Nara harus sedia menjadi pemuas hasrat Kakak tirinya, mewujudkan semua keinginan jahat serta menyiksa dari Noah. Kehidupan Nara yang sempit serta tidak berdaya sangat Noah andalkan untuk membuat Nara menjadi miliknya.
"Hentikan, Kak.. hentikan semua ini!" teriak Nara disaat tubuh Noah terus berpacu menikmati setiap adegan panas yang terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
•
•
Melakukan perjalanan panjang berjam-jam akhirnya Noah dan Nara serta Erlin sampai juga di Mansion Utama. Jangan tanya dimana Rusli, tentu saja sudah mendekam di penjara atas keinginan Noah sendiri. Sudah berani menyakiti Nara bahkan berniat memperkosa maka sudah seharusnya mendapatkan hukuman seperti itu. Kebaikan hati Clara dan Jack meskipun Rusli telah berbuat hal tidak senonoh pada Nara, tapi tetap membawa Erlin untuk tinggal bersama mereka.
Nara turun dari mobil tanpa dibantu Noah, ia melirik kearah sang Kakak yang tengah berbicara dengan Erlin didepannya. Sebenarnya Nara tidak tahu ntah hal apa yang membuat Noah enggan sekali berbicara dengannya. Selalu mengabaikan setiap hal yang Nara ceritakan, tapi bersikap ramah kepada Erlin ataupun orang lain.
Dengan bibir cemberut serta langkah kaki yang sedikit dihentakkan Nara berjalan mengikuti Noah dan Erlin. Nara kesal karna Noah sama sekali tidak menghiraukan dirinya, sungguh hanya bersikap manis diatas ranjang saja.
"Benar kata Ayah, ucapan laki-laki adalah hal yang paling tidak bisa dipercaya didunia ini." Gumam Nara meskipun mungkin saja Noah mendengar apa yang ia gumamkan.
Pandangan mata Nara dan Noah saling bertemu, tapi Nara mengabaikan semua itu. Ia berjalan lebih dahulu melewati Noah dan Erlin, ingin segera memeluk Clara yang sangat ia rindukan.
"Mama.." Nara berlari memeluk sang Mama, meskipun baru satu hari saja tapi Nara sudah sangat rindu dengan Mama angkatnya itu.
Clara tertawa kecil karena Nara memeluknya sangat erat, lain dengan Erlin yang tersenyum sinis seolah tidak suka dengan sikap sok manja Nara tadi.
"Bagus kalian sudah sampai, ada yang ingin Ayah tunjukkan dan katakan kepada Nara." Jack muncul di anak tangga.
Sepertinya sangat serius kalau dilihat dari ekspresi wajahnya, Noah langsung mendekati Nara. "Apa yang ingin Ayah katakan kepada Nara?" Tanya Noah, kalau sudah menyangkut soal Nara maka Noah adalah orang pertama yang tahu.
Jack malah mengabaikan pertanyaan Noah, ia berjalan menuju Nara yang menatapnya lugu. "Nanti akan ada pria yang bernama Deni, dia adalah calon tunanganmu." Ucap Jack, membuat semua orang yang ada terkejut setengah mati.
Lain dengan Clara yang hanya diam menunduk, bukan ia tidak perduli tapi sudah berulang-ulang kali Clara merayu suami untuk tidak melakukan tindakan itu. Nara masih terlalu kecil untuk bertunangan tapi Jack tetap mengambil keputusan itu, tidak perduli Nara mau atau tidak.
"Aku bertunangan, Ayah?" Tanya Nara dengan ekspresi terkejut yang masih ada diwajah cantiknya, tangan Nara menunjukkan ke arah dadanya seolah tidak menyangka.
Noah sudah menduga hal ini akan terjadi tapi tidak menyangka akan secepat ini Jack mengambil keputusan berat tersebut. langsung Noah mendekati Jack, ia dan pria itu saling tatap tajam satu sama lain.
"Nara bahkan masih duduk dibangku SMA, Ayah. Bagaimana bisa kau ingin dia bertunangan secepat itu?" Noah bertanya dengan nada berat dan matanya memerah menahan amarah.
Jack tetap tenang, tangannya bersedekap didada. "Bukankah menjaga adik adalah hal yang paling memberatkan untukmu, sekarang Ayah sedang mengurangi bebanmu, Noah." Alasan yang cukup logis hingga terdengar tawa kecil dari Noah.
Tangan Noah meraih tangan Nara hingga bersembunyi dibelakang tubuh kekarnya. Tindakan Noah ini seolah melindungi Nara, ia menatap sangat tajam Jack yang menatapnya bingung dengan tindakan itu.
"Nara tidak akan bertunangan dengan pria pilihan Ayah itu, aku tidak setuju!" Pertegas Noah, ia seperti tidak ingin dibantah.
Nara tidak tahu harus apa, ia menahan air matanya yang akan jatuh. Segala keputusan Nara tidak dipertanyakan disini, mengapa semua orang bertindak sesukanya saja pada hidupnya.
"Ayah tidak memerlukan keputusanmu, Noah!" Bantah Jack, ia menarik tangan Nara hingga terlepas dari Noah. "Ayah memberitahu pada Nara bahwa pria yang akan menjadi suaminya nanti akan datang. Bukan meminta persetujuan kalian!" Jelasnya.
Pandangan mata Noah tertuju pada Nara yang berdiri di samping Jack, tarikan napas Noah terdengar berat sekali. Pria itu berjalan mendekati Jack dengan tatapan super tajam dan tenang.
"Aku tidak menyangka dengan cara sampah ini Ayah melumpuhkan aku," Bisik Noah, ia tertawa sinis sekali.
"Hal yang Ayah lakukan ini demi kebaikan Nara, agar dia tidak terus ditindas olehmu." Ucap Jack, ia melirik kearah Clara yang mengangguk ragu. "Ayah merasa banyak sekali pria yang ingin memperkosa Nara, maka sebaiknya dia segera menikah. Agar ada yang bisa menjaganya dari tatapan mata lapar seperti Rusli atau siapapun." Sambungnya.
Bagi Noah sangat lucu statemen yang dikatakan sang Ayah, seolah semuanya mencekik secara bersamaan. "Tidak akan ada yang mau bersama Nara, Ayah. Karna_"
"Nara sangat cantik, Noah. Dia pengertian dan lemah lembut, semua pria pasti antri ingin mendapatkan Nara kita." Sela Jack, tangannya mendarat pada pundak Noah seolah memberikan tepukan disana. "Kau tenang saja, soal pernikahan Nara.. Ayah tidak akan merepotkan dirimu lagi."
Tidak ada jawaban apapun dari Noah, pria itu hanya diam dengan ekspresi wajah super datar. Noah yang sudah tidak banyak protes itu mendapatkan senyuman puas dari Jack, ia mengelus tangan Nara. Wanita cantik yang bahkan masih berusia 17 tahun itu menunduk sedih.
"Nara tenang saja, pernikahan terjadi setelah Nara lulus sekolah." Ucap Clara, ia mengelus punggung belakang Nara agar lebih tenang dan tidak menangis.
"Sekarang Nara bersiap, Ayah ingin Nara bertemu dengan Deni menampilkan kecantikan nanti. Jangan kecewakan Ayah ya, Sayang?" Pinta Jack yang sebenarnya sangat menyesakkan bagi Nara.
Tanpa ragu Nara mengangguk mantap, ia diajak Clara untuk pergi menuju kamarnya dilantai atas. Kepergian Nara terus diperhatikan oleh mata tajam Noah, pria itu berlalu pergi juga ke kamarnya.
"Tunggu, Noah!" Jack menghentikan putranya, ia tahu jika pasti sikap seperti ini yang akan ditunjukkan Noah mendengar keputusannya.
Langkah kaki Noah terhenti tapi tidak berbalik badan, tangannya saling mengepal erat seolah sedang menahan emosi yang menyesakkan dada.
"Kau juga, segera pikirkan pernikahanmu. Umurmu sudah tidak muda lagi, kau menikah maka akan mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pemimpin Perusahaan Ayah." Ucap Jack dengan sangat serius.
tp saya bingung Nara itu saudara tiri atau adopsi??
Salam kenal
Teruus semangat Autor
Jangan lupa mampir 💜