Disha sudah lama mencoba untuk menarik perhatian seorang Ryan Alister, tapi usahanya selalu gagal dan tanpa Disha ketahui ternyata Ryan sudah lama mengawasinya. Hingga akhirnya sebuah jebakan Disha persiapkan agar ia bisa mendekati Ryan, tapi ternyata jebakan itulah yang membawa Disha terjebak pada seorang Ryan Alister.
Bagaimana kisah keduanya? apakah masalah keduanya akan terselesaikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gue Gak Berani
"Oh iya, aku lupa memberitahukan kalian siapa istriku ya. Hah tapi istrimu sudah meninggal, jadi aku akan bilang ke padamu saja siapa istriku ya dan nanti kau bilang ke istrimu itu siapa istriku. Jadi istriku itu Ayudhisa Aurora, apa kau mengenalnya?" tanya Ryan.
Toni pun begitu terkejut fakta jika Ryan ada suami dari Disha, perempuan yang selama ini ia suka. "Disha? tapi setau saya Disha belum menikah," ucap Toni.
"Kata siapa? dia sudah menikah suaminya ada di hadapanmu sekarang," ucap Ryan.
"Maafkan saya Pak Ryan, saya benar-benar tidak tau jika Disha sudah menikah. Saya kira dia belum menikah karena itu saya mendekatinya, maafkan saya. Saya akan berhenti mendekatinya, saya janji," ucap Toni.
"Sayang, aku bukan orang pemaaf. Kau tau, aku ini bisa melakukan apapun bahkan keamrin saja aku membunuh temanku sendiri, jadi membunuhmu itu bukan hal yang sulit," ucap Ryan.
"Maafkan saya Pak, saya akan berubah. Saya akan menuruti apa yang anda mau, saya janji. Tapi, tolong bebaskan saya, saya juga akan diam dengan semua ini," ucap Toni dan berlutut di hadapan Ryan.
"Anak buahku banyak, aku tidak butuh orang sepertimu," ucap Ryan lalu ia memberikan kode pada anak buahnya yang berada di belakang Toni.
Setelah itu, anak buah Ryan pun memukul Toni dengan kursi. Toni pun seketika tumbang, namun ia masih hidup dan Ryan mendekatinya, "Kau ini miskin, tapi belagu. Kalau punya pasangan setialah pada pasanganmu jangan mengharapkan wanita lain," ucap Ryan dan memberikan kode pada anak buahnya untuk menghajar Toni lalu Ryan pun pergi meninggalkan Toni yang sudah pasti tidak akan bisa selamat.
Pagi harinya, Disha sudah berada di kantor lebih awal karena hari ini akan ada rapat dan ia yang harus mengurus rapat tersebut. "Butuh bantuan?" tanya Bella yang baru saja datang.
"Gak kok, ini udah selesai," ucap Disha.
"Dari jam berapa lo sampai?" tanya Bella.
"Jam setengah 7 tadi," ucap Disha.
"Gila sih ,gue aja baru bangun itu," ucap Bella.
"Ya mau gimana lagi, gue kan orangnya totalitas banget," ucap Disha.
"Iya deh iya," ucap Bella.
Beberapa saat kemudian, tepatnya setelat rapat. Semua karyawan pun istirahat karena rapat selesai bertepatan dengan jam istirahat.
Saat ini Disha bersama rekan-rekannya tengah makan di kantin, "Eh kalian tau gak kalau Toni sekarang gak masuk," ucap Gea.
"Gak tau, tapi yaudah sih mungkin aja dia ada urusan pribadi atau sakit atau apa gitu," ucap Dilla.
"Gak, ada yang aneh tau," ucap Gea.
"Kenapa emang?" tanya Bella.
"Gue kan deket sama Ardi yang anak produksi, nah katanya dia kemarin lihat Toni sama istrinya di jemput sama orang-orang berbadan kekar gitu di kosnya dan mereka di bawa ke sebuah mobil gitu," ucap Gea.
"Ya mungkin aja itu kenala mereka," ucap Shinta.
"Gak mungkin, kata Ardi orang-orang itu kayak maksa gitu. Ardi mau bantuin, tapi dia gak berani soalnya prang-orangnya nakutin banget," ucap Gea.
"Apa jangan-jangan Toni itu miliarder yang pura-pura jadi orang miskin atau gak dia itu anak yang hilang dan keluarganya itu orang kaya," ucap Dilla.
"Ck, mana ada kayak gitu. Gak mungkin lah," ucap Bella.
"Makanya jangan banyak nonton sinetron terus," ucap Shinta.
"Lo gapapa?" tanya Dilla pada Disha.
"Lah, kenapa jadi gue. Gue mah gak peduli," ucap Disha.
"Ya, siapa tau kan lo sedih karena gak ada fans lo lagi," ucap Dilla.
"Ish, lebay lo. Justru gue bahagia karena akhirnya hidup gue damai tanpa beban lagi," ucap Disha.
Setelah istirahat Disha pun kembali bekerja seperti biasanya, hingga tiba-tiba Gio datang dan menghampirinya.
"Kenapa Pak Ryan batalin akuisisi perusahaan?" tanya Gio dnegan berbisik pada Disha.
"Kenapa emang? bukannya berita ini udah beberapa hari yang lalu ya? lok lo baru tanya sekarang?" tanya Disha
"Gue denger Kein grup baru aja investasi besar-besaran ke proyek hotel Festa yang di kita B, lo tau kan kalau proyek ini itu jadi proyek tersukses yang di investasi Kein grup," bisik Gio.
"Terus?" tanya Disha.
"Gue denger perusahaan yang di akuisisi sama Kein grup juga kena dampaknya, bahkan perusahaan pakaian yang di akuisisi Kein grup sampai banjir pesanan artinya perusahaan kita rugi besar karena Kein grup gak akuisisi perusahaan kita. Direktur sekarang lagi ngamuk tau karena Kein grup membatalkan akuisisi ini," bisik Gio.
"Segitu besarnya kerugian kita?" tanya Disha.
"Ya, lo tau kan kalau dua bulan lagi orderan kita mulai berkurang yang artinya kitaharus cari pembeli bukan ini samapi bukan depan biar produk kita gak berhenti dan kalau seandainya Kein grup lanjut akuisisi perusahaan kita maka produksi akan tetap lanjut soalnya pasti kita banyak pesanan, tapi sekarang sepi karena akuisisi Kein grup batal," ucap Gio.
"Ya, gue gak tau. Itu keputusan Kein grup, gue gak ikut andil dalam masalah ini," ucap Disha.
Gio pun mengela napas panjang, "Lo kan istrinya, hem lo gak bisa gunakan koneksi itu buat bicara ke Pak Ryan," ucap Gio.
"Gue gak berani, suami gue itu orangnya nakutin kalau udah bahas kerjaan," ucap Disha.
"Lo usahain dong, gue gak tau lagi. Banyak investor yang gak mau ke perusahaan gara-gara kasus bullying bulan lalu," ucap Gio.
Ya, perusahaan tempat Disha bekerja memang tengah diambang kebangkrutan karena bulan lalu perusahaan tersebut tengah ramai dibicarakan perihal kasus bullying yang terjadi hingga membuat perusahaan rugi karena banyak yang menarik investasinya dan membatalkan pembeliannya.
"Gue gak janji ya," ucap Disha.
"Makasih ya," ucap Gio dan diangguki Disha.
"Kalian ngapain bisik-bisik gitu?" tanya Bella yang melihat jika Disha dan Gio tengah berbisik sejak Gio masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Ada urusan," ucap Gio.
"Urusan apa?" tanya Bella.
"Urusan gue sama Disha, gue gak ngajak lo," ucap Gio dan mendapat tatapan tajam dari Bella.
"Ngomong apa tuh orang?" tanya Bella pada Disha.
"Gak ada Bella," ucap Disha.
"Ish, lo mah sama aja kayak Gio," ucap Bella dan Disha hanya tersenyum.
"Lo suka sama Disha ya?" tanya Shinta.
"Gila aja lo, gue udah nikah ya," ucap Gio.
"Ya kali aja, si Toni udah nikah. Tapi, dia suka sama Disha," ucap Shinta.
"Gue gak ya, gue setia sama istri gue," ucap Gio.
"Iya iya, gitu aja melotot kayak mau copot aja tuh mata," ucap Shinta dan membuat ruangan penuh tawa.
Sore harinya, Disha berjalan menuju gerbang kantor bersama Shinta, saat keluar gerbang Disha sudah dapat melihat mobil yang menjemputnya. Namun, baru saja ia keluar dari gerbang tiba-tiba seorang perempuan menghadang langkahnya.
.
.
.
Tbc...