Hidupku hancur, setelah pernikahan keduaku diketahui oleh istriku, aku sengaja melakukan hal itu, karena aku masih mencintainya. Harta yang selama ini kukumpulkan selama 10 tahun. Lanhsunh diambil oleh istriku tanpa tersisa satu pun. Lebih parahnya lagi, aku dilarang menafkahi istri siri dan juga anak tiriku menggunakan harta bersama. Akibatnya, aku kembali hidup miskin setelah mendapatkan karma bertubi-tubi. Kini aku selalu hidup dengan semua kehancuran karena ulahku sendiri, andai waktu bisa ku ulang. Aku tidak pernah melakukan kesalahan yang fatal untuk pernikahanku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 FITNAH
"Video kita berdua saat di resto viral, Mas."
"Apa!
"Ini pasti ulah istri gilamu, Mas. Dia sengaja mengupload video itu untuk mempermalukan kita berdua, Mas. Aku enggak terima, gara-gara dia aku dihujat habis-habisan oleh semua orang. Kamu harus kasih pelajaran sama istri gilamu itu!" tekan Rahma.
"Jangan sebut Siska gila. Dia itu istriku."
"Faktanya istrimu itu memang gila. Dia sudah mengupload video dan menyebarkannya ke media sosial bahkan barang-barang perabot yang dirampas dijual di marketplace! Apa namanya kalau bukan gila! Sekarang kamu suruh istrimu hapus posting video itu sekarang!" kuusap wajahku kasar, kenapa Siska suka sekali membuat ulah di pagi ini.
Karena penasaran dengan video tersebut, aku langsung membuka media sosialku. Dan benar saja, video itu sudah banyak yang melihat. Apalagi banyak yang berkomentar tajam dan itu semua mengarah ke arah Rahma.
Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus ke resto sekarang dan menyuruh Siska untuk menghapus video itu! Keterlaluan sekali dia.. Apa dia tidak berpikir jika hal tersebut dapat membuat harga diriku hancur.
Lebih parahnya lagi, kalau sampai keluarga besarku tahu masalah rumah tanggaku sedang kisruh, aku takut Ibu dan ayahku akan mengalami syok berat aku harus cepat-cepat menemui Siska.
Satu jam kemudian aku telah sampai ke Resto, langkahku begitu cepat untuk menemui Siska. Untung saja ia sedang tidak terlalu sibuk jadi aku bisa berbicara dengannya.
"Sini kamu!" Aku terpaksa menarik tubuhnya dengan kasar untuk segera masuk ke dalam ruangan. Ia terus saja meringis kesakitan karena aku terlalu kuat mencengkram tangannya.
"Lepas, Mas. Kamu apaan sih!" Sesampainya di dalam aku langsung menghempaskan tubuhnya hingga ia sedikit oleng.
"Keterlaluan kamu ya, cara kamu ini benar-benar sudah kelewatan. Apa maksud kamu posting video seperti itu di media sosial? Kamu sengaja melakukan hal seperti itu untuk menjatuhkan harga diriku sebagai seorang suami, kamu mau ya melihat rumah tangga kita benar-benar hancur. Apa kamu tidak sadar apa yang kamu lakukan itu bisa berakibat fatal, apalagi sampai dilihat oleh keluarga besar kita!" cacarku namun yang membuatku heran wajah Siska terlihat bingung.
"Kamu ini ngomong apa sih, Mas. Kok datang-datang malah marah-marah. Apa maksud kamu memposting sebuah video? Aku nggak ngerti sama perkataan kamu barusan."
Jangan pura-pura bodoh, aku tahu kamu ini sudah berbohong!"
"Berbohong apa maksud kamu, kalau ngomong itu yang jelas jangan asal fitnah!" Loh, kok malah dia yang marah?
"Kenapa kamu malah marah? Kamu kan yang mengupload foto video saat kita bertengkar di resto beberapa minggu yang lalu, gara-gara unggahanmu itu aku dan Rahma menjadi dihujat oleh para netizen bahkan komentar mereka benar-benar sangat tajam membuat hatiku terluka dengan komentar mereka."
"Dengar, Mas. Sebelum kamu menuduhku, kamu cari tahu dulu bukti yang tepat sebelum kamu mencacarku dengan kata-katamu."
"Halah, itu hanya akal-akalan mu saja, kamu juga sudah menjual barang perabotan milik Rahma kan ke media sosial. Sudah berapa uang yang sudah kamu dapat dari hasil menjual barang tersebut."
"Aku nggak percaya. Kalau kamu bisa melakukan hal ini terhadapku."
"Tidak usah banyak bicara lagi. Aku kecewa sama kamu, bisa-bisanya kamu mengupload sebuah video seperti itu di media sosial. Apa kamu tidak bisa berpikir panjang efek yang aku terima kedepannya seperti apa. Kamu sengaja kan ingin membuat kericuhan di keluarga besarku karena kamu tahu Ayahku sedang mengalami sakit jantung, jadi ini maksud perkataanmu untuk mempersiapkan mentalku untuk menghadapi hujatan para netizen aku nggak nyangka ternyata cara Kamu benar-benar licik hanya karena aku melakukan kesalahan kamu sampai tidak melakukan hal seperti ini kepadaku."
"Kamu salah, Mas. Lebih baik kamu cari tahu dulu bukti yang akurat sebelum kamu menuduhku seperti itu, jika tidak. Maka penyesalan akan datang menghampirimu. Jangan harap aku akan memaafkanmu. dan jangan pernah memintaku untuk kembali lagi padamu!"
"Aku nggak butuh maafmu, kali ini kamu benar-benar sudah kelewatan!" Selesai berbicara dengan Siska aku memutuskan untuk pergi dari Resto, perasaanku hari ini benar-benar kacau, semoga saja keluarga besarku belum ada yang mengetahui bahwa Rumah tanggaku sudah di ujung tanduk, aku takut Ibu dan ayahku akan mengalami syok berat karena aku menikah Siri dengan mantan kekasihku.
Lebih baik aku pulang ke rumah untuk menenangkan pikiran.
Satu jam kemudian akhirnya aku sampai ke rumah, saat hendak masuk ke dalam, aku melihat ada sebuah sendal yang aku kenal, buru-buru aku masuk ke dalam. Karena aku tahu siapa pemilik sendal tersebut, dan benar saja ternyata ada ibuku di sini.
"Ibu kapan datang ke sini? Kok nggak bilang-bilang kalau mau main ke rumah, kalau mau datang ke sini kenapa--"
Plak ...!
"Bu, kenapa--"
Plak ...!
Pipiku terasa panas, saat tangan beliau mendarat di pipiku. Baru kali ini aku mendapatkan tamparan dari ibu.
“Anak tidak tahu diri! Kurang ajar!” teriak Ibu, aku syok mendengar suara ibu.
“Bu, kenapa aku ditampar?” ujar lirih.
“Kamu memang pantas mendapatkan tamparan dari Ibu! Memang anak kurang ajar kamu, tidak tahu caranya bersyukur! Padahal kamu sudah diangkat derajat oleh sang pencipta, tapi kamu malah membuat tuhan murka!”
“Bu, tolong jangan marah-marah. Ibu seharusnya bisa menjelaskan apa salahku sehingga ibu melakukan hal ini sama aku?”
“Bocah sia**n! Jadi kamu belum tahu apa kesalahan kamu?”
“Aku benar-benar enggak tahu, Bu.” Ibu langsung merogoh kantung untuk mengambil ponselnya.
“Lihat ini! Lihat dengan matamu! Apa maksud kamu melakukan itu, hah!”
“Ini apa, Bu?’
“Lihat pakai mata!” Saat mataku melihat ke layar ponsel. Matanya langsung terbelalak. Kenapa ibu bisa tahu?
“Ibu, ini—“
“Apa! Kamu mau menjelaskan apa?”
“Bu, aku—“
“Sejak kapan? Sejak kapan kamu menikah lagi? Sejak kapan?” pekik ibu, aku langsung menutup kuping karena teriakan ibu begitu keras. “Ibu baru tahu, kalau ternyata kamu menikah lagi dengan wanita la*ur seperti Rahma! Kenapa kamu harus menikah dengan wanita seperti Rahma! Mau taro di mana muka Ibu di depan keluarga besar Siska. Ibu malu, ibu malu punya anak laki-laki tukang selingkuh!” Ibu terus saja memukul dadanya, hatinya begitu sakit saat tahu anak laki-lakinya menikah lagi dengan mantan pacarnya dulu. Melihat ibu kecewa dengan diriku. Aku langsung bersimpuh di hadapan ibunya.
“Bu, aku minta maaf. Aku benar-benar khilaf, maaf kan aku, Bu. Maaf.”
“Kalau saja Ibu tidak melihat ponsel di dunia maya, mungkin ibu tidak akan pernah tahu, bahwa kamu sudah menikah lagi.”
“Bu, maaf.” Hatiku semakin sakit saat melihat ibu menangis. Apalagi Melihat video diriku saat berdebat antara aku, Rahma dan Siska di Resto beberapa hari yang lalu. Rahasia yang selama ini aku simpan rapat-rapat kini muncul ke permukaan. Banyak orang yang menghujat diriku karena tidak bersyukur mempunyai istri yang cantik. Tapi malah melakukan perselingkuhan bahkan menikah diam-diam di belakang Siska.
“Apa kamu lupa, bagaimana Rahma menghina keluarga kita saat hidup kita masih miskin? Apa kamu lupa, mulutnya yang tajam bagai silet menghina ibumu hanya karena miskin. Dia hina keluarga kita, dia injak-injak harga diri keluarga kita dengan mulut sampahnya. Apa kamu lupa akan semua itu?”
“A ... Aku enggak pernah lupa, Bu.”
"LALU KENAPA KAMU MENIKAHI WANITA HINA ITU DI BELAKANG ISTRIMU!"
menceritakan wanita kuat.
recommended banget
bodoh yg berkepanjangan sekarang rasakan akibatnya