Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Raisha menyetujui menu yang di minta oleh Rendra, dia bergegas pulang dulu ke rumah, sebelumnya mampir dulu ke minimarket dekat Rumah sakit untuk belanja bahan bahan untuk membuat sop buntut.
Raisha segera mandi Dengan air hangat sambil berendam, dia tidak menyangka dalam semalam statusnya berubah, dari perempuan yang di khianati menjadi seorang istri dari pemilik Rumah sakit tempat dia bekerja. seorang laki laki yang manja dan narsis menurut Raisha.
"Raisha, kamu harus kuat, dan bisa beradaptasi dengannya, dan tadi apa ya Allah, berdosa tidak ya, bahkan aku sangat nakal, mau saja memegang dan mengurutnya." Raisha menutup mukanya sendiri karena malu.
Setelah mandi dr muda itu menuju ke dapur mengeksekusi bahan bahan untuk membuat sop buntut yang enak.
"Makan saja dulu, disana bisa bisa aku tidak sempat makan, pasti ada saja ulah anak manja itu." Cemberut Raisha.
Di tatanya sop tersebut ke dalam wadah kedap udara supaya panasnya awet barulah dia kembali ke Rumah sakit, kali ini dia tidak menggunakan baju kebesarannya, tapi dengan dress rumahan yang sederhana, kali ini dr Raisha mengenakan dress dan jilbab yang senada, dan serba biru.
Raisha memasuki lobi Rumah sakit dengan santai sambil menenteng sebuah paper bag. Seperti biasa dr cantik ini banyak sekali penggemarnya, dia akan menyapa semua yang berpapasan dengannya dengan sopan, menambah kekaguman kaum adam, termasuk dr Vikram, kepala dr umum, dan juga manager hotel.
"Pagi dr Rei, bukannya anda shif malam?" tanya vikram.
"Pagi juga dok, iya benar tapi saya punya tugas tambahan dari bu kimmy untuk menjadi dr pribadi tuan Rendra, ini saya di panggil ke sana, harus mengganti perban." jawab RAisha berbohong.
"Oh iya, benar, sebaiknya dr segera kesana, beliau tidak mau di tangani oleh sembarang dr kec dr Gunawan dan anda." Vikram mempersilahkan Raisha ke atas, sementara dia masih memperhatikan punggung Raisha sampai masuk ke dalam lift.
"Sungguh istri idaman banget, cantik, pintar."Batin Vikram. lalu dia berjalan menuju ke ruang prakteknya.
Raisha terus melangkah menuju ke ruangan Rendra, pria berstatus suaminya itu sibuk memainkan Hpnya.
"Assalamualaikum mas!" sapa Raisha
"Waalaikumsalam, istriku kamu jangan cantik cantik kalau di depan orang, sampai disini bisa berkurang 10%, aku cuma bagian 90 persen dong." cemberut Rendra seperti anak kecil saja.
"Ya Allah mas, memang akunya begini, lihat aku juga tidak memakai make up tebal pula, trus harus gimana, pakai cadar begitu." balas Raisha yang ikut manyun juga.
"Untung suamimu ini belum bisa berjalan, kalau bisa sudah tak makan itu mulut monyong monyong, mana lucu banget, gemes aku jadinya, hahaha." Rendra tertawa melihat Raisha merajuk.
"Bukannya tadi mas Rendra yang manyun duluan tidak lucu." balas Raisha.
" Oke deh, tapi aku ingin mandi, tapi tidak tahu caranya, badanku terasa lengket dan bau." ucap Rendra.
" Pagi ini di lap dulu ya, nanti siang setelah kunjungan prof Gunawan kita periksa kondisi jahitannya apa sudah bisa terkena air, tadi pagi kan juga sudah cuci muka, gosok gigi." Ucap Rei menghibur Rendra.
" Tapi jenuh, cuma berbaring terus, bahkan bergerak, bergeser saj tidak bisa." cemberut Rendra. Raisha tersenyum mendengar keluhan Rendra, dia kemudian menaikkan posisi tidur Rendra menjadi setengah duduk.
"Nah bagaimana, apa sudah merasa lebih baik ?" tanya Raisha. Dia mengambil sebuah bantal di samping Rendra, posisi mereka cukup dekat, aroma tubuh Raisha tercium sempurna di penciuman Rendra.
"Hmm, harum sekali aroma istri cantikku ini." goda Rendra, sambil menghirup aroma lembut parfum Raisha. Raisha segera mengambil bantal itu dan meletakkannya di belakang punggung Rendra sebagai penyangga badan Rendra.
" sarapan dulu ya, nanti sup nya keburu dingin, baru setelah itu Rei lap tubuh mas Rendra dan ganti pakaian supaya lebih Fresh!" .
"Tapi disuapin ya!" pinta Rendra.
"Sudah dewasa juga masih minta disuapin." Ejek Raisha.
"Hehe, meski aku sudah dewasa tapi tidak bisa mandiri, tahu gak kenapa? "tanya Rendra menggoda
" Nggak." memang kenapa.
"Karena ada kamu di sampingku, pengennya jadi anak kecil terus." ucap Rendra menggombal.
"Sudah tidak usah menggombal." Raisha memukul pelan lengan tangan Rendra.
" Tidak apalah di pukul setiap saat, asal pukulannya penuh dengan cinta." ceplos Rendra. Dr Raisha diam saja, dia mengambil sop buntut dari dalam paper bag tersebut, tangannya begitu terampil, semua itu tak luput dari pandangan Rendra.
Raisha duduk di tepi ranjang Rendra, mengetes masih panas atau sudah hangat , dengan mencicipinya sedikit, setelah dikira hangat barulah Raisha menyuapi Rendra dengan telaten.
" Istriku, rasa sop ini mirip banget buatan nenek, aku bisa gendut jika setiap hari di suguhi masakan seenak ini." ucap Rendra memulai percakapan.
"Kalau begitu, aku tidak usah masak saja, kalau masakan ku bikin gendut." jawab Raisha sambil menyuapkan suapan terakhir.
"Jangan Dong, aku rela deh Jadi gendut, supaya kita bisa jadi angka sepuluh." Rendra ngasal.
"Kok angka sepuluh?" heran Raisha.
"Iya satu gendut satu kurus, tapi angka satu tidak bisa sendiri tanpa angka nol. iyakan." goda Rendra sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Tahu ah." Raisha segera bangkit dan membereskan semuanya, lalu ke kamar mandi mengambil peralatan untuk mengelap rubuh Rendra, termasuk. juga sarung tangan.
"Istriku, aku tidak suka kalau kau memandikanku dengan memakai sarung tangan, rasanya gimana gitu, jadi lepas ya sarungnya, kita sudah halal, jadi semua di diriku halal di sentuh." Rendra tidak mau dimandikan kalau Raisha memakai sarung tangan.
"Dasar banyak maunya." gumam Raisha.
"Hehe maaf ya , suami hanya mau kamu tidak canggung lagi, hehe." ucap Rendra.
Raisha mengelap semuanya tanpa ada yang terlewat, termasuk si Junior. Dia mencoba untuk biasa, dan tidak canggung, karena dia akan sering berinteraksi dengannya.
Setelah semua selesai, waktunya Rendra meminum obat.
"istriku, sebaiknya kamu istirahat dan tidur, sejak semalam kamu tidak tidur, aku tidak mau nanti kamu sakit, terus siapa yang akan menjagaku !" Rendra meminta Raisha untuk tidur saja, supaya lebih fresh nanti.
"Raisha mengangguk lalu menuju ke salah satu sofa panjang, dr cantik tersebut merebahkan tubuhnya di sana, dan mulai memejamkan matanya, benar kata Rendra, memang dia perlu istirahat.
"Nanti kalau perlu apa apa, panggil aku ya !" Raisha memberi pesan pada Rendra.
Rendra mengangguk, dan dia sibuk dengan lagi dengan laptopnya, walau Rendra tidak bisa datang langsung ke kantor, tapi dia bosa menghandle nya, dari tempat manapun juga.
Dia menelpon orangnya tang ada di singapura, supaya menggagalkan acara peragaan busana hasil karyanya itu, dulu karena nama besar Rendra, pameran busana Clara bisa sukses dan di sukai orang, tapi kali ini dia mengumumkan kalau semua pameran serta fashion show atas nama Clara tidak ada kaitannya saa sekali dengannya, mau mereka menerima hasil karyanya atau tidak itu urusan mereka semua.
maaf ya raider beberapa hari ini upnya minim dan kadang tidak up, author masih mengurus anak yang masih sakit, minta doanya semoga si kecil lekas sembuh🙏🙏