kisah cinta dalam perjodohan, penuh luka dan air mata, hanya Demi mewujudkan wasian terahir dari kedua orang tuanya ia rela menikah tanpa cinta...
bagaimana. selajutnya apakah pernikahan dan juga cintanya bersambut atau hanya menambah luka di hatinya...
ikuti terus sahabat Nana imuet.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon salsabilaimuet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasil yang mengecewakan
Saat sampai di dalam apartemen, falinda merebahkan badannya yang sedikit lelah itu, jujur saja ia lelah dengan dirinya dan juga hatinya, merebut bagaimana lagi ia bisa mendapatkan hati suaminya, belum satu hati mereka baikan godaannya ada saja, sekarang ia harus di hadapan dengan seseorang yang yang. menurutnya spesial di hati tama, siapa kah dirinya ini..
Ceklek
Saat masih asik melamun tiba-tiba pintu sudah terbuka, dan menampilkan sang suami datang, ia juga heran kenapa Tama berdiri dengan Ekspresi yang seperti itu, menurutnya sedikit aneh..
Falinda yang hendak bangkit saat Tama mencekal tangan nya..membuat moodnya benar-benar hancur untuk hari ini, ingin menghindar juga terlanjur..
"Kenapa tidak rebahan di kamar tadi.." batinnya yang mengutuki kebodohannya.
"Falinda..." ucap Tama yang mencekal tangan falinda..
"Ada apa mas.." falinda berusaha biasa saja..
"Duduk ada yang ingin aku jelaskan..." ucap Tama mengajak duduk falinda..
"Penjelasan tentang apalagi, bukanya sudah jelas bukan.." ucapnya.. Walaupun gagal mood ia tetap duduk.
"Maafin aku. Aku belum sempat beri tahu kamu tentang siapa Jessica di dalam hidup aku..." dengan sedikit was-was.
"Aku udah tahu, tentang kekasih kamu, lebih baik kita bercerai saja mas, aku juga capek, walaupun dengan cara dan usaha apa lagi aki bisa membuat kamu kembali jatuh cinta padaku lagi, tapi..." falinda menjeda ucapnya...
"Jangan ucapkan itu falin, maafkan aku yang mengabaikan kamu dan maaf aku terbawa suasana..." dengan entengnya Tama berkata.
Ucapan Tama seakan bom buat hatinya, yang sedang berjuang untuk mendapat kan cinta itu lagi tapi sudah di patahkan dengan kenyataan..
"Sudah lah mas, lagian ya, kamu tak pernah menganggap aku istri apa yang mau di pertahankan. Jujur aku capek, " dengan menghela nafas..
"Plis beri aku kesempatan lagi, tolong jangan meminta satu hal yang mustahil aku kabulin." Tama yang berusaha merayu falinda..
"Egois..."
falinda bangkit langsung pergi dari hadapan Tama, ia capek dengan sifat yang tertebak-tebak dari Tama, jujur ia belum bisa mengerti akan isi otaknya itu, apa sudah di buatkan oleh cinta atau apa..
Brak
Pintu tertutup rapat. Tama yang tersadar langsung menghampiri kamar falinda dan mengetuk pintu itu..
Tok
Tok.
Tok.
"Falin tolong dengerin aku dulu, maafkan aku. Aku akui aku salah tolong kita bicara dengan kepala dingin.." Tama yang masih berdiri di pintu kamar falinda.
Falinda langsung merosot di dalam kamar saat kamar tertutup air mata yang sejak tadi ia tahan luruh juga...
"Aku gak sekuat itu, hiks...." ucapnya dengan derai air mata..
"Apa kamu akan terus menyakiti hati ini mas. sampai aku mati..."
Sementara Tama juga bingung ingin menjelaskan lagi juga taka ada sahutan dari dalam, dan tak lama ponselnya berdering ia langsung melihat dan pergi begitu saja tanpa membujuk falinda atau mengambil keputusan yang tepat agar tak menyakiti hati mereka ..
Yank... boleh gak cerita.." ucap Felix yang duduk di kafe di berhadapan dengan sangat kekasih.
"Mau cerita apa mas.." ucap Aisyah calon istri Felix..
"Cie udah mau manggil mas, biasanya nama saja.." goda Felix..
"Apasih mas, bukanya cerita ini malah menggombal.." ucap Aisyah..
"Hehehe gabut yank... Oh ya kamu mau mahar apa yank.." tanya Felix.
"Kamu ini gimana sih mas bukanya tadi mau cerita kenapa sekarang bahas mahar, biaknya kita nikah masih lama.." Aisyah yang bed mood.
"Maaf, aku bingung mau cerita dari mana..." Felix menggaruk kepalanya yang Tidka gatal..
"Aneh kamu ini mas,".
"Mas bingung, di satu sisi ia masih kasihan dengan sahabat mas, tapi di satu sisi ia juga malas dengan dia yang susah di nasehati itu.."
"Memangnya masalahnya apa sehingga teman mas itu susah untuk di bilangin.."
"Dia minta solusi, tapi aku juga bingung bilangnya terlalu rumit menurut aku.." ucap Felix.
"Kamu ini aneh mas, mau cerita tapi ujung-ujungnya bingung, yang mendengar ini juga bingung juga, tadi ngapain ngajak bertemu kalo hanya untuk basa-basi saja.." dengan wajah cemberut.
"Jangan gitu yank, aku kan juga kangen sama kamu, akhir-akhir ini kita jarang ketemu.."
"Bukannya mas setiap hati sibuk, dan juga tiap di cat juga balesnya lama, aku merasa seperti gak punya tunangan deh." rajuknya.
"Jangan gitu yank.. kamu kan tahu sendiri, ini semua demi kebaikan kita nanti, apa kamu gak ingin punya rumah sendiri.." Felix yang masih membujuk wanita itu..
"Bukanya mas juga sudah punya segalanya, apa masih kurang, jangan terlalu berlebihan mas karena yang berlebihan Tidak baik..."
"Iya-iya Humaira mas.."
Mereka pun makan malam bersama, setelah selesai Felix mengantar kan sang tunangan ke rumah orang tua Aisyah..
"Mas balik dulu ya yank, maaf gak mampir salam aja sama umi dan juga Abah..." ucap Felix yang melihat sang tunangan hendak turun..
"Iya mas hati-hati pulangnya jangan ngebut.."
"Hemb...
"Assalamualaikum.."
"Waalaikum salam.."
Aisyah melihat mobil Felix pergi dari pekarangan rumahnya.. dan setelah pergi Aisyah pun langsung masuk kedalam rumah..
Di perjalan Felix, masih memikirkan ucapan Tama lagi tadi, dan saat ia singgah di mini market depan sebuah apartemen yang tak jauh dari kantornya.
ia melihat Tama bersama dengan seseorang berjalan menuju ke dalam..
"Jadi ini yang Lo sebut ingin memperbaiki, jujur tam, gue sebagai sahabat kasian dengan Lo tapi melihat Lo seperti ini gue hilang respek, semoga jika falinda ingin segera menceraikan Lo gue dukung, karena gue juga gak rela Lo sakitin seperti ini, apalagi dia anak yatim piatu, dan Lo akan menyesal setelah kehilangan dia.. Gue jamin itu..." batin Felix yang melihat Tama masuk kedalam..
Felix langsung melakukan mobilnya ke sebuah perumahan, dimana ia tinggali...
kl falinda ttp bertahan ya perempuan pling bodoh, bertahan krn cinta pa krn harta, secara kn suaminya kaya.
dinikahi lelaki kaya kl mkn hati tiap hari ya ogah lah, mnding cpt cerai upgrade diri jd wanita sukses, jd nnti bisa dpt jodoh yg lbih keren.
hidup cm sekali dah penyakitan mnding cerai sembuhin diri hidup bhgia paling tidak seandainya gk sembuh bisa menikmati hidup dng bhgia.