Awalnya Zhea berpikir bahwa perasaannya selama ini kepada dokter tampan putra sulung Will dan Alea—Nathan Willy Coopers hanya perasaan kagum biasa. Namun kenyataannya Zhea salah!
Perasaan itu nyatanya adalah perasaan cinta sejak pertama kali mereka bertemu. Dan siapa sangka seiring berjalannya waktu, perasaan cintanya malah semakin tergila-gila untuk mendapatkan balasan cinta dari dokter nan dingin bernama Nathan itu.
“Aku sudah tergila-gila mencintaimu, Dr. Nath! Dan aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu dan membuatmu berhenti menganggapku sebagai anak kecil. Bahkan meski aku harus bersaing dengan wanita yang kau cintai!” ~Zheara Zaen Xavier~
Akankah Zhea berhasil mendapatkan balasan cinta dari Nathan? Ataukah Zhea harus merelakan cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Rivalku, Grandpa Dan Daddy-ku Sendiri!
...“Zhea, sampai kapan keluargamu itu bisa melindungi mu. Akan aku pastikan kau lenyap di tanganku dan akan aku buat Nathan menjadi sangat membencimu. Dasar hama Xavier.”...
Maka berbeda dengan Zhea yang hanya fokus untuk lebih dekat dengan pria yang dicintainya. Namun, sayangnya setiap ada kesempatan untuk bisa menciptakan romantis dengan Nathan. Zhea selalu saja mendapat gangguan dari Grandpa dan Daddy nya sendiri. Sejak pagi hingga malam menjelang, Zhea sama sekali tidak diperbolehkan hanya berdua saja dengan Nathan.
“Dad, tidak bisakah aku saja yang menjaga Kak Nathan?” Zhea sudah tidak tahan lagi dengan Daddy dan Grandpa nya yang selalu mengusirnya setiap kali ingin memasuki kamar Nathan.
“Tidak! Jam kerja Daddy dan Grandpa-mu ini masih belum berakhir hari ini. Jadi, bersabarlah sampai besok putriku sayang!” ujar Levi yang menghadang Zhea tepat di depan kamar Nathan.
“Daddy, setidaknya biarkan aku masuk untuk melihat keadaan Kak Nath.” Zhea mencoba melakukan tawar menawar dengan Daddy nya sendiri.
“No, Darling! Selama Nathan berada dalam perawatan Daddy dan Grandpa-mu, maka kami melarang siapapun untuk menemuinya.” Levi masih tetap bersikeras tidak mengijinkan Zhea untuk masuk walau hanya sesaat.
Zhia, Lucia dan bahkan Alea hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan ayah dan anak itu. Setidaknya kelakuan mereka bisa menjadi hiburan tersendiri bagi mereka, walaupun pada akhirnya Lucia akan mengeluarkan khodam nya saat perdebatan ayah dan anak itu semakin sengit.
“Mommy, lihat suamimu ini! Dia sama sekali tidak mau mengijinkan aku menjenguk Kak Nath walau hanya sebentar.” Zhea mulai mengadukan Levi pada Lucia.
“Bisa tidak kalian berdua berhenti membuatku merasa pusing dengan kelakuan kalian, Hmm?” ujar Lucia yang sungguh tidak ingin menanggapi kelakuan suami dan anaknya itu yang sudah berlangsung sejak tadi pagi.
“Ck, siapa sangka rivalku bukan kekasih Kak Nath, tapi Daddy dan Grandpa-ku sendiri. Haruskah aku membuat sebuah novel atau film dengan judul Rivalku, Grandpa dan Daddy-ku Sendiri?”
Zhea hanya bisa berdecak kesal saat tahu bahwa Mommy nya tidak akan membantunya maupun berpihak pada Levi yang ada keduanya yang akan berakhir dimarahi.
Zhea kembali mengalah dan memilih bergelayut manja pada Alea, calon Mamah mertuanya di masa depan. Hingga tak lama kemudian, Will dan yang lainnya datang bahkan bersama dengan Shea dan Noah dengan raut wajah yang sulit diartikan.
“Dimana Tuan Rayden dan Levi?”
Will langsung menanyakan keberadaan dua orang yang harus tahu tentang penyerangan yang Shea alami, apalagi setelah tahu bahwa target utamanya bukanlah Shea melainkan Zhea. Mendengar nada bicara Will dan bahkan sikap diam Jaydon, Shea dan Noah sontak Lucia dan yang lainnya langsung menyadari bahwa telah terjadi sesuatu yang cukup serius.
“Mereka masih berada di dalam kamar Nathan. Apakah telah terjadi sesuatu yang cukup serius di dalam klan?” tanya Lucia yang tidak dapat menahan rasa penasarannya.
“Sebaiknya Tuan Rayden dan Levi mendengar tentang ini sekalian agar kami tidak perlu mengulangnya berulang kali,” ujar Will yang secara tidak langsung meminta Lucia untuk mengumpulkan semua orang anggota inti keluarga Xavier.
“Kalau begitu biar aku saja yang memanggil Grandpa dan Daddy, sekalian aku bisa menjaga Kak Nath menggantikan mereka.” Zhea sudah bersemangat untuk itu, tapi Shea langsung menahannya.
Dimana Shea berkata, “Kau juga perlu mendengarnya, Zhea! Karena ini berkaitan denganmu, biar aku saja yang memanggil Grandpa dan Daddy.”
Shea lalu langsung beranjak pergi menuju kamar Nathan berada. Lucia dan yang lainnya lantas semakin dibuat penasaran dengan apa yang terjadi, tetapi mereka harus sedikit bersabar menunggu sampai Shea kembali bersama dengan Grandpa dan Daddy-nya.
Ditengah situasi menunggu mereka, Felix akhirnya tiba di Mansion sembari melapor pada Will dengan berkata, “Sorry, aku tidak bisa menangkap mereka. Siapa sangka mereka berencana menjebakku yang membuatku hampir saja terbunuh, jika saja tidak melarikan diri tepat waktu.
“Apa maksudmu? Siapa yang berani membunuhmu, Felix?” tanya Zhia yang sudah tidak tahan ingin mengetahui situasi sebenarnya.
“Sebenarnya bukan aku yang menjadi target mereka tapi ….”
“Siapa yang menjadi target? Dan siapa yang menargetkan?”
Perkataan Felix tidak dapat terselesaikan karena Levi tiba-tiba saja menyela ucapannya. Ya, Shea akhirnya kembali bersama dengan Rayden dan Levi sehingga mereka bisa langsung memulai pembicaraan penting ini.
“Katakan apa yang telah terjadi?”
Perintah Rayden pada siapapun yang mau menceritakannya lebih dulu, sedangkan Jaydon dan Noah sepertinya enggan untuk buka suara jika tidak dibutuhkan.
Jujur saja, Noah pun bertanya-tanya mengapa tidak Jaydon saja yang menjadi ayah angkatnya. Padahal dia memiliki sifat dan karakter yang hampir sama yaitu pendiam dan bersikap dingin. Tidak seperti Felix yang sangat cerewet dan semaunya sendiri dalam bertindak.
“Shea baru saja mendapat penyerangan dari orang-orang yang belum kami ketahui identitasnya,” ungkap Will memulai laporannya.
“Apa katamu? Bajingan mana yang berani menyentuh putri dari Zaen Der Levi dan cucu dari keluarga Xavier, Hah?” Levi jelas menjadi orang pertama yang tidak terima putrinya di serang, begitu juga Rayden dan yang lainnya.
“Hei, Levi bodoh! Apakah kau tidak mendengarnya dengan bai kapa yang Will katakan, Hah? Will berkata, orang-orang itu belum diketahui identitasnya dan kau masih saja bertanya?” Felix selalu saja mencari kesempatan untuk mengajak Levi berdebat.
“Diamlah, kalian berdua!” sentak Lucia menatap tajam pada suaminya dan juga Felix karena mengganggu Will bercerita.
“Cepat lanjutkan saja, Will!” Kali ini perintah berasal dari Nyonya Xavier yaitu Zhia.
“Para penyerang itu mengira bahwa Shea adalah Zhea yang artinya target utama mereka dalam penyerangan itu adalah Zhea, bukan Shea!” Will kembali melanjutkan ceritanya yang sontak membuat semua orang terkejut, terutama Zhea.
Bersambung....
kaboooorrr