Julian Lewis seorang pria yang bekerja sebagai pengirim barang.
Dia dihianati istrinya didepan matanya sendiri saat dia mengantarkan sebuah paket makanan pada Apartemen .
Julian melihat istrinya yang sedang bermesraan dengan pria lain.
Julian frustasi karena perbuatan istrinya tersebut.
Tapi saat dia sedang berada dalam masa terkelamnya . tiba - tiba anugrah sistem Harem didapatkan olehnya.
Dengan Sistem tersebut Julian di berikan tugas untuk membuat Para Wanita jatuh cinta padanya.
Tentu saja Julian akan mendapat berbagai keuntungan jika bisa mendapatkan Cinta Wanita yang menjadi target Haremnya.
Akankah Julian Bangkit kembali...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi bersama Okta
Ke esokan harinya, Julian menjemput Okta di rumah barunya, karena rumah tersebut yang membeli dia, jadi Julian tahu alamatnya.
Julian sampai dirumah tersebut " Heehh... Lumayan juga rumah ini ternyata, Walaupun tidak sebesar rumahku, tapi ini cukup mengagumkan !" ucap Julian saat turun dari mobil.
Julian menekan Bel depan rumah " Ting nong, Ting nong..
Tak berselang lama, Okta terlihat keluar dengan ibunya, karena mereka belum bisa menggaji security, jadi Okta membuka dan menutup gerbang sendiri.
" Maaf Julian, sudah membuatmu menunggu " ucap Okta merasa bersalah.
Tapi Julian tidak membalas ucapan Okta, dia tertegun saat melihat Okta, Riasan natural, dengan balutan gaun putih, membuat Okta terlihat sangat Cantik.
Julian terdiam beberapa saat, hingga dia tersadar saat Gatri menegurnya dengan lembut " Tuan Julian, tolong jaga anak saya baik - baik "
" Eh... Iya Tante, saya akan menjaganya dengan baik !" ucap Julian yakin.
Gatri tersenyum manis, dia membisikan sesuatu pada anaknya " kamu memang pinter memilih pria, dia Tampan, Kaya dan baik lagi, jangan sampai kamu melepaskannya Okta "
Okta tersenyum tipis " Ih.. Ibu apaan sih ?"
" Ayo.. Mau berangkat sekarang atau... ?" tanya Julian memotong ucapannya.
Okta mengangguk " ya jalan sekarang "
Julian membuka pintu Mobil Lamborghini Vanenonya, karena dari tadi Okta tidak memperhatikan Mobil Julian, dia terkejut saat Julian membuka pintu Mobil.
Okta menutup mulutnya dengan kedua tangannya karena terkejut, dia membatin " Astaga.. Lamborghini Vaneno ?, Julian sebenarnya seberapa kaya kamu ?"
Faktor Daya Tarik Oktaviani : +10
Target Harem tersentuh dengan kemewahan Host.
Faktor Daya Tarik Oktaviani Sekarang : +50 %
[ Karena Target Harem menaikan Daya tariknya 10% anda akan mendapatkan 1 poin kekuatan tambahan ].
Jelas saja daya tarik Okta langsung naik, karena Wanita mana yang tidak tertarik dengan Mobil mewah seperti Lamborghini Vaneno.
Banyak orang yang bermimpi ingin membeli Mobil tersebut, tapi kenyataannya mereka cuma bisa bermimpi, karena Mobil Sport Mewah harganya bisa beberapa tahun gaji para karyawan kelas bawah.
Julian yang melihat daya tarik okta naik, dia tersenyum, Kemudian dia menegur Okta yang tertegun di samping Mobil.
" Apa kamu tidak mau naik ?" ucap Julian mengagetkan Okta.
Okta tersadar " Eh... Iya .." Okta langsung naik ke Mobil Julian.
Jantung Okta berdekup dengan kencang karena sangking senangnya, dia mencoba menyembunyikan hal itu dari Julian, tapi karena dia terlalu senang, Julian masih melihat ekspresi senang Okta.
Julian sengaja tidak menegur Okta, pasalnya dia tidak ingin mengganggu momen Okta yang sedang berbahagia.
Julian menyalakan Mobilnya, dia langsung meninggalkan Rumah Okta, Gatri melambaikan tangannya mengantar kepergian Okta dan Julian.
Sepanjang jalan Okta senyum - senyum sendiri, dia lupa jika disampingnya ada Julian yang terus mencuri pandang memperhatikannya.
Ditengah perjalanan, Julian terpaksa menegur Okta karena dia tidak tahu alamat yang di tuju " ngomong - ngomong, Alamat pertunangan teman kamu dimana ?"
Okta baru tersadar " Astaga... Aku lupa, maafa Julian !" ucap Okta tersenyum kecut.
Okta kemudian memberitahu tempat pertunangan temannya, dia menjadi Navigator buat Julian, sementara Julian menuruti semua arahan Okta.
Mereka akhirnya sampai di gedung Doroti, tempat pertunangan teman Okta.
Julian menurunkan Okta terlebih dahulu, karena dia akan mencari tempat parkiran yang kosong, pasalnya tempat tersebut sangat ramai dan hampir semua Parkiran penuh.
Mobil Lamborghini Vaneno Julian jelas saja menjadi pusat perhatian, karena Mayoritas yang datang ketempat tersebut dari kalangan menengah ke atas, jadi mereka tahu Mobil Julian.
" Astaga.. Bukankah itu Lamborgihini Vaneno ?"
" Gila.. Aku baru tahu jika di Kota Fornas ada yang memiliki Lamborghini Vaneno ? "
" apakah dia anak orang dari kalangan atas, kita tidak boleh menyinggungnya !"
Semua orang menatap Mobil Julian dengan kagum, Walaupun mereka anak - anak sendok perak, tapi mereka tidak bisa membeli Lamborghini Vaneno begitu saja.
Seorang pria dengan rambut Klimis, berinisiatif untuk memarkirkan Mobil Julian disalah satu tempat yang kosong.
Setelah Mobilnya terparkir, Julian keluar dari Mobilnya dan menghampiri pria tersebut " Terimakasih karena telah membantuku Tuan " ucap Julian Sopan.
Karena Julian tidak ingin membuat masalah untuk Okta, dia berusaha seramah mungkin dengan orang lain.
Pria berambut klimis tersenyum, dia mengulurkan tangannya " Saya Levin Doroti, pewaris Doroti grup, senang membantu anda Tuan...?"
Julian menjabat tangan Levin " Julian Lewis, senang bertemu dengan anda Tuan Levin " ucap Julian ramah.
" Ah..Tuan Lewis, saya juga senang bertemu dengan anda " Levin tidak kalah ramah dengan Julian.
Levin adalah orang yang cerdas, melihat Julian yang memakai Mobil mewah, tentu sja dia langsung berinisiatif untuk berteman dengannya.
Walaupun dia pewaris tunggal keluarga Doroti, tapi dia rela menurunka harga dirinya, demi menjalin koneksi yang luas, agar kelak jika dia sudah memimpin Doroti grup, dia tidak kesulitan mencari bantuan.
Semua orang menatap iri Levin, pasalnya mereka juga ingin berkenalan dengan Julian, tapi karena mereka merasa keluarganya tidak setingkat dengan Julian, jadi mereka merasa canggung.
Levin kemudian mengajak Julian masuk, Julianpun menurut, karena Okta juga sedang menunggunya di pintu masuk.
Sementara itu Okta sedang di gida beberapa pria kaya " Manis, ikut denganku saja, aku oasti akan menyenangkanmu "
" Daripada sendirian mending kamu ikut Bos Marki saja Manis !"
" Bos Marki orangnya baik loh, dia juga bisa membelikan kamu apa saja !"
Okta mulai merasa tertekan, dia berharap agar Julian cepat datang, pasalnya dia tidak mau pergi dengan orang lain selain Julian.
Saat Marki akan memegang tangn Okta, Julian menepis tangan Marki " Maaf, dia Pasangan saya, bisakah anda tidak mengganggunya !" ucap Julian tegas.
Marki mengerutkan keningnya " Heleh... cuma tampang saja jangan blagu kamu !, apa kamu tahu siapa aku ?"
" Lebih baik kamu tinggalkan wabitamu untuk Bos Marki Leeds !, dia adalah pewaris Leeds grup ! "
" Iya benar !, kamu pergi saja pecundang !"
Marki tersenyum senang karena banyak yang menjilatnya, sementara Julian mengepalkan tangannya karena marah.
Okta merasa bersalah, karena gara - gara dia, Julian jadi dihina oleh mereka semua.
" Apa hebatnya Leeds Grup !" Tiba - tiba dari belakang mereka seseorang buka suara.
Sontak saja semua orang menoleh, Marki mau memaki orang tersebut, tapi saat dia melihat wajah Levin, Nyali Marki langsung menciut.
Karena Doroti Grup tentu saja lebih unggul dari Leeds grup, Leeds grup hanya medapat keuntungan bersih beberapa juta dolar pertahun, paling banyak puluhan juta dolar.
Sementara Doroti grup menghasilkan Ratusan juta dolar pertahun, dari situ saja sudah jelas jika Leeds grup tidak ada apa - apanya dibandingkan dengan Doroti grup.
Dahi Marki bercucuran keringat dingin " Tu..Tuan Levin !" ucap Marki tergagap.
Orang - orang yang tadi menjilat Marki juga ikut ketakutan, pasalnya mereka tidak sebanding dengan Levin yang Notabenya mulai merangsek masuk kekalangan atas, sementara mereka masih berada di kalangan menengah.
.
.
.