Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.27
"Zein lepaskan aku...."
Zein yang pusing mendengar Olivia terus berbicara membuat dia lansung mengecup bibir Olivia membuat Olivia sangat terkejut saat itu.
"Zein.."
"Kau sangat brisik..!" Ucap Zein tampa rasa bersalah sama sekali sudah menciumi sekilas bibir Olivia.
"Lepaskan aku.." Ucap Olivia menatap kesal Zein.
"Diamlah..Kau sudah membohongiku,Apa aku harus melepaskanmu..!" Zein balik menatap Olivia dengam lekat bahkan mendekatkan wajah lebih dekat kearah Olivia.
"Zein..kau tau kan aku siapa?" Ucap Olivia.
"Istri kakakku..!" Ucap Zein lurus.
"Kenapa melakukan ini padaku..kalau kamu tau aku istri kakakmu!" Ucap Olivia.
"Dia sudah meninggal Olivia..!Kamu harus bangga karena kamulah wanita yang pertama kalinya mendapat ciuman dariku..!" Ucap Zein membuat Rehan lansung terbatuk di depan sedangkan Rizal menatap tajam kearah Rehan.
Seketika itu Olivia memukuli dada Zein.
"Kamu tega melecehkan kakak Iparmu sendiri..!" Kesal Olivia.
"Melecehkan itu kalau aku menidurimu..ini hanya Kecupan tidak sampai satu menit..Disini hal itu biasa orang lakukan!" Ucap Zein dengan sangat santainya.
Olivia kembali memukuli Dada Zein berulang kali.
"Jahat sekali kamu menyamakan aku dengan Wanita disini dan tradisi kalian disini..Kamu Jahat Zein." Kesal Olivia.
Lagi-lagi Zein kembali membungkam bibir Olivia dengan menciuminya lagi bahkan Zein sedikit melumatnya sebentar.
"Hukum aku karena kedua kalinya aku melecehkanmu.." Zein melepaskan ciumannya sembari menatap Olivia dengan lekatnya bahkan wajah mereka tidak ada jarak lagi.
"Pukul lah aku sepuas kamu..Kamu menganggapku melecehkanmu kan.." Ucap Zein membawa tangan Olivia kearah dadanya.
"Aku ini kakak ipar kamu Zein...!!" Ucap Olivia berkaca matanya.
"Aku sadari itu..tapi perasaanku tidak bisa aku tahan lagi..Aku menganggapmu lebih dari kakak iparku,Olivia.." Ucap Zein serius membuat Olivia tercengang.
"Kamu masih ingat,aku pernah menceritakan kalau aku menyukai istri orang..kamu tau dia siapa,Dia itu kamu...Kamu Olivia...Kamu yang aku ceritakan waktu itu..."
"Apa aku salah menyukai Kakak iparku,Istri kakakku sendiri yang sudah dia tinggal mati,Apa aku salah, Olivia..!!"
"Zean tidak akan marah aku menyukaimu,dia bahkan akan senang,aku adiknya menjaga istrinya..Apa aku salah...Katakan Olivia apa aku salah...!" Ucap Zein meninggikan Suaranya.
Olivia menatap Zein dengan perasaan takut.Ini pertama kalinya dirinya di bentak seperti ini dan perlahan air matanya keluar.
"Olivia...Kamu tau,di saat hari pernikahan kalian, Zean mengatakan padaku kata yang tidak akan pernah aku pikirkan dalam hidupku,dan hal yang tidak pernah aku mimpikan..Kamu tau dia mengatakan apa.. Dia memintaku menikahimu kalau dia mati..Dia sangat rela melihatmu bersamaku di bandingkan bersama pria lain. Kamu tau,Aku menganggap ucapannya waktu itu sebuah candaan belaka Olivia..aku tidak akan pernah gila melakukan seperti ucapannya..tapi apa..setelah itu Aku tidak pernah menduga hari terakhir aku melihat senyumannya."
"4 tahun Kak Zean pergi dari kita.Aku menepati janjiku padanya untuk menjagamu meski aku lengah 8 bulan lalu membiarkan kamu terluka.2 bulan lalu sejak hari pertama kalinya setelah 4 tahun ini kamu menghubungiku,sejak hari itu aku menyadari betapa dinginnya sikapku padamu.. Aku pun tiba tiba mengingat kembali perkataan terakhir Kak Zean waktu itu,namun Aku menepis ingatan itu,aku tidak mau hal itu terjadi tapi apa yang terjadi, perasaanku berbanding terbalik Olivia,Aku mulai membenci para pria yang menghubungi kamu termasuk Bastian.."
"Aku tidak tau kenapa aku sangat marah setiap melihatmu bicara dengan para pria di luar sana,aku marah setiap kali aku mendengar kabar kamu berinteraksi dengan pria...Perlahan aku mulai menyadari perasaanku itu,Aku mulai menyadari sepertinya Aku mulai menyukai kamu, Olivia..katakan apa aku salah Olivia...Katakan padaku,apa aku salah menyukaimu..?"
Olivia semakin terpaku diam dengan air matanya terus mengalir.
"Aku menganggapmu seperti adikku Zein..."
"Tapi aku tidak mau Olivia...Aku menyukaimu.." Ucap Zein sedikit meninggi nada ucapannya membuat Olivia semakin kuat meneteskan air matanya.
Tidak lama mereka sampai kerumah sakit.
"Kesampingkan apa yang aku katakan sebelumnya..sekarang fokuskan penyembuhan kesehatanmu.."Ucap Zein lalu membawa Olivia masuk kedalam rumah sakit. Olivia di bawa keruangan yang sudah di siapkan oleh Dokter Nike.
"Zein..."
"Kenapa,kamu takut..Kamu kan seorang Dokter..!" Ucap Zein saat itu mendapat pukulan dari Olivia lagi.
Zein meletakan Olivia diatas ranjang itu.saat itu juga Dokter Nike datang keruangan itu.
"Lansung kita mulai pengecekannya ya Nona.." Ucap Dokter.
"Iya Dokter" Ucap Olivia lalu melihat Zein tidak beranjak dari ruangan itu.
"Zein kamu keluarlah..." Ucap Olivia.
"Aku akan melihat.." Ucap Zein
"Tapi Zein..."
"Nona sebaiknya suami Nona harus melihatnya juga biar kalau nanti ada masalah yang serius Tuan bisa mengetahuinya.." Ucap Dokter Nike membuat Olivia melebarkan matanya karena Dokter itu mengatakan Zein suaminya.
"Dok Dia bu..."
"Silahkan mulai Dok.." Ucap Zein memotong ucapan Olivia.
"Baik Tuan..Maaf ya Nona,saya angkat dulu baju nona di areal perut Nona.." Ucap Dokter Nike perlahan menaikan baju Olivia lalu mulai melakukan pemeriksaan saat itu. Zein terpaku melihat perut Olivia yang sangat putih dan mulus itu, Namun kemudian dia mengalihkan pandangannya kearah monitor dengan serius.
"Lihat Ini Tuan,terlihat ini masih ada banyak gumpalan darah..."Ucap Dokter Nike.
"lalu apa yang harus di lakukan Dok?" Tanya Zein.
"Gumpalan darah ini harus kita bersihkan.Dengan begitu saya pastikan Rahim Nona nanti akan bersih kembali.Saya akan memberikan Obat untuk memulihkan luka dalam rahim Nona.." Ucap Dokter Nike lalu menatap Olivia lalu Zein.
"Rahim Nona Akan baik-baik saja Nona..Saya sendiri yang akan mengobati Nona sampai Rahim nona benar-benar sembuh.agar pengobatan ini berjalan dengan baik,Nona harus di rawat disini selama pengobatan berlansung. dengan begitu saya bisa mudah memantau kondisi Nona.." Ucap Dokter Nike.
"Lakukan saja jika itu untuk kebaikannya Dok.. Saya akan menyerahkan semuanya kepada Dokter.." Ucap Zein.
"Baik Tuan...setelah ini Nona akan lansung di rawat untuk proses pengobatannya.." Ucap Dokter Nike.
"Apa saya akan di Operasi Dok..?" Ucap Olivia.
"Tidak Nona...Nona akan di berikan obat saja, dengan Obat itu mudah mudahan Rahim Nona akan kembali sehat.." Ucap Dokter Nike.
"Baik Dokter..." Ucap Olivia.
"Sebentar lagi Suster akan kemari membawa nona menuju ruangannya Tuan..saya permisi Tuan.." Ucap Dokter Nike.
"Aku yang akan mengantarnya keruangan.." Ucap Zein.
"Baik Tuan..." Dokter Nike keluar dari ruangan itu dan tinggal Olivia dengan Zein yang saling pandang saat itu.Zein mendekati Olivia dengan matanya terus menatap Olivia.
Stak..
"Aukh...Zein..." Olivia mengaduh karena Zein menyentil kuat keningnya.
"Kedepan jangan sembunyikan apapun dariku, jika kamu tidak mau aku hukum.." Ucap Zein.
"Kamu dengar Ucapanku tidak?" Ucapnya lagi.
"Iya.." Ucap Olivia.
"Papi dengan Mommy sudah dalam perjalanan kemari...Aku meminta mereka kemari.." Ucap Zein.
"Emm Iya..." Ucap Olivia.
"Zein Apa yang..." Olivia tercengang karena tangan Zein menempel di perutnya.
"Apa sakit sekali..?" Tanyanya.
"Ems...lumayan.." Ucap Olivia gugup.
"Bodoh!!" Ucapnya membuat Olivia melototkan matanya kearah Zein.
"Iya..kamu sangat Bodoh,kamu mengobati orang lain bisa,tapi mengobati diri sendiri, kamu tidak bisa.." Ucap Zein
"Aku..Aku..."
Olivia melebarkan matanya karena bibirnya kembali di ciumi Zein saat itu.perlahan Zein bahkan mengecupnya dengan lembut.
Plak...
Olivia menampar pipi kanan Zein membuat Zein menghentikan ciumannya itu dengan menatap Olivia dengan wajah datarnya.