NovelToon NovelToon
Wanita Yang Dirindukan Surga

Wanita Yang Dirindukan Surga

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Ibu Pengganti / Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Kontras Takdir
Popularitas:44.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Alquinsha

[SEDANG PROSES REVISI]

Shakila Anara Ainur sudah pernah bertemu dengan berbagai jenis konsumen. Dari Ia yang hanya seorang karyawan toko sampai sekarang menjadi owner butik, rasanya tidak ada satupun konsumen yang belum pernah Ia temui. Namun, hari itu Ia bertemu dengan konsumen tidak terduga yang memintanya menjadi istri kedua.

Shakila tersinggung sebagai perempuan yang memiliki prinsip tidak ingin menjadi orang ketiga dalam pernikahan orang lain, tapi hatinya yang lembut dan tidak tegaan membawanya masuk ke dalam pernikahan poligami dengan Abian Devan Sanjaya sebagai kepala rumah tangganya.

Pernikahan itu membuat Shakila menjadi seorang ibu tanpa melahirkan anak, karena Abian dan istri pertamanya —Zahra sudah dikaruniai seorang putri cantik bernama Khansa.

Shakila sangat menyayangi Khansa sebagai putri dari suaminya, akan tetapi kesalahpahaman terjadi dan masalah demi masalah kian hadir dalam pernikahannya dengan Abian.

Bagaimana kisahnya? ikuti terus ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Alquinsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 : Obrolan tetangga

"Kamu istirahatlah, Shakila. Soal Abian percayakan saja pada kami, suamimu baik-baik saja," Annisa menghampiri Shakila dan bicara lembut pada menantunya itu.

Annisa belum tahu keadaan apa yang harus Abian perbaiki, tapi Ia akan memastikan semua berjalan seperti yang Abian inginkan. Bahkan jika diperlukan, Annisa akan membantu Adam menjaga Shakila.

"Iya, mas Abian lebih kuat dari yang mba bayangkan. Lebih baik mba istirahat saja sekarang," ucap Adiba ikut menimpali. Meskipun sebenarnya Ia juga mengkhawatirkan keadaan Abian.

Adiba tahu Abian pasti sedang terpukul karena Zahra harus melakukan transplantasi tulang sumsum. Tapi Ia ingin melakukan seperti apa yang Adam lakukan, menjaga Shakila sampai semuanya membaik.

"Bagaimana kalau aku temani mba tidur?" Adiba mendekati Shakila lalu menggandeng tangannya. Ia akan memastikan Shakila tidur nyenyak malam ini tanpa memikirkan masalah yang terjadi.

Adiba ingin memastikan bahwa sampai semuanya membaik, Abian akan melihat Shakila dalam keadaan baik-baik saja.

"Iya, kalian tidur bareng saja. Biar Adiba juga bisa membantu mengurus Khansa," ucap Annisa setuju.

"Baiklah, tapi-"

"Nanti mamah kasih tahu kamu kalau sudah ada kabar dari suamimu," ucap Annisa menyela Shakila.

Annisa benar-benar ingin menjaga Shakila seperti apa yang Abian inginkan, supaya pikiran putranya juga tidak semakin terbebani oleh hal lain selain apa yang sudah terjadi pada Zahra.

"Ayo, mba. Kasihan Khansa sendirian di kamar," Adiba menarik Shakila supaya Shakila kembali ke kamar dan tidak memikirkan soal Abian.

Shakila akhirnya hanya bisa pasrah mengikuti Adiba ke kamarnya, meskipun sebenarnya Ia masih khawatir tentang apa yang terjadi terhadap suaminya.

-

-

Annisa tidak salah tentang Abian. Putranya itu merasa bahwa akan jauh lebih baik jika Shakila berada di sampingnya ditengah keterpurukannya.

Abian ingin Shakila memeluknya dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tapi Ia tidak bisa meminta Shakila datang karena orang tua Zahra masih berada di rumah sakit.

Besok setelah semua prosedur terpenuhi, Zahra akan melakukan transplantasi sumsum tulang belakang. Tapi Abian masih dilanda kekhawatiran karena hanya sedikit kemungkinan transplantasinya berhasil.

"Mas Abian, kemana mba Shakila? kenapa sekarang jarang sekali kelihatan?" Abian tiba-tiba teringat obrolannya dengan tetangganya tadi pagi, sebelum tragedi di rumahnya terjadi.

Meskipun pernikahan kedua Abian dilakukan secara tertutup, para tetangga tahu bahwa Abian memiliki dua istri dan tahu siapa istri kedua Abian.

"Baru kali ini loh saya kasihan melihat istri kedua, masa mba Shakila cuma dijadikan pengasuh anak kalian?" Abian mengusap wajahnya saat kalimat itu seakan terdengar kembali di telinganya.

"Untungnya sih anak kalian dekat ya dengan mba Shakila?"

"Iya, kelihatannya anak kalian dekat dengan mba Shakila. Tapi ya namanya juga mengasuh anak kecil, pasti mba Shakila capek."

"Saya sih tidak pernah mendengar mba Shakila mengeluh, tapi melihat bagaimana aktifnya anak kalian, sudah pasti mba Shakila capek."

"Saya sudah mencoba mengajak mba Shakila kumpul untuk menghilangkan stress, tapi mba Shakila bilang takut nanti suaminya datang."

"Iya, benar. Tapi suaminya tidak datang-datang, terus sekalinya datang malah marah-marah."

"Saya tidak tahu apa yang membuat mas Abian marah waktu itu. Mba Shakila baik loh, dia tidak pernah jauh-jauh dari rumah karena takut mas Abian pulang waktu mba Shakila diluar."

"Waktu itu saya melihat mba Shakila keluar dari rumah, tapi itu juga karena anak kalian sakit. Alergi deh kalau tidak salah."

"Zaman sekarang jarang loh ada istri yang takut keluar rumah karena mikirin suami."

Semua yang dikatakan tetangga Abian sudah berlalu. Abian juga sudah memperbaiki semuanya dengan Shakila. Tapi Abian tetap merasa bersalah karena baru mengetahui itu sekarang. Bahwa Shakila seberbakti itu terhadapnya sebagai istri.

"Sekarang mas malah menitipkan Khansa padamu," sesal Abian karena Ia harus kembali menjadikan Shakila pengasuh anaknya, "mas juga mengingkari janji mas untuk menemuimu hari ini."

Abian melihat handphonenya. Mengecek notifikasi masuk dari Shakila. Ada banyak pesan yang Shakila kirim, dan terakhir lima menit yang lalu.

Shakila: Kalau mas sedang ada masalah, mas bisa cerita sama aku. Aku istri kamu, mas

Itu adalah pesan yang Shakila kirim untuk Abian. Dan membuat Abian kembali teringat dengan apa yang tetangganya katakan.

"Sekarang setelah orang tua mba Zahra datang, mba Shakila malah pergi entah kemana. Saya jadi ragu mba Shakila dianggap istri."

Abian menghela nafasnya. Ia selalu menganggap Shakila istri, bahkan disaat tujuan mereka menikah hanya untuk membuat Zahra semangat sembuh.

Abian mengalihkan pandangannya dari handphone kemudian menatap Zahra yang terbaring lemas diatas tempat tidur. Sejak tadi siang pingsan, istrinya itu masih belum membuka matanya.

"Mas keluar dulu sebentar ya," Abian mencium kening Zahra sebelum akhirnya membawa dirinya pergi keluar dari ruangan istrinya itu.

Sebelum benar-benar pergi, Abian sempat melihat kedua mertuanya yang tertidur di sofa. Ruangan tempat Zahra dirawat ruangan VVIP, sehingga fasilitasnya juga lumayan bagus.

"Syukurlah umi sudah tidur, aku bisa menelpon Shakila sekarang," gumamnya dalam hati kemudian menutup pintu ruangan Zahra dari luar.

Abian pergi ke taman yang ada di rumah sakit. Duduk di salah satu bangku yang ada disana untuk menghubungi istrinya yang sedang mengkhawatirkannya.

-

-

Shakila tersenyum melihat tampilan di handphonenya. Akhirnya suaminya menghubunginya.

"Assalamu'alaikum, mas," ucap Shakila setelah menggeser ikon hijau di layar handphonenya.

Shakila pikir Abian tidak akan merespon pesannya karena sedang menjaga Zahra, tapi ternyata sekarang suaminya itu meneleponnya.

"Waalaikumsalam, sayang. Kamu belum tidur?"

Shakila reflek melihat kearah jam. Sekarang sudah jam setengah dua belas malam dan seharusnya Shakila sudah tidur supaya tidak melewatkan sepertiga malamnya.

Adiba sudah lebih dulu tidur di kamar Shakila. Adiba ingin menemani Shakila sampai Shakila tidur, tapi malah Ia yang ketiduran.

"Iya, mas. Mas sendiri kenapa belum tidur?" Shakila berjalan kearah balkon supaya suaranya tidak sampai mengganggu Adiba dan Khansa yang sedang tertidur.

"Ada yang harus mas urus disini, jadi mas belum tidur," Abian tidak berbohong. Kenyataannya memang Ia harus mengurus hatinya yang tidak bisa tenang karena kondisi Zahra dan rasa bersalahnya terhadap Shakila.

Kebenaran lainnya adalah Abian sudah mengurus untuk transplantasi sumsum tulang belakang Zahra.

"Oh," Shakila tidak tahu harus mengatakan apalagi karena sebenarnya Ia tidak terbiasa menerima telepon dan lebih suka berkomunikasi lewat pesan.

Terjadi keheningan diantara mereka untuk beberapa saat, karena disebrang sana Abian juga tidak mengatakan apa-apa pada Shakila.

"Maaf ya, mas tidak jadi kesana," ucap Abian setelah sekian lama mereka saling terdiam.

"Tidak apa-apa, mas. Yang terpenting mas baik-baik saja disana. Oh ya, bagaimana keadaan mba Zahra? aku dengar dari Adam penyakit mba Zahra kambuh?"

"Iya, tadi siang Zahra kambuh. Tapi sudah ditangani oleh dokter."

"Syukurlah, mas. Aku lega mendengarnya."

Mereka mengobrol banyak hal malam itu. Sampai tidak terasa menit demi menit berlalu.

1
Shyfa Andira Rahmi
sekelad ustadz aja begini perlakuannya trhadap salah satu istrinya apa lagi laki2 biasa...
Shyfa Andira Rahmi
ini yg dikatakan adil, salah satu sudah tiada pun masih begini sikap nya
Shyfa Andira Rahmi
anehh luu...
Shyfa Andira Rahmi
tapi kan istri kedua mu ngga tau, payah kamu...
Shyfa Andira Rahmi
sok misterius gtu kamu...bukannya jawab yg jujur, ambigu bnget jawabannya
Shyfa Andira Rahmi
ihhh baguss bnget pertanyaan si ibu😁
jdi istri nya tetep 2 ya kan Bu😁😁😁
Shyfa Andira Rahmi
salah satunya harus sakit dulu🤣🤣🤣
Shyfa Andira Rahmi
emang kamu sudah merasa adilkah atas istri2 mu???
Shyfa Andira Rahmi
iyya siihh secara logika ibu mana yg rela anaknya dimadu, meskipun itu permintaan anaknya sendiri...
harusnya kalo mau nikah lagi yaa nunggu jadi duda dulu😁😁aq team monogami, jadi rada nyesek kalo baca cerita gini....untung aja ini di dunia hallu😁🙏🙏
Shyfa Andira Rahmi
👍👍👍
Shyfa Andira Rahmi
makanya seadil adilnya laki2 ngga akan ada yg bisa adil di dunia ini trkecuali Rasulullah...
Shyfa Andira Rahmi
cemburu buta....
sabarr ya Damm😁😁
Syaira Liana
dahlah mirip banget sama baba nya ini 🤣🤣
Shyfa Andira Rahmi
ini nihh biang keroknya...
Shyfa Andira Rahmi
rebut aja...aq mndukungmu💪💪😁😁
Shyfa Andira Rahmi
siapa juga yg mau jdi istri kamu, kalo ngga kalian paksa
Shyfa Andira Rahmi
tuh kannn denger...
Shyfa Andira Rahmi
diiihhh...dia beli kafan buat dirinya sendiri x, ustadz ko suudzon...
Shyfa Andira Rahmi
ngga usah ngeluh bukankah ini kemauan kamu...🙄
Shyfa Andira Rahmi
ada yaaa orang tua yg mengizinkan anak nya berpoligami...🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!