S1 dan S2
Levita Mutiara yang dikenal sebagai dokter ajaib dari abad 21 mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan tangan ajaibnya dia mampu menarik orang dari kematiannya.
Karena kecelakaan mobil yang menimpanya, dia bertransmigrasi ke tubuh seorang cucu perdana mentri yang diasingkan karena bodoh dan dianggap sampah, bernama Bai Xingxing.
Apakah Levita mampu menjalani kehidupannya sebagai Bai Xingxing dan membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menindasnya selama ini?
Di sisi lain, karena bakatnya dalam pengobatan, membuat banyak orang kagum padanya hingga berhasil mencuri perhatian Kaisar Iblis!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20 : Rubah Tua
Seperti dugaan Bai Xingxing, tidak lama setelah Bai Yu meninggalkan Paviliun Megui, Nyonya Lu beserta kedua putrinya mendatangi Paviliun Megui dengan wajah penuh amarah.
Bai Yu berjalan di belakang ibunya dengan wajah menunduk. Dia merasa malu dengan kondisi wajahnya. Koloni lebah api itu tidak hanya mengejarnya, mereka juga menyengat tubuh dan wajahnya. Hal itu membuat wajah Bai Yu bengkak dan melepuh. Sekujur tubuhnya berwarna merah dan terasa panas. Koloni lebah api itu terus mengejarnya tidak peduli kemana pun dia bersembunyi. Karena merasa putus asa, akhirnya Bai Yu menceburkan diri ke danau sampai koloni lebah itu pergi.
Bai Yu yang mengalami kejadian itu merasa tidak terima. Dia pergi menemui ibunya dan mengadu jika itu adalah ulah Bai Xingxing. Dia juga mengadu pada ibunya jika Bai Xingxing mengancam akan mengusir dia dari Paviliun Megui.
.
.
Beberapa saat yang lalu, di Paviliun Lan Hua.
"Huwaaaa... Ibu kau harus mencarikan keadilan untukku.."
Bai Yu berlari menghampiri Nyonya Lu dengan air mata berlinang diwajahnya. Dia benar-benar terlihat jelek! Wajahnya dipenuhi bentol merah dan melempuh.
Nyonya Lu yang sedang menikmati tehnya di sebuah gazebo, menoleh saat mendengar tangisan pilu putri keduanya. Nyonya Lu yang masih memegang cangkir tehnya, tiba-tiba menjatuhkan cangkirnya dan menyemburkan teh yang baru saja dia minum, saat melihat penampilan putrinya yang begitu buruk dan menyedihkan!
Wanita itu berdiri dan menghampiri putrinya, "Yu'er putriku, apa yang terjadi dengan wajahmu?! Kenapa kau terlihat seperti ini!"
Nyonya Lu dengan penuh kekhawatiran menangkup wajah putrinya yang terlihat melepuh. Ada rasa jijik yang terlintas di mata wanita itu saat melihat wajah putrinya.
Bai Yu merengek dengan wajah yang terlihat sangat menjijikkan, "Huwaaa... Ibu, ini semua karena sampah tidak berguna itu! Dia tiba-tiba muncul di depan Paviliunku lalu memukuli pelayanku sampai mati! Dia bahkan memasukkan banyak lebah api ke dalam Paviliun untuk mengusirku ibu! Dia bilang dia akan mengambil Paviliun milikku! Huwaa... Ibu kau harus membunuh sampah sialan itu untukku!"
"Apa??!!!" Teriak Nyonya Lu dengan suara keras.
Nyonya Lu bertanya dengan marah, "Gadis sialann itu sudah kembali?!"
"Benar Ibu! Bukan hanya itu, dia juga menjadi kurus dan tidak jelek lagi.." Jelas Bai Yu penuh kekesalan.
"Bagaimana bisa?!" Teriak Nyonya Lu tidak terima.
"Chao Xi, panggil Bai Lu ke sini. Kita ke Paviliun Megui sekarang!" Perintah Nyonya Lu pada pelayan setianya.
.
.
Kembali ke Paviliun Megui.
Nyonya Lu dan kedua putrinya yang sudah berada di depan Paviliun terkejut saat melihat salah satu pelayan Bai Yu tergeletak di tanah tidak bernyawa.
Nyonya Lu mengerutkan dahinya dan memerintahkan pengawal untuk membuang mayat itu. "Buang mayat pelayan ini! Jangan sampai Tuan Tua mengetahuinya!"
Pengawal itu mengangguk, "Baik Nyonya."
Mereka segera memasuki Paviliun dan mencari Bai Xingxing.
Bai Yu yang merasa tidak sabar segera berteriak, "Bai Xingxing, keluar sekarang juga!"
"Hei sampah! Cepat keluar, jangan sembunyi!"
Xu Luo yang mendengar teriakan dari luar segera memberitahu majikannya.
"Nona, Nyonya Lu dan kedua putrinya sudah berada di depan. Apa yang harus kita lakukan?!" Ucap Xu Luo dengan panik.
Bai Xingxing yang sedang menikmati tehnya, membalas dengan acuh tak acuh, "Kenapa begitu terburu-buru? Biarkan saja mereka di luar, kita tunggu sampai mereka lelah berteriak dan masuk sendiri."
Xu Luo masih terlihat panik. Dia takut jika majikannya akan mendapat masalah. Namun, di satu sisi dia juga harus mendengarkan majikannya.
Sementara di sisi lain, Nyonya Lu dan kedua putrinya mulai kehilangan kesabaran saat Bai Xingxing tak kunjung keluar.
Mereka mulai masuk dan terus berteriak memanggil Bai Xingxing. Saat mereka masuk ke ruang tidur, mereka mendapati Bai Xingxing tengah bersantai di sebuah kursi sambil minum teh.
Nyonya Lu yang melihat itu menggertakkan giginya. Dia merasa sangat marah. Namun, dia tidak bisa menahan rasa terkejutnya saat melihat tubuh Bai Xingxing yang telah kembali kurus dan kulit gelapnya kembali putih.
Sampah ini benar-benar sudah kembali ke bentuk semula! Aku tidak bisa membiarkan hal ini! Dia tidak boleh terlihat cantik, dia harus tetap mempertahankan wajah dan citra jeleknya!
Bai Lu yang melihat Bai Xingxing kembali kurus dan cantik, mengepalkan tangannya. Dia tidak suka jika ada orang yang lebih cantik darinya. Dia harus menjadi yang tercantik!
Nyonya Lu mendekati Bai Xingxing dan memasang wajah “bibi yang baik”.
"Xing'er, bibi baru saja mengetahui dari Yu'er tentang kepulanganmu. Kenapa tidak memberitahu bibi jika ingin kembali ke Kediaman? Jika bibi tahu, bibi bisa mengirimkan kereta kuda untukmu."
Bai Xingxing dengan santai menyesap tehnya, Dia meletakkan cangkir tehnya sebelum menjawab, "Bibi, tidak perlu merepotkanmu."
"Aku kembali ke sini karena aku tahu kakek akan segera kembali dari pemerintahan. Aku khawatir kakek akan marah jika tidak melihatku saat dia kembali." Jelas Bai Xingxing dengan wajah polos.
Nyonya Lu hanya bisa menahan kekesalannya, dia tersenyum dan berkata, "Xing'er, maafkan bibi yang kurang pengertian. Ayah mertua akan kembali satu minggu lagi, jadi bibi berencana mengirimkan kereta kuda untuk menjemputmu lusa."
"Terimakasih atas kebaikan bibi. Oh iya bibi, aku berencana untuk menempati Paviliun ini. Lagipula, dari awal tempat ini memang milikku, kakek juga sebentar lagi akan kembali, jika dia tahu tempat ini ditinggali orang lain, dia pasti akan menyalahkan bibi. Aku tidak mau jika bibi disalahkan nanti. Bibi tidak akan menyalahkanku, bukan?" Bai Xingxing berkata sambil menatap Nyonya Lu dengan pandangan berkaca-kaca.
Nyonya Lu terlihat kikuk, dia tidak tahu harus bagaimana. Dia tidak mau memberikan Paviliun Megui pada Bai Xingxing, namun dia juga tidak mungkin mengusir gadis itu karena apa yang gadis itu katakan benar. Jika Tuan Tua tahu cucu kesayangannya tidak menempati Paviliun ini, dan justru tempat ini ditinggali orang lain, Tuan Tua pasti akan marah.
Nyonya Lu memaksakan senyumnya, "Bagaimana mungkin bibi menyalahkanmu. Xing'er benar. Paviliun ini memang milikmu, jadi kau bisa berada di sini sesukamu."
"Tapi ibu.."
Bai Yu yang berdiri di samping ibunya merasa tidak terima dengan hal itu.
Nyonya Lu menoleh dan memelototi putri keduanya.
Bai Yu mau tidak mau diam dan memasang wajah cemberut.
Dasar sampah sialan! Lihat saja, aku akan memberimu pelajaran!
Bai Xingxing tiba-tiba menatap Bai Yu dan berpura-pura kaget, "Ya ampun sepupu kedua! Ada apa dengan wajahmu? Apa kau terkena kutukan?!"
"Tutup mulutmu! Kaulah yang terkena kutukan!" Teriak Bai Yu marah.
Meskipun Bai Yu ingin menyalahkan Bai Xingxing tentang serangan lebah api itu, kenyataannya dia tidak memiliki bukti. Jika dia tetap bersikeras menyalahkan Bai Xingxing, jika kakek tahu, dia pasti akan dihukum. Pada akhirnya, dia hanya bisa menahan perasaannya dengan dongkol!
Nyonya Lu merasa, saat ini dia tidak bisa melakukan apa-apa pada Bai Xingxing. Tuan Tua akan segera kembali, jika terjadi hal buruk pada Bai Xingxing, Nyonya Lu dan suaminya tidak akan bisa menanggung konsekuensinya.
Aku harus bersabar dan mencari kesempatan untuk menyingkirkan gadis sialann itu!
"Xing'er, maafkan bibi karena kedatangan bibi telah mengejutkanmu. Kalau begitu, bibi akan pergi. Kau pasti lelah setelah perjalanan jauh, jadi istirahatlah."
Bai Xingxing mengangguk, "Terimakasih atas pengertian bibi. Aku akan beristirahat dengan baik."
Nyonya Lu dan kedua putrinya akhirnya pergi meninggalkan Paviliun Megui dengan ekspresi wajah jelek.
Melihat kepergian mereka bertiga, Bai Xingxing menyeringai dingin, "Karena rubah tua itu tetap mempertahankan fasad baiknya, aku akan meladeninya."
Bai Xingxing merasakan suasana hatinya sedang baik, saat berhasil mengusir Bai Yu, si gadis idiot itu dan mendapatkan kembali Paviliun ibunya.
Aku akan beristirahat lebih awal. Besok aku akan ke Istana Kekaisaran untuk melihat bagaimana sayembara yang diakan oleh Kaisar Ziran.
...----------------...
Paviliun Lan Hua.
Atmosfer di dalam Paviliun Lan Hua terasa sangat menakutkan. Aura kemarahan dirasakan oleh semua penghuni Paviliun.
Nyonya Lu, pemilik Paviliun Lan Hua, terus menerus mengepalkan tangannya hingga urat-uratnya menonjol dan kuku jarinya memutih.
"Sampah tidak berguna itu benar-benar membuatku kesal!" Ucap Nyonya Lu dengan penuh penekanan.
Chao Xi, pelayan setianya yang berdiri di belakangnya berkata, "Nyonya, mohon bersabar, kita harus menunggu Tuan Tua kembali meninggalkan Kediaman ini setelah pelelangan berakhir."
Nyonya Lu menghelas nafas untuk menghilangkan amarahnya yang sudah di ubun-ubun. "Kau benar. Aku harus bersabar jika ingin menyingkirkan sampah itu."
Suamiku sedang tidak berada di Kediaman. Aku harus berhati-hati saat ayah mertua kembali.
Tuan Bai, Bai Manyue, alias pamannya Bai Xingxing, merupakan seorang Bupati. Tuan Bai jarang berada di Kediaman karena harus mengurus banyak hal di Ibukota.
.
.
.
* Bai Lu
* Bai Yu
* Nyonya Lu