G. Manggala Winata pria yang kerap disapa Gala , berusia 32 tahun . CEO dari Winata Grup . Lima tahun pernikahannya dengan Clara - sang istri yang berprofesi sebagai aktris , tak membuat rumah tangga kedua nya kembali terasa harmonis . Apalagi kejenuhan mulai Gala rasakan saat sang istri tak pernah lagi memiliki waktu hanya untuk sekedar melepas rindu dengannya .
Alih-alih , bukannya memperbaiki hubungan dengan sang istri , Gala justru menuruti ide gila dari temannya . Yaitu membayar seorang wanita untuk ia jadikan pelampiasan dengan syarat kontrak pernikahan siri selama satu tahun tanpa sepengetahuan sang istri . Tanpa Gala ketahui jika sang istri memiliki rahasia besar yang ia sembunyikan .
Aluna , wanita cantik berusia 19 tahun yang bekerja sebagai office girl diperusahaan Winata Grup . Ia Rela menukar harga dirinya dengan sejumlah uang demi untuk membiayai pengobatan sang ibu dan membayar hutang almarhum ayahnya pada rentenir .
Bagaimana kisah kedua nya?
Simak kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB DUA
"Eh Al itu kenapa pada lari-lari semua ?" ujar Riris sambil menunjuk para karyawan yang tengah berlarian menuju lobi .
"Gak tau ". Jawab Aluna sembari mengangkat bahu nya
"Hei kalian berdua ayo turun ke bawah ". Ucap Asraf ketika hendak berlari menuju lobi tapi melihat Aluna dan Riris yang masih berdiam diri dipantry setelah selesai membersihkan ruang meeting .
"Ada apa ya kak ?" tanya Riris penasaran
"Dirut datang , semua karyawan diharapkan berkumpul saat kedatangan beliau ". Sahut Asraf
Riris dan Aluna mengangguk-anggukkan kepala nya paham .
"Ya sudah ayo cepat turun ". Ucap Asraf lagi setelah itu ia bergegas lari menuju lobi dan diikuti kedua gadis itu dibelakang nya .
.
Sesampai nya dilobi sudah banyak karyawan yang berbaris rapi menyambut kedatangan Dirut . Riris mengajak Aluna berdiri dibarisan kedua paling ujung .
"Al , aku gak sabar lihat wajah pemimpin perusahaan megah ini ". Ucap Riris berbisik pelan
"Ingat Ris , katamu dia kan udah beristri . Jangan bertingkah kamu ". Tukas Aluna mengingatkan temannya
"Iya-iya aku tau kok , cuma-"
"Sssttt , Dirut datang . Kunci mulut kalian ". Bisik Mis Linda yang berdiri dibelakang mereka berdua .
Riris langsung menyenggol tangan Aluna sembari meliriknya sekilas , dan Aluna hanya membalas lirikan itu dengan senyuman tipis .
Tak lama setelah itu , sebuah mobil mewah bermerk Roll-Royce berwarna hitam berhenti tepat didepan pintu lobi . Buru-buru sang asisten langsung turun dari mobil lalu segera mengitari setengah badan mobil dan membukakan pintu untuk tuannya .
Sepasang sepatu pantofel berwarna hitam mengkilap , menyita perhatian para karyawan . Tak berselang lama seorang pria tinggi tegap nan tampan keluar dari dalam mobil mewah itu sembari mengancingkan kancing jas nya .
Semua para karyawan menundukkan kepala nya sembari menyapa pria itu .
"Selamat pagi pak Gala ". Sapa mereka serempak
"Hmm ". Sahut pria yang dipanggil Gala dengan berdehem . Dibelakang nya diikuti sang asisten yang selalu setia menemani nya kemana pun ia pergi , ia adalah asisten Lendra .
Setelah itu Gala langsung melangkahkan kaki nya masuk kedalam perusahaan , tapi langkah nya seketika terhenti kala melihat Aluna yang berdiri dibarisan kedua sambil menundukkan kepala nya , hal itu begitu menyita perhatiannya .
"Siapa wanita itu ? Apa dia karyawan baru ?" batin Gala
Saat Aluna mendongakkan kepala nya , tanpa sengaja mata nya bertubrukan dengan mata tajam milik Gala . Buru-buru Aluna menundukkan kepala nya kembali .
"Tuan ?" panggil Lendra ketika tuannya itu tak kunjung melangkahkan kakinya .
"Ekhemm " Gala berdehem pelan , setelah itu ia segera berjalan menuju lift .
"Apa jadwal ku hari ini Len ?" tanya Gala
"Hari ini jadwal anda tak sepadat biasanya tuan , hanya menghadiri makan siang dengan Affaction Coorporation di Restoran XX ". Jawab Lendra
"Hmm .. Atur saja ". Kata Gala tanpa menoleh menatap Lendra .
"Baik tuan "
Lift membawa Gala menuju lantai paling atas , tempat dimana ruangannya berada . Setiba nya dilantai tersebut , Gala langsung melangkahkan kakinya keluar dari lift dan segera berjalan menyusuri lorong yang sedikit panjang untuk sampai keruangannya .
Gala memang mendesain gedung kantor nya bertingkat 25 , dan yang lantai paling atas hanya terdapat ruang kerja Lendra dan juga ruangannya sendiri .
Ia sengaja menjadikan lantai paling atas sebagai ruang kerjanya agar tak terganggu dengan aktivitas karyawan yang lain dan juga ia membutuhkan privasi .
Sesampainya didepan ruang Direktur , Gala memberikan pesan pada Lendra agar asisten nya itu memanggil dirinya saat jam makan siang tiba saja karena ia ingin beristirahat sebentar .
"Len , aku ingin istirahat . Jangan ganggu aku sebelum jam makan siang tiba ". Ujar Gala
"Baik tuan ".
Setelah mengatakan itu , Gala langsung masuk kedalam ruangannya . Sedangkan Lendra berbalik badan dan juga masuk keruang kerja nya sendiri .
"Haahh ". Gala menarik nafas panjang sembari melepaskan jas nya dan melepas dasi yang melingkar dileher kokoh nya . Kemudian dia melangkahkan kakinya menuju kamar yang ada didalam ruang kerja nya .
Tak lupa Gala melepaskan kemeja formal yang membungkus tubuh atletis nya , lalu ia menanggalkannya kemeja itu diatas sofa samping ranjang , setelah itu Gala langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur dengan posisi tengkurap hingga menampakkan punggung lebar nya .
Tak sampai 15 menit , terdengar suara dengkuran halus . Ternyata Gala sudah masuk ke alam mimpi . Semalam ia bergelut panas dengan sang istri diatas ranjang sebelum akhirnya istrinya itu izin pergi menghadiri pe-launchingan film yang ia bintangi selama 5 hari .
.
.
Dipantry , Aluna dan Riris tak sengaja mendengar dua orang karyawan wanita yang tengah membicarakan Gala sambil membuat kopi .
"Kau lihat tadi ? Pak Gala makin tampan setelah potong rambut . Biasanya kan rambut nya itu dibiarkan panjang gondrong terus dikuncir . Tapi lihatlah tadi ? Aahh jantungku rasanya mau copot lihat ketampanan pak Gala ". Ucap karyawan wanita itu dengan wajah berbinar-binar ketika membicarakan Gala
"Iyaa , andai saja Pak Gala belum menikah . Bisalah dipepet " cerocos teman karyawan itu
"Eh inget ! Udah punya laki lu dirumah ". Sela teman yang satu nya
Aluna dan Riris yang mendengar itu hanya bisa saling lempar pandangan dan tersenyum gemas .
"Udah yuk balik ke bilik , nanti Pak Lendra tau kalo kita gak kerja-kerja terus ngadu sama pak Gala bisa dipecat kita ". Ucap karyawan wanita tadi dan diangguki oleh kedua temannya .
Setelah ketiga karyawan wanita itu pergi , Aluna langsung menggelengkan kepala nya merasa gemas dengan tingkah ketiga nya .
"Al , kamu denger kan yang mereka bicarakan tadi ?" ujar Riris
"Dengar , siapa yang gak dengar orang mereka saja bicara nya keras seperti itu ". Celetuk Aluna
"Aku akui sih , Pak Gala memang tampan . Aku saja sampai terpana tadi melihat nya , beruntung ya Bu Clara bisa diperistri pak Gala .. Aa jadi pengen ". Ucap Riris sambil mengigit ujung kuku nya
Tuk
Aluna memukul pelan kening Riris dengan jari telunjuknya .
"Ingat Ris , pak Gala udah punya istri . Apalagi istrinya aktris terkenal , kita yang kaum menengah kebawah gini gak bisa nyaingin Bu Clara ". Tukas Aluna
"Ah kamu Al, aku cuma berandai-andai aja kok ". Sahut Riris tak terima
Mendengar itu , Aluna hanya menggeleng-gelengkan kepala nya .
Tiba-tiba ponsel Aluna yang ada disaku celana nya bergetar , buru-buru ia langsung merogoh nya .
"Mang Lukman ?" cicit Aluna
"Siapa Al ?" tanya Riris
"Mang Lukman Ris". Jawab Aluna
"Angkat gih ". Aluna mengangguk dan segera menggeser tombol hijau diponsel pintar nya .
"Halo mang ..."
"...."
"Apa ?!"
"...."
"Ya sudah mang , Luna coba izin dulu sama atasan Luna ya mang . Titip ibu sebentar ".
"...."
"Makasih ya mang "
Setelah mengatakan itu Aluna langsung mematikan panggilan teleponnya , gurat wajah nya seketika berubah panik dan khawatir .
"Ada apa Al ?"
"Ibu Ris , ibu ku dilarikan kerumah sakit ".
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen yaa ... Terimakasih ♥️🌹