NovelToon NovelToon
PAMANKU SUGAR DADYKU

PAMANKU SUGAR DADYKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Anak Yatim Piatu / Dokter Genius / Beda Usia
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: AMIRA ARSHYLA

"paman jelas-jelas kamu juga mencintai aku akan tetapi kenapa kamu tidak mau mengakuinya"
Alena jatuh cinta kepada paman angkatnya sejak dia masih kecil, akan tetapi paman selalu menganggap dia seorang gadis kecil yang sangat imut, apakah si dokter jenius itu akan tergerak hatinya untuk menerima Alena, ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMIRA ARSHYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 07

Setelah Geri pulang.

Alena kemudian membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya.

Tidak lama kemudian Alena pun terlelap.

Di dalam mimpinya.

Alena merasa di sedang berbaring di atas rumput yang hijau.

Sebuah cahaya menyilaukan matanya, Alena kemudian membuka matanya perlahan-lahan.

terlihat Narendra sudah berdiri di hadapannya dengan membawa sebuah bucket bunga mawar yang indah.

Narendra kemudian mengulurkan tangannya untuk mengajak Alena berdiri.

Alena pun menyambut uluran tangan Narendra, Alena sekarang tepat berdiri di hadapan Narendra, mereka berdua saling bertatap muka.

"alena, aku mencintaimu."ujar Narendra sambil menatap wajah Alena.

setelah itu Narendra kemudian mencium bibir Alena.

Perlahan-lahan Alena terbangun dari tidurnya.

"wah..wah...wah..."ujar Alena sambil mengucek matanya.

"Alena kamu sudah gila ya..?"ujar Alena pelan sambil bangun dari tempat tidurnya.

Alena kemudian berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Setelah itu Alena kemudian berjalan keluar dari dalam kamarnya.

"bibi lin, kenapa perginya paman Narendra...?"ujar Alena sambil tersenyum lebar ke arah bibi lin.

bibi lin kemudian langsung menoleh ke arah Alena, bibi lin mengentikan kegiatan menyapunya.

"tuan muda sudah berangkat ke rumah sakit pagi-pagi sekali."ujar bibi lin sambil tersenyum ke arah Alena.

"oh... baiklah bibi."ujar Alena.

Alena kemudian berjalan kembali masuk ke dalam kamarnya.

Alena kemudian langsung mengambil ponselnya yang berada di atas meja riasnya.

Alena kemudian langsung menghubungi Narendra.

Sementara itu di rumah sakit.

terlihat Narendra sedang memeriksa surat-surat yang berada di atas meja kerjanya.

Tidak lama kemudian terdengar suara ponselnya berdering.

"hallo...Alena ada apa...?"ujar Narendra mengangkat telponnya.

"paman, malam ini paman punya waktu tidak..? aku ingin mentraktir paman makan."ujar Alena dari sebrang telpon.

"aku sudah lama tidak makan di restoran seafood yang biasanya kita pergi."ujar Alena.

Narendra tampak tersenyum tipis.

"Alena malam ini aku masih ada pekerjaan."ujar Narendra.

"tidak apa-apa, kalau begitu aku akan memesan tempat pukul 4 sore harinya, dengan begitu aku tidak akan mengganggu pekerjaan paman bagaimana...?"ujar Alena.

"baiklah."ujar Narendra.

"kalau begitu, sampai berjumpa nanti paman."ujar Alena sambil mematikan sambungan teleponnya.

terlihat sebuah senyuman tipis di bibir Narendra.

Akan tetapi raut wajah Narendra berubah seketika, ketika dia teringat dengan ucapan Alena.

"paman, aku sudah mau menikah."ujar Alena waktu itu.

Dan kata-kata itu yang selalu terngiang-ngiang jelas di telinga Narendra.

Narendra kemudian langsung menghubungi seseorang.

"hallo..bima, aku butuh bantuanmu."ujar Narendra.

Sore harinya di restoran seafood.

terlihat Alena melambaikan tangannya ke arah Narendra dari ruangan VVIP.

"paman...! Sini...sini...!"ujar Alena sambil melambaikan tangannya.

Narendra tersenyum ke arah Alena.

Narendra kemudian langsung berjalan mendekati Alena.

Akan tetapi tiba-tiba saja Geri merangkul pundak Alena dari dalam ruangan tersebut.

"selamat sore dokter Narendra...!"ujar Geri sambil tersenyum lebar ke arah Narendra.

seketika itu juga hilang senyuman di wajah Narendra.

"paman, kenapa kamu berdiri di sana..? ayo segera masuk dan duduk di dalam."ujar Alena sambil tersenyum lebar ke arah Narendra.

Narendra kemudian duduk di hadapan mereka berdua dengan raut wajah yang datar.

"paman sebenarnya yang ingin mentraktir makan adalah Geri."ujar Alena sambil tersenyum lebar.

"iya, dokter Narendra."ujar Geri sambil tersenyum lebar ke arah Narendra.

"ya."ujar Narendra dingin.

Geri kemudian tersenyum lebar ke arah Narendra.

"dokter Narendra, aku tahu jika kamu menganggap Alena sepertinya anakmu sendiri."ujar Geri berusaha untuk mengajak Narendra berbicara.

Narendra kemudian menatap tajam ke arah Geri.

"aku menganggap Alena sebagai adikku...!"ujar Narendra.

Alena menundukkan kepalanya.

"adik...? Lalu Kenapa kamu tidak membolehkan aku memanggil kamu kakak..?"ujar Alena dalam hatinya.

Geri tersenyum lebar ke arah Narendra.

"benar.... benar...! Dokter Narendra selalu menyayangi Alena seperti adik kandungmu sendiri...! Dan untuk itu juga aku sangat berterima kasih kepada dokter Narendra, sejak kecil hidup Alena sudah menderita, aku saat berterima kasih kepada dokter Narendra karena sudah menjaga Alena selama ini."ujar Geri.

Geri kemudian menatap wajah Narendra.

"tapi dokter Narendra, kamu tenang saja, untuk kedepannya aku yang akan menjaga Alena dengan sangat baik."ujar Geri sambil tersenyum lebar.

"apakah yang kamu maksud, kedepannya kamu yang akan menggantikan aku untuk menjaga Alena...?"ujar Narendra sambil tersenyum mengejek.

"dokter Narendra, saya tahu jika anda sangat menyayangi Alena, akan tetapi dia sekarang sudah besar, dia berhak untuk menentukan siapa yang akan mendampinginya selama sisa hidupnya."ujar Geri sambil menatap wajah Narendra.

Narendra kemudian menoleh ke arah Alena.

"Alena apakah menurutmu sekarang ini paman sedang menghalangi kamu untuk mengejar kebahagiaanmu, seperti itu ya...?"ujar Narendra sambil menatap wajah Alena.

"tentu saja tidak...! Paman adalah orang yang sangat penting bagiku, aku tahu jika paman berbuat seperti itu demi untuk kebahagiaanku."ujar Alena.

Narendra tersenyum tipis mendengar ucapan Alena tersebut.

"baguslah jika kamu mengerti."ujar Narendra.

"kalian berdua baru saja lulus, apa yang ingin kalian berdua lakukan kedepannya...? Masa kalian berdua tidak punya apa-apa tiba-tiba saja ingin menikah."ujar Narendra sambil tersenyum.

Alena terkejut mendengar ucapan Narendra tersebut.

"apakah paman sudah merestui aku menikah dengan Geri...?"ujar Alena dalam hatinya sambil mengigit bibirnya.

"dokter Narendra, kami berdua kan masih sama-sama Muda dan juga tidak punya apa-apa, akan tetapi kami berdua bisa kok sama-sama berjuang."ujar Geri.

"apakah maksudnya, kamu ingin mengajak Alena hidup susah bersama denganmu...?"ujar Narendra sambil menatap tajam ke arah geri.

"dokter Narendra, kami berdua saling mencintai dan menyayangi, maka kami berdua bersedia susah senang bersama...!"ujar Geri sambil menggenggam tangan Alena.

"iya itu benar paman."ujar Alena sambil tersenyum lebar ke arah geri.

"Tidak boleh...! Aku tidak setuju...!"ujar Narendra dengan intonasi suara yang keras.

Alena terdiam.

"dokter Narendra, kenapa kamu begitu Tidak Suka jika aku menikah dengan Alena...?"ujar Geri dengan nada yang tidak kalah keras.

"ayolah segera katakan dan Jagan berpura-pura lagi, katakan jika Alena adalah milikmu dan orang lain tidak boleh menyentuhnya."ujar Geri dalam hatinya.

Narendra kemudian kembali duduk dengan tenang.

"keuangan menentukan segalanya, aku tidak akan pernah setuju jika Alena harus hidup susah bersama denganmu."ujar Narendra sambil menghela nafas panjang.

"Geri, jika kamu ingin menikahi Alena, maka kamu harus menunjukkan kemampuanmu, jika tidak walau pun Alena setuju menikah denganmu akan tetapi sampai kapan pun aku tidak akan pernah merestuinya."ujar Narendra sambil meminum air putih yang berada di hadapannya.

"dan untukmu Alena, pikirkanlah baik-baik tentang semuanya, pacaran dan menikah adalah dua hal yang berbeda, Jagan pernah main-main."ujar Narendra.

Narendra kemudian menaruh gelas yang berada di tangannya ke atas meja.

"kalian berdua teruskan saja Makannya, aku akan pergi terlebih dahulu."ujar Narendra sambil berdiri dari tempat duduknya.

setelah itu Narendra kemudian berjalan meninggalkan mereka berdua.

1
Jeonghan svt 🩷
benar itu kata dokternya Alena
ARMILA06: kayaknya Alena sengaja deh minum itu alkohol
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!