Gue Transmigrasi?!

...Selamat Membaca...

...☘☘☘...

Zeline sedang berada di kamarnya. Bersantai menikmati tontonannya sambil memakan cemilan di kasurnya.

Sampain tak beberapa lama kemudian, suara ketukan pintu terdengat ke telinganya.

Tok...

Tok...

"Ya... masuukk " Balas zeline tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

Clek..

Pintu pun terbuka menampilkan, sosok Vano yang masuk dan berjalan ke arah Kasur zeline.

" Zel" panggil Vano.

" Ya" zeline mendongakkan kepalanya. Seketika wajahnya berubah datar, " Ada perlu apa? "

Vano yang melihat perubahan wajah Zeline, menghembuskan napas kasar. Sepertinya akan susah mendekati apalagi meminta maaf padanya, Pikir Vano.

Vano duduk di pinggir kasur Zeline dan menatap lembut gadis itu. " kakak mau ngomong sesuatu boleh? "

" ngomong aja, nggak ada yang ngelarang" Ucap Zeline acuh.

" kakak, mau minta maaf sama kamu atas semua kesalahan kakak. Kakak tau ini nggak mudah, apalagi selama bertahun-tahun kakak bersikap seperti itu ke kamu. Kakak benar-benar minta maaf " Vano tersenyum tipis pada Zeline.

Sedangkan Zeline masih memandang laki-laki itu datar, " Lo minta maaf karena rasa bersalah? Bukan karena tau semua kebenarannya kan? Percuma, Gue mau lo minta maaf karena memang lo tau gue gak salah kak. Bukan karena merasa bersalah. Bertahun-tahun gue kehilangan seorang kakak. Lo perlakuin gue layaknya budak, dan sampah. lo selalu ngedukung helena yang bahkan dia hanya adik tiri lo."

Vano terdiam, benar. Memang benar bahwa dirinya meminta maaf karena merasa bersalah, bukan karena ia tahu kebenarannya.

" Lebih baik lo pergi, Gue butuh waktu. Hati gue masih perlu di tata sedemikian rupa. Perkataan lo, nenek, dan semua kalian yang ngehina gue, masih terngiang-ngiang di otak gue. Rasanya masih sakit " Ucap Zeline menatap Vano.

Vano menghembuskan napasnya kasar, lalu berdiri dan mengelus kepala zeline sebentar dan berlalu pergi

Setelah kepergian vano, zeline berbaring telentang dan menatap langit-langit kamar. Pikirannya menerawang jauh sebelum ia berpindah tubuh. Dulunya hidupnya tak serumit ini. Adakalanya terkadang, zeline merasa capek atas hidupnya. Tapi ya mau bagaimana lagi, sudah menjadi takdirnya seperti ini.

Karena merasa haus zeline pun turun ke dapur mengambil minum. Menggunakan sweater oversize dan hotpants yang membuatnya terlihat imut karena tubuhnya yang mungil.

...☘☘☘...

" Eh ada tante!" ucap zeline saat melihat ariska di dapur.

Ariska tersenyum merespon zeline. Wanita itu kemudian berjalan ke arah zeline sambil tersenyum." Kamu ngapain sayang?"

" Ngambil minum tante, air di kamar zeline abis. Sebenernya males, tapi haus " Ucap zeline cemberut.

Seketika ariska mencubit pipi zeline. " Kamu gemesin banget sih" . ariska melamun menatap zeline, Ia bahkan tak sadar jika tangannya malah semakin kuat mencubit pipi zeline yang membuat gadis itu sedikit meringis. Ntahlah ada rasa nyaman di hatinya saat melihat mata zeline.

" Aauu..." Zeline refleks menjauhkan wajahnya karena merasakan cubitan yang semakin kuat di pipinya.

" Astagaa..ya ampun. Maaf sayang, tante minta maaf. Tante bener-bener gak sengaja. maafin tante ya, bisa-bisanya tante melamun" Ucap ariska begitu tersadar sambil mengelus pipi zeline.

Kini bergantian dengan  zeline yang menatap Ariska. Usapan lembut di pipinya membuat zeline merasa nyaman. Hatinya menghangat begitu tangan halus dan lembut itu menyentuh pipinya. Hingga tanpa sadar zeline meneteskan air matanya.

Ariska yang melihat zeline menangis, menjadi khawatir. Apakah zeline kesakitan? Apakah cubitan begitu sakit? , pikirnya. " pipi kamu sakit, heeem? " Tanya ariska lembut.

Seketika zeline tersadar, dan dengan cepat menghapus air matanya. " Eh..nggak tante, nggak sakit kok. Aku cuma rindu mommy " Jawab zeline tersenyum.

" Hah..lega tante dengernya. Tante kira kamu kesakitan " Ariska benar-benar lega setelah tau sebab zeline menangis. Setelah itu Ariska memeluk zeline, yang membuat gadis itu terkejut sekaligus merasa senang ntah karena apa.

" Kalo kamu kangen sama mommy kamu, kamu bisa peluk tante kayak gini. Mungkin ini bisa membuat rasa rindu kamu sedikit menghilang.

" Makasih tante " Zeline membalas pelukan itu dengna erat. Ntah kenapa rasanya begitu nyaman, sangat nyaman. "ini bener-bener nyaman, rasanya gue gak mau ngelepas pelukan ini"

Beberapa menit kemudian pelukan mereka terlepas tatkala zeline permisi ingin kembali ke kamarnya.

" Sebentar lagi, gue akan bongkar semuanya. Tepat di ulang tahun dia, semuanya akan berakhir. Setelah itu gue bisa fokus balas dendam gue sendiri, lalu cari orang tua gue dan dia" monolog zeline sembari duduk di kasurnya.

" Ntar sore gue ke panti deh, Gue kangen mereka. dan gue bia nanya-nanya tentang orang tua gue. semoga gue nemu petunjuk " Ucap zeline sebelum akhirnya ia tertidur.

...☘☘☘...

Saat ini gilang, Javier dan kevano beserta arvan tengah berkumpul di karenakan membahas suatu rencana yang membuat Gilang dengna tegas menolak.

" Gue gak setuju "  ucap gilang tegas.

" gue sama kevano juga" ucap javier.

" Dan gue gak butuh persetujuan kalian " Balas Arvan menatap mereka tajam. " Pokoknya besok malem gue mau kita nyerang mereka, setelah itu biar jadi  urusan gue sama chika" lanjutnya datar.

Chika? Iya chika mahendra, sahabat felisya . Ah ralat mantan sahabat, kini gadis itu telah menjadi queen tanathos atas persetujuan arvan. Bahkan gilang, javier dan kevano tidak menyetujui hal itu. tapi mereka hanya dianggap angin lalu oleh Arvan.

Ingin sekali rasanya javier dan kevano menghabisi dua sampah ini, namun gilang melarang mereka. Gilang mengatakan jangan gegabah, dan sebentar lagi mereka pasti akan mendapat akibatnya. mau tak mau mereka pun bertahan sampai saat ini.

" LO GAK BISA SEENAKNYA VAN, LO NGANGGEP KITA APA?! HAH?! " Kevano berteriak dengan emosi.

" sabar van, tahan emosi lo " ucap javier menenangkan Kevano.

Arvan menyeringai melihat ketiga orang di depannya." Kalian hanya anggota yang harus mengikuti semua perintah gue, udahlah pokoknya nanti malam semuanya harus udah siap!" Setelah mengatakan itu Arvan pergi begitu saja meninggalkan mereka.

" turutin aja, gue punya rencana " ucap gilang.

" tapi kita gak bisa nyerang mereka seenaknya bang, mereka gak pernah ngusik kita " Ucap kevano tak setuju.

" Tenang aja, kita akan aman" ucap gilang tersenyum miring.

Mereka mengernyit heran melihat gilang. apa yang sudah di rencanakannya, pikir mereka.

Tanpa mereka ketahui gilang merekam semua percakapan mereka. Dan setelah itu ia mengirimnya pada zeline.

" kok gue ngerasa lo tenang banget sih bang? aneh" celetuk javier.

GIlang hanya menanggapinya dengan tersenyum miring. "suatu saat kalian akan tau".

"sebentar lagi, sebentar lagi semuanya akan selesai. dan tanathos akan kembali kepada yang seharusnya " batinnya tersenyum tipis tanpa si ketahui siapapun.

.

.

. TBC...

Terima kasih sudah membaca:)