NovelToon NovelToon
SI RAJA USIL

SI RAJA USIL

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Dikelilingi wanita cantik / Bad Boy / Si Mujur / Idola sekolah
Popularitas:8.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: DANA SUPRIYA

Dika sebenarnya cowok yang kurang pergaulan atau KUPER istilahnya. Semuanya berubah ketika Dika menjadi siswa di SMA Pelajar yang terkenal di kotanya. Semua orang heran melihat perubahan sikapnya yang periang dan suka usil kepada semua orang namun anehnya banyak orang tidak menyadari keusilannya. Bisa jadi karena wajah tampannya apalagi kaum hawa yang melihat wajah tampanya bahkan senyuman dan rayuan mautnya.
Suatu hari Dika harus berpikir 2 kali bila melakukan sikap usilnya kepada orang lain namun Dika tidak melakukannya apalagi kepada gadis cantik baru dikenalnya yang baru masuk di sekolah tersebut tapi Dika dilaporkan orangtua gadis tersebut ke polisi atas permintaan anaknya hingga harus berurusan dengan polisi sehingga orang tua Dika dan orang tua gadis itu dipertemukan. Namun tidak di sangka kalau orang tua mereka saling kenal bahkan menjodohkan mereka. Bagaimana cerita selanjutnya?, ikuti terus ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Usil is My Hobby

Dika jadi ketakutan hingga dia melihat Putri yang kesakitan

"Maafkan Dika ya Putri"

"Aduu sakit"

"Bagaimana ini Put?"

"Aku tidak tahu tapi ini sakit kali Dika, ini cabai apa yang kau taruh di Kebab ini"

"Cabai biasa Put, adu bagaimana?, maafkan aku Put"

"Kau harus tanggung jawab bila terjadi apa-apa denganku"

"Iya aku tanggungjawab, aku pasti tanggung jawab"

"Sungguh?"

"Iya aku sungguh-sungguh, aku serius"

"Aduuuuu sakit"

"Putri ku angkat ya dan ku bawah ke rumah sakit"

"Sudah, sudah biar ku tahan sendiri sakit ini"

Tiba-tiba Putri tertawa melihat Dika ketakutan hingga Dika jadi heran melihat Putri yang tadinya merintih kesakitan jadi sehat kembali

"Memang enak di usilin"

Dika jadi lemas karena dia sangat takut sekali kalau sudah menyakiti orang yang dia sayangi tapi ternyata dia kena kerjai oleh Putri yang tertawa kepada dirinya

"Jadi aku di Prank ya Put?"

"Iya, agar Dika tidak usil yang keterlaluan lagi sama orang lagi"

"iya aku janji"

Dika tersenyum manis dan menatap kedepan sambil memegang tangan Putri

"Kenapa kamu ke pikiran untuk mengerjai aku Put?"

"Karena bisa-bisanya orang yang kamu sayangi di prank sama kamu untuk makan cabai, seumur-umur makan kebab pakai cabai bulat ya sama Dika ini lah"

Dika tertawa sendiri sambil mengatur dua tangan untuk minta maaf

"Aku minta maaf ya sayang"

"Iya tapi Dika sudah janji untuk tidak usil seperti ini lagi"

"Iya ya aku janji"

"Ok, sekarang kita baikan ya untuk menjalani hubungan terbaik kita"

"Iya Put, aku ingat ketika kita SD walau saat itu aku masih kecil tapi aku.begitu senang dekat sama kamu"

"Iya Dik, aku juga dan aku juga heran kenapa aku seperti itu sama kamu"

"Itulah yang ku ingat, dan apa Putri masih ingat ketika kita berpisah dulu"

"iya masih sangat ingat ketika kita berpisah karena orang tua Putri pindah"

"Iya Put"

"Dika, kenapa memberikan aku bunga ketika kita berpisah dulu?"

"karena kamu seperti bunga yang cantik Putri bahkan kamulah gadis yang menjadi....."

"Menjadi apa?"

Putri jadi penasaran karena kata-kata Dika yang terputus

"Menjadi cinta pertamaku Put"

"Benarkah?, aku juga Dika. Kamulah laki-laki yang membuat aku terus merindukanmu bahkan aku sangat bahagia ketika tahu akan kembali lagi kemari"

"Iya Put, berarti kita sama"

Putri menganggukan kepala sambil menatap wajah tampannya Dika

"Dan sekarang kamu menyerahkan bunga juga kepadaku"

"Iya sekalian sama potnya sebagai arti cintaku yang terawat"

"Iya, aku akan merawatnya dan arti bunga lambang kecantikan, apakah seperti itu Dika?"

"iya, aku ingin kamu tetap cantik seperti bunga yang menjadi lambang kecantikan dimana saja berada"

"Apakah kamu masih menyukai diriku Dika?"

Putri terus memandang wajah Dika yang sangat ganteng dan mungkin semua cewek cewek akan mengharapkan cintanya. Dan saat ini Putri memberanikan diri bertanya isi hati Dika

"Gak"

"Jadi" kata Putri

"Gak"

"Gak"

Putri terlihat menundukan wajahnya dan menyesal menanyakan hal yang sensitif ini tapi kenapa Dika selalu merayunya sementara hatinya tidak bersamaku, rasanya Putri ingin berlari dan menahan rasa malu tapi kenapa Dika menyatakan Putri cinta pertamanya

Tiba tiba Dika memegang tangan Putri

"Gak salah lagi, aku menyukaimu dan terus menyukaimu karena kamu cinta pertamaku Putri"

"Apa, apa, aku tidak salah mendengar kan?"

"Iya aku tetap cinta sama kamu Putri"

"Kamu jahat, sudah Usil dengan perasaan ku" Putri mau memukul Dika tapi tangannya dipegang oleh Dika hingga dia meneteskan air mata bahagia.

"Aku sudah suka sama kamu sejak kita SD, dan sampai sekarang tidak berubah kecuali kamu yang meninggakan diriku"

"Dika tapi......"

"Tapi apa?"

"Kamu itu Usil, ngerjain hati dan perasaanku"

Tiba tiba mau jewer telinga Dika karena Dika sudah melepaskan pegangan tangannya kepada Dika tapi Dika langsung menutupi telinganya.

"Kalau telinga ku dijewer lagi maka aku bisa tidak bisa tidur karena jeweran sayang darimu"

"Habis kamu itu usil"

Putri tertawa melihat sikap Dika tapi tiba tiba Dika menjewer telinga Putri

"Aduh aduh, kenapa Putri yang jadi dijewer"

Putri jadi heran sambil melihat Dika yang tertawa

"He he he heh enak kan rasanya jeweran sayang dariku"

Dika melepaskan jeweran dari telinga Putri yang mulai kesakitan

"Sakit juga ya, ini benar-benar di jewer sama Dika"

"Ya, itulah yang ku rasakan, sebagai kenang kenangan dari orang yang menyayangimu karena kamu sudah meninggalkan diriku"

"Iya ya sakit juga ya tapi kan bukan kehendak ku Dika dan aku kan tetap sayang sama kamu kan?"

"Iya aku yakin kamu tidak berubah"

"Kalau begitu, Senyum dong ganteng yayang Putri"

"Ini sudah senyum buat Putri"

Sementara orang orang yang lewat melihat Putri dan Dika saling berbalas pantun romantis langsung bersin

"Acim"

"Acim"

"Acim"

"Uek"

"Uek"

Putri dan Dika saling tersenyum melihat setiap orang yang lewat bersin bersin bahkan ada yang muntah yang dibuat buat karena mendengar kata kata romantis mereka berdua hingga mereka saling pandang

"Ternyata orang orang disini suka Usil ya Dika"

"Ya sudah kita pindah yok, sambil jalan pulang" Dika mengajak Putri untuk pulang sambil tertawa karena Dika juga tahu kalau sebentar lagi akan masuk waktu Magrib jadi dia harus menepati janji dengan kedua orang tua mereka, baik orang tua Putri dan juga mama papanya.

"Iya, ayok kita jalan Dika"

Mereka berdua mulai jalan bersama dan saling berpegangan tangan sebagai ungkapan cinta hati mereka berdua yang tidak ingin di pisahkan oleh apapun walaupun mereka tetap saling bicara

"Kenapa kita sekarang bertemu lagi ya Dik?"

"Ya mungkin inilah perjalanan kehidupan Put, aku dulu sangat pendiam dan kini aku bisa beradaptasi dengan semua orang"

"Iya ya, aku juga heran melihat perubahan dirimu Dik, apalagi kamu tambah tampan"

"Terimakasih ya Put"

"Dika sekolah dimana?"

"Sekolah di SMA swasta Pelajar Put, kalau sayang Dika dimana?"

"Aku di SMK Manajemen Bintang"

"Selain aku, Dika sudah punya yang lain ya"

"Belum, tapi bisa jadi ada kalau ada yang mau sama Dika"

"Kok gitu jawabannya, harusnya Dika menjawab aku ini type cowok setia"

 Putri mengajari Dika untuk menjawab tapi jawaban Dika membuat Putri kesal

"Iya SETIA artinya Setiap Tikungan Ada"

 Dika tertawa yang membuat Putri melepaskan pegangan tangan dari Dika

"Apa"

Putri sepertinya begitu marah kepada Dika karena jawabannya tidak seperti yang diharapkan olehnya hingga Dika langsung merubah sikapnya

"Tidak tidak Dika hanya bercanda, kalau betul gak apa apakan kalau Dika di cintai gadis lain"

"Enak saja, gak boleh"

"Kalau begitu, Putri harus setia ya sama Dika dan tidak boleh ada yang lain"

"Iya Putri akan Setia sama Dika"

Dika tersenyum dan kembali memegang tangan Putri yang juga menggenggam erat tangan Dika

"Hei lari ada anjing"

Dika teriak sambil menarik tangan Putri yang membuat Putri pun berlari kencang mengikuti Dika yang berlari kencang hingga tidak sampai lima menit mereka sudah sampai ke rumah mereka yang berdekatan dan akhirnya mereka berenti.

"Mana Anjingnya? kan tidak ada disekitar komplek"

Dika tersenyum saja melihat sikap Putri yang mencari-cari

"Jadi Anjingnya tidak ada kan?"

Putri melihat sekitar dan kebelakang tempat mereka sebelumnya dan memang tidak ada satu pun binatang yang sebenarnya Putri tidak takut tapi karena spontan saja maka dia ikut berlari hingga Dika tertawa dan mengatakan tidak ada

"Dika suka usil ya"

Putri melihat Dika dengan sikap seperti kesal kepada Dika yang tersenyum saja dikatakan usil dan kelihatannya mau membantah

"Kenapa Putri mengatakan seperti itu?"

"Iyalah karena Putri dikejuti dengan Dika tiba tiba saja Dika dibelakang putri, itu yang pertama"

Putri melihat Dika yang garuk-garuk kepala

"Kedua, Meletakan cabai rawit caplak ke kebab yang Putri makan dan ketiga, membuat Putri berlari kencang karena mengejuti dengan teriakan ada Anjing"

Putri menceritakan ke-usilan Dika dari pertama dengan penjelasan beruntun sampai ketiga yang akhirnya Putri melihat Dika tersenyum manis khasnya membuat Putri melupakan kekesalannya.

"Adu manisnya.........Putri maafkan deh"

Putri tiba tiba memaafkan Dika setelah melampiaskan kesalnya kepada Dika yang saat ini

tertawa karena senyumannya bisa membuat Putri memaafkannya

"Tapi janji ya, tidak akan mengulangi lagi"

"Iya janji"

Dika mengantarkan Putri sampai kedepan rumahnya dan selanjutnya permisi untuk segera pulang karena 15 menit lagi akan magrib

"Sampai besok ya Put, kalau kangen lihat dari jendela saja ya"

Putri tersenyum mendengar kata-kata Dika yang disampaikan padanya

"Dika juga harus mau berdiri di depan jendela kamarnya karena sama saja kalau orangnya tidak ada"

"Iya ya atau kita teleponan saja, ini nomor Dika, catatnya"

"Iya, ini Putri langsung simpan di phone book Putri"

"Sip kalau begitu Dika pulang ya"

" Iya Dika, Kirim salam tante Gladis dan Om Andi ya"

"Iya nanti Dika sampaikan, kirim salam juga sama tante Ratu dan Om Rendi ya"

Dika juga tidak mau kalah dari Putri untuk kirim salam sama mama dan papanya Putri

"Iya nanti Putri sampaikan kepada mama dan papa"

"Assalamu'alaikum"

"Wa alaikum salam"

Dika langsung kembali kerumahnya sambil melambaikan tangan kepada Putri hingga akhirnya Putri masuk kedalam rumah dan Dika juga memasuki rumahnya sambil tersenyum mengingat kejadian yang terjadi dan tertawa karena dia sudah usil dengan orang yang dia suka tapi untungnya dia tidak marah

"Apakah karena Usil is my Hobby"

1
Irda Isnaini
nanti ada yg cemburu🙄
Ellana_michelle
kerennn kakkk, jangan lupa mampirr/Determined/
syifa aulia
lanjut sir /Chuckle/
Irda Isnaini
lanjuuutttt
Irda Isnaini
duhhh irda jangan sempet" buka hati ke Fatur dehhh
Irda Isnaini
adzamm mewakiliii
A Rahman
mantap
Irda Isnaini
end nya Dika sama siapa? kasian Puput, irda jomblooo ajaaa
DANA SUPRIYA: mungkin sama siapa ya
total 1 replies
Irda Isnaini
kira" Dika ngeluarin sifat usilnya di waktu perkemahan gakk yaaahhh
Irda Isnaini
dika PHP plisss
jalowos wos
Lumayan
khairuni andana
hebat Dika
khairuni andana
semangat
khairuni andana
lanjut
khairuni andana
keren
awesome moment
blm bikin ngabrut
haliza harahap
bagus sir
haliza harahap
bagus
haliza harahap
bagus sir
haliza harahap
baguss sirr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!