Dia adalah seorang agen intelejen yang di tugaskan di negara yang bertikai.
Di saat perang terkadang dia bertugas sebagai paramedis dan membantu yang terluka.
Hanya saja dalam misi terakhir dia di jebak dan terbunuh, tapi dia tidak ke akhirat.
Dia malah masuk ke dunia kuno, ke tubuh calon Jendral wanita yang di abaikan.
Dia di angkat menjadi jenderal wanita karena ayahnya mendiang Jendral, sehingga gelar harus di wariskan kepada keturunannya.
Tapi, sepupunya menginginkan jabatan itu, sehingga dia berusaha membunuhnya ketika perjalanan menuju ke perbatasan.
"Wanita yang lemah, dan tidak tahu apa-apa tidak cocok menjadi jendral!" Sepupunya menuntut kepada Kaisar.
Melihat jasa-jasa mendiang ayahnya, Kaisar menjadi serba salah.
"Biarkan dia menjadi pengawal pribadi pangeran ke tiga Yang Mulia." Permaisuri mengajukan permintaan.
Pangeran ke-tiga yang cacat, dia adalah panglima perang, hanya saja ketika perang di perbatasan dia mengalami musibah yang hampir merenggut nyawanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 17
"Tidak akan pernah ada kencan Shen Tianru." Ucap Zhong Rei Yu dengan tegas.
Dia harus menyingkirkan wanita-wanita seperti ini satu persatu. Karena masih banyak wanita lain yang mengantri seperti ini di luaran sana.
"Kakak... Mengapa kau selalu menolak ku? Kakak.. Aku sudah menyukaimu dari lama.. Mengapa kau tidak bisa menerima ku sebagai kekasihmu? Apa aku harus meminta dekrit dari paman kaisar?" Wanita itu sedikit mengancam.
"Tianru..! Jangan melampaui batas.. Aku tidak akan pernah menikah denganmu..! Dan aku peringatkan kau, mulai hari ini.. Menjauh dariku, jika kita bertemu anggap sebagai orang asing.." Zhong Rei Yu sedikit emosi dengan ancaman wanita itu.
Sementara Gu Yenrou yang mendengar interaksi mereka tanpa menoleh sedikitpun.
Dia berdiri tegak tidak jauh dari meja kerja Zhong Rei Yu. Pandangan nya lurus ke depan menatap tembok ruangan itu.
Walau sebenarnya dia saling berbicara dalam hati bersama Sengthai. Terkadang perkataan lucu yang di lontarkan hewan kontrak nya itu, membuat wajahnya memerah menahan tawa.
"Nona, apakah pangeran itu penyuka lelaki?" Sengthai sedikit heran karena penolakan pangeran ke tiga, sementara Shen Tianru adalah gadis yang cukup cantik.
Di ruang portabel dia duduk bersila dengan menyandarkan dagunya di sebelah telapak tangannya.
"Saya juga kurang tahu, tapi biar saja.. Itu urusan mereka, kita tidak perlu ikut campur." Jawab Yenrou di dalam hati, yang bisa di dengar Sengthai.
Dia yang hidupnya acuh, tidak begitu suka mencampuri urusan orang lain. Apa lagi Zhong Rei Yu saat ini sebagai tuanya, tentu saja dia harus diam dan tidak boleh memotong pembicaraan mereka.
"Kakak.." Shen Tianru masih merajuk tidak senang dengan ucapan Zhong Rei Yu.
"Sebenarnya apa tujuanmu kemari?" Tanya pangeran ke tiga ketus.
"Hmm, sebenarnya aku ingin mengajak kakak Reiyu sebagai pasangan di saat ulang tahun permaisuri nanti." Jawabnya dengan sedikit menunduk dengan bibir yang di buat manyun.
"Kamu cari orang lain saja, karena sampai kapanpun aku tidak akan bisa berpasangan denganmu." Dengan cepat dia menjawab pernyataan Tianru. Sesekali dia melirik ke arah Yenrou yang berdiri seperti patung. Tidak ada pergerakan sedikit pun.
'Bagaimana ada seorang wanita seperti ini? Hidup tanpa ekspresi.' Itu yang timbul di dalam pikirannya. Sementara dia tidak mendengar apa yang dari tadi di katakan Shen Tianru atas penolakan yang baru dia katakan.
"Kakak...?!" Panggil Tianru ketika melihat Zhong Rei Yu tidak mendengar perkataan nya sedikit pun.
"Heh? Ck, aku masih ada pekerjaan, sebaiknya kau kembali saja. Dan cari orang lain sebagai pasangan mu. Jika kamu tidak mendapatkan satupun, nanti aku meminta ayah kaisar mencarikan suami untukmu." Menurut nya, jika wanita itu menikah, dia juga bisa bebas dari kejarannya.
"Tidak perlu..!" Teriaknya dengan menghentakkan kakinya dan pergi ke luar ruangan itu, dengan wajah yang cemberut.
Ruangan kembali hening ketika Shen Tianru telah keluar dari ruang kerja pangeran ke tiga.
"Sebentar lagi ulang tahun permaisuri, tolong carikan hadiah yang menarik untuk beliau." Ucap Zhong Rei Yu mengisi keheningan beberapa menit.
"Um" Jawab Yenrou
Ruangan kembali hening.
Karena pangeran ke tiga tidak memiliki lagi topik pembicaraan. Jadi, dia melanjutkan kembali pekerjaan yang tadi tertunda.
Sedangkan Yenrou berdiri dengan diam tidak jauh dari tempat duduknya.
'Apa dia tidak bosan berdiri begitu?' Seumur hidup nya baru kali ini dia memikirkan kegiatan pengawal nya.
Sedangkan sebelum nya dia juga memiliki pengawal, tapi tidak pernah terlintas pertanyaan seperti itu di kepalanya.
"Jika kamu lelah, duduk saja..."
lagi dong kak,tambah penasaran karena samasekali tidak ada gambaran dipikirin daku /Sneer/
ini kenapa pangeran yang di temukan hampir sama kisahnya dengan pangeran pertama yang di buang ke hutan ya. apa jasad yang di temukan gu yenrou bukan pangeran pertama?
duh makin penasaran nih