🥉JUARA 3 YAAW Season 10🏆2023
EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan cerita ini di tempat lain, tolong laporkan🔥
Takdir membawaku dalam keadaan ini. Lahir sebagai putri tunggal seorang Perwira Tinggi Polri (Pati) sangat tidak mudah. Terlebih sejak lahir seakan hidup sendiri tanpa kasih sayang dari sang Ayah. Walaupun Ayahnya masih hidup dan tinggal satu atap bersamanya.
Suatu hari, Bening Putri Prasetyo sejujurnya tak ingin menghadiri pesta kelulusan sekolahnya. Namun olokan dan sindiran teman-temannya, terutama dari Della Wijaya yakni gadis terpopuler di sekolahnya membuatnya terpaksa hadir. Pesta yang membawa petaka baginya. Kehilangan kesuciannya dan hamil di luar nikah oleh pria yang satu profesi dengan sang Ayah.
Akankah hidup Bening yang keruh akan menjadi bening kembali, sebening namanya?
Simak kisahnya💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 - Kehidupan Baru
Kota Solo,
Bening tinggal di sebuah kos yang sederhana di perbatasan antara kota Solo dan Boyolali, Jawa Tengah. Per bulan harga kosannya sekitar lima ratus ribu rupiah.
Padahal biasanya hidupnya serba ada dan mewah. Kini terjun bebas demi kelangsungan hidupnya dan juga bayi dalam kandungannya.
Dirinya kerap dipanggil Ning. Sebab sejak awal dirinya mengaku bernama Ningsih.
Ibu kosnya bernama Minah yang genap berusia enam puluh lima tahun. Wanita tua ini tinggal bersama cucu angkatnya yang bernama Ayu (19 tahun).
Ayu menyuruh Bening memanggilnya tetap dengan sebutan Ayu tanpa embel-embel Mbak atau Kakak di depannya.
Jarak usia yang hanya terpaut satu tahun saja, membuat Ayu nyaman bersama Bening layaknya sahabat. Sebab selama ini tak ada yang mau berteman dengan dirinya. Hanya karena Ayu adalah anak yatim piatu dari panti asuhan yang diangkat sebagai cucu oleh Minah.
Hidup Minah yang juga pas-pas an membuat Ayu tak mampu untuk melanjutkan kuliah. Setiap hari Ayu bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah makan tak jauh dari kediaman sang nenek, Minah.
Bening yang mengatakan sejak awal membutuhkan pekerjaan untuk menopang hidupnya di Solo, maka dengan senang hati Ayu membantunya. Tak lama Bening pun diterima bekerja di rumah makan yang sama dengan tempat Ayu bekerja.
Hanya saja Ayu sebagai pelayan bagian pengantar makanan ke tamu yang makan di tempat sekaligus delivery order ke rumah-rumah pelanggan. Sebab Ayu bisa mengendarai motor milik juragan mereka.
Sedangkan Bening tak bisa mengendarai motor. SIM (Surat Ijin Mengemudi) saja tak punya. Sebab sang Ayah tak pernah mengijinkan dirinya untuk belajar mengemudi baik motor maupun mobil.
Sehingga setiap hari dirinya hanya mengandalkan antar jemput Pak Rudy, sopir pribadi keluarganya dan taksi online saja.
Akhirnya Bening bekerja di bagian dapur. Tetapi karena dia pegawai baru, akhirnya ditugaskan di bagian pengupas sayuran dan pencuci piring.
Jika sang Ayah tahu pekerjaan Bening sekarang, mungkin bisa terkena serangan jantung. Anak seorang Komisaris Jenderal Kepolisian yang menjabat sebagai Kadiv Humas Polri yang digadang-gadang akan menjadi Wakapolri dalam waktu dekat, ternyata putrinya bekerja sebagai buruh kasar di dapur rumah makan sederhana. Sungguh ironi.
Tetapi itulah hidup yang harus ia jalani. Bening sudah bertekad akan melakukan pekerjaan apapun selagi halal. Ia tak mau memberi makan bayinya yang tak berdosa ini dengan sesuatu yang asalnya kurang baik.
Saat dirinya tengah menangis tanpa suara duduk di pojok depan gudang rumah makan, tempat biasa para pegawai untuk istirahat, Ayu melihat Bening dari kejauhan tampak sedih.
Kebetulan suasana sekitar tengah sepi sebab jam tersebut giliran hanya Bening yang sedang beristirahat.
"Eh Ning kamu kok kamu nangis sih? Kenapa? Dimarahin juragan ya?" tanya Ayu yang datang tiba-tiba dan mengagetkan Bening.
"Eh, eng_ gak kok Yu. Cuma tadi lihat acara sedih saja jadi ikutan nangis," cicit Bening seraya menghapus air matanya.
"Dasar cengeng. Emang acara apaan sih? Aku mau lihat dong. Siapa tahu aku juga ikutan nangis. Nanti kita bisa nangis jamaah," ucap Ayu seraya tertawa.
"Haha... ada-ada saja kamu Yu. Eh, kamu dari mana?" tanya Bening mengalihkan pembicaraan Ayu dan segera mematikan televisi di depannya.
"Yah kok dimatikan sih," protes Ayu seraya mengerucutkan bibirnya. Manyun.
"Udah. Enggak penting."
"Kamu tadi habis dari mana?" tanya Bening kembali.
"Antar pesanan ke kantor Kelurahan. Nanti malam lihat layar tancap nyok di lapangan. Sekalian beli jajanan. Biasanya ada pasar malam murah meriah kalau ada layar tancap gitu. Pasti kamu belum pernah datang ke acara begituan," ledek Ayu seraya tertawa kecil.
"Kok tahu?" tanya Bening heran.
"Ayu gitu lho. Haha..." ucap Ayu bangga seraya tertawa terbahak-bahak menepuk d@danya.
Bening pun ikutan tertawa kecil melihat gurauan Ayu yang sudah ia deklarasikan sebagai sahabatnya. Sebab selama ini ia tak punya sahabat.
Ayu pun hanya menebak bahwa Ningsih teman barunya ini dari golongan orang yang berkecukupan. Sebab kulitnya putih dan bersih. Berbeda dengan dirinya yang berkulit sawo matang terkesan kucel.
Karena sering panas-panasan di jalanan. Terlebih jika pesanan delivery order cukup banyak alias membludak. Alamat seharian bisa-bisa dirinya di jalan terus.
Akan tetapi Ayu tak tahu asal usul Bening. Sebab Bening belum mengatakan siapa jati dirinya. Dan Bening juga sengaja mengubah penampilannya.
Dahulu Bening memiliki rambut yang cukup panjang dan berwarna hitam pekat. Saat ini ia memangkas rambutnya menjadi pendek dan berwarna cokelat dengan sedikit aksen pirang.
Bening juga memakai softlens warna cokelat. Dan ia sengaja menempelkan tompel atau tah! lalat kecil di pipinya.
Dirinya sengaja menyamar sejak berada di kota Solo. Sebab ia tidak mau diketahui oleh Papanya maupun orang lain yang mengenalnya. Setelah mengetahui kabar bahwa pesawat yang ia beli tiketnya namun tak jadi menaikinya tersebut jatuh, dirinya tetap dengan penyamarannya.
Ia sudah bertekad untuk hidup mandiri bersama jabang bayinya. Ia memutuskan tak kembali pada sang Ayah maupun Arjuna walaupun dirinya dinyatakan meninggal dalam peristiwa naas tersebut. Biarlah ia dianggap mati oleh semua orang.
"Bening yang lama telah mati. Semoga Papa sehat selalu dan tetap tersenyum seperti ini terus," batin Bening saat melihat foto sang Ayah yang ia bawa tengah tersenyum bersama mendiang Mamanya yang tengah mengandung dirinya.
🍁🍁🍁
smoga husnul khotimah...
yaAllah...
ikutan sedih
btw, abis Bening apalagi lg lanjutan nya?
sblm ke Bening udah baca dr.Heni dan Seno
issshhh...
🤣🤣🤣
percakapan dikit banget