MENCARI SOSOK IBU

Farman minta Airin untuk ketemu sama Ozy dan Suratmi menghargai kedatangan orang tua kandungnya, Farman tidak ingin menjadi orang tua yang egois berusaha sadar diri.

"Hayo Airin duduk sayang, Baskoro ikut Abi main catur yuk." ajak Farman supaya Baskoro tidak bosan menunggu Airin ngobrol sama orang tuanya.

"Hayo Abi." ucap Baskoro senang, dari kecil Baskoro selalu senang diajak main catur dan sudah biasa panggil orang tuanya Airin dengan sebutan Abi dan Umi karena sudah dekat.

Baskoro dan Farman langsung jalan meninggalkan Airin bareng kedua orang tuanya, Farman tidak ingin mendengar obrolan Airin takut anak angkatnya tidak nyaman dan kurang pantas saja Farman ikut campur obrolan Airin dan kedua orang tuanya.

**

Airin melihat makanan yang dibawa Suratmi langsung buang muka, membuat Airin sedih dan kesal kenapa baru sekarang dibawakan makanan bukannya saat Airin kecil yang belum bisa mencari makan sendiri harus berjuang bisa mencari makan supaya tidak kelaparan.

"Buang makanan itu, Airin tidak selera makan melihatnya!" tegas Airin penuh dengan kebencian.

"Tidak akan Ibu buang, Ibu masak karena rindu sama Airin dan mau melihat langsung Airin makan masakan Ibu." tolak Suratmi menahan kesedihan, melihat Airin tidak mau makan masakannya.

"Airin sekarang bisa mencari makanan sendiri, sudah terlambat Ibu kesini bawa makanan, apa lagi sekarang dihidup Airin ada Umi yang selalu masak buat Airin dari kecil sampai sekarang, jadi Airin tidak mau makan masakan Ibu dan kalian pergi dari sini!" tegas Airin berusaha tidak nangis didepan kedua orang tuanya, sudah cukup nangis setiap ingat bagaimana berjuangnya Airin bertahan hidup mandiri sebelum ketemu Farman dan Kartika.

"Maafkan kami Nak, iya sudah kami pergi insya Allah kami akan kesini buat ajak kamu jalan-jalan bareng kedua adik kamu dan kakak kamu." ucap Ozy akhirnya ngalah dan mau pulang, karena percuma dipaksa tetep tidak akan mau dimakan, Ozy berharap Airin mau jalan bareng ketiga saudaranya.

Ozy ajak Suratmi untuk pulang karena percuma lama-lama karena Airin sulit untuk dibujuk, takutnya membuat Airin sedih jika terus dipaksa untuk ngobrol.

Suratmi setuju untuk pulang walaupun tidak melihat anaknya makan masakannya, berharap Airin mau makan masakannya walaupun tidak dilihat Suratmi langsung.

Airin langsung masuk kedalam rumah setelah Ozy dan Suratmi keluar dari halaman rumahnya, Airin tidak minat sama sekali untuk pegang rantang apa lagi lihat isi makanan yang dibawa Suratmi dan Ozy tadi.

**

Lisa balas Dea dorong ke dalam kolam renang, Lisa kesal sekali dengan tingkah Dea yang berusaha membuat Lisa tenggalam saat berenang.

"Dasar perempuan gila, tidak ada otak, dan jahat sekali Lo. Lo mau bikin gue tiada hah!" bentak Lisa kesal dengan tingkah Kaka tirinya.

"Kalo iya kenapa hah, gue muak melihat manusia tidak tahu malu seperti keluarga Lo yang masih numpang hidup di rumah gue dasar tidak tahu malu!" bentak Dea penuh emosi, karena niatnya gagal padahal Dea tahu kalo Lisa bisa berenang dan pasti niatnya gagal tapi masih Dea berusaha membuat Lisa tiada.

"Sial, yang mau gue di rumah Lo iya bokap Lo lah suruh ceraikan ibu gue dan aksi Lo ini akan gue laporkan ke bokap Lo supaya Lo semakin dibuat susah biar tahu rasa Lo bikin masalah sama gue!" ancam Lisa tidak main-main karena Dea semakin berbahaya, menghalalkan segala cara supaya Lisa keluar dari rumahnya Dea.

"Bagus kalo Lo tahu niat gue, jadi lebih cepat lebih baik Lo keluar dari rumah ini dan bawa orang tua Lo yang tidak tahu diri itu mengerti, soal Ayah jangan kwartir Ayah tidak akan kejam kasih hukuman karena perusahaan gue itu yang berhak jalanin gue karena gue penawaris tunggal kalo tidak ada tanda tangan gue otomatis perusahaan bisa bangkrut mana berani Ayah semakin kejam sama gue." lanjut Dea sombong, Dea langsung jalan masuk kedalam rumah karena niatnya berhasil