NovelToon NovelToon
Last Night

Last Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Romansa / Pihak Ketiga / Bad Boy
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Razella

"Hidup aja, ikutin kemana arus bawa lo. Teruskan aja, sampe capek sama semua dan tiba-tiba lo bangun dirumah mewah. Ucap gue yang waktu itu ga tau kalo gue bakalan bener-bener bangun dirumah mewah yang ngerubah semua alur hidup gue "- Lilac

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Light House 2

"Kenapa ngga bilang ke Raja sama Rama kalo waktu itu lo yang ngajak gue pulang bareng."

Jojo masih diam bahkan saat Lilac mengangkat pandangan dan menatapnya tepat dimata. Rasa-rasanya, mereka berdua memang senang menikmati netra masing-masing.

"Kenapa malah bikin gue takut sampe gue ngga mau dipegang sama lo waktu itu. Gue kan udah bilang kalo gue bakal nurut sama lo. Tapi jangan bikin gue takut," Tatapan Lilac meredup. Binar tegas dan senang itu berubah menjadi ketakutan yang ditunjukkan hanya pada Jojo. Padahal Lilac sebenarnya hanya ingin bertanya apakah pria itu mengenalinya atau tidak. Namun tatapan Johan saat itu kembali membuatnya takut saat diingat.

Jojo masih tak bergeming. Mencoba kembali menatap Lilac yang kini menghela napas pelan.

"Maaf." Katanya dengan pelan. Lebih terdengar seperti bisikan. Untung saja keduanya berada cukup jauh dari orang-orang dan duduk saling berhadapan. Akhirnya, hembusan napas satu sama lain bisa mereka dengar dengan jelas.

"Kenapa waktu itu lo juga ngga bilang ke Rama kalo lo udah kenal sama gue lebih dulu? Gue jadi kepikiran kenapa selama ngobrol pake Bori lo ngga pernah bahas tentang itu."

"Saya udah bilang cuma mau dengerin kamu ngomong aja. Itu kan yang saya bilang ke kamu?"

Jojo melanjutkan pekerjaannya tanpa memperdulikan Lilac yang kini menumpu dagu sambil menatapnya.

"Lo aneh tau ngga? Coba deh itung udah berapa lama gue disini? Dan lo masih ngga mau ngasi penjelasan ke gue tentang semua ini?"

"Saya ngga mau bahas tentang itu, Isadora. Kamu sendiri juga kan yang bilang kalo ngga bakal maksa saya untuk cerita apapun ke kamu, asal adek dan ibu kamu baik-baik aja?"

Lilac menghela napas. Terserah anak itu sajalah.

Tunggu.

"Gue lebih tua dari lo. Kenapa lo ngga manggil kakak lagi kegue?" Tanya Lilac sambil mengerutkan alisnya.

"Jangan bahas itu. Ibu, saya mau ambil panci dulu kedapur. Saya mau larutkan gula milik saya sendiri."

Pria itu malah mengalihkan pembicaraanya dan meninggalkan Lilac begitu saja. Jojo langsung berdiri dan melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. Lilac yang memperhatikannya pun mengikutin langkah pria itu dari belakang. Tetap menjaga jarak agak Jojo tidak sadar. Begitu sampai didapur, bisa ia lihat lelaki tinggi itu menumpukan kedua tangannya diatas meja keramik dekat kompor. Wajahnya tertunduk seakan memikirkan sesuatu yang berat. Perlahan tapi pasti, Lilac mendekati pria itu dan meninju pelan lengan kekarnya.

"Lo mau kabur dari gue? Iya?"

Ledek Lilac dengan kepala yang dimiringkan menghadap silawa bicara.

"Jangan ganggu saya dulu. Sana balik keluar, nanti orang-orang nyariin nonanya." Ucapnya sambil meraih panci berukuran sedang yang ada dilemari, tepat diatas kepalanya. Tubuh tinggi yang Jojo miliki memudahkan lelaki itu untuk mengambil apa saja yang tidak bahkan tidak bisa Lilac intip dari tempatnya berdiri.

"Lo mau gue kan? Lo bawa gue kesini biar lo bisa ketemu gue kapanpun yang lo mau kan? Terus kenapa ngga pernah kesini sejak pertama kali lo dateng? Kenapa lo ngga pernah mau nemuin gue langsung bahkan setelah gue minta lo tiap malem buat dateng."

"Jangan pancing saya."

"Karna lo bukan ikan. Iyakan, Johan?"

Lilac terlonjak saat dengan mudah Jojo mendudukkan dirinya dimeja keramik dapur. Kompor yang tadinya menyala kini mati lagi karna Jojo seakan tak bisa mengatur pernapasannya.

"Kamu mau saya cium lagi?" Bisiknya tepat ditelinga Lilac. Dengan perlahan ia mengukung tubuh kecil yang lebih tua hingga sepenuhnya bersembunyi dalam pelukannya.

"Bukannya lo kesini buat itu? Kenapa ngga lo lakuin pas pertama kali lo dateng tadi?" Sedangkan Lilac menyurai rambut hitam Jojo kebelakang, mengelusnya dengan pelan dan memijatnya perlahan.

"Can I?"

Dari suara berat yang ia dengar, Lilac yakin pria itu sudah tak tahan, akhirnya dengan kecupan sekilas, Lilac kalungkan lengan kurusnya dileher Jojo.

"Just do it, Johan."

Tanpa menunggu waktu, Jojo beri kecupan-kecupan kecil pada bibir yang lebih tua. Pria itu nikmati bibir Lilac yang masih sama seperti saat ia mengecupnya pertama kali. Perlahan namun pasti, kecupan itu berubah lumatan lembut yang benar-benar membuat Lilac terlena. Jangan salahkan dia. Kalian tau bukan jika Lilac tak pernah tau bagaimana rasanya punya pacar. Dan inilah ciuman pertamanya, bersama seorang pria yanga bahkan selama beberapa bulan terakhir ini hanya mengubunginya lewat Bori.

Nafas keduanya memburu seiring dengan tangan Lilac yang merambat meremas rambut Jojo. Jari-jarinya masuk kesela rambut si pria dan meremasnya pelan. Hingga dirasa Lilac sesak karna tak berkesempatan mengambil nafas.

"Nghh...Jo. Buka topengnya..."

Lilac mengusap bagian topeng yang menutupi separuh wajah Jojo. Namun dengan cepat pria itu memalingkan wajahnya.

"Lo ngga mau nunjukin muka lo ke gue? Setelah apa yang kita lakuin barusan?" Tanya Lilac pelan saat Jojo malah menurunkannya dari atas meja.

"Saya ngga membuat perjanjian seperti itu dengan kamu."

"Tapi setidaknya kasi gue balesan yang setimpal. Gue udah ngasi bibir gue padahal." Lilac menyilangkan tangannya didepan dada. Berlagak bahwa dialah korban disini.

"Keluar sana. Jangan ganggu saya."

Pria itu mendorong Lilac dengan pelan agar menjauh darinya. Sedangkan yang lebih tua kembali pada kegiatan awalnya yaitu memanaskan gula merah.

"Lo ngusri gue? Serius?" Tanya Lilac tak percaya saat Jojo benar-benar tak menghiraukan keberadaanya. Wanita itu menautkan alisnya dengan garang.

"Keluar, Isadora." Perintah yang lebih muda, bahkan tanpa repot-repot menolehkan kepala kearah Lilac.

"Lo...Lo emang anjing. Gue benci banget sama lo. Liat aja, kalo sampe nanti lo buka topeng sialan lo itu, dan ternyata lo ngga seganteng Ishakan gue, gue giles mulut lo. Anjir!!"

TAK!!

Lilac keluar dari dapur setelah melemparkan sendok ke kepala Jojo. Dan barusan bunyi keras itu adalah suara sendok yang mendarat tepat di kepala bagian belakang Jojo. Tak lama terdengar suara langkah kaki yang dihentak-hentakkan berlalu keluar dari dapur. Dan saat sudah memastikan Lilac keluar dari dapur, Jojo mengumpat dengan pelan.

"Sial. Kenapa dia bisa tau sih?"

Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar. Sudahlah, biarkan sekarang semuanya berjalan seperti ini. Selama tidak ada bahaya yang mendekati penghuni baru rumah ini, Jojo akan membiarkan Lilac melakukan apapun yang ia inginkan. Bahkan dengan meramaikan kembali rumah yang sudah lama ia tinggalkan ini. Disatu sisi pria itu juga merasa tenang melihat semua orang yang ditolongnya hidup dengan nyaman dan aman disini. Ditambah dengan kehadiran Lilac yang seakan menjadi nona bagi mereka. Membuat mereka dengan sendirinya merawat Lilac layaknya seorang putri.

1
santi
👍👍
Dzakwan Dzakwan
Penuh kejutan, ngga bisa ditebak!
Laqueno Sebaña
Keren banget bro, aku terhanyut dalam cerita ini!
Razel: terimakasih yah/Smile//Smile/
total 1 replies
La Otaku Llorona <33
Tidak ada yang kurang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!