NovelToon NovelToon
Pernikahan Tak Terduga

Pernikahan Tak Terduga

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:28.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati memberikan pertolongan, Sean Andreatama justru terjebak dalam fitnah yang membuatnya terpaksa menikahi seorang wanita yang sama sekali tidak dia sentuh.

Zalina Dhiyaulhaq, seorang putri pemilik pesantren di kota Bandung terpaksa menelan pahit kala takdir justru mempertemukannya dengan Sean, pria yang membuat Zalina dianggap hina.

Mampukah mereka menjalaninya? Mantan pendosa dengan masa lalu berlumur darah dan minim Agama harus menjadi imam untuk seorang wanita lemah lembut yang menganggap dunia sebagai fatamorgana.

"Jangan berharap lebih ... aku bahkan tidak hapal niat wudhu, bagaimana bisa menjadi imam untukmu." - Sean Andreatama

ig : desh_puspita27

---

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 - Demi Aku?

Beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit, Sean pulang juga akhirnya. Keduanya dijemput Agam yang memang sedikit pendiam dan tidak banyak bicara. Sama sekali tidak ada pembicaraan, baik zalina dan Sean juga memilih diam.

Sean memang harus membiasakan diri sepertinya, bukan hanya lingkungan yang berbeda, tapi cara mereka hidup juga demikian. Agam yang mengemudi begitu lambat sedikit membuat jiwa Sean bergejolak, ingin sekali dia menawarkan diri agar perjalanan ini lekas berakhir.

Selang beberapa lama, mobil yang dikemudikan Agam akhirnya tiba juga. Sebosan itu Sean dalam perjalanan yang penuh kebisuan, sama sekali tidak ada interaksi satu sama lain. Namun, perasaan Sean semakin buruk lagi kala menyadari sebuah mobil mewah berada di depan kediaman kiyai Husain.

"Siapa yang datang?"

Dia bermonolog, rasanya tidak mungkin mobil Zean ataupun Mikhail. Plat nomornya berbeda, sekalipun memang mereka, tetap saja aneh. Mengikuti Agam yang masuk lebih dulu, Sean menggenggam jemari Zalina seakan tidak boleh lepas.

Pasca penyatuan bibirnya tadi malam, Sean merasa Zalina benar-benar memberikan izin padanya untuk dimiliki. Apalagi, dia tidak menciumnya sekali, tapi beberapa kali atas izin istrinya.

Rasa penasaran Sean akhirnya terjawab kala memasuki ruang tamu. Sapaan kiyai Husain hampir saja Sean abaikan kala menyadari Irham tengah duduk manis di hadapan Abrizam dan mertuanya.

"Ck, mau apa cecunguk satu ini?"

"Mas, Abi panggil."

"Hah? Iy-iya, Abi ... saya sudah lebih baik," jawab Sean menghela napas perlahan.

Kacau sudah dirinya, nilai Sean di depan Abrizam bahkan dibawah 50. Kini, dengan dia yang juga ternyata tuli mungkin nilainya berubah menjadi 25. Beruntungnya, kiyai Husain memaklumi dan hanya tersenyum teduh. Beberapa penjelasan dari besannya sebelum pergi tadi pagi cukup menjelaskan jika Sean memang sangat perlu dimaklumi.

"Istirahatlah, Na ... antar suamimu ke kamar," titah kiyai Husain sengaja menekan sebutan suami di hadapan Irham.

Sebuah kalimat yang berhasil membuat Irham mengurut dada. Sejak awal Zalina masuk bersama Sean matanya sudah terkunci. Keduanya berpegangan tangan dan Irham benar-benar iri. Andai saja dia bisa waras sedikit dan membantah orang tuanya, dia yang berada di posisi Sean.

"Iya, Abi."

Keduanya berlalu ke kamar, saat ini mereka hanya berdampingan. Sean yang tadi hanya menggenggam tangan, berubah melingkarkan tangan di pinggang Zalina. Kebiasaan sekali dia melakukan hal-hal yang membuat Zalina terkejut.

"Dia kenapa datang ke sini?"

"Entahlah, beberapa bulan lalu Abi bilang mas Irham akan menjadi tenaga pengajar di pesantren, mungkin membahas hal itu."

Sudah Zalina duga cepat atau lambat Sean akan bertanya. Faktanya benar, baru saja masuk kamar Sean sudah mempertanyakan hal itu.

"Apa artinya kalian akan lebih mudah bertemu, Zalina?"

Seperti yang Sean ketahui dari kiyai Husain, Zalina mengabdi sebagai pengajar di pesantren. Hanya saja untuk saat ini memang belum melakukan rutinitas seperti biasa dikarenakan satu dan lain hal dalam hidup Zalina.

"Tidak, aku tidak akan mengajar lagi, Mas ... aku sudah bilang sama Abi waktu itu," jawab Zalina tampak tenang.

Dia menjawab dengan sangat amat tenang. Walau jujur saja melihat dia datang, hati Zalina masih merasakan sakit. Setelah diperlakukan bak sampah, Irham masih datang dan bahkan menyapanya secara terang-terangan.

Rasa cinta yang kemarin menguak dalam diri Zalina mungkin saja masih ada. Ya, dia jujur perkara hati tidak semudah itu melupakan. Namun, sudah cukup bagaimana keluarga Irham dan Irham sendiri yang tidak percaya malam itu untuk menepis perasaan Zalina.

"Benarkah?"

"Iya, benar."

Demi Tuhan Sean setenang itu. Jika memang Zalina meninggalkan rutinitasnya, berarti sang istri memang hanya di rumah saja. Sementara dirinya sudah mengatakan pada kiyai Husain akan mencari pekerjaan sementara dia di sini. Walau, tanpa bekerja uang di rekening Sean mampu menghidupi keluarga ini bertahun-tahun ke-depan, tetap saja dia merasa masih butuh pekerjaan.

"Demi aku?"

"Hah?" Zalina mengerutkan dahi kala sang suami melontarkan pertanyaan singkat, tapi berhasil membuatnya sedikit bingung.

"Becanda, jangan dipikirkan," tutur Sean kemudian mengusap puncak kepala Zalina.

Sejak dari rumah sakit, tangan Sean memang lebih berani dalam melakukan sesuatu. Memeluk, mengusap wajah, mengusap bibir, dan lainnya. Walau memang di malam pertama tangan itu sudah dia gunakan untuk menyeka air mata sang istri, tapi kali ini memang dia lebih berani.

.

.

Menjelang sore, Sean baru menyadari jika sang istri tidak lagi berada di sampingnya. Tidur siang yang cukup singkat ternyata, tidak sampai satu jam.

Menyadarai istrinya tidak di kamar, naluri Sean seakan memerintah untuk segera mencarinya. Seperti biasa, Sean hanya mencari dengan langkah tanpa berteriak-teriak seperti kebiasaannya di rumah utama.

Hingga, dia tidak sengaja mendengar suara istrinya ketika tiba di luar rumah. Senyumnya mendadak pudar kala mencuri dengar pembicaraan mereka, lebih sakit dibandingkan mendengar ucapan Abrizam kemarin.

"Kembalilah padaku, Zalina ... kita perbaiki semua, aku bisa menikahimu tanpa izin Papa. Aku menyesal, Zalina, maafkan aku."

"Aku bisa membahagiakanmu, kita jalani hidup berdua seperti mas Bayu dan mba Nia. Seperti janji Mas sebelum ke Madinah waktu itu. Iya, Na?"

"Aku sudah punya suami, Mas ... berhenti membahas hal itu, terlambat."

Sean tersenyum sejenak, jawaban Zalina membuatnya merasa tetap berada di atas Irham dari sudut manapun. Dia sudah sangat percaya diri dengan pengakuan Zalina.

"Suami? Apa yang kamu harapkan dari dia? Mas sangat tahu bagaimana cintamu pada Mas, Zal. Kembalilah, Mas akan membawamu hidup berdua tanpa diusik orangtua kita."

Sean mengepalkan tangan, lututnya terasa lemas. Kemana kekuatan Sean yang paling pantang miliknya diembat orang lain. Dahulu, sesuatu yang dia suka hanya boleh menjadi miliknya. Bahkan, tidak jarang Sean merebut sesuatu yang sudah jelas-jelas ada pemiliknya.

"Bodohnya kau, Sean!! Ini yang kau mau dari awal, 'kan?"

.

.

- To be Continue -

1
Divani Ani
Luar biasa
Nursani
/Rose//Rose//Rose/
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣🤣 aku ingin baca cerita zavia sama aga lupa judul nya mbak des bolehkan baca ulang , yg mak ppanya juga mau kubaca ulang masih penasaran ketika ppa mikali ditodong sama kak evan 🤣🤣🤣
Yus Warkop
😅😅😅😅😅😅
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yus Warkop
😂😂😂😂😂😂
Yus Warkop
wah seruuuu kalo ngumpul sama adik"nya sean apalagi kkaknya diajdk juga 🤣🤣
Yus Warkop
🤪
Yus Warkop
dasar sinting
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yus Warkop
cinta pertama sean
Yus Warkop
waalaikum sallam 2 blan lagi puasa , inget waktu baca pertama selalu baca abis pulang sholat taraweh
Yus Warkop: iya kan sekarang sean udah punya mantu dan cucu dari khuzalifah🤭
Desy Puspita: Udah lama banget ya🥺🥺❣️
total 2 replies
Yus Warkop
tahunya kesianhan gak sempet saut 🤣🤣🤣
Yus Warkop
duh ppa ganggu dja🤣🤣🤣🤣
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣🤣
Yus Warkop
🤣🤣🤣🤣🤣🤣kasian juga sean
Hope
tenang aja umi menantu mu Sean tu kaya raya jd ga usah khawatir beli pabrik yg memproduksi panci aja bisa tinggal ngomong ja/Chuckle/
Anugrah Sanjaya
Luar biasa
Hope
what bakul tahu /Shy/ sekalian aja bakul tempe kn saudaranya /Grin/
Nana Colen
bagus saling terus seperti itu hahahaha tahu rasa kamu sean
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!