Ninja Rian: Sang Pengantar Paket Dari Surabaya

Di sebuah sore yang cerah di Surabaya, Rian si Ninja yang tidak biasa sedang duduk di kantornya, menunggu tugas berikutnya. Tiba-tiba, teleponnya berdering.

Rian: “Halo, ini Rian. Siap untuk tugas selanjutnya!”

(Hello, this is Rian. Ready for the next mission!)

Bos Rian: “Rian, ada paket penting yang harus kamu antar ke China. Siap?”

(Rian, there’s an important package that you need to deliver to China. Are you ready?)

Rian: “China? Gak masalah! Tapi kenapa saya yang harus antar? Bukankah saya ninja, bukan kurir?”

(China? No problem! But why do I have to deliver it? Aren't I a ninja, not a courier?)

Bos Rian: “Karena kamu satu-satunya yang bisa menghindari rintangan. Lagipula, ini bukan paket biasa. Ini paket dari artis terkenal!”

(Because you’re the only one who can avoid obstacles. Besides, this isn’t just any package. It’s a package from a famous artist!)

Bab 2: Persiapan dan Keberangkatan

Rian mulai bersiap-siap, mengenakan kostum ninjanya dan mengemas paket dengan hati-hati. Ia memeriksa semua peralatannya.

Rian: “Baiklah, paket siap! Saatnya pergi ke China. Semoga saya tidak harus bertemu dengan mafia China!”

(Alright, the package is ready! Time to go to China. Hope I don’t have to meet any Chinese mafia!)

Rian pun berangkat menuju bandara. Setibanya di sana, ia melihat kerumunan dan berusaha masuk dengan gaya ninja.

Rian: “Kepada semua orang, aku ninja! Jangan khawatir!”

(To everyone, I’m a ninja! Don’t worry!)

Orang-orang di sekitar hanya memandangnya aneh.

Bab 3: Tiba di China

Setelah penerbangan yang panjang, Rian akhirnya tiba di China. Ia merasakan suasana yang berbeda dan banyak suara bising di sekitarnya.

Rian: “Wow, tempat ini ramai sekali! Apa semua orang di sini ninja juga?”

(Wow, this place is so crowded! Is everyone here a ninja too?)

Ia mencoba berkomunikasi dengan penduduk setempat, tetapi kesulitan dengan bahasa.

Rian: “Nǐ hǎo! Wǒ yào dǎo shénme? (Halo! Saya ingin tahu apa?)”

(Hello! I want to know what?)

Penduduk setempat bingung melihat Rian yang mencoba berbicara bahasa Cina dengan logat aneh.

Bab 4: Mencari Alamat

Rian mulai mencari alamat yang dituju, tetapi ia tersesat di tengah kota yang besar.

Rian: “Di mana sih alamatnya? Kenapa tidak ada yang memberi tahu saya?!”

(Where is the address? Why didn’t anyone tell me?!)

Ia melihat seorang pria tua dan mencoba bertanya.

Rian: “Nǐ zhīdào zhè ge dìzhǐ ma? (Apakah Anda tahu alamat ini?)”

(Do you know this address?)

Pria Tua: “Wǒ bù zhīdào, kěshì wǒ xǐhuān nǐ de kùzi! (Saya tidak tahu, tetapi saya suka celana Anda!)”

(I don’t know, but I like your pants!)

Rian: “Terima kasih! Tapi saya butuh bantuan, bukan pujian!”

(Thank you! But I need help, not compliments!)

Bab 5: Menemukan Alamat

Setelah berkeliling, Rian akhirnya menemukan seseorang yang bisa membantunya.

Rian: “Nǐ hǎo! Wǒ yào qù zhè ge dìzhǐ. Nǐ kěyǐ bāng wǒ ma? (Halo! Saya ingin pergi ke alamat ini. Bisakah Anda membantu saya?)”

(Hello! I want to go to this address. Can you help me?)

Orang Itu: “Hǎo a! Zhè lù hěn nán, dàn nǐ shì yī gè ninja, kěyǐ bù xūyào dānxīn! (Baiklah! Jalan ini sulit, tetapi Anda adalah ninja, jadi tidak perlu khawatir!)”

(Alright! This road is difficult, but you are a ninja, so no need to worry!)

Rian merasa percaya diri dan mengikuti petunjuknya.

Bab 6: Berhadapan dengan Penghalang

Dalam perjalanan, Rian menghadapi banyak rintangan, mulai dari kendaraan yang padat hingga pejalan kaki yang menghalangi jalannya.

Rian: “Ayo! Kalian semua harus memberi jalan untuk ninja! Aku sedang terburu-buru!”

(Come on! You all have to give way for the ninja! I’m in a hurry!)

Orang-orang hanya menatap Rian dengan bingung dan geli.

Bab 7: Sampai di Tujuan

Setelah perjuangan yang panjang, Rian akhirnya tiba di alamat yang dituju, sebuah studio film besar. Ia mengetuk pintu dan seorang asistennya membuka pintu.

Asisten: “Siapa kamu?”

(Who are you?)

Rian: “Aku Rian! Ninja yang mengantar paket dari artis terkenal!”

(I’m Rian! The ninja delivering the package from a famous artist!)

Asisten: “Ninja? Kamu pasti bercanda!”

(Ninja? You must be kidding!)

Rian: “Tentu saja tidak! Saya serius, lihat paketnya!”

(Of course not! I’m serious, look at the package!)

Bab 8: Kegagalan Komunikasi

Setelah memberikan paket, Rian disambut oleh artis yang menerima paket tersebut.

Artis: “Terima kasih! Aku tidak tahu kamu ninja sejati!”

(Thank you! I didn’t know you were a real ninja!)

Rian: “Saya sudah bilang, kan? Tapi kenapa semua orang di sini tidak bisa berbahasa Inggris?”

(I told you, right? But why can’t everyone here speak English?)

Artis: “Karena kita di China! Belajarlah sedikit bahasa Cina, Rian!”

(Because we are in China! Learn a little bit of Chinese, Rian!)

---

Bab 9: Kesalahpahaman yang Lucu

Rian mencoba berbicara dengan artis dalam bahasa Cina, tetapi tidak berhasil.

Rian: “Wǒ ài nǐ! (Saya cinta kamu!)”

(I love you!)

Artis: “Hahaha, itu bukan kalimat yang tepat!”

(Hahaha, that’s not the right sentence!)

Rian merasa malu, tetapi suasana tetap ceria.

Bab 10: Kembali ke Surabaya

Setelah menyelesaikan tugasnya, Rian bersiap untuk kembali ke Surabaya.

Rian: “Saya akan membawa pulang banyak cerita lucu dari sini!”

(I will bring home many funny stories from here!)

Di pesawat, Rian merenungkan petualangannya.

Rian: “Menjadi ninja memang menyenangkan, tetapi mengantar paket itu jauh lebih lucu!”

(Being a ninja is fun, but delivering packages is way funnier!)

Bab 11: Reuni dengan Teman

Setelah kembali, Rian berkumpul dengan teman-temannya untuk menceritakan pengalamannya.

Rian: “Kalian tidak akan percaya, saya bertemu artis di China!”

(You won’t believe it, I met an artist in China!)

Teman 1: “Apa dia tahu siapa kamu?”

(Does she know who you are?)

Rian: “Dia tahu, tapi saya bingung mau bilang apa!”

(She knows, but I was confused about what to say!)

Bab 12: Menyebarkan Cerita

Rian pun mulai menceritakan berbagai pengalaman lucunya di China, dan semua teman-temannya tertawa terbahak-bahak.

Teman 2: “Rian, kamu harus mengadakan seminar tentang cara berbicara bahasa Cina!”

(Rian, you should hold a seminar on how to speak Chinese!)

Rian: “Atau bagaimana cara menjadi ninja yang konyol!”

(Or how to be a silly ninja!)

Dengan cerita-cerita lucu dan pengalaman yang tak terlupakan, Rian menyadari bahwa setiap petualangan, tidak peduli seberapa sulit, selalu bisa menjadi sumber tawa dan kebahagiaan. Mengantar paket ke China ternyata menjadi pengalaman paling berharga dalam hidupnya.