Alira Senja Wilana Gadis Desa yang merantau ke Kota. Suatu hari dia harus terjebak dengan pengusaha kaya raya namun sangat kejam dan dingin
Jeremy Wilton Grey Pria Kaya Raya yang sudah memiliki istri yang terpaksa mengikuti saran istri nya untuk menyewa wanita lain untuk menyewa rahim nya agar bisa memiliki anak.
Season kedua menceritakan tentang kisah Cinta keturunan Jeremy dan Senja yang bernama Danello Wilton Grey dengan segala kenakalan dan Skandal nya.
Mampu kah Ello mendapatkan cinta sejati nya dan menemukan Rembulan yang di cari nya sejak SMK dulu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kajutan
Jery benar benar panik bukan main, Kemana lagi dia harus mencari Senja ?
Tidak ada pernerbangan Domestik atau pun keluar. Bahkan Pesawat Mereka masih terparkir rapi di Bandara Halim.
Lalu dimana Senja nya ?
Jery bingung harus mencari kemana lagi Senja nya, Sampai saat ini juga Nomor ke empat orang itu masih tidak bisa di hubungi.
Dan Sial nya dia lupa memasang pelacak di ponsel milik Senja, Karena dalam pikiran nya Senja tidak akan lari dari nya.
Bahkan dia sampai melupakan jika Senja di lindungi oleh Manusia tembok Berlin.
Siapa lagi jika bukan Papa nya ? Bule asli dari Jerman itu...
" Kamu dimana Senja ? Aku merindukan mu !" Jery menelungkup kan wajah nya di kemudi mobil nya.
Dia bingung harus kemana ? Sampai otak nya mencerna Desa ? Ya Desa !
Senja pasti di bawa ke Desa oleh Papa nya kan ? Pasti !
Jery langsung mengemudikan mobil nya menuju Desa tempat dimana Senja tinggal sebelum berangkat ke Kota dan bertemu dengan nya.
Sementara di rumah nya, Senja bersiap untuk pulang bersama Mama dan Papa Mertua nya.
" Senja janji akan sering kesini Buk, Pak. " Imbuh Senja duduk bersimpuh di bawah ibu dan Bapak nya.
Papa Jack begitu terpukau dengan kesopanan Wanita Sunset itu.
Fix Sekarang dia akan memanggil nya Wanita Sunset dan Wanita Afternoon. Suka suka dia kata nya !
Senja menurut dan tidak protes. Karena dia tau Papa Mertua nya itu menyayangi nya dan Ketiga anak kembar nya.
" Iya Nak, Kamu sehat sehat disana ya. Salam sama Suami kamu. Bilang ke Dia supaya tidak kerja terus. Nanti bisa sakit. " Kata Bapak Senja.
" Iya Pak, Nanti Senja sampein ke Mas Jery. " Tidak mungkin kan ? Dia menyebut nya Tuan.
Apa lagi Suami jahat seperti biasa nya ? Bisa habis dia kena Ceramah ibuk bapak nya.
" Sudah, Ayo keburu malam nanti. Kita akan menginap dulu di puncak, Kamu bilang mau naik kuda di kebun teh kan ? Ayo lakukan !" Papa Mertua sudah tidak betah disini.
Bukan karena rumah nya, Tapi karena tetangga Senja yang banyak tingkah !
Pura pura baik mengantar kan makanan atau apapun itu.
Padahal selama ini mereka menggosipkan Senja itu jual diri di Kota.
" Iya Pa, Ayo. " Senja bangkit dari duduk nya dan pamit kepada ibuk dan bapak nya.
" Maaf Tuan, Jika rumah kami tidak layak untuk Tuan dan Nyonya. " Ucap Pak Dani bapak nya Senja.
" Bukan rumah mu. Tapi tetangga Mu ! Rasa nya aku ingin meledakan kepala mereka satu satu atau mungkin mencongkel mata nya yang menatap Menantu ku dengan tatapan Jijik ! Menyebal kan !" Gerutu Papa Jack.
Bapak dan ibuk Senja langsung melotot heran. Siapa besan mereka ini sebenar nya ?
" Buk, Pak, Senja pamit ya. Entar keburu malem. Papa dan Mama baru datang dari Jerman. mau liburan disini. " Sebisa mungkin Senja melurus kan perbincangan ini agar Kedua orang tua nya tidak kaget dengan Papa mertua nya itu.
" Iya Hati hati di Jalan. " Dan mereka pun langsung pergi dari sana. ..
Tak lama mobil mereka pergi, Datang lagi Mobil Sport biru milik Jery yang khusus bersama Senja.
" Malam Pak, Buk. Maaf saya terlambat. " Suara Jery mengaget kan kedua orang tua itu yang hendak masuk ke rumah mereka.
" Suami Senja ?" Tanya mereka.
" Iya. Saya suami Senja" Ibuk dan bapak Senja melihat penampilan menantu nya sangat kacau .
" Senja nya Mana Pak ? Buk ?" Tanya Jery panik.
" Loh ? Bukan nya baru pulang ? Kata nya mau Pulang. Papa dan Mama kamu mau liburan dan kamu sibuk, Maka nya mereka kesini yang antar Senja. "
Deg !
Habis lah dia. Seperti nya bapak Senja sudah sangat sehat, Dan siap melakukan perang dengan nya.
" Apa yang kamu lakukan sama Senja ?" Tembak bapak Senja.
" Maksud bapak ?" Tanya Jery panik.
" Saya tanya kamu apakan Senja ? Apa kurang jelas ?"..
" Pak, Sabar..." Ibuk Senja mencoba menenang kan suami nya.
" Jawab !" Suara bapak Senja mulai meninggi.
" Sa-saya hanya terlalu sibuk Pak, Buk, Saya juga tidak mengabul kanngidam nya Senja yang minta pecel ulek, "
" Hanya pecel ulek kamu gak bisa ? Keterlaluan kamu !" Bentak bapak nya Senja.
Ibuk nya juga merasa kecewa. Hanya karena pecel saja anak nya harus menelan kecewa ?
" Hanya pecel kamu gak bisa turutin mau nya Senja ?" Kali ibuk Senja yang bertanya.
" Bukan gitu maksud saya Pak, Buk, Senja minta pecel ulek di pinggir jalan, Sementara keadaan sekitar nya tidak steril. Dekat dengan pangkalan angkot, Banyak debu dan polusi. Kita sama sama tau bukan ? Bahwa keadaan saat ini tidak baik baik saja ? Banyak Virus bermutasi. " Jelas Jery sebisa mungkin.
" Pulang lah ! Senja tidak disini. " Jery langsung melemas di usir begitu saja oleh Mertua nya.
" Senja bilang mereka mau ke puncak. Mungkin aja benar. Mau naik kuda istri kamu. !"
" Oke, Saya pamit. Maaf sudah menganggu. !" Jery langsung kembali Malaju kan mobil nya untuk ke Puncak.
Tujuan nya adalah Villa keluarga nya.
Sementara di mobil lain, Mereka tidak jadi ke puncak, Karena cuaca buruk. Jadi mereka memilih kembali ke rumah utama saja. Senja lun memaklumi nya.
Bersyukur mereka sampai di rumah dengan selamat dan Senja langsung membersihkan diri dan bergegas tidur karena mereka sampai dirumah pukul 12.04 waktu dini hari.
Dan Jery? Dia sudah sampai di Villa keluarga mereka.
" Mang , Mang Udin..." Tin tin...tin...
Jery membunyikan klakson mobil nya untuk memanggil mang Udin.
" Maaf Den, Mamang ketiduran. " Mang Udin langsung membuka kan pagar besar itu.
Jery heran, Kenapa tidak ada mobil disini ?
" Mang, Papa dan Mama ada kan ?" Mang Udin heran.
Sejak kapan Tuan dan Nyonya besar pulang dan berkunjung kesini ? Mang Udin belum menerima perintah.
" Loh ? Tuan dan Nyonya ndak bilang mau kesini Den, Aden salah mungkin. "
Deg !
Sakit lagi hati Jery. Dimana sebenar nya Laki laki Tembok Berlin itu menyembunyikan Senja ?
Kenapa terkesan dia di permain kan disini ?
" Jadi memang gak kesini ya Mang ?" Tanya Jery lesu.
" Ndak ada Den. "
" Yaudah mang, Jery masuk dulu ya. Mau istirahat. " Dia benar benar lelah hari ini.
Jakarta ke Desa Senja, Lalu balik lagi ke Puncak, Sampai disini tidak membuah kan hasil apa pun.
Jery memilih untuk menginap saja disini malam ini. Besok pagi dia akan pulang ke Rumah Utama untuk menemui Senja.
Rasa rindu nya sudah di ujung rambut, Ingin menyapa anak anak nya.
...🌞🌞🌞...
Matahari mulai keluar, Jery langsung bersiap dan bergegas untuk pulang.
Sementara di rumah utama terjadi kehebohan Pagi ini.
Bagaimana tidak ? Renatta datang ke Rumah utama dan menemukan Senja disana ? Dengan perut membuncit.
Sial ! Renatta benar benar marah !
" Berani nya kau !"
Plak !
Untuk kedua kali nya Senja menerima tamparan dari Renatta.
" Apa kesalahan ku Hah ? " Senja tidak terima di tampar lagi.
" Kau ! Kau ternyata kau wanita jallang itu ! Kau wanita murahan ! Ck, Dasar pelacur !" Senja semakin geram mendengar Renatta mengatakan nya seperti itu.
Kali ini Kedua mertua nya sedang di dalam rumah, Dan Senja sedang di taman depan menikmati udara segar.
" Tarik kata kata mu ! Tarik sebelum aku berbuat kasar. !" Ucap Senja dingin.
" Kalau aku tidak mau ? Kau memang wanita murahan !"
Plak !
" Aku bukan wanita murahan ! Aku bukan Wanita murahan !!" Bentak Senja yang sudah di baluti emosi.
" Berani nya kau !" Geram Renatta hendak menampar Senja kembali.
Namun Senja lebih gesit dan mendorong Renatta dengan keras hingga terjatuh tersungkur di halaman.
" SENJA !!!!" Senja tau suara siapa itu.
Suara itu sangat menyakit kan di telinga Senja, Suara ini membentak nya lebih kejam lagi.
Kedua mertua nya langsung berlari ke halaman mendengar bentakan Jery yang menggelegar.
" Honey..." Renatta mulai akting di hadapan Jery.
Sementara Senja hanya menatap nya dengan sinis, Jery terlihat kecewa dengan Senja.
" Aku kecewa Senja, Aku kecewa. Ku kira kau wanita yang lembut, Tapi ternyata kau tidak seperti itu. " Jery nampak begitu kecewa dengan apa yang di lihat nya.
" Lalu kau kira aku tidak kecewa iya ? Lihat, Kau lihat ini ? Untuk kedua kali nya dia menampar ku dan kau sama sekali tidak membela ku ! Seharus nya kau tanya siapa yang salah ! Kau tanya pada ku apa yang di lakukan nya pada ku terlebih dulu. bukan nya membentak ku !" Senja masih menatap pasangan suami istri itu dengan tatapan sinis nya.
" Aku pernah bilang bukan ? Aku akan membalas apa yang di perbuat nya pada ku ? Dan kali ini aku akan membalas nya. "
Plak !
Senja kembali melayang kan tamparan nya di wajah Renatta. Renatta dan Jery kaget saat Senja kembali melayang kan tamparan nya.
" Senja ! Cukup !" Jery kembali membentak Senja lagi.
" Apa ? Kau mau marah pada ku ? Aku tidak takut ! Kau !" Tunjuk nya pada Jery.
" Kau suami jahat ! Suami egois ! Benar kata Papa, Bahwa kau itu suami bodoh ! BO DOH !"
" Senja !" Jery sudah melayang kan tangan nya siap untuk menampar Senja namun di tahan oleh tangan Tua yang masih kekar itu.
Jery dapat melihat sorot mata itu menatap nya dengan tatapan tajam dan menusuk !
" Berani kau menyentuh sedikit saja kulit nya, Akan ku pastikan kau menyesal seumur hidup mu !" Ancam Papa Jack yang semakin meremmas tangan Jery.
Jery beralih melihat ke arah Senja yang sudah bergetar ketakutan. Bahkan mata itu sudah basah di dalam pelukan Mama nya.
" Senja...." Mama Claire panik saat Tubuh wanita hamil itu melemas dan terjatuh di pelukan nya.
" Senja..." Jery panik dan hendak melihat Senja namun di tahan Papa Jack.
" Jauh kan tangan mu dari nya !"
" Pa, biarkan Jery melihat Senja. "
" Pergi dari sini sebelum aku menyeret mu keluar. !"
" Tapi Pa, "
" Aku bilang Pergi !!!" Bentak Papa Jack lagi.
Akhir nya Jery menurut saat melihat Mama nya memberi kode.
...😭😭😭...
Aku gemesh banget sama Jery ihh 😡
Follow ige ibuk ya @amelia_falisha1511
.
.
hadir thor☺️