NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kontras Takdir
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

aku tidak tahu apakah pernikahanku akan berjalan sempurna atau tidak...

aku juga tidak tahu apakah aku mampu melewati pernikahan ini hingga akhir atau tidak...

hanya Tuhanlah yang tahu akhir kisah cinta pernikahanku ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hati Yang Teriris

Pintu kamar tidur Alishba terbuka cepat ketika Mizan Rayaz, putra kedua dari Rayaz datang ke rumah Sulaiman.

Alishba yang berada di dalam kamarnya sontak terkejut kaget saat dia melihat kedatangan kakak kedua laki-lakinya itu.

"Kakak Mizan !" ucapnya seraya bangkit dari atas tempat tidurnya lalu berlari berhambur ke arah Mizan Rayaz.

Mizan menyambut Alishba dengan pelukan hangatnya, tersenyum lega saat melihat keadaan Alishba baik-baik saja.

"Syukurlah, kau baik-baik saja dan sehat selalu, adikku sayang !" kata Mizan.

Mizan menepuk lembut punggung adik perempuannya saat mereka berdua berpelukan layaknya kedua saudara yang telah lama tidak saling bertemu.

Suasana di dalam kamar itu langsung berubah berbeda, penuh kehangatan bahkan jelas sekali dari sikap Alishba yang berubah sangat senang saat dia melihat kakak laki-lakinya yang lama tidak dia temui.

"Kak Mizan ! Bagaimana kabarmu sekarang ?" tanya Alishba.

"Syukurlah, kabarku sangat baik bahkan aku punya kabar baik untukmu, Alishba", sahut Mizan.

"Syukurlah kalau begitu, senang mendengar kabarmu sehat selalu, kak Mizan", kata Alishba dengan tersenyum lega.

"Yah, begitulah...", sahut Mizan sembari tertawa pelan.

"Kalau boleh aku tahu, apa kabar baik itu, kak Mizan ?" tanya Alishba.

"Kabar baiknya adalah aku mendapatkan proyek besar dengan orang penting di Riyadh, dan laba saham perusahaan milik keluarga kita mengalami peningkatan, Alishba", sahut Mizan.

Mizan mengabarkan tentang keberhasilannya dalam bisnis yang dia jalani di luar negeri kepada Alishba, adik perempuan satu-satunya itu.

"Syukurlah, senang mendengar keberhasilanmu, kak Mizan", kata Alishba. "Kuharap ayah akan senang mendengar kabar baik itu darimu", sambungnya.

Namun sorot mata Alishba tidak mengisyaratkan bahwa hatinya sedang berbahagia meski dia berusaha menyembunyikannya dengan senyuman paling manisnya.

"Kenapa kau bersedih, tampaknya kamu tidak senang, Alishba ?" tanya Mizan.

Mizan menatap dalam-dalam ke dalam tatapan Alishba yang terlihat murung.

"Apa yang terjadi, Alishba ?" tanyanya cemas.

"Tidak apa-apa...", sahut Alishba seraya berjalan ke arah kursi yang ada di dalam kamarnya.

"Alishba...", panggil Mizan sembari meraih tangan Alishba.

Alishba membalikkan badannya hingga menghadap ke arah Mizan, namun sorot matanya terlihat sangat murung.

"Katakan padaku dengan benar, apa yang terjadi padamu, aku tahu kamu tidak sedang bahagia, Alishba !" kata Mizan.

"Entahlah, kak Mizan..., aku sendiri tidak tahu yang sebenarnya sedang aku alami ini...", sahut Alishba yang menunduk sedih.

"Coba kamu katakan pelan-pelan, dan ceritakan semua yang sedang kamu alami sekarang ini, tidak perlu tergesa-gesa, untuk menyampaikannya, cukup dengan tenang maka kamu bisa bercerita padaku", kata Mizan.

Mizan menuntun Alishba, untuk duduk ke kursi yang tersedia di ruangan kamar itu sedangkan dia ikut duduk disamping adiknya dengan sikap sangat hati-hati.

"Ceritakanlah padaku yang kamu alami saat ini, Alishba !" kata Mizan sembari menggenggam erat-erat kedua tangan Alishba.

"Kakak...", ucap Alishba sedih.

Alishba memandang ke arah Mizan dengan kedua mata berkaca-kaca murung lalu mulai melanjutkan ceritanya.

"Aku tidak tahu kenapa pernikahanku seperti ini, bahkan Sulaiman menuduhku bahwa pernikahan kami hanya sekedar aliansi pernikahan dengan alasan perusahaan milik keluarga Rayaz di ambang kebangkrutan, kak Mizan", sambung Alishba.

Mizan hanya terdiam tetapi pandangannya terlihat bingung dengan cerita adik perempuannya itu.

"Ba-bagaimana maksud ucapanmu itu, kakak tidak mengerti sama sekali dengan maksud dari kata-katamu, Alishba ?!" sahut Mizan.

"Benarkah perusahaan Rayaz diambang kehancuran, kak Mizan ?" tanya Alishba dengan sorot mata murung.

Mizan terhenyak diam, tidak bisa berkata apa pun kepada Alishba.

"Benarkah pernikahanku dengan Sulaiman hanyalah aliansi pernikahan belaka, tidak ada keseriusan maupun cinta di dalamnya ?!'' kata Alishba terbata-bata muram.

Mizan terdiam seraya menundukkan pandangannya.

"Kak, katakanlah padaku yang sebenarnya, apakah ayah merencanakan semua ini, tolong katakan sejujurnya", lanjut Alishba.

"Aku tidak tahu, Alishba...", sahut Mizan sembari memalingkan muka.

"Apa pernikahanku ini hanya sekedar pernikahan aliansi yang hanya untuk merendam permasalahan diantara dua kubu perusahaan ?" kata Alishba.

"Jujur aku tidak mengetahui apa-apa tentang rencana ayah, tapi aku baru tahu darimu bahwa adanya aliansi pernikahan dalam hubungan pernikahanmu dengan Sulaiman", sahut Mizan.

Alishba tidak kuat untuk bersuara, terdengar isakannya.

"Tuhan..., jika yang dikatakan oleh Sulaiman benar adanya maka aku hanyalah sekedar orang yang dikorbankan oleh ayah, agar perusahaan tidak jatuh bangkrut...", kata Alishba.

"Tidak semuanya benar, tapi aku tidak bisa mengatakan hal yang sesungguhnya kepadamu karena ini demi menyangkut keselamatanmu, Alishba", sahut Mizan.

"Apakah itu penting ?" kata Alishba yang mencoba menahan air matanya jatuh berlinangan.

Mizan hanya menggeleng pelan lalu menatap sedih ke arah Aishba.

"Tolong maafkan kak Mizan, karena kakak tidak bisa mengatakan secara keseluruhan tentang alasan kami yang memintamu harus menikah dengan Sulaiman", kata Mizan.

Mizan menunduk sedih seraya menghela nafas pelan.

"Ayah hanya melakukan semua ini, demi keselamatan kita meski rasanya tidak mengenakkan hati kita, tapi keputusan beliau adalah sesuatu yang terbaik bagi kita, Alishba", lanjutnya.

"Apakah alasanmu ke luar negeri juga ayah yang merencanakannya, kak ?" tanya Alishba.

"Yah, benar, ayahlah yang memintaku pergi sebelum rencana pernikahanmu dengan Alishba disetujui oleh beliau", sahut Mizan.

"Artinya ayah sudah tahu akan terjadinya pernikahanku dengan Sulaiman", kata Alishba.

"Sebenarnya ayah diminta oleh keluarga Harmam agar menerima lamaran mereka dengan menjamin keselamatan perusahaan tetap kuat posisinya di kancah dunia bisnis", sahut Sulaiman.

"Kalau begitu yang dikatakan oleh Sulaiman benar adanya bahwa perusahaan Rayaz sedang bermasalah", kata Alishba.

"Tidak juga, tidak seperti itu, sebenarnya ayah hanya memindahkan sebagian saham ke bisnis lainnya tapi hal itu justru mengancam perusahaan dalam kondisi tidak sehat", sahut Mizan.

Mizan menerawang lurus ke arah ruangan kamar mewah milik adiknya.

"Dan perusahaan Harmam menawarkan kepada ayah adanya aliansi pernikahan dengan jaminan akan menjaga keselamatan perusahaan Rayaz sampai bisnis disektor lainnya berhasil dan kebetulan ayah mengirimku ke luar negeri untuk itu", sambung Mizan.

"Tapi kenapa harus menikah dan harus adanya aliansi pernikahan untukku, kak Mizan", kata Alishba.

"Demi perdamaian yang merendam konflik diantara dua keluarga yang berseteru dalam bisnis", sahut Mizan.

"Berseteru ?!" kata Alishba semakin tidak mengerti.

Mizan menarik nafas dalam-dalam lalu menoleh kembali ke arah Alishba.

"Sebenarnya keluarga Rayaz dan Harmam sedang berseteru panas terkait proyek pengembangan terowongan di bawah laut yang memakan biaya besar untuk proyek itu, dan saat ayah memindahkan sebagian sahamnya ke proyek tersebut, pihak Harmam marah dengan mengancam akan menggagalkan proyek bawah laut yang sedang ayah garap itu", kata Mizan.

"Dan ayah akhirnya menerima tawaran dari pihak Harmam dengan menikahkan ku dan Sulaiman agar proyek bawah laut berjalan sesuai keinginan ayah", sahut Alishba.

"Yah, seperti itulah kira-kira situasi yang sedang kami hadapi dalam perusahaan dengan jaminan mutlak bahwa perusahaan Harmam akan menjamin keselamatan kami dan tidak lagi meminta bunga pinjaman dari ayah", lanjut Mizan.

Alishba tersentak kaget lalu beranjak berdiri dari tempatnya duduk.

"Ayah berhutang uang banyak kepada keluarga Harmam, itulah pokok inti dari permasalahan yang sedang ayah hadapi saat ini", kata Alishba seraya menahan nafasnya dalam-dalam.

"Yah..., seperti itulah keadaannya yang sebenarnya...", sahut Mizan.

Mizan menundukkan kembali pandangannya, dan kali ini raut wajahnya berubah murung.

"Tuhan... !" ucap Alishba dengan kedua mata berkaca-kaca. "Ayah terlilit hutang besar dengan Harmam karena itulah aliansi pernikahan ini terjadi... ?!" sambungnya sedih.

1
Lina Zascia Amandia
Halo Kak Author, salam kenal. Itu like nya udah banyak, Kakak blm ajuin kontrak? Pdhl kayaknya lolos bab terbaik tuh likenya byk. Terus tadi sy lihat karyanya lumayan banyak dan ada banyak juga karya yg pop nya M M an. Boleh heran gak sih Kak, kenapa lencananya masih Silverqueen sama sprt sy sedangkan karya Kakak ada yg M M an popnya?
Lina Zascia Amandia: Ok Kak. Sama2.
Reny Rizky Aryati, SE.: gak apa apa juga... 🥲 tetap semangat juga ya 🌹
total 5 replies
Anonymous
pria tidak tahu malu, berdalih aliansi pernikahan tapi dia tidak tahu perasaan istri yang tersakiti, ini perundungan atas nama pernikahan, tepat sekali jika ini aliansi pernikahan yang berat sebelah
🌷💚SITI.R💚🌷
awal cerita penuh emosi..
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: air mata pernikahan, semoga tidak bosan mengikuti setiap babnya ya 🙏
total 2 replies
Anonymous
aduh iblis kepala ular nih, mana bisa cinta kek gini dipaksain, endingnya nanti sang istri binting trus anaknya dibawa pigi keluar rumah, normalnya nikah ma cowok kek gini, gak bakal dianya paham
🌷💚SITI.R💚🌷
nyimak dulu ceritay
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you semuanya atas dukungannya dan kesetiaannya pada thor thor 🎂
total 1 replies
Anonymous
gimana sich tuh laki buat gedeg saja, dah dibilang ma istrinya klo dia tidak menikah scr aliansi, buat high wa aja, mbaca nich crita !
Vania Andina
Baru sadar sekarang dan menyesal, apa yang ada di dalam otak manusia sekaleng Sulaiman nih ???
Anonymous
tudung lapis !
serem amat nikah kayak gini, thor !
aliansi pernikahan, gak ada tulus-tulusnya, gak ada cinta juga klo nikah seperti iniiii...
Vania Andina
aduh ular tangga nih thor
Reny Rizky Aryati, SE.: bukan, tapi orok orokan sawah, Vania 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!