Seorang gadis yang ternodai oleh sang kekasih dan ditinggal, sang gadis hamil dan kedua orang tuanya menanggung malu, tapi dengan setia dia menanti kedatangan kekasih meski kehamilannya sudah besar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIRAWAT
BAB 32.
Papa Elsye, Iyan terbangun tengah malam, melepaskan tanganya dari pinggang istrinya yang mengeluh sakit.
" Kenapa sayang ?"
Sofi menunjuk kakinya, Iyan terkejut melihat kaki Istrinya membengkak dan merah.
" Kita kerumah sakit ya sayang"
Iyan menelpon anaknya kalau dia mau membawa mamanya kerumah sakit, karena kaki mama Elsye bengkak.
" Elsye, papa mau bawa mama ke Rumah Sakit, kaki mama bengkak".
" Iya pa, langsung bawa aja sama Iqbal dan Hadi nanti Elsye nyusul ".
Iyan membangunkan Hadi dan yang lain, semua anak²nya tampak shock
" Ada apa pa ".
Tanya Hadi
" Kaki mama bengkak, kita bawa mama ke rumah sakit "
Merekapun berangkat kerumah sakit, Nisa tinggal dirumah karena besok pagi karyawan jahit kerja.
Mama dilarikan ke IGD, sementara mama dirawat dulu karena tensi mama juga naik.
Sofi menangis, Iyan memegang tangan istrinya sungguh hatinya tidak kuat kalau sudah melihat buah hatinya ini sakit, dia berusaha menahan air matanya.
" Gak apa² sayang, manti juga sembuh " .
katanya menghibur Istrinya.
Siangnya Dokter yang biasa merawat Sofi datang.
" Kenapa ibu ? Sakit kakinya "
" Iyooo, sakit "
jawab Sofi.
Dokter ramah itu tersenyum.
" Ibu nginap dulu ya,nanti kita ambil lagi cairannya, biar di cek di labor "
Siangnya Iyan dipanggil Dokter ke ruangannya
" Pak, maaf ya, kaki ibu kena virus jadi harus kita operasi,. Kita buang lendirnya ".
" Lakukan yang terbaik untuk istri saya Dok, bagi saya yang penting istri saya sehat " .
Air mata Iyan menetes.
" Iya pak, kami akan melakukanya, bapak sabar dan jangan putus berdoa, ya pak , jarang² saya lihat suami seperti bapak"
" Dia belahan jiwa saya pak, kami akan selalu bersama "
Kali ini Iyan memang menangis, Dokter memberikan tisu pada Iyan.
" Lakukan yang terbaik untuk istri saya Dok "
" Iya pak, akan Saya lakukan ".
Iyan cuci muka dulu sebelum keruang rawat istrinya karena dia tidak mau terlihat sedih oleh anak²nya
Begitu dia masuk ruangan , anak² nya sudah ngumpul termasuk Hadi, Iqbal dan Elsye.
" Elsye , kamu ada disini, anak kamu siapa yg jaga ?"
" Udah Elsye antar ke Nisa pa
Gimana kata Dokter pa ? "
" Gak apa², cuma harus dioperasi karena itu virus, jadi lendir di kaki mama harus dibuang "
" Bang."
Sofi memanggil suaminya.
" Iya sayang, mama mau sembuh kan ?"
" Iyaa"
" Sekarang mama puasa dulu,nanti malam operasi "
" Iya bang."
" Mama takut ? "
Tanya suaminya.
" Indak " .
jawab istrinya keluar bahasa Minang nya, semua jadi tertawa.
Sofi masuk ruangan operasi.
Iyan dan anak²nya semua tertunduk sambil berdoa, Hadi si bungsu kadang² menghapus air matanya.
Papanya memeluk bahu anak bungsunya, yang lain melihat dengan wajah sendu.
Hp Elsye tiba² berdering
" Kak gantian Nisa mau kerumah sakit juga, Geri dah tidur "
" Pa, Elsye gak bisa nunggu mama selesai operasi, Nisa mau kesini Elsye pulang ya , kabari Elsye perkembangan mama "
" Iya Nak , hati² di jalan "
" Oke pa "
" Adik² kakak pulang duluan ya ".
" Iya kak hati² "
Nisa sampai dirumah sakit, operasi mama udah selesai, mama masih diruang observasi.
" Gimana mama , pa "
" Gak apa² , sekarang masih pengaruh bius "
" Semoga kaki mama bisa sembuh ya pa "
" Aamiin "
Sofi sudah sadar, sekarang sedang didorong suster keruang rawat, kaki mama di perban.
Diruang rawat Sofi memandang anaknya satu persatu.
" Jangan sedih..mama dah operasi " .
Walaupun ngomongnya ter bata bata tapi jelas,anak² nya bergantian memeluk mamanya.
Sedangkan Iyan tangannya tak lepas dari tangan Istrinya.
Dia merasa senang operasi istrinya berhasil semoga kakinya cepat sembuh, itu harapannya.
mampir juga dinovelku jika berkenan /Smile/