NovelToon NovelToon
PELANGI CINTA BAGASKARA

PELANGI CINTA BAGASKARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Di usianya ke 32 tahun, Bagaskara baru merasakan jatuh cita untuk pertama kalinya dengan seorang gadis yang tak sengaja di temuinya didalam kereta.
Koper yang tertukar merupakan salah satu musibah yang membuat hubungan keduanya menjadi dekat.
Dukungan penuh keluarga dan orang terdekat membuat langkah Bagaskara untuk mengapai cinta pertamanya menjadi lebih mudah.
Permasalahan demi permasalahan yang muncul akibat kecemburuan para wanita yang tak rela Bagaskara dimiliki oleh wanita lain justru membuat hubungan cintanya semakin berkembang hingga satu kebenaran mengenai sosok keluarga yang selama ini disembunyikan oleh kekasihnya menjadi ancaman.
Keluarga sang kekasih sangat membenci seorang tentara, khususnya polisi sementara fakta yang ada kakek Bagaskara adalah pensiunan jenderal dan dirinya sendiri adalah seorang polisi.
Mampukah Bagaskara bertahan dalam badai cinta yang menerpanya dan mendapatkan restu...
Rasa nano-nano dalam cinta pertama tersaji dalam cerita ini.
HAPPY READING.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PINDAH KE IBUKOTA SEMENTARA WAKTU

Uhuk...uhuk...

Melihat bapaknya yang sudah sakit-sakitan beberapa bulan terakhir, membuat Ningsih yang sudah gelap matapun berniat menumbalkan mandor Darma untuk mencapai tujuannya.

“Bapak, jangan bilang aku kejam. Karena kamu terus menghalangiku maka jangan salahkan aku mengambil keputusan seperti ini”, batinnya bermonolog.

Ningsih pun bergegas pergi keluar menuju hutan jati untuk menemui ki ageng Goni karena dia sudah mendapatkan orang yang akan dia jadikan tumbal pada ritual malam jumat besok.

Jika kegelapan sudah menyelimuti hati manusia maka apapun dikorbankan, termasuk dengan menumbalkan ayah kandungnya sendiri.

**

Sesuai pembicaraan yang dilakukan sebelumnya, untuk mengantisipasi hal buruk terjadi,sementara waktu seluruh keluarga Purnomo harus meninggalkan kediamannya untuk sementara waktu.

Karena tak mungkin untuk tinggal di rumah sang orang tuanya setelah mengetahui jika Ningsih yang telah membuat mami Gladys celaka maka merekapun memutuskan untuk tinggal di ibukota untuk sementara waktu.

Karena masih belum menemukan tempat tinggal maka atas desakan Audry, untuk sementara waktu keluarga Purnomo akan tinggal di apartemen Audry

Rencananya mereka akan mencari tempat tinggal di Jakarta sambil menunggu hingga kondisi mamy Gladys pulih seperti sedia kala.

Pagi itu juga, semua orang bergegas pergi karena tak ingin ada hal buruk kembali terjadi mengingat jika rumah yang mereka tempati telah ditandai.

Audry yang hari ini full kegiatan hanya memberitahu Bagaskara mengenai kata sandi apartemennya agar keluarganya bisa beristirahat begitu sampai.

Untung apartemen Audry cukup luas, ada tiga kamar disana sehingga sehingga dua kamar kosong yang tersisa bisa dipergunakan oleh mami Gladys dan papi Candra, sementara kamar yang satunya untuk opa Sandi dan eyang Surti, sedangkan Resti akan tidur bersama Audry.

Para pelayan dan pekerja di kediaman Purnomo tak diberhentikan, hanya saja mereka tak boleh tinggal disana. Cukup datang pagi saja untuk membersihkan rumah, selanjutnya mereka bisa langsung pulang.

Sementara untuk pelayan yang berasal dari luar kota, papi Candra membawanya pergi bersama mereka ke ibukota.

Untung saja diapartemen Audry ada gudang kecil dibelakang. Jadi sementara waktu itu bisa digunakan untuk tidur ketiga pelayan perempuan yang mereka bawa.

Sementara untuk satpam, mereka tetap bertugas seperti biasa. Hanya saja sekarang untuk gula dan kopi serta magic com dibawa kepos.

Mereka juga dibelikan kompor gas kecil untuk menjerang air oleh Candra yang tak mau mengambil resiko membiarkan satpam berada didalam rumahnya dimalam hari.

Untungnya, disamping pos ada kamar mandi luar yang terpisah dari rumah induk sehingga kebutuhan BAK dan BAB tak terkendala.

Ningsih yang tak tahu jika keluarga Purnomo telah pindah ke ibu kota saat ini tengah sibuk mempersiapkan semua hal yang akan dia lakukan untuk melakukan ritual malam jumat kliwon bersama ki ageng Goni.

Mereka akan tetap pada tujuan semula, menumbalkan seluruh anggota keluarga Purnomo sebelum mereka menjadi kuat untuk menyingkirkan Audry.

Ningsih yang mendapatkan banyak manfaat dari ilmu pengasihan yang dimilikinya menjadi serakah sehingga dia pun mulai mempelajari ilmu hitam dan klenik-kleniknya.

Wanita muda itu tak sadar jika dirinya kini perlahan mulai melangkah menuju kehancuran dirinya sendiri karena telah bersekutu dengan iblis.

Sementara itu di ibukota, keluarga Purnomo yang barus saja sampai segera beristirahat didalam kamar yang telah disediakan.

Bagaskara yang juga baru pertama kali masuk kedalam rumah Audry merasa kagum akan kebersihan dan penataan yang apik didalamnya.

“Sudah kuduga, gadis itu memiliki identitas yang tak biasa”, ujar eyang Surti sambil duduk disofa ruang tamu sambil mengedarkan pandangannya, menyapu seluruh isi ruangan.

Apa yang eyang Surti ucapkan dibenarkan oleh opa Sandi yang melihat aneka perabotan mahal dan berkelas yang ada dalam ruangan tersebut.

“Tampaknya gadis itu sengaja menyembunyikan identitasnya. Melihatnya bekerja sekeras itu, aku yakin dia berada jauh dari keluarganya untuk belajar mandiri”, ujar opa Sandi yang semakin merasa kagum akan sifat Audry yang rendah diri tak seperti wanita lainnya yang tak akan segan menggunakan nama besar keluarganya untuk mendekati mereka..

Setelah membatu sang papi membaringkan mami Gladys diranjang, Bagaskara pun berjalan mencari sang adik yang kini tengah berada didalam kamar gadis yang dicintainya itu.

Tak ada yang istimewa dalam kamar dengan perpaduan kuning dan coklat. Kuning yang cerah dan coklat yang cenderung hangat nyatanya jika dipadukan dengan apik akan memberi kesan yang nyaman.

Bagaskara tampak menyapu seluruh sisi ruang kamar Audry untuk bisa memahami sisi dalam gadis tersebut karena konon katanya kamar seseorang adalah cerminan diri yang paling dalam.

Dan Bagas mempercayai hal tersebut sehingga diapun berusaha untuk lebih mengetahui mengenai sosok gadis yang kini tengah tumbuh subur didalam hatinya.

“hmmm....wangi Audry”, gumannya sambil memeluk bantal yang tertinggal aroma tubuh gadis yang dicintainya itu,

Resti yang melihat kelakuan kakak keduanya hanya bisa geleng-gelang kepala tak menyangka jika Bagaskara akan bertingkah seperti itu karena cinta.

“Cinta ternyata membuat orang menjadi bodoh”, ucapan Resti yang cukup keras membuat Bagaskara membuka mata dan langsung melotot tajam kearah sang adik.

“Dasar penganggu ! pergi sana !”, usir Bagaskara ketus.

“Enak aja main usir-usir. Mas Bagas yang seharusnya pergi karena akulah yang akan tidur disini bersama mbak Audry”,jawabnya sambil menjulurkan lidah dengan ekpresi mengejek.

Baru saja Bagaskara hendak menangkap sang adik yang membuatnya kesal, ponsel disakunya berbunyi dan ketika dilihat, atasannya yang menghubungi, menyuruhnya untuk segera kembali ke markas.

Dengan enggan, Bagaskara meletakkan bantal milik Audry yang masih dipeluknya dengan erat dan bergegas pergi menuju markasnya berada.

Untungnya apartemen Audry bersebelahan dengan tempatnya bertugas sehingga Bagaskara hanya berjalan kaki untuk pergi.

Di PT. HG, Audry yang baru saja menyelesaikan tugas audit di proyek yang ada di Palembang saat ini tengah fokus pada layar monitor dihadapannya dengan sederet angka-angka yang dia scroll turun perlahan, mencoba mencari petunjuk jejak kecurangan yang samar.

“Gotcha ! akhirnya dapat juga...”, gumannya puas.

Diapun segera memberi tanda kuning pada angka yang nominalnya sedikit mencurigakan dengan beberapa trick untuk mengelabuinya.

Sayangnya, Audry gadis yang sangat teliti, hal kecil ini tentunya bisa dia dapatkan meski harus memakan waktu dua jam lamanya karena saking banyaknya transaksi yang harus dia cek satu persatu.

Setelah menemukan satu titik kecurangan maka Audry bisa dengan mudah menelusuri kecurangan yang lainnya karena ujung benang kusut tersebut telah terurai.

“Data proyek Palembang sudah saya kirim ke email, mohon bapak cek”, isi pesan yang Audry kirim ke Axel, membuat lelaki itupun segera mengeceknya.

“sip...inilah yang membuatku untuk melepas Audry pindah kedivisi lain”, guman Axel pelan.

Dengan data yang ada padanya maka Axel memiliki alasan kuat untuk mengganti kepala cabang disana, setelah hasil investigasi yang dilakukan oleh tim Alpha sebelumnya juga menunjukkan hal yang sama dan mereka tinggal melengkap bukti pendukung lainnya untuk menjebloskan paman Axel beserta antek-anteknya kedalam penjara.

Axel sangat berharap dengan hilangnya tikus-tikus kantor ini bisa membuat perusahaan lebih sehat dan mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan.

Tepat jam makan siang, Audry mencoba menghubungi Resti menanyakan apa ada hal yang dibutuhkannya, seperti makan siang atau yang lainnya yang mungkin bisa dia bantu carikan.

Resti yang tak mau semakin merepotkan Audrypun menolak secara halus bantuan calon kakak iparnya tersebut dengan mengatakan jika semuanya telah disiapkan oleh Bagaskara.

Audry yang mendengar kabar tersebut merasa lega sehingga diapun memutuskan untuk makan siang bersama bestienya dicafe yang ada diseberang jalan perusahaan mereka.

1
Mak mak doyan novel
kok jadi horor sih
Mak mak doyan novel
nunggu lanjutannya
Mak mak doyan novel
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!