seorang gadis "bar-bar" dengan sikap blak-blakan dan keberanian yang menantang siapa saja, tak pernah peduli pada siapa pun—termasuk seorang pria berbahaya seperti Rafael.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lince.T, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2
"Jadi," Rafael memecah keheningan yang menyelimuti mereka. "Apa yang sebenarnya kamu cari di sini, Liana?"
Liana menyandarkan punggungnya ke kursi, mengambil segerombolan alkohol yang diletakkan di depannya, dan menyesapnya perlahan. Matanya terus menatap Rafael, mencoba untuk mengukur seberapa dalam dia bisa masuk ke dalam permainan ini tanpa terbakar.
"Kenapa lo nanya kayak gitu?" balas Liana dengan nada santai, tetapi di dalam pikirannya, ada perasaan yang mulai tumbuh—perasaan ingin tahu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. “Gue bukan orang yang butuh izin atau persetujuan dari siapa pun, apalagi dari lo.”
Rafael menyeringai. “Aku tahu, kamu bukan tipe yang butuh izin. Tapi bukan itu yang aku maksud. Apa yang kamu inginkan dari hidup ini, Liana? Kenapa kamu bertindak seperti ini?”
Liana terkekeh, suaranya penuh kepercayaan diri. "Apa yang gue inginkan? Gue cuma ingin hidup bebas, Rafael. Hidup tanpa aturan yang membelenggu gue. Gue enggak peduli sama dunia lo yang penuh dengan intrik dan konspirasi. Gue hidup karena gue suka. Itu aja."
Rafael menatapnya dengan penuh perhatian. Ada sesuatu dalam diri Liana yang membuatnya penasaran. Biasanya, orang-orang yang datang dari dunia mereka—dunia yang gelap, penuh dengan kekerasan dan perhitungan—selalu berbicara tentang kekuasaan, uang, dan status. Namun, Liana tidak seperti itu. Dia berbicara tentang kebebasan, tentang hidup tanpa batasan. Dan itu menarik perhatian Rafael.
“Aku lihat, hidupmu penuh dengan kebebasan yang berani, Liana. Tapi apakah kamu tahu, tidak ada yang benar-benar bebas di dunia ini? Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya.” Kata-kata Rafael keluar dengan nada yang dalam, seolah ia sedang memberi peringatan, atau bahkan sebuah tantangan.
Liana menatapnya tajam. "Lo enggak ngerti, Rafael. Gue bukan orang yang takut akan konsekuensi. Gue sudah membayar harga hidup gue, dan lo bisa tanya siapa saja, gue tahu banget apa artinya hidup tanpa kepastian."
Rafael mengangguk perlahan. “Tapi tidak semua orang kuat seperti kamu. Kebebasanmu itu, mungkin, suatu saat bisa membawa masalah.”
Liana tertawa, suara gelaknya keras dan tanpa penyesalan. "Masalah? Gue udah siap dengan masalah, Rafael. Dari dulu, gue udah hidup dengan masalah. Dunia lo itu penuh dengan kebohongan dan kekerasan, sementara dunia gue lebih sederhana—gue hanya hidup dengan cara gue sendiri. Lo pikir bisa ngatur hidup gue hanya karena lo punya segalanya? Gue enggak butuh itu."
Tatapan mata Rafael semakin tajam, mengamati setiap gerakan Liana, setiap kata yang keluar dari mulut gadis itu. Di balik kata-kata yang tampak ringan, dia merasakan sebuah energi yang begitu kuat, sebuah keberanian yang jarang ia temui. Dan itulah yang membuatnya terpesona. Biasanya, orang-orang di dunia ini, yang terjerat dalam kekuasaan seperti dirinya, berusaha untuk mengendalikan orang lain, tetapi Liana tidak membutuhkan kontrol. Liana adalah orang yang tidak peduli dengan dunia yang dirancang untuk menundukkan orang-orang.
“Lo tahu, Liana,” Rafael berkata dengan tenang, “Ada satu hal yang aku pelajari dari dunia ini. Setiap orang, pada akhirnya, akan terjebak dalam lingkaran mereka sendiri. Bahkan orang yang paling bebas sekalipun.”
Liana meliriknya, agak terkejut dengan pernyataannya. “Kamu ngomong kayak gue yang lagi terjebak. Gue hidup dengan cara gue, dan gue tahu apa yang gue lakukan. Lo enggak bisa mengubah itu.”