekanan yang di alami Linda ketika dirinya tinggal di rumah metua nya. Hinaan demi hinaan bagai makanan sehari-hari gadis ini.
"Mau apa kau?" tanya Diana ketika Linda hendak makan menarik kursi untuk makan malam.
Tentu saja sekarang Diana berada di atas angin kerena suaminya sudah pergi ke luar kota selama dua minggu.
"Aku ingin makan mah!" jawab gadis itu dengan polos nya.
Vina dan Diana tertawa, mengejek Linda yang hanya diam tertunduk. Sedangkan Davin sangat tidak peduli pada istri yang belum pernah ia sentuh itu.
Vina berdiri, mengelilingi Linda sambil berlipat tangan, "Apa pekerjaan mu hanya makan saja?" tanya Vina terus mengejek kakak iparnya, "Bagaimana bisa kau menikmati makanan sedangkan bobot tubuh mu sudah melebihi kapasitas!"
"Kenapa kalian selalu menghina ku?" tanya Linda memberanikan diri.
"Wah, berani juga kau menyahut ternyata!" Diana ikut berdiri karena tidak terima dengan pertanyaan dari Linda.
"Kak, lihat istri mu ini. Menjawab!" adu Vina mencari pembenaran.
"Dia bukan istri ku!" seru Davin kemudian pergi.
Lagi-lagi, Diana dan Vina tertawa, membuat hati Linda sangat sesak bagai di hujam sebiji buah kelapa.
"Kalian semua, beri dia makan satu hari sekali...!" Diana memerintahkan hal tersebut pada semua pembantunya.
Linda menangis, gadis itu kembali ke kamarnya. Dirinya tidak memiliki kekuatan untuk melawan, para dasarnya Antonio juga bawahan dari Robby. Antonio sudah bekerja sejak dia masih muda dulu hingga membuatnya cukup akrab dengan Robby.
Keakraban mereka ini lah yang membuat hubungan Linda dan Davin pada awalnya berjalan dengan sangat baik, namun sekarang semuanya tidak lagi sama.
Linda memegang perutnya perih, pada akhirnya gadis ini memutuskan untuk pergi ke luar mencari makanan. Linda pergi ke makanan cepat saji yang berada tak jauh dari komplek perumahan Davin.
"Woooh, bukankah itu istri mu?" tunjuk Aldi teman yang baru saja menjemput Davin untuk nongkrong.
Secara refleks Davin melihat ke arah cafe yang hanya berdinding kaca bening itu. Namun pria tersebut sama sekali tidak peduli pada istrinya.
"Apa kau tidak memberi nya makan, sampai Linda harus makan di luar?" tanya Aldi mengejek, "Makannya banyak juga ya, kau harus mengeluarkan dua tiga kali lipat untuk menafkahi nya."
Pertanyaan dan ejekan Aldi membuat Davin malu, lelaki ini hanya tertawa masam untuk membuang rasa malu nya.
"Turunkan aku di sini...!" ujar Davin.
"Mau kau apa kan dia?" tanya Aldi penasaran.
Davin tidak menjawab, pria tersebut langsung turun lalu menghubungi adiknya minta jemput. Setiba
nya di rumah, Davin duduk di ruang tamu untuk menunggu istri pulang.
"Apa kau sudah puas mempermalukan ku?" tanya Davin dengan nada tingginya, tentu saja hal tersebut membuat Linda sangat terkejut dan juga heran.
"Mempermalukan mu bagaimana, apa yang sudah aku lakukan?" tanya Linda bingung.
"Kau seolah menunjukan pada orang luar jika aku tidak memberi mu makan. Dengan santainya kau makan di luar hingga membuat ku di hina oleh teman ku!" mata Davin memerah, terus berkata dengan nada tinggi.
"Davin, ada apa?" tanya Diana yang merasa berisik, "Kenapa kau marah-marah?"
"Perempuan gendut ini mah, dia memilih makan di luar. Teman-teman ku melihat nya lalu mengejek dan menghina ku. Aku malu mah!" adu Davin membuat Diana murka.
Plaaaak,.....
Diana tiba-tiba menampar wajah Linda, membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Kau hanya menumpang di rumah ini, jangan bersikap seolah kau ratu di rumah ini. Kau sudah mempermalukan keluarga ku!" ujar Diana dengan mata melotot.
Linda hanya memegang pipi nya sambil menangis.
"Aku lapar, apa salahnya jika aku makan di luar karena kalian tidak mengizinkan ku makan di rumah!" dengan berani nya Linda membalas ucapan suami dan mertuanya.
"Dasar perempuan tidak berguna!" umpat Davin yang kesal, "Kesalahan apa yang aku perbuat di masa lalu hingga membuat ku harus menikah dengan perempuan miskin, udik dan jelek seperti mu?"
Kata-kata Davin bagaimana tamparan keras untuk Linda. Gadis ini sudah tidak tahan lagi, Linda berlari masuk ke dalam kamarnya dengan air mata yang terus mengalir.
apapun pasti jadi bagus
Gak nyangka sosok lain dari seorang tuan muda Alan