NovelToon NovelToon
TUAN MUDA ANTAGA

TUAN MUDA ANTAGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Menjadi Pengusaha / Penyelamat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Ana

"Biarkan sejenak aku bersandar padamu dalam hujan badai dan mati lampu ini. Aku tidak tahu apa yang ada dalam hatiku, aku hanya ingin memelukmu ..."

Kata-kata itu masih terngiang dalam ingatan. Bagaimana bisa, seorang Tuan Muda Arogan dan sombong memberikan hatinya untuk seorang pelayan rendah seperti dirinya? Namun takdirnya adalah melahirkan pewarisnya, meskipun cintanya penuh rintangan dan cobaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Kecemasan Seorang Ibu

Pada hari di mana Lou diselamatkan oleh Kakek Arlan dan cucunya. Bahama mengemban misi penting dari Tuan Vengsier Eiger untuk kedua kalinya. Entah disengaja atau tidak, misi kedua itu bisa dibilang sebagai misi besar yang berbahaya. Saat memberi misi itu, Bibi Chan mati-matian menentangnya. Maka, terjadilah perdebatan yang seru dalam pertemuan itu.

"Ku mohon, Tuanku. Batalkan misi itu! Tarik kembali perintah mu!!"

Kata Bibi Chan pada saat itu, dengan nada tegas dan meninggi karena cemas. Hati seorang ibu, dia merasakan kembali sebuah firasat yang nggak enak. Hati seorang ibu, mendadak kembali menguasai hatinya. Dia begitu mencemaskan Bahama Putra, seorang pemuda berwajah Spanyol yang baru ditemuinya dua-tiga hari lamanya.

"Jangan keras kepala menentang ku, Chan Shu! Tiger Ba harus ikut dalam misi ini!! Karena misi penting ini untuk menguji ketangguhan nya dalam memilih yang tepat dalam hidupnya!!"

Ucapan keras dan penuh tekanan keluar dari mulut Tuan Vengsier Eiger. Beliau tidak menggubris permintaan dari wanita yang paling dicintainya. Beliau lebih mementingkan ambisinya ketimbang rasa cintanya. Walau kata cinta masih bisa Beliau ucapkan, namun dalam hatinya Beliau sudah membuang semua perasaan nya pada manusia.

"Jika keputusan mu tetap begitu, ijinkan aku ikut dalam misi itu!!"

Ucapan yang tak terduga pun keluar dari mulut Bibi Chan dengan tegas dan tatapan matanya tampak begitu berapi-api. Antara benci, marah dan nggak berdaya pada pria tinggi kekar yang bengis dan dingin yang duduk di hadapannya. Tuan Vengsier Eiger langsung berdiri dari duduknya.

"Apa?!" Tanya Beliau spontan. Karena Beliau nggak menyangka, wanita yang sudah puluhan tahun bersamanya itu mampu mengatakan permintaan yang mustahil disetujuinya.

"Jangan lakukan itu, Bi." Cegah Bahama yang langsung menggenggam tangan Bibi Chan.

"Sudah keputusanku, jika Tuanku tetap memberimu misi berbahaya itu, maka akulah yang akan melindungi mu!!"

Kata Bibi Chan sambil membalas genggaman tangan Bahama dengan erat. Tatapan mata Bibi Chan pada Bahama tampak teduh dan mantap, seperti tatapan seorang ibu yang ingin melindungi putranya dari bahaya. Handrille Versiger yang ada di dekat mereka, langsung bisa merasakan perasaan itu.

"Biarkan aku yang melindunginya, Bi! Bibi tetaplah di sini."

Handrille Versiger yang selama ini nggak pernah berani menyela perbincangan Bos dengan bawahan mana pun, kini dia berani unjuk bicara. Perasaan nya tersentuh oleh tatapan seorang ibu yang ditunjukkan oleh Bibi Chan pada Bahama. Tuan Vengsier Eiger sampai terkejut dibuatnya. Namun, Beliau langsung menyetujui usulan bawahan yang nomer satu itu.

"Kau dengar Chan Shu? Jangan keras kepala lagi, dirimu sangat ku butuhkan di sisiku. Jadi, jangan pernah pergi jauh dariku!! Biarkan Handrille melindungi Tiger Ba dalam misi kali ini!!"

Tuan Vengsier Eiger menatap lembut pada Bibi Chan, berharap hati wanita itu luluh akan ucapannya. Namun Bibi Chan malah mengacuhkannya. Dia tetap menatap cemas dan khawatir pada Bahama. Dan dia menatap Handrille Versiger dan Bahama bergantian.

"Apa yang bisa kau janjikan padaku, Han?"

Pertanyaan yang bernada nggak percaya, terlontar dari bibir tua itu. Handrille Versiger menangkap, suara itu bergetar karena saat menanyakan hal itu bibir Bibi Chan gemetaran. Bahama ingin menangis, melihat sosok Bibi Chan yang begitu mirip dengan ibunya. Namun sayang, sejak kecil Bahama nggak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Sosok Bibi Chan sesuai imajinasi nya.

"Aku akan membawanya kembali padamu!" Jawab Handrille Versiger dengan tegas, meskipun singkat.

"Hentikan obrolan kalian yang penuh perasaan itu!! Ingat, ini ruangan ku!! Tak akan ku ijinkan rasa manusia kalian mengubah aturan!!"

Gertakan geram pun terdengar. Tuan Vengsier Eiger melotot marah ke arah mereka bertiga. Tiger Hou dan bawahan bayangan lainnya bersiap menerima perintah mendadak jika keluar dari kemarahan Sang Penguasa itu. Walau harus membunuh ketiga orang itu sekaligus, Tiger Hou dan kawan-kawan sudah siap.

"Jangan membentak ku Veng!!" Gertak Bibi Chan balik, tanpa kenal rasa takut.

Semua yang ada di ruangan itu sangat kaget. Mendengar Bibi Chan hanya memanggil nama Tuannya sepenggal nama saja "Veng". Bahkan terlihat jelas, betapa marahnya wajah wanita itu saat menggertak Tuannya. Bahkan Handrille Versiger baru pertama kali melihat keberanian Bibi Chan sudah melebihi batas kewajaran, hanya karena demi Bahama Putra.

Suasana dalam ruangan keemasan itu memanas. Dua orang besar dalam Organisasi Terbesar di Kota S sedang bersitegang. Keduanya saling berdiri menantang. Posisi Handrille Versiger dibuat repot. Dia tidak bisa mengambil pilihan untuk memilih salah satunya. Posisinya saat ini, sedang berada di pihak Bibi Chan. Sedangkan Tiger Hou dan kawan-kawan, sudah siap mengemban perintah mendadak dari Tuannya.

"Ku mohon Bi, Bos!! Kalian jangan bertengkar karena aku!! Aku akan menjalankan misi itu!! Percayalah padaku, Bi!! Aku pasti kembali padamu!! Dan aku akan menjadi murid mu jika aku berhasil dalam misi ini!!"

Tak di duga oleh siapa pun, Bahama menjadi penengah dalam ketegangan itu. Kedua orang besar itu pun saling pandang. Namun pandangan keduanya tidak lagi meletup-letup. Pandangan keduanya mulai melunak, berkat ucapan pemuda berwajah khas Spanyol itu. Handrille Versiger pun bisa bernapas lega.

"Kau dengar ucapannya, Veng?! Jika Tiger Ba berhasil dalam misimu kali ini, biarkan dia menjadi murid ku! Jika aku tidak mengijinkannya menerima misi mu lagi, apakah kau akan mengabulkan permintaan ku?"

Pertanyaan dan ucapan Bibi Chan ditelan mentah-mentah oleh Tuan Vengsier Eiger. Beliau langsung menatap ke Bahama, dengan rasa benci yang sulit diucapkan. Karena wanita yang sangat dicintainya, begitu menentangnya hanya karena dirinya. Bisa dijabarkan, Tuan Vengsier Eiger merasa cemburu buta!! Namun sekali lagi, Beliau tidak membiarkan perasaan nya sebagai manusia menguasai hidupnya.

"Jika Tiger Ba mati dan tidak berhasil? Apa tuntutan mu? Apakah kau akan tetap menentang ku atau bahkan menjadi musuh bebuyutan ku??"

Pertanyaan yang tak manusiawi dan terkesan menekan, dilontarkan oleh Sang Penguasa itu. Sejenak, hati Bibi Chan tertegun. Dia menatap dengan rasa tak percaya pada pria setengah baya seusia dirinya yang sangat tergila-gila mencintainya sanggup melontarkan pertanyaan yang tak berperasaan.

"Tragedi putraku, akan kau ulangi lagi. Jika hal itu terjadi lagi, aku tidak mau menjadi musuh bebuyutan mu lagi. Maupun tetap tinggal bersamamu, maka....aku lebih memilih mati di hadapanmu!! Dengan begitu, kau tidak akan bisa lagi mengulangi kejadian yang sama untuk yang ketiga kalinya!!"

Saat mengatakan hal itu, air mata Bibi Chan terus mengalir. Tiger Hou yang bertampang dingin dan tak pernah menunjukkan perasaan nya, ikut terenyuh melihat air mata wanita itu. Bahkan Handrille Versiger yang menyaksikan sendiri tragedi itu, tak akan bisa melupakan seumur hidupnya. Handrille Versiger berusaha mati-matian menahan air mata, agar tidak keluar. Sedangkan Bahama yang tidak tahu kejadiannya, hanya bisa menyaksikan semuanya dengan wajah melongo.

"Jangan ingatkan tragedi itu lagi!! Keluar!! Keluar kalian semua!!"

Teriakan histeris pun muncul. Tuan Vengsier Eiger marah dan nggak terkendali. Tiger Hou ingin melindungi Bibi Chan dengan cara menyuruhnya keluar dari ruangan tersebut. Dengan langkah gontai, Bibi Chan dipapah oleh Handrille Versiger dan Bahama menjauhi ruangan itu.

Tuan Vengsier Eiger masih marah besar. Selama ini, Beliau belum pernah semarah itu. Seluruh bawahan bayangan nya tetap siaga di tempatnya. Mereka nggak berani menunjukkan diri tanpa perintahnya. Akankah kemarahan Beliau berkelanjutan?

1
LISA
Aq mampir Kak
monrach
sangat bagus
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga😇🙏
Jhon wae
bagus sekali,semangat update
Susi Ana
bismillah mulai dari awal lagi
NT.Fa: Semangat Thor 💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!