Pacarnya selingkuh, ayahnya dibunuh. Di saat sedang terpuruk, pemuda itu mendapat keajaiban dari sebuah super sistem yang penuh tantangan. Tanpa pemuda itu sadari, Sistem itu juga yang mengantarkannya menemukan orang yang telah membunuh ayahnya. Mampukah pemuda itu menjalankan misi yang dia terima dari sistem tersebut? Dan apakah yang akan dia lakukan untuk memabalas kematian ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saat Hujan Di Malam Hari
Hujan masih mengguyur ibu kota dan entah kenapa hujan yang datang malam ini membuat udara disekitarnya terasa lebih dingin dari hari kemarin. waktu di dinding baru menunjukkan pukul delapan malam. Mungkin karena keadaan yang lagi hujan cukup deras, jalanan yang terletak di depan sebuah tempat kost terlihat begitu sepi.
Di tempat kost itu sendiri hampir semua penghuninya sudah pada pulang. Karena faktor hujan juga, para penghuni kost memilih langsung pulang daripada kelayaban setelah pulang aktifitas. Hanya ada beberapa penghuni kost yang katanya pulang telat dan minta gerbang jangan di kunci terlebih dahulu.
Sedangkan sang penjaga kost masih terlibat obrolan dengan tamu wanitanya. Rasa canggung yang awalnya hadir diantara mereka, kini sudah terlihat mencair dan berganti suasana yang akrab. Obrolan mereka pun sudah menjalar kemana mana. Kadang suara tawa juga pecah saat obrolan mereka terlihat lucu.
Sebagai Tuan rumah, Rafi tentu saja memperlakukan tamunya dengan baik. Dia juga mengajak sang tamu untuk sekedar makan di warung tenda depan kost. Banyak yang mengira kalau wanita itu adalah pacar Rafi. Tapi baik Rafi dan Nancy tidak menyangkal akan terkaan orang orang. Mereka pun terpaksa berbohong kalau mereka memang ada hubungan.
Hingga waktu terus bergulir maju, Rafi meminta Nancy untuk beristirahat terlebih dahulu di dalam kamar. Biar bagaimanapun Rafi tidak ingin terlihat oleh penghuni kost atau yang lainnya kalau dia menyimpan wanita di dalam kamarnya. Jujur, ini pertama kalinya Rafi melangkah sejauh ini.
Hingga pukul sepuluh lebih beberapa menit, kini saatnya Rafi menjalankan misinya. Dada Rafi berdegup sangat kencang. Dia bahkan berkali kali menghirup dan menghembus nafasnya dalam dalam untuk menetralkan segala rasa yang bergemuruh di dadanya. Setelah memastikan semua penghuni kost pulang, Rafi segera mengunci pintu gerbang dan langsung menuju kamarnya.
degup jantung Rafi masih berdetak cepat saat langkag kakinya sedang menuju ke dalam kamar. Bahkan saat dia masuk, rasa di dalam dada semakin terus menderu, membuat dirinya tak tenang. Hal yang sama juga dirasakan Nancy saat matanya melihat pria yang akan membayarnya masuk ke dalam kamar. Suasana canggung langsung terasa saat itu juga. Mereka saling diam dalam duduk yang berjarak sekitar satu meter.
"Apa ini yang pertama kalinya kamu akan melakukan hubungan lebih, Mas?" tanya Nancy beberapa menit kemudian saat mereka masih saling terdiam. Rafi dengan senyum canggungnya langsung menangguk. "Pantas."
"Pantas kenapa?" tanya Rafi nampak terkejut.
"Kata orang, seseorang kalau udah pernah melakukan hubungan itu akan lebih agresif, apa lagi laki laki. Tapi kamu malah kayak orang bingung gitu."
"Hehehe ..." Rafi malah terkekeh. "Ya lain orang lain kelakukan kali, Mbak. Banyak juga kok yang meski baru pertama kali sudah agresif. Terus kamu sendiri gimana? Apa benaran ini pertama kalinya buat kamu?"
"Kalau kamu masih ragu ya lakukan saja sekarang, Mas. nanti kamu bisa membuktikan sendiri. Kalau aku memang bohong, aku rela nggak dibayar oleh kamu."
Rafi nampak manggut manggut sambil menggauk pundaknya yang tidak gatal. "Tapi aku tidak tahu cara memulainya bagaimana. Jujur aku bingung."
Nancy malah tersenyum lebar. "Sepertinya kamu memang cowok baik baik, Mas. Sampai untuk memulai hal seperti ini saja bingung. Masa iya, aku yang harus agresif sih?"
"Ya gimana lagi, setidaknya kan kamu yang menggodaku agar aku bisa berhasrat," ucap Rafi sungguh terlalu jujur. Padahal saat ini saja, sudah ada yang menegang sangat keras dibalik pakaiannya. walapun belum melakukan apa apa, nyatanya jiwa liar lelaki yang ada pada tubuh Rafi lebih dulu bekerja daripada Rafi sendiri.
Nancy tanpak berpikir, namun tak lama kemudian dia pun tersenyum. "Bagaimana kalau kita nonton bareng?" usul wanita itu. Mungkin karena ini yang pertama juga jadi dia juga tidak tahu caranya menggoda. Apa lagi Nancy melakukan semua ini karena dia butuh uang, bukan karena cinta.
"Nonton apa?" Rafi terlihat makin bingung. Karena sama sama tidak berpengalaman juga, Rafi juga tidak tahu cara memulainya.
Nancy yang sedari tadi memegang ponsel, nampak sedang mencari sesuatu di dalam layar ponselnya. Setelah ketemu, dia menunjukannya ke pemuda yang sedang bersandar sembari menatapnya.
"Astaga!" pekik Rafi dengan mata yang membulat saat melihat sebuah video yang akan dia tonton bersama wanita itu.
"Jalan satu satunya ya nonton bareng. Sekalian kita belajar cara memulai berhubungan. Nanti kan kalau kita nonton, gejolak kita pasti bakalan naik."
Rafi terdiam, tapi pikirannya mencerna ucapan Nancy. Yang dikatakan wanita itu memang benar. Rafi pun menyetujuinya. Rafi mendekat dan duduk bersebelahan dengan Nancy, lalu mereka mulai nonton bareng.
Tak butuh waku lama, hawa panas perlahan mulai menyerang mereka. Ada gejolak yang ingin mereka lampiaskan. Awalnya hanya jari tangan yang saling mencolek, lalu naik ke mata keduanya yang saling pandang dan mengunci dengan tatapan yang sangat sayu. Rafi dan Nancy seakan sedang berunding melalui mata, dan seperti ada yang mendorongnya, wajah Nancy maju dan bibirnya menempel pada bibir Rafi. Awalnya gerakan mereka begitu kaku, tapi tuntunan naluri membuat keduanya bisa melakukan perang nikmat tersebut secara perlahan.
...@@@@@...
nah jagoan kita nih ternyata JAGOAN
LANJUTKAN THOR