Tahap Revisi
Karya pertama
Clara berprofesi sebagai seorang dokter yang sangat jenius di usianya yang masih 22 tahun sekaligus seorang ilmuan yang meracik obat dan racun, dia merupakan anak dari seorang mafia yang terkenal kejam no.1 di dunia.
Maka dari itu Clara di latih oleh orang tuanya untuk bisa beladiri. Tak hanya itu, Clara sosok gadis yang bermultitalenta nan juga cantik. Hingga pada suatu hari, Clara mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga membuatnya kecelakaan dan terjun ke Jurang.
Dan saat itulah rohnya berpindah ke dimensi zaman dunia kuno menjadi seorang putri yang terbuang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Liang
*** Hay semua readers, kalau sudah baca jangan lupa tinggalkan jejak yah. Like, Komen, Rate, dan Vote yah.
Kalau boleh kasih hadiah juga yah****
Terima kasih...
Happy Reading guys....
Setelah mundur beberapa langkah, alangkah terkejutnya pasangan suami istri tersebut melihat anaknya dan Lian Wei melayang dan terlihat sebuah cahaya melingkar membentuk Ying dan Yang.
>>>>>>>
Beberapa saat kemudian, Lian Wei dan Anak dari paman Liang yang bernama Liang Mou tersebut kembali ke posisi semula. Setelah selesai Lian Wei kini mencabut seluruh jarum emas pada tubuh Liang Mou, Tubuh Liang Mou kini mengeluarkan cairan hitam pekat, sangat berbau busuk. Hingga orang tuanya menutup hidungnya berbeda dengan Lian Wei sudah terbiasa hal-hal yang berkaitan dengan penyakit atau semacamnya.
"Bibi, paman silahkan bersihkan tubuh Tuan muda Liang Mou menggunakan kain yang sudah di celupkan ke air. Hingga tubuhnya tidak mengeluarkan lagi cairan berwarna hitam" Jelas Lian Wei panjang kali lebar.
"Nona kalau boleh tahu, cairan apa yang ada di tubuh anakku dan kapan anak saya sadar? Tanya Istri paman Liang yang tak bisa lagi menahan rasa penasarannya sambil membersihkan tubuh anaknya.
"Inilah adalah racun yang telah saya keluarkan bibi, sebentar lagi anak bibi akan sadar" Jawab Lian Wei
Tak berselang lama, setelah di tubuh Liang Mou sudah bersih tak ada lagi cairan racun keluar, dan di baringkan kembali ke tempat tidurnya. Akhirnya Tuan Muda Liang Mou tersadar setelah sekian lama menderita penyakit tersebut, seluruh tubuhnya yang tadi membiru akhirnya kembali normal dan terlihatlah wajah tampannya.
Setelah itu paman Liang memakaikan kembali pakaian untuk anaknya.
"I...i...bu.. aa... ayah.... " Lirih Tuan muda Liang Mou terbata bata
"Nak kau sudah sadar " ucap istri paman Liang menangis terharu memeluk putranya.
"Terima kasih nona, nona telah menyelamatkan anak saya" Ucap Paman Liang membungkuk bersama dengan istrinya tulus
"Eh paman bibi jangan seperti ini bangunlah. Apalagi paman dan bibi lebih tua dariku" ujar Lian Wei.
"Sebelum itu, kau telan lah pil ini dan minum air ini agar sisa racun di tubuh hilang" Ucap Lian Wei memberikan pil berwarna putih abu abu dan Air suci kehidupan.
Tanpa berpikir panjang Tuan Muda Mou langsung menelan pil itu dan meminum air yang diberikan oleh Lian Wei. Tiba tiba Tuan muda Mou memuntahkan darah hitam pekat berbau.
uhukk....
Kedua orang tua Tuan muda Liang Mou melihat ke arah Lian Wei seolah olah meminta penjelasan.
"Nah sekarang racun di tubuh telah hilang " Ucap Lian Wei tersenyum di balik cadarnya seolah mengerti tatapan dari kedua orang tua Tuan muda Liang Mou
"Sekali lagi terima kasih nona, berapapun yang nona minta kami akan kabulkan." Ucap Paman Liang.
"Iya benar nona, saya sangat berterima kasih karena nona telah menolong saya. " Ucap Tuan muda Mou yang telah jatuh hati pada penolongnya.
"Tidak usah paman, saya ikhlas membantu paman. Kalau paman ingin berterima kasih cukup bantulah orang orang disekitar paman yang tidak mampu" Tolak Lian Wei.
"Oiya paman bisa panggilkan anak paman tadi yang kecil itu?? Lanjutnya.
"Kalau boleh tahu, kenapa nona? Tanya Istri paman Liang hati hati dengan wajah heran.
"Nanti akan bibi tahu sendiri"
"Baiklah, nona. Pengawal!" Teriak paman Liang Du
"Panggilkan Liang Miu Chun kesini sekarang!! Perintah Paman Liang.
Setelah semua keluarga kecil paman Liang berkumpul terdiri dari dirinya, istri dan kedua putra putrinya.
"Kalian bertiga telan lah pil ini!! "Ucap Lian Wei sambil menyerahkan 3 pil yang sama dengan pil yang di telan Liang Mou.
"Maaf nona, bukannya ini pil penawar racun tingkat tinggi?? kenapa nona memberikan kami?"Tanya Paman Liang dan di angguki oleh istri dan anaknya.
"Telan lah dulu paman, nanti paman akan tahu sendiri" Ucap Lian Wei, tanpa pikir lagi akhirnya mereka bertiga menelan pil tersebut.
uhukk.. uhukkk.. uhukk...
Setelah mereka menelan pil tersebut, mereka batuk darah berwarna hitam pekat.
"I.. ini??? apa maksudnya ini nona, " ucap paman Liang yang masih bingung.
"Paman sekeluarga terkena racun" Ungkap Lian Wei santai
"APA? ucap sekeluarga kompak.
"Iya paman sekeluarga terkena racun, walaupun dampaknya tidak seperti yang di alami Tuan Muda Liang Mou, karena dia yang paling banyak menelan" Jawab Lian Wei.
"Kenapa bisa begini? kami bahkan tidak tahu kalau kami terkena racun?" Tanya istri paman Liang bingung
"Apakah kalian sering merasa pusing tak menentu dan tubuh kalian terasa lemah dan nyeri?" Tanya Lian Wei dan di angguki oleh semuanya.
"Nah itulah, efek racunnya yang bekerja. Semakin perlahan lahan bisa membunuh paman sekeluarga" Jelas Lian Wei.
"Kurang ajar, siapa yang berani meracuni kami sekeluarga?" Marah paman Liang mengepalkan kedua tangannya.
"Paman, bibi sekeluarga sebaiknya hati-hati jika ingin makan atau minum" Peringat Lian Wei memberi saran.
"Baiklah karena tugasku sudah selesai, maka saya pamit dulu paman" lanjutnya.
"Tapi nona, sebaiknya nona makan dulu atau menginap lah disini" Tawar paman Liang dan di angguki oleh keluarganya.
"Maaf paman, saya tidak bisa saya harus meneruskan perjalananku. Saya permisi paman " ucap Lian Wei tolak secara halus.
"Tapi nona-"
Swussh..
Belum sempat tuan Muda Mou melanjutkan kata-katanya, Lian Wei sudah menghilang menggunakan jurus telerportasinya.
"Ayah, apakah ayah mengenal gadis itu? dan siapa dia? dimana rumahnya, lalu kenapa aku tidak bisa melihat tingkat kultivasinya?? "Tanya tuan Muda Liang Mou beruntun
"Ayah juga tidak tahu nak, apakah kau mulai menyukai nya?? " Goda paman Liang.
Tuan Muda Liang Mou hanya menunduk malu, menyembunyikan wajahnya yang memerah. Baru kali ini dia merasakan jatuh cinta pada seorang gadis.
Paman Liang yang melihat anaknya seperti itu sudah paham dan dia juga tidak keberatan punya menantu seperti Lian Wei.
"Ayah akan mencari tahu siapa gadis itu, dan kalau perlu kita sebarkan semua pengawal kita untuk mencarinya" Ujar paman Liang.
Dilain tempat di sebuah kerajaan megah, di sebuah kamar ada seorang lelaki tampan yang sedang mengamati bintang dari jendela kamarnya.
"Lapor yang mulai pangeran putra mahkota!" Ucap pengawal sambil membungkukkan badan ala prajurit.
"ada apa?" Tanya putra mahkota datar tanpa mengalihkan tatapannya dari jendela.
"ampun yang mulai putra mahkota, Lu sudah datang ingin melapor " Ucap Pengawal.
"Suruh dia masuk " Ucap putra mahkota
"Baik yang mulia putra mahkota, " jawab pengawal bergegas keluar dari kamar putra mahkota.
"Lapor yang mulai putra mahkota Jin " Ucap Lu tangan kanan dari putra mahkota sambil membungkuk hormat yah dia adalah putra mahkota Wang Jin Xiao dari kerajaan Wang.
"Bagaimana apakah kau sudah tahu siapa dia?" Tanya Putra mahkota antusias menghampiri tangan kanannya sekaligus sahabatnya.
"Benar yang mulia, namanya Lian Wei Yu dia adalah putri mahkota kerajaan Lian yang di buang" Jedah Nya
"Di buang??? Beo putra mahkota Jin mengerutkan alisnya.
"Benar yang mulia, 2 tahun yang lalu Kaisar Yu memutuskan hubungannya kepada putri mahkota Lian Wei karena dia di anggap aib bagi keluarga. " Lanjutnya.
"Lalu, informasi apalagi yang kau dapat?? " Ucap putra mahkota Jin
"Menurut prajurit bayangan kita, putri mahkota Lian memiliki bakat kultivasi, seperti yang dilakukan pada saat di restaurant Queen dia dapat menekan beberapa prajurit hingga membuatnya tak sadarkan diri, tapi mereka tidak dapat melihat tingkat kultivasinya. Dan terlebih lagi Putri Lian Wei juga seorang master alchemis dia mampu mengobati dan mambuat pil tingkat tinggi" Jelas Lu panjang kali lebar.
"Hahahaha, kaisar Lian bodoh anak jenius seperti Putri mahkota Lian Wei di buang dan memelihara anak yang tidak berguna. " Tawa putra mahkota Jun.
"Apakah ada lagi tugas yang mulia? " Tanya Lu.
"Pergilah, terus awasi calon permaisuri ku. Jika sampai dia terluka seujung kuku. Maka kepala mu jaminannya" Ancam putra mahkota Jun
Glek
Lu susah menelan saliva nya sendiri. Dia tidak habis pikir kenapa Tuannya seperti ini. Padahal dia dulu sangat dingin dengan seorang gadis.
"Baik yang mulia"
Putra mahkota Wang Jin Xiao menerawang mengingat pertemuannya pada Lian Wei, sebenarnya bukan pertemuan tapi saat itu dia melihat Lian Wei menghajar 5 preman pasar dengan tangan kosongnya. Padahal dia tidak bisa melihat tingkatan kultivasinya.
TBC