Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 - Uang Untuk Membantu Ibu
Tidak banyak yang Hiko lakukan di rumah Viera. Setelah berbicara barang sejenak dengan Violet dan Viera, pria itu segera menunaikan ibadah wajibnya. Selesai menunaikan ibadah, Hiko pun segera berpamitan untuk pulang.
"Gak mau makan malam bersama dengan ibuku dulu?" Tanya Viera setelah keduanya keluar dari dalam rumah.
"Lain kali saja, ya. Kebetulan malam ini aku ada kegiatan di luar bersama teman-teman."
Viera mengangguk paham. Dia tak ingin memaksa Hiko. Lagi pula, belum tentu Hiko akan berselera dengan masakan sederhana di rumahnya.
Hiko akhirnya melajukan motornya pergi meninggalkan rumah Viera setelah berpamitan pada wanita itu. Melihat kepergian Hiko, membuat Viera jadi tersenyum mengingat kebersamaan singkatnya bersama Hiko di dalam rumah.
"Hiko, kamu memang adalah pria yang sangat baik. Beruntung sekali aku memiliki teman seperti dirimu." Gumam Viera.
"Ehem..." deheman Violet yang berasal dari belakang tubuhnya membuat Viera terlonjak kaget. Wanita itu segera memutar tubuhnya dan menatap wajah sang ibu sambil mengusap dada.
"Ibu..." kata Viera seraya tersenyum pada sang ibu.
Violet ikut tersenyum. "Ayo masuk nak. Sudah saatnya kamu istirahat." Ajak Violet.
Viera mengangguk mengiyakan perkataan ibunya. Dia segera masuk ke dalam rumah kemudian masuk ke dalam kamar.
Sambil mengganti pakaian di dalam kamar, Viera menceritakan kegiatannya siang ini di rumah Hiko. Tak hanya itu saja, Viera juga menceritakan bagaimana bentuk rumah Hiko yang besar dan sangat mewah.
Violet yang mendengarkannya jadi tertegun. Sikap Hiko yang ramah dan baik pada Viera walau dirinya berasal dari golongan kaya raya jadi mengingatkannya pada sosok Raffi yang dulunya juga bersikap demikian kepada dirinya.
"Viera, apa kau senang berada di rumah Hiko yang besar dan mewah itu nak?" Tanya Violet setelah melihat ekspresi sang putri yang nampak sangat bahagia.
Kepala Viera menggeleng. "Viera lebih senang berada di rumah ini karena ada Ibu." Jawab Viera.
Jawaban yang diberikan Viera tersebut membuat Violet tertegun. Dia turut merasa haru karena putrinya lagi-lagi menghargai dirinya dan tidak ingin membuatnya jadi bersedih.
"Ibu, Viera hanya kagum melihat rumah sebesar dan semewah itu, Bu. Walau pun Viera mengaguminya, tapi Viera tidak bermimpi besar untuk memilikinya." Kata Viera.
Violet melebarkan senyum. Ingin sekali dia menceritakan jika dulunya dia juga pernah merasakan hidup sebagai anak dari orang kaya raya dan istri dari seorang konglomerat. Namun lagi-lagi Violet memilih diam tidak menceritakannya pada Viera karena ia tidak ingin Viera jadi bertanya macam-macam kepada dirinya.
"Oh ya, apa Ibu sudah mengambil uang yang Viera sisipkan di dalam lemari Ibu?" Tanya Viera mengingat beberapa lembar uang hasil kerjanya hari ini yang ingin ia berikan pada sang ibu.
"Uang?" Ulang Violet.
Viera mengangguk. "Uangnya Viera taruh di dalam lemari Ibu."
Tanpa membuang waktu lama, Violet langsung saja membuka lemarinya dan mengambil uang diselipkan Viera di sana.
"Viera, uang apa ini nak? Kenapa kamu memberikannya pada Ibu?" Tanya Violet dengan wajah bingung.
"Itu uang hasil kerja Viera hari ini, Bu. Ibu simpan uangnya ya. Ibu bisa pakai untuk kebutuhan kita sehari-hari." Kata Viera.
Kedua bola mata Violet berkaca-kaca. Kemudian dia menyerahkan uang tersebut pada Viera. "Kamu simpan saja uangnya nak. Ibu masih ada uang untuk belanja kebutuhan rumah." Kata Violet.
"Bu, uang hasil kerja Viera ini tulus Viera berikan untuk Ibu. Mohon Ibu terima ya. Hanya ini yang bisa Viera lakukan untuk membantu Ibu." Balas Viera sambil menyerahkan kembali uang di tangannya tersebut ke tangan Violet.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗