NovelToon NovelToon
Dear, My First Love

Dear, My First Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia
Popularitas:134.2k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Sekuel(Emily:Ketika cinta harus memilih)

Maxime Alexander Lemos pria berusia 37 yang merupakan orang kepercayaan pimpinan mafia paling kejam di Jerman jatuh cinta pada seorang gadis namun cintanya harus kandas terhalang restu dari orangtua gadis yang ia cintai dan meninggalkan luka yang begitu mendalam hingga cinta itu berubah menjadi dendam. Ia pergi meninggalkan semuanya merelakan orang yang ia cintai menikah dengan pria pilihan orangtua.

Hingga berbulan lamanya dan keduanya kembali dipertemukan dengan keadaan yang berbeda.

Bagaimana kisah mereka, yuk simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9.Amora hilang

"Max--

"Apakah aku benar Kek?," tanya Maxime kini dengan intonasi tinggi namun terdengar tegas.

Maxime melirik Amora yang duduk diatas kursi roda dengan kedua mata terpejam. Ia yakin sekali Kakeknya sudah melakukan sesuatu pada Amora sehingga itu seperti sekarang ini.

Maxime mengepalkan kedua tangannya dengan dada bergemuruh hebat. Apa sebenarnya rencana Kakeknya membawa Amora pergi dimasa pemulihannya.

"Max...kita ingin yang terbaik untuk Amora, dia harus ditangani secara tepat," timpal Revan membuka suara.

Maxime beralih menatap pada Revan dan tersenyum miring."Kau pikir aku percaya dengan alasanmu Van, aku tidak akan pernah lagi mempercayaimu. Kau sudah merusak kepercayaanku Revan," jawab Maxime.

"Tunggu dulu Max, kau dan Amora itu baru saling mengenal dan kalian tidak terlalu dekat. Aku--aku Max, yang selama ini dekat dengannya dan melatihnya hingga bisa bergabung dengan kita. Dengar Max, kau tidak mempunyai alasan melarang kami membawa Amora pergi karena--kau bukan siapa-siapanya Amora," tutur Revan menunjuk dada sebelah kiri Maxime.

Maxime semakin mengepalkan kedua tangannya."Aku sudah tahu--

"Max... Revan cukup. Sebaiknya Amora dirawat di negara ini saja. Banyak bukan Dokter hebat di negara ini," ucap Damian menengahi. Ia tidak ingin Maxime keblablasan dalam berucap dan semakin memperkeruh suasana. Apalagi Amora saat ini mengalami hilang ingatanku dan itu akan mempersulit mereka nantinya karena Amora yang tidak mengenali Maxime.

"Dam-- kau jangan--

"Apa Revan?, jangan terlalu banyak bicara. Ingat statusmu hanya asisten pribadi Kakek dan jangan melewati batasanmu," ucap Damian yang geram dengan Revan yang kini menurutnya semakin ngelunjak.

"Ugh...," Amora tampak menggeliat pelan diatas kursi rodanya. Gadis itu memindai ke segala penjuru dimana ia saat ini berada.

"Amora--

"Lepaskan aku, aku tidak mau pergi," teriak Amora tiba-tiba dengan begitu histeris.

Maxime mengguncang tubuh gadis itu dan menenangkannya."Amora, tenanglah. Kau tidak akan kemana-mana," ujar Maxime membuat gadis itu seketika tenang.

"Kak--Max?," gumam Amora yang tampak sedikit terkejut melihat Maxime sudah berdiri dihadapannya setengah berjongkok.

"Kita akan kembali ke rumah sakit!," ucap Maxime dengan lembut sehingga Amora langsung mengangguk patuh.

"I-iya Kak," jawab Amora melirik Kakek Armand dan Revan sekilas dengan wajah pucat pasi. Ia masih ingin kejadian beberapa menit yang lalu di rumah sakit saat Revan dan Kakek Armand memaksanya untuk keluar negeri melakukan pengobatan dan untuknya.

Akhirnya Amora kembali di bawah ke rumah sakit sebelumnya. Namun kali ini Amora memilih ikut bersama Maxime. Ia tidak tahu bagaimana caranya tiba-tiba saja Maxime ada di Bandara. Yang ia ingat hanyalah Revan berusaha membungkam mulutnya dengan sebuah kain sehingga ia tidak sadarkan diri dan tiba-tiba saja saat ia terbangun ia sudah berada di Bandara.

"Amora, kau baik-baik saja?. Ada yang sakit?," tanya Maxime saat melihat Amora diam saja sepanjang perjalanan mereka.

"A-aku-- baik baik saja Kak, terimakasih sudah menolongku," jawab Amora dengan tulus. Ia tidak tahu akan di bawa kemana oleh Kakek Armand andai saja Maxime tidak menolongnya.

Maxime mengulas senyuman tipisnya."Sama sama," jawab Maxime lalu kembali fokus pada jalanan. Ia melirik spion mobil dimana mobil yang ditumpangi Kakek dan Revan masih mengikutinya dari belakang.

"Amora... jadi benar kamu mengalami hilang ingatan?," tanya Maxime melirik Amora yang tampak meringis memegangi bahunya bekas kena luka tembakan kemarin.

"Bahumu sakit?," ujar Maxime kembali bertanya.

"Sedikit Kak, mungkin ini karena baru," jawab Amora mencoba tersenyum.

"Kita langsung ke rumah sakit ya," ucap Maxime menambah kecepatan mobilnya. Ia begitu mengkuatirkan kondisi Amora saat ini.

"Kak--bisa membantuku untuk pergi dari negara ini?," tanya Amora tiba-tiba membuat Maxime terkejut dengan permintaan Amora. Apa maksudnya gadis ini berbicara seperti itu.

"Amora--

"Maaf, lupakan saja permintaanku," ucap Amora mengalihkan tatapannya kearah jendela.

Maxime tidak menjawab permintaan Amora. Pria itu kembali fokus pada jalanan. Ia harus segara sampai di rumah sakit dan memastikan Amora baik-baik saja. Sebenarnya begitu banyak pertanyaan dikepalanya, bagaimana bisa Amora bertemu dengan Revan dan Kakek sehingga baja bergabung dengan kelompok mereka. Tapi ia tahan karena kondisi Amora yang harus segara ditangani oleh dokter.

***

Waktu terus berlalu, Amora kembali di rawat di rumah sakit yang sebelumnya. Dan sesuai hasil pemeriksaan Dokter kemarin sore, Amora hari ini sudah di izinkan pulang.

Namun saat Kakek Armand dan Revan juga Damian serta Maxime memasuki ruangan perawatan Amora mereka dikejutkan dengan Amora yang tidak mereka temukan diruangan itu.

"Dimana Amora?," tanya Kakek Armand yang tampak panik.

Revan tampak langsung memeriksa seluruh ruangan termasuk kamar mandi. Namun hasilnya nihil dan mereka tidak menemukan Amora di manapun.

Maxime juga tampak panik langsung keluar dari ruangan itu mencari keberadaan dokter untuk menanyakan keberadaan Amora. Dan saat ditemui Dokter juga tampak terkejut mendengar pertanyaan Maxime.

Dan didalam ruangan perawatan Amora, Kakek Armand langsung memerintahkan Revan untuk menyelidiki keberadaan Amora melalui GPS yang terpasang di kalung yang dikenakan Amora. Ia benar-benar kecolongan bisa kehilangan cucunya yang satu itu.

"Amora berada dibelakang rumah sakit ini Kek," ucap Revan. Pria itu langsung pergi ke belakang rumah sakit dan berharap Amora ada di sana.

Sementara Damian tampak terdiam mencerna bagaimana bisa Amora hilang sementara pengamanan di depan ruangan ini sangat ketat. Kakek Armand menempatkan dua orang penjaga didepan pintu tapi sekarang kemana perginya kedua orang itu?.

"Kek... Dokter juga tidak tahu kemana perginya Amora," ujar Maxime yang terlihat ikut panik.

"Huff... kemana perginya gadis itu," gumam Kakek Armand. Ia takut Amora diculik oleh musuhnya dan sampai itu terjadi gagal semua rencananya.

"Dam... periksa cctv rumah sakit sekarang!," ucap Kakek Armand.

"Ba-baik Kek," jawab Damian segera pergi dari ruangan itu untuk memeriksa cctv rumah sakit. Ia juga baru sadar sekarang jika dua orang kepercayaannya tidak ada disini. Kemana pergi mereka saat ini.

"Amora tidak ada di sekitaran rumah sakit Kek, dan aku menemukan kalung yang ia kenakan di belakang rumah sakit," ucap Revan yang baru saja datang dan memberikan kalung itu pada Kakek Armand.

"Kemana dia?," gumam Kakek Armand mencemaskan keadaan Amora. Harapan satu-satunya adalah rekaman cctv rumah sakit yang saat ini periksa oleh Damian. Semoga saja ada titik terang kemana perginya Amora.

Namun saat Damian kembali hasilnya nihil, tidak ada jejak apapun yang ditemukan. Damian juga bingung kemana perginya Amora

"Sepertinya semua ini sudah direncanakan dengan matang," gumam Kakek Armand

"Kakek benar," angguk Maxime.

...****************...

1
Ana
semangat kakak💪
Ana
Aamiin🤲
altanum
akhirnya Hepy ending
selamat atas kelahiran putra pertamanya y max amelia.
meski berlatar belakang keluarga mafia,tp ceritanya penuh dengan cinta yang menguat setiap saat.dengan tatabahasa yang epic sehingga alir ceritanya semakin menarik.
terima kasih atas bacaannya yg menarik thor
terus semangat berkarya..../Heart//Heart//Heart//Heart/
Jessica Xie
plis tambah bonchapnya thor n sesion 2 anak2 mereka yg tumbuh dewas
terima kasih thor🙏
wo te
ada boncap nya ga kak ini nanti nya apa akan ada sesion 2 nya,,ank2 mereka tumbuh dewasa 🤗🤗
Maya Lara Faderik
selamat,ya.. akhir yang bahagia
Ana
happy ending 🥰
Ana
sama-sama Kak🥰
Ana
Alhamdulillah🥰 welcome baby boy
Ana
hais kamu ga sopan max 🤣 jangan panik dong daddy mu udah pengalaman itu
Ana
ga sabar nunggu Amelia melahirkan 🥰
Ana
Alhamdulillah Amelia selamat, semoga secepatnya kembali sehat
Ana
semoga Amelia selamat 😢😢😢
Maya Lara Faderik
senang sekali
Wiwin Zahira
apa mungkin Damian menghianati maxim?
Maya Lara Faderik
syukur lah
Nana Meidian
aku jadi curiga sama grandma pasti ada hubungan nya dgn Arman. dia pasti ingin segera melenyapkan Amel. smga rencana nya Gatot . dn Maxime tau
Wiwin Zahira
Hmm aku sih belum begitu percaya dengan Grenma apalagi kini Reno memanatau Mansion Maxim aoakah ada hubungan nya semoga Maxim bisa segera menyadari dan menyelidiki
Maya Lara Faderik
ya, Tuhan selamatkan Amelia dan anaknya jangan biarkan salah satu daripada mereka Tuhan,.. kedua ibu dan anak harus selamat.Namun...
syukur lah armad dan Revan sudah tiada diharapkan selepas ini tiada lagi munsuh yang mendatang...
Indah Yuli
up yg bnyk.. lgi seru ini./Pray/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!