Laras ialah cewek primadona di kampusnya. Parasnya yang cantik bak cewek bule dan wajah imutnya membuat ia banyak disukai kaum adam. Suatu hari Laras diajak sang kakak bernama Fito ke kantor tempat kakaknya bekerja. Laras tidak sengaja tertidur di ruangan kerja Fito. Saat yang bersamaan ada pemeriksaan ruangan karyawan oleh CEO. Ketika CEO masuk ke ruangan Fito betapa terkejutnya ia melihat ada seorang cewek yang disembunyikan karyawannya di dalam ruangan kerja. Bagaimanakah nasib Fito akankah ia dipecat oleh sang CEO? Atau bisakah Laras membantu sang kakak untuk meluruskan kesalahpahaman tentang keberadaannya di ruangan sang kakak? Mari simak ceritanya agar tidak penasaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mai story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suapan Manis
Begitu lahapnya Laras sehingga membuat ia tidak sadar makanannya celemotan.
"Emang browniesnya beneran enak? "tanya Bryan sambil mengusap bibir Laras yang terdapat sisa makanan.
"Ih, nih orang kenapa jadi so sweet banget sih? "kata Laras dalam hati.
"Iya, kakak mau coba? "jawab Laras sambil menyodorkan brownies bekas gigitannya pada Bryan.
"Nyam"
Laras tidak menyangka jika Bryan akan memakan brownies bekas gigitannya.
"Kak kenapa dimakan? "tanya Laras.
"Loh tadi bukannya nawarin ya?"
"Ya udah aku makan! "jawab Bryan.
"Iya sih, tapi bukan bekas mulut gue juga!"
"Lagian loe bisa kan, ambil sendiri?"
"Maksud gue tadi bukan suapin loe! "kata Laras.
"Nggak papa, malah tambah enak kok rasanya"
"Manis-manis gurih gitu "kata Bryan.
Laras meresponnya hanya dengan memutarkan kedua bola matanya.
"Hem, terserah loe deh. Mendingan loe makan sendiri!"
"Gue mau ke toilet bentar, tapi ingat makanannya jangan dihabisin! "kata Laras.
"Yes, baby! "kata Bryan.
"Apa loe bilang? "tanya Laras.
"Ais sial, Bryan kenapa loe bisa keceplosan! "kata Bryan dalam hati.
"Kamu nggak denger? "tanya Bryan balik.
Laras hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Aku nggak akan mengulang kata-katanya! "kata Bryan.
"Dasar nyebelin, terserah loe deh! "kata Laras.
Bagas mendapatkan chat dari nomor orang tidak dikenal berupa foto Laras bersama Bryan di sebuah hotel. Hanya saja yang membuat Bagas curiga nomor tersebut tidak memberikan informasi bahwa Bryan dan Laras di hotel karena menghadiri acara pernikahan.
"Nomor siapa nih?"
"Kenapa orang ini bisa tau nomor gue?"
"Laras sama Uncle Bro di hotel?"
"Ternyata hubungan mereka sedekat ini?"
"Apa mereka udah jadian?"
"Kalau gue tanya sama Uncle Bro, kira-kira dia bakalan cerita nggak ya?"
Tepat di depan toilet Laras melihat seorang cewek sedang dihadang oleh kedua laki-laki yang sepertinya ingin berbuat jahat.
Bruk... (Laras menendang kedua penjahat tersebut sampai mereka tersungkur)
"Weh, kurang kerjaan loe berdua gangguin nih cewek! "kata Laras.
"Laras hati-hati mereka bawa pisau! "kata Cherry saat penjahat tersebut akan menusuk Laras dengan pisau.
Namun karena Laras memiliki keahlian bela diri jadi ia dengan mudah menghindar. Laras lalu menginjak kedua tangan penjahat tersebut.
"Sakit ya?"
"Cemen, baru cuma tangan yang diinjak udah teriak. Dasar pengecut! "kata Laras.
"Ampun nona, lepaskan kami!"
"Kami tadi hanya bermain-main nona dan kami tidak tau kalau nona ternyata pandai bela diri "kata penjahat.
"Oh berarti kalau gue nggak bisa bela diri, gue langsung is dead dong kena pisau kalian tadi. Jadi apakah itu yang disebut dengan permainan? "kata Laras sambil memukul kepala kedua penjahat.
"A....Ampun, nona! "kata kedua penjahat.
Sandy yang ditugaskan oleh Bryan untuk mengikuti Laras begitu terkejut melihat Laras yang berhasil menaklukkan kedua penjahat.
"Nona Laras, ada apa ini? "tanya Sandy yang langsung menghampiri Laras.
"Pak boleh minta tolong, panggil polisi nggak sekarang?"
"Buat tangkap nih kedua penjahat cuma jadi beban masyarakat aja! "jawab Laras.
Belum sempat Sandy menelpon polisi, kedua penjahat tersebut berhasil kabur meskipun tangan mereka terluka.
"Yah kabur nona, saya kejar aja ya! "kata Sandy.
"Udah biarin aja pak, untuk kali ini biarkan mereka lolos. Tapi kalau mereka masih jahat baru kita lapor polisi "kata Laras.
"Lah cewek yang tadi kemana ya nona? "tanya Sandy saat melihat Cherry yang sudah pergi.
"Ya udah deh pak biarin aja! "kata Laras.
"Baby kamu nggak papa? "kata Bryan yang tiba-tiba datang sambil menarik Laras ke dalam pelukannya.
"Hem, tuan muda dan nona kalau begitu saya permisi! "kata Sandy pamit pergi.
Kini tinggallah Laras dan Bryan yang masih berpelukan.
"It's okey, gue nggak papa! "kata Laras sambil melepaskan pelukan Bryan.
"Kita pulang aja ya, acaranya juga sudah selesai!
"Penjahat itu biar nanti aku urus! "kata Bryan sambil memegang pipi Laras.
"Iya kak Bryan "kata Laras.
Berhasil meloloskan diri dari Laras dan Sandy, kedua penjahat tersebut lalu menghubungi orang yang telah menyuruhnya.
"Loe nggak bilang kalau dia bisa bela diri, kita nggak mau tau loe harus bayar lebih. Kalau nggak kita akan bocorin kalau kita disuruh sama loe! "ancam penjahat.
"Kalian itu udah gagal bikin celaka Laras, tapi kalian minta bayaran lebih. Kalian mau peras gue? "tanya orang tersebut.
Orang tersebut lalu mengeluarkan pistol dari celananya, lalu menembak kedua penjahat tersebut sampai tak bernyawa.
"Kalau nggak berguna, percuma kalian hidup. Gue nggak perlu bantuan kalian lagi, gue bisa sendiri yang akan menghancurkan Laras dari dalam "kata orang tersebut.
Bagas menghubungi Celia tentang nomor yang tak dikenal menghubunginya dengan mengirimkan foto Laras dan Bryan.
"Hallo Bagas, ada apa nih tiba-tiba telpon gue?"
"Ada yang pentingkah? "tanya Celia.
"Loe tau nggak kira-kira siapa yang udah nyebarin nomor gue? "tanya Bagas balik.
""Emangnya kenapa, loe diteror?"
Ada yang coba buat jahat sama loe? "tanya Celia balik.
"Ada orang yang kirim foto Laras dan Uncle Bro saat mereka di hotel"
"Gue takut orang ini adalah orang jahat yang mau bakal bikin Laras dan Uncle Bro celaka "jawab Bagas.
"Mungkin juga sih?"
"Tapi pernahkan loe berfikir bahwa Laras dan oppa Bryan sebenarnya punya hubungan?"
"Tapi mereka pura-pura nggak kenal pas kita ketemu minggu lalu?"
"Loe nggak ngerasa kalau loe udah dibohongin sama Laras dan juga oppa Bryan? "tanya Celia.
"Gue nggak masalah mereka pura-pura di depan gue, kalau kenyataannya mereka punya hubungan"
"Yang gue takutkan adalah gue takut orang tersebut berbuat jahat sama Laras dan Uncle Bro "jawab Bagas.
"Loe tenang aja, oppa Bryan kan punya segalanya. Kalau cuma ada orang yang jahat sama dia, gue yakin dia pasti bisa mendeteksi keberadaan orang tersebut. Gue yakin itu! "Celia.
"Semoga aja ya, soalnya gue sayang banget sama Uncle Bro gue, sangking deketnya gue udah anggap dia seperti kakak gue sendiri. Apalagi perbedaan umur diantara kita berdua cuma tiga tahun. Sejak kecil kita selalu bersama itulah kenapa gue nggak mau terjadi hal buruk sama Uncle Bro "kata Bagas.
Cherry yang berlari secepatnya untuk menghindari Laras dan Bryan tanpa melihat disekitar. Ia tidak sadar jika ada Rangga di depannya, sehingga keduanya terjatuh.
"Cherry loe dari mana?"
"Muka loe pucat?"
"Ada yang gangguin loe pas di toilet tadi? "tanya Rangga.
"Kalau gue ceritain ke kak Rangga, apa ada yang bisa menjamin gue atas apa yang udah gue lakuin sama Laras. Apalagi kayaknya Bryan adalah rekan kerjanya kak Rangga. Bisa gawat ini "kata Cherry dalam hati.
"Cherry nggak papa kak, cuma pusing aja kepalanya "kata Cherry berbohong.