EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan cerita ini di tempat lain, tolong laporkan🔥
Hari ulang tahunnya dan juga saudari kembarnya yang seharusnya menjadi hari bahagia mereka, justru berakhir duka. Berliana mengalami kecelakaan. Dan sebelum meninggal dunia, Berliana memberikan wasiat agar sang suami, Dion Ananta, menikahi kembarannya yakni Binar. Demi kedua buah hati mereka yang belum genap berumur satu tahun yakni Devina dan Disya.
Binar Mentari Mahendra terpaksa menikah dengan kakak iparnya demi kedua keponakannya yang sangat membutuhkan figur seorang ibu. Pernikahan yang membawa nestapa baginya karena hanya dianggap sebatas istri bayangan oleh suaminya.
Padahal di luar sana ada lelaki yang begitu mencintai Binar walaupun usianya lebih muda dua tahun darinya yakni Langit Gemintang Laksono. Satu-satunya orang yang mengetahui rahasia penyakit Binar.
Simak kisah mereka yang penuh intrik di dalamnya💋
Update Chapter : Setiap hari.
🍁Merupakan bagian dari Novel Bening☘️ONE YEAR
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 - Terpaksa Menikah
Tepat satu bulan setelah kematian Berliana, Dion dan Binar akhirnya menikah secara resmi baik agama dan negara. Akan tetapi hal itu dilakukan secara tertutup di kediaman Arjuna dan Bening.
Hanya dihadiri oleh keluarga inti Arjuna saja serta keluarga Bayu dan Ayu yang hadir bersama empat anak mereka. Ada si kembar, Langit Gemintang Laksono dan Alea Widya Laksono. Ada juga anak ketiga dari mantan si bujang lapuk dan si tidak peka yang bernama Yudha Wilis Laksono dan si bungsu Nuansa Cinta Laksono.
Awal mulanya, Dion mencoba mengelak untuk menjalankan amanah mendiang istrinya itu pada Ayah mertuanya. Dikarenakan satu bulan sebelum kematian Berliana, ia mendengar bahwa Binar akan dijodohkan oleh Arjuna dengan Hamid, putra Pak Sukoco, rekan sejawat Arjuna di kepolisian.
Di mana Pak Sukoco saat ini menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah. Sedangkan putranya yakni Brigpol Hamid Akmal Sukoco saat ini bertugas di Polsek Gondomanan, Yogyakarta.
Sebetulnya Arjuna merasa tidak enak pada Pak Sukoco dan Hamid. Dikarenakan dahulu saat perjodohan antara Berliana dengan Hamid harus kandas karena Berliana sangat mencintai Dion. Sedangkan sekarang ketika jalur perjodohan diubah ke Binar, harus kandas juga.
Terlebih Hamid sengaja meminta bantuan Pak Sukoco selaku Ayahnya untuk pindah tugas dari Polsek Babakan Ciparay kota Bandung ke Polsek Gondomanan, Yogyakarta. Dikarenakan Binar tinggal di Kota Gudeg tersebut. Supaya ia bisa melakukan PDKT alias pendekatan.
Binar sendiri usai lulus kuliah tengah menjalani praktik di RSUD. Kota Yogyakarta demi bisa mengambil spesialis dokter anak suatu hari nanti jika sudah memenuhi persyaratan.
Pak Sukoco pun tak mempermasalahkan perjodohan putra tunggalnya kembali gagal dengan putri Arjuna untuk yang kedua kalinya. Ia menganggap semua sudah takdirnya. Terlebih Arjuna mengatakan alasan yang jelas dan ada bukti rekaman ketika Berliana meminta Dion menikahi Binar. Dan pada akhirnya Arjuna mantap melangkah untuk melakukan amanah Berliana tersebut.
☘️☘️
"Sah..."
Satu kata terucap dari bibir para saksi menandakan kini Dion telah resmi menjadi suami dari Binar Mentari Mahendra.
Bening tak kuasa menahan haru hingga matanya berkaca-kaca dan menangis lirih hingga kedua tangannya menutupi wajahnya.
"Alhamdulillah..." ucap Arjuna yang juga menitikkan air matanya karena telah menikahkan Binar dengan Dion sesuai amanah mendiang Berliana.
Di seberang sana tak jauh dari meja akad nikah, Eyang Lina juga terharu melihat kebahagiaan Dion dan Binar.
Dion menatap Binar sekilas. Sejujurnya ia sebagai laki-laki begitu terpukau akan kecantikan wanita yang sudah sah menjadi istrinya itu. Namun berusaha ia tepis karena hatinya hanya ada cinta untuk Berliana. Terlebih ada kemarahan tak kasat mata pada sosok Binar yang tengah membelenggu hatinya.
Karena jika Berliana tidak menjemput Binar ke bandara saat itu maka sekarang istrinya pasti masih hidup dan tertawa bersama dirinya dengan si kembar. Jika Binar bisa menolak dan memaksa Berliana agar ia pergi dengan taksi online saja ke kediamannya, pasti kecelakaan tragis itu tak akan terjadi.
Dirinya belum bisa mengikhlaskan kepergian Berliana. Hatinya beku dan seakan bersiap memasang tembok kokoh yang tinggi untuk sebuah cinta baru. Karena baginya, Berliana adalah wanita paling sempurna dan sangat berarti di hidupnya.
Tatapan Dion pada Binar sangat berbeda dengan seorang laki-laki muda yang duduk di area paling belakang. Dia sebagai dokter lulusan kampus yang sama dengan mempelai wanita hari ini. Namun berbeda jurusan.
Ya, dia adalah Langit Gemintang Laksono, putra Bayu dan Ayu, yang kini tengah menjalani program magang di Yogyakarta demi mendapatkan Surat Izin Praktik (SIP). Dirinya mengambil jurusan Forensik dan Medikolegal. Sebab Langit bercita-cita menjadi Dokter Forensik.
Terlebih wanita yang ia cintai juga bercita-cita menjadi dokter. Ya, Binar sangat menyukai anak-anak sehingga ia mengambil jurusan kedokteran di UGM, Yogyakarta. Dan berkeinginan melanjutkan ke jenjang spesialis dokter anak.
Akan tetapi cinta Langit pada Binar harus menelan pil pahit saat kemarin ia baru tahu dari sang Ayah bahwa Binar akan menikah dengan Dion sesuai amanah Berliana demi si kembar, Devina dan Disya.
Selama ini dirinya mengikuti ke mana pun Binar sekolah dan kuliah. Walaupun usianya lebih muda dua tahun dari si Binar cintanya. Ia rela bekerja keras dengan otak dan kemampuannya masuk kelas percepatan atau yang biasa dikenal dengan sebutan kelas akselerasi sejak SMP hingga SMA. Lalu masuk ke Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Dan berada di fakultas kedokteran.
Dia berharap jarak usia dua tahun dengan Binar ke depannya tidak menjadi halangan cintanya. Sehingga ia begitu gigih ingin menyetarakan diri dengan sang pujaan hatinya itu. Ia masih menyimpan rapat cintanya untuk Binar. Hanya Bayu, sang Ayah, yang mengetahui cintanya pada Binar.
Ia tahu banyak pria yang mendekati Binar namun selalu ditolak oleh wanita itu. Akan tetapi Langit tidak tahu dan tak mau tahu mengapa Binar menolak cinta dari beberapa pria yang berasal dari keluarga berpunya dan menilik segi paras, pastinya mereka juga sangat tampan.
Sampai suatu ketika sebelum Binar ke Bandung yang menjadi hari duka atas kepergian Berliana, Langit baru mengetahui sebuah rahasia yang disembunyikan oleh Binar selama ini. Bahkan selain Binar sendiri, hanya dua orang saja yang tahu tentang penyakit yang di derita oleh cinta pertamanya itu. Dokter yang menangani Binar dan dirinya.
"Jangan pernah katakan pada siapa pun tentang penyakitku ini, Lang. Terlebih pada Papa dan Mama. Aku mohon," pinta Binar kala itu seraya meneteskan air mata di hadapannya.
Langit saat itu hanya diam dan ada rasa sesak di dadanya yang sangat sulit ia gambarkan. Ingin sekali memeluk Binarnya, namun ia sadar diri. Terlebih ia belum berani mengungkapkan cintanya pada Binar.
"Lang, jangan bocorkan ini semua. Kalau sampai ada yang tahu selain dokter dan kita, maka aku tak mau bersahabat denganmu lagi. Aku akan membencimu dan kita enggak akan bertemu lagi seumur hidup!" ucap Binar dengan nada yang sengaja memojokkan Langit.
Sebuah helaan napas berat pun keluar dari bibir Langit.
"Iya, aku janji. Seumur hidup enggak akan mengatakan hal ini pada siapa pun. Tapi aku mohon kamu berusaha tetap untuk sehat demi aku, sahabatmu." Langit hanya bisa berbicara lirih di ujung kalimatnya.
"Makasih, Lang."
"Hem," jawab Langit.
Jalan takdir tidak selalu berjalan mulus sesuai harapannya. Kini Langit harus berusaha ikhlas melepas Binar pada Dion walaupun cinta dalam hatinya tetap akan selalu bersinar terang hanya untuk Binar seorang.
"Subhanallah. Cantiknya kamu, Bin." Langit hanya bisa memuja kecantikan Binar dalam hati saat selesai acara ijab qobul pernikahan Binar dan Dion.
☘️☘️
Tiga tahun kemudian, Bandung.
"Mami !!" teriak Disya manja.
"Disca, bericik tauu !!" sengit Devina dengan bahasa bicara khas anak kecil yang masih cadel seraya memutar bola matanya jengah melihat tingkah adiknya yang manja.
"Sudah-sudah, ayo bobo. Sudah malam sayangku cintaku. Nanti kalau gak segera bobo, besok pagi Mami enggak akan masakin telur dadar kesukaan Disya dan telur ceplok setengah matang kesukaan Devina, loh."
"Acuu bobo, Mi. Nih udah melem," cicit Disya lucu dengan polosnya.
"Hehe... anak Mami satu ini emang paling gemesin deh. Masak sudah bobo kok masih bisa ngomong. Ayo bobo semua. Mami akan lanjutin cerita kemarin yang masih belum selesai tentang dongeng duo kembar Ber dan Bin," ucap Binar dengan senyum manisnya yang tulus penuh sayang pada si kembar.
"Holeee," jawab Disya antusias.
Akhirnya tak lama Devina dan Disya pun terlelap. Binar keluar dari kamar si kembar dan tiba-tiba ia mendengar suara dentingan gelas di dapur.
"Sepertinya Mas Dion baru saja pulang kerja," batin Binar seraya berjalan perlahan menuju area dapur.
Dan benar saja ia mendapati suaminya hendak mengambil air minum di dapur dengan masih mengenakan kemeja kerjanya. Binar sudah tidak kaget jika suaminya pulang kerja larut malam. Sejak awal pernikahan, ia sudah mengalaminya hingga tiga tahun pernikahan mereka.
Awalnya biasa saja namun seiring berjalannya waktu saat hatinya merasakan sebuah rasa baru yang tumbuh secara tak kasat mata, ia mulai sesak. Terasa sangat menyakitkan melihat sikap Dion yang acuh dan irit bicara padanya.
Seakan tidak pernah menganggapnya ada. Akan tetapi semua ia pendam sendiri. Hanya tangis sendirian dalam kamarnya di tengah malam yang selalu menemaninya sambil memandang foto mendiang saudara kembarnya, Berliana.
"Kakak sudah pulang," cicit Binar menyapa suaminya.
Dion sontak menoleh ke belakang mendengar suara Binar. Dan seketika dirinya mematung menatap Binar saat ini.
Deg...
Bersambung
🍁🍁🍁
Kuis receh dari Othor Tidak Solehot kembali hadir menyapa kalian Sobat Safira💋
Hadiah pulsa 10K untuk satu orang yang jawabannya benar, tepat, lengkap dan paling gercep.
*Berapa kali total Dion Ananta menikah ? Sebutkan secara lengkap nama mantan istri Dion hingga istri Dion yang sekarang secara berurutan dan benar ?
Tulis di Komen.
Pengumuman besok💋
Terima kasih utk karyanya Kak 🙏🏼💐
Sehat2 slalu & semangat utk karya terbarunya 💪🏼🥰