Genre : TimeTravel, Action, Adventure
Mo Lian. Seorang Kultivator terkuat di Alam Semesta.
Saat ia hendak naik ke Alam Selestial, Dao menolaknya karena di dalam hatinya terdapat penyesalan besar. Akhirnya pun Dao mengirimkannya kembali ke masa sekolahnya saat berusia 18 tahun.
"Kali ini aku harus berkultivasi secara perlahan sembari membalaskan semua dendam yang ada! Hingga tidak lagi meninggalkan penyesalan maupun rasa bersalah, yang mana dapat membangun iblis hati!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 01 : Terlahir Kembali
SMA 1. Kota Chengdu, Ibukota dari Provinsi Sichuan.
SMA 1 adalah salah satu SMA favorit yang ada di Kota Chengdu, dengan beberapa anak konglomerat maupun Tuan Muda dari Keluarga besar lainnya bersekolah, dan siswa-siswa berprestasi lainnya.
Di salah satu ruangan kelas yang ada di SMA 1 tengah melaksanakan kegiatan belajar mengajar, suasana di dalam kelas sedikit bising karena gerakan tangan para siswa menulis catatan.
Seorang pemuda setinggi 165 centimeter, tampan dengan wajah halus sedikit kusam karena bekas luka, dan potongan rambut pendek tiba-tiba menyentakkan kepalanya berdiri ketika dia bangun dari mimpi buruk. "Sialan! Apakah aku tidak bisa menjadi Dewa hanya karena memiliki suatu penyesalan!" teriaknya keras di dalam kelas, mengejutkan semua siswa yang tengah mengamati papan tulis.
Sontak suasana kelas menjadi hening dan seluruh perhatian tertuju pada pemuda itu, hingga beberapa detik kemudian gelak tawa terdengar memenuhi seluruh ruang kelas.
"Hahaha! Apakah Mo Lian menjadi gila setelah dia tidak lagi menjadi kapten dari tim basket ..." ucap salah satu dari para siswa.
"Apa kalian tadi mendengarnya, dia mengatakan Dewa. Mo Lian, Mo Lian, apakah kau bermimpi menjadi protagonis disuatu Novel Kultivator? Hahaha, ini adalah dunia nyata ..."
"Cukup dengan kakimu saja yang sakit. Jangan otakmu lagi yang bermasalah, bukan hanya dikeluarkan dari tim basket. Tapi juga diputuskan oleh Xia Fei ..."
Wajah Mo Lian mengeras dengan kerutan di dahi saat melihat sekitar. Ia telah pergi selama lebih dari 1000 tahun dan kembali, namun tidak ada yang mengetahui apa yang telah dilaluinya selama ini selain dirinya sendiri.
Mo Lian melihat kalender di dinding sebelah papan tulis, "30 Maret 2020? Tahun terakhir sekolah menengah atas dan beberapa minggu sebelum peristiwa pembunuhan yang menimpa adikku!"
"Kenapa aku disini? Seingatku Aku tengah bertarung melawan Prajurit Surgawi dari Surga!"
"Mungkinkah aku terlahir kembali ke dunia fana lagi!" Ketidakpercayaan terlihat di mata Mo Lian saat ia berpikir seorang diri.
"Bagaimana aku, Mo Xianjun tidak diterima oleh Dao untuk menyebrang ke Alam Selestial dan menjadi Dewa hanya karena suatu penyesalan yang tertinggal!"
"Mo Lian! Apa yang kau gumamkan? Keluar dari kelasku sekarang!"
Terdengar teriakan kesal yang berasal dari depan kelas, bisa terlihat pria dewasa menunjuk jarinya pada Mo Lian dengan pandangan merendahkan.
Mo Lian sendiri yang diusir dari kelas hanya mengangguk kecil dan dengan senang hati keluar dari dalam kelas, berjalan terpincang-pincang karena kakinya yang terluka parah akibat mengalami kecelakaan beberapa bulan lalu.
Gelak tawa terdengar kembali memenuhi ruang kelas saat mereka semua melihat Mo Lian berjalan. Tidak sedikit pula dari mereka yang berbuat usil dengan mengulurkan kakinya untuk membuat Mo Lian tersandung.
Tapi Mo Lian melihatnya dan menghindar tanpa harus membuat keributan. Saat ini yang terpenting adalah menyembuhkan kakinya yang cacat, barulah ia dapat membalas semua hinaan yang ditujukan padanya.
Dan tidak lupa pula untuk membalas dendam terhadap salah satu dari keempat Tuan Muda Kota Chengdu, yang membuat adik perempuannya harus meregang nyawa. Serta membahagiakan orangtuanya yang hanya tersisa ibu seorang, sedangkan untuk ayahnya. Dia telah menghilang sejak lama saat menjalankan tugas kemiliteran di perbatasan negara.
***
Bukit Belakang Sekolah
Mo Lian duduk bawah pohon rindang yang tertanam di samping Danau Teratai. Di sebut Danau Teratai karena memang dipenuhi oleh tumbuhan Bunga Teratai, ia memejamkan matanya sejenak. "Aura di Bumi sangatlah tipis, bahkan hampir tidak ada. Tapi untungnya di Danau Teratai ini memiliki cukup aura, yang dapat membuatku membangun Fondasi."
Mo Lian kembali memejamkan matanya, merefleksikan ingatan terakhirnya saat berada di Galaxy Pusat yang tengah mengalami Kesengsaraan Terakhir. Saat itu ia berhasil melewatinya dan menang melawan Prajurit Surgawi, tapi sangat disayangkan Surga menolaknya naik untuk menjadi Dewa karena ia memiliki penyesalan besar di dalam hatinya.
Penyesalan terbesarnya adalah menyaksikan adik perempuannya mati didepan matanya, tidak dapat membalaskan dendam terhadap Keluarga Tang yang membuat ibu menderita dikehidupan sebelumnya, dan yang terakhir adalah membiarkan ibunya mati tanpa sempat melihat suaminya untuk yang terakhir kali.
Mo Lian lahir dari keluarga kecil di Kota Hanzhong, salah satu Kota yang ada di Provinsi Shaanxi, sekaligus Kota yang berbatasan dengan Provinsi Sichuan. Ayahnya, Mo Qian berasal dari Keluarga Militer yang ada di Kota Chongqing, salah satu Kota yang dikelola langsung oleh Pemerintah Pusat.
Disisi lain, ibunya berasal dari Keluarga Su yang terpandang di Kota Xianyang, salah satu Kota yang ada di Provinsi Shaanxi.
Keduanya bertemu di kampus, dan mereka dengan cepat jatuh cinta. Meski mendapatkan penolakan dari dua belah pihak Keluarga, hal itu dikarenakan menurut masyarakat umum, pernikahan yang dilandasi oleh cinta tidak akan dapat membuat kehidupan berumah tangga menjadi lebih baik tanpa adanya uang, maupun perjodohan dari kedua Keluarga.
Tapi meski begitu mereka berdua tetap berusaha meyakinkan kedua Keluarga, hingga akhirnya dapat menikah dan memiliki seorang putra bernama Mo Lian serta putri dengan nama Mo Fefei.
Kehidupan keluarga berjalan baik. Patriak dari kedua Keluarga juga menyambangi keluarga mereka dan memberikan hadiah saat Mo Lian lahir. Namun saat Mo Qian menghilang, perhatian dari kedua Keluarga berkurang hingga tak berselang lama Mo Lian bersama ibu dan adiknya diusir dari Kediaman Mo, yang lebih parahnya lagi mereka juga tidak diterima oleh pihak Keluarga dari ibu.
Karena menurut Keluarga Su. Su Jingmei adalah aib Keluarga Su, yang memilih untuk menikahi pemuda berpangkat rendah di kemiliteran, ketimbang harus menikahi Tuan Muda dari Keluarga Tang yang berasal dari Kota Changsha, Ibukota Provinsi Hunan.
Akhirnya Su Jingmei, ibu dari Mo Lian harus membanting tulang seorang diri, berkerja sebagai karyawan rendahan untuk membiayai hidup kedua anaknya yang masih kecil pada saat itu.
Tapi beberapa tahun dari sekarang. Lebih tepatnya awal tahun baru 2022 saat keluarga mereka hanya tersisa dirinya dan ibunya, Tang Zhao mengontak HRD tempat Su Jingmei berkerja untuk memecatnya, yang membuat hidup Su Jingmei kembali menderita.
Meski begitu, Tang Zhao tetap tidak berpuas diri. Ia mengirim orang untuk membakar aset satu-satunya mereka, dan pada saat itu pula Su Jingmei meninggal dunia dengan kesedihan yang mendalam karena tak dapat bertemu suami tercintanya.
Pada hari berkabung, barulah Keluarga Su datang berkunjung. Itupun dengan seringai dingin dan jijik memandang batu nisan Su Jingmei.
Saat hidup Mo Lian tinggal sebatang kara, terlebih lagi dengan tubuhnya yang cacat. Mo Lian banyak sekali menerima cercaan, dan yang terparah adalah ia kembali mengalami kecelakaan yang diakibatkan oleh Keluarga Tang, kemudian ia ditenggelamkan di Sungai Minjiang.
Pada saat itulah Mo Lian diselamatkan oleh Kultivator cantik yang berasal dari Bintang lain, dan mengangkatnya menjadi seorang murid.
Pikiran itu membuat rasa pahit ke dalam hatinya, ia menggelengkan kepalanya dan tersenyum masam.
"Tang Zhao! Karena kau berani membuat ibuku menderita, dendam ini akan ku balaskan berkali-kali lipat!"
"Dan untuk Keluarga Su yang telah mengusir ibu. Serta menyita seluruh aset hasil jerih payahnya, kalian tunggu saja!"
"Aku bersumpah akan membalaskan dendam ibuku pada kalian semua! Dan untuk Fang Tian, kau mengirim pembunuh bayaran untuk membunuh adik perempuanku, hanya karena dia tidak ingin menemanimu datang bersama ke Bar!"
Fang Tian adalah salah satu dari Tuan Muda di Kota Chengdu. Dia adalah remaja sombong dari keluarga kaya raya, ketenarannya tersebar bahkan ke seluruh penjuru Provinsi Sichuan. Dikehidupan terakhir Mo Lian, mereka berdua sering berselisih karena Fang Tian adalah teman dari Long Bing.
Long Bing sendiri adalah orang yang merebut kekasihnya Xia Fei, sekaligus orang yang bekerja sama dengan Fang Tian untuk mencelakai adiknya. Dan untuk Keluarga Fang adalah dalang dibalik dirinya diusir dari Kediaman Mo, karena Keluarga Fang dan Mo adalah teman baik yang menjalin kerjasama, serta musuh dari Keluarga Su.
Namun setelah ia terlahir kembali, Mo Lian tidak menyesal meski harus putus dengan Xia Fei ataupun basis kultivasinya yang telah hancur, yang membuatnya kembali menjadi manusia fana. Asalkan dapat bertemu kembali dengan kedua orang yang sangat dirindukannya.
"Kali ini aku harus berkultivasi secara perlahan sembari membalaskan semua dendam yang ada. Hingga tidak lagi meninggalkan penyesalan maupun rasa bersalah, yang mana dapat membangun iblis hati."
Mo Lian tersenyum penuh tekad dengan mata yang berapi-api.
Mo Lian merogoh kantung celananya, ia mengeluarkan sebuah ponsel kemudian menelpon seseorang yang ada di dalam kontak ponselnya.
"Halo ..." Terdengar balasan dari ponsel yang ada di Kota Hanzhong.
Mo Lian tersenyum lembut dengan air menetes dari matanya saat mendengar suara yang tidak didengarnya lebih dari 1000 tahun. Ia menghirup napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya, "Halo ibu..."
"Ada apa Lian'er? Apakah kau menangis?"
"Aku merindukan mu, bu ..." Mo Lian menjawab dengan tersedu-sedu.
"Bukankah kau baru menelpon ibu beberapa hari yang lalu? Bagaimana bisa Lian'er ibu sudah rindu? Apakah Lian'er ada masalah?"
Mo Lian terdiam sejenak. Meski yang dikatakan ibunya baru beberapa hari, tapi yang dialami Mo Lian lebih dari 1000 tahun. Ia selalu memikirkan masa lalu saat sedang berkultivasi, hal inilah yang membuat kemajuannya sangat lambat.
"Ibu. Seminggu dari sekarang aku akan pulang ke rumah." Mo Lian membalas pertanyaan ibunya.
"Benarkah? Apakah kau yakin tidak mendapatkan masalah di sana?"
"Ibu tidak perlu khawatir. Aku tidak mendapatkan masalah ... Sudah dulu ya, bu, pelajaran akan kembali dimulai."
"Baiklah ..."
Meski berkata baik-baik saja dan tidak mendapatkan masalah. Sebenarnya Mo Lian mengalami kecelakaan namun tidak memberitahukannya pada ibu maupun adiknya, agar tidak membuat mereka semua khawatir. Ia tidak ingin membebani pikiran ibunya yang sibuk bekerja dan mengurus rumah, serta adik perempuannya yang masih di bangku SMA tahun ajaran pertama.
Mo Lian kembali memejamkan matanya setelah Ia selesai menelpon orang rumah. Ia memasuki pikirannya untuk mencari Teknik Budidaya yang dapat meningkatkan kekuatannya dengan cepat namun kokoh, dan sangat cocok dipraktekkan dengan di Bumi yang mana energi spiritual sangat tipis.
...
***
*Bersambung...
rehat dulu author