Walau hanya sebatas wanita simpanan bagi James, Silvia sangat mencintai pria itu. Namun, Silvia harus menelan pil pahit ketika James memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Akhirnya, Silvia pergi meninggalkan James karena banyak tekanan yang memintanya menjauh dari pria yang amat dicintainya. Dia pergi dan menyembunyikan kehamilannya dari James.
Akankah Silvia dan James bertemu dan bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Setelah beberapa lama, kedua insan tersebut segera mempercepat pergerakannya. Mereka harus segera menuju bandara untuk berbulan madu. Kali ini, Nathan tentu saja tidak ingin kalah dan mengikuti kedua orang tuanya.
"Aku sudah menantikan momen pergi bersama kalian. Apa kalian tega meninggalkanku?" ucap Nathan membuat James menggaruk kepalanya.
Tentu saja Silvia tidak dapat menolak keinginan putra semata wayangnya. Selama ini memang Nathan menginginkan bepergian dan berlibur bersama kedua orang tua yang tidak pernah diwujudkan oleh Silvia.
"Sudahlah, kita ajak saja Nathan! Aku ingin dia merasakan berlibur bersama kedua orang tuanya!"
"Tapi..."
Silvia langsung mengangkat alisnya. Pikiran James tentu saja berkelana, dia tidak mungkin bisa terus melakukannya bila Nathan berada di samping mereka.Gagal sudah rencananya untuk memberikan adik pada sang putra.
"Ajak Nathan atau kita batalkan saja bulan madu kita yang sebenarnya singkat ini!" tukas Silvia.
"Baiklah! Lagi pula kita menggunakan jet pribadi. Tentu saja menambah penumpang tidak masalah," ucap James buru-buru sebelum Silvia berubah pikiran.
"Kalau begitu aku dan Liam bisa ikut, Kak?" tanya Bianca dengan senyum mengembang di wajahnya.
"Tidak! Kamu itu sedang hamil besar. Harus sering beristirahat di rumah!" jawab Liam yang berada di sampingnya dengan posesif.
Bianca memberengutkan wajah. Sudah lama dia tidak berpergian. Masalah dengan sang suami telah usai tapi Liam tidak peka dengan keadaan.
"Aku juga butuh liburan. Semua keadaan yang lalu membuatku stress dan hampir depresi!" balas Bianca merajuk.
"Nanti aku jadwalkan untuk liburan, tetapi kami tidak boleh ikut bulan madu dengan kakakmu. Mereka pasti menginginkan privasi, Sayang," ujar Liam yang diangguki oleh Bianca.
Kesalahan Liam memang sangat besar hingga membuat hubungan keduanya hampir di ambang perpisahan. Saat ini, Liam masih berusaha untuk meyakinkan Bianca kalau dirinya sudah berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik.
"Jaga adikku, kalau kamu menyakitinya lagi. Aku tidak akan segan-segan memisahkan kalian!" ucap James yang selalu saja mengancam Liam disetiap kesempatan.
Silvia memilih untuk tidak bertanya. Ketidakhadirannya di antara James tentu membuatnya tidak mengetahui kisah Liam dan Bianca. Yang Silvia tahu ketika dia pergi Bianca sudah bertunangan dengan Liam yang merupakan teman semasa kecilnya.
"Ayo kita berangkat, Sayang!" ucap James mengajak Silvia dan Nathan pergi. Mereka berpamitan dengan keluarga inti Davis kemudian segera pergi ke bandara.
Sepanjang perjalanan, Nathan berceloteh riang yang ucapannya selalu disambut oleh Silvia dan James. Walau tidak ada kata bermesraan di antara mereka, James senang dapat memberikan sesuatu yang diinginkan oleh Nathan.
Mereka bertolak ke negara S yang merupakan negara tempat awal mereka bertemu. Silvia dulu pernah berobat di sana untuk menjalani beberapa terapi karena kecelakaan. Setelahnya, Silvia melamar pekerjaan di Perusahaan Davis yang kemudian menjadi sekretaris James.
Negara S merupakan negara kenangan bagi Silvia yang menyisakan banyak kenangan pahit karena dia harus merefleksikan dirinya. Dulu, dia masih ingin merebut suami seseorang padahal mereka sudah menjadi suami istri. Sebenarnya, Silvia takut banyak yang akan menjadi halangan dalam rumah tangganya karena kelakuannya dulu. Bahkan, Silvia dengan ikhlas menjalani hidupnya dulu sebagai single parent karena tahu dia mungkin menabur apa yang dia tuai.
"Apa yang kamu pikirkan?" ucap James ketika melihat wajah Silvia yang terlihat serius.
"Aku hanya memikirkan sedikit masa lalu. Semoga saja Arga dan Alena telah bahagia. Aku tidak pernah mendengar berita tentang mereka," ujar Silvia.
"Mereka sudah memaafkanmu, bukan? Jangan memikirkan hal yang telah berlalu. Aku yakin mereka sudah berbahagia dan melupakan kesalahanmu," balas James sambil mengusap rambut Silvia.
Ketiganya sampai di hotel bintang lima tempat mereka menginap. Nathan tidak ingin tidur sendiri, yang berakhir mereka harus tidur bertiga. Wajah James terlihat gusar ketika mengetahui harus tidur bertiga. Dia tidak bisa melakukan hal yang diinginkan bersama sang istri.
"Buat apa bulan madu kalau kita tidak bisa melakukannya Silvia?"
"Jangan selalu berpikiran m*sum, James. Anggap saja kamu membayar waktu yang terbuang selama delapan tahun. Kita bisa melakukannya nanti setelah pulang. Kamu bisa terus melakukannya hal yang kamu inginkan di rumah!" balas Silvia.
"Baiklah, maaf karena aku hanya memikirkan bahwa bulan madu haruslah terus melakukannya bersamamu. Aku merindukanmu, Sayang. Delapan tahun tanpamu terasa sangat hampa!"
"Aku juga, tapi kini prioritas kita haruslah diubah. Kita memiliki Nathan yang sangat bahagia dengan pernikahan kita. Lihatlah wajah riangnya ketika diperbolehkan ikut kita bulan madu," ujar Silvia membuat James langsung melihat raut wajah sang putra.
"Ya. Kalau begitu kita makan malam terlebih dahulu. Aku sudah mereservasi makan malam kita di sebuah restoran yang mewah," ucap James yang disambut senyuman oleh Silvia.
Ketiganya langsung menuju restoran dan menikmati makan malam. Walau awalnya hanya direservasi untuk dua orang, tentu dengan mudah James menambah untuk satu orang lagi. Nathan tampak senang dengan semua kegiatan yang mereka lakukan.
"Silvia! Kamu Silvia bukan?" tanya seorang pria yang mendatangi meja mereka.
Silvia menoleh kemudian menemukan seorang pria tersenyum padanya. Hatinya sedikit mencelos karena bertemu dengan sepenggal masa lalunya. James yang berada di depannya menatap tajam pria yang mengganggu aktivitas mereka.
***
Bersambung.
Terima kasih telah membaca...
Ikuti terus novel ini ya kakak-kakak pembaca. ❤️