Fardhana eka yudistira 18 tahun yg baru akan naik ke kelas 12, putra seorang pengusaha properti terbesar di asia... diungsikan orang tuanya ke rumah neneknya di sebuah desa
di jawa karena kenakalanya yang sering menghambur hamburkan uang di club malam dan balapan liar. orang tuanya begitu khawatir dengan pergaulan fardhan yang semakin menjadi jadi.
Lovina andreani 18 tahun putri seorang guru SD . Dia tinggal bertiga bersama nenek dari ayahnya. Ayahnya meninggal saat lovina berusia 15 tahun.... dia seorang siswi di sekolah menengah atas didaerahnya, sepulang sekolah dia bekerja membantu pamannya adik dari ayahnya di toko alat alat tulis dan fotokopi.
lovina dan fardhana bertemu dalam suatu insiden yang membuat mereka semakin dekat, mereka harus memilih antara persahabatan atau percintaan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HADIAH DARI SIAPA.
Di sebuah rumah mewah berlantai dua, tepatnya di sebuah ruangan yang berada di lantai bawah, tujuh pria terikat di kursi dengan muka babak belur.
" Apa mereka sudah mengaku uncle saki ? " Fardhan dan Raka muncul dari balik pintu.
" Belum, "
Fardhan tersenyum sinis, " Setia juga kalian, ternyata kalian tidak sayang dengan nyawa kalian sendiri "
" Baiklah berhubung besok adalah hari bahagia ku, maka hari ini nyawa kalian terselamatkan ,tapi hari ini aku ingin bermain - main dulu "
" Ka... mau main main? " Raka menggeleng, tapi ia berjalan ke sudut ruangan mengambil ember penuh air dan di berikan kepada Fardhan.
" Gak mood , aku mau jadi penonton saja, siram pakai air ini, jangan buat tanganmu kotor Dhan, besok kamu harus menjabat tangan pak penghulu , " Fardhan mendekati seorang pria yang tubuhnya penuh tato, dan penuh sayatan juga.
" Jadi kamu pemimpin disini "
" Aku tanya sekali lagi , siapa yang menyuruh kalian"
Pria bertato itu tersenyum tipis " Kami tak akan membuka mulut. " Fardhan tersenyum miring .
" Oh iya, kita lihat apa yang bisa kamu lakukan setelah ini " kata Fardhan dengan tatapan tajamnya kemudian menyiramkan air garam ke tubuh pria itu, sehingga terdengar rintihan perih dari mulut pria itu, dan terlihat luka luka sayatan itu memerah.
" Uncle saki cabut kukunya " Fardhan kembali duduk disamping Raka dan melihat uncle saki menyiksa pria itu, jeritan dan teriakan kesakitan terdengar di ruangan itu, sedangkan ke enam pria lainya sampai ada yang kencing di celana, ada juga yang meraung memohon Ampun. Uncle saki berhenti setelah pria itu pingsan.
" Yaa... dia pingsan tuan muda, masih baru tiga jari " Fardhan tersenyum tipis.
" Kita lanjut besok uncle, aku harus kembali ke kantor, tapi jika uncle masih ingin bermain - main, lakukan kepada yang lainnya. " ke enam pria itu ketakutan dan menatap mohon pengampunan.
Sebelum mencapai pintu. Fardhan berbalik dan menatap ke enam pria itu bergantian.
" Uncle, bebaskan mereka yang memberi informasi dan fasilitasi mereka yang ingin pulang kampung. dan jika masih tutup mulut habisi mereka " Perintah Fardhan.
" Siap tuan muda " .
Sejak Fardhan dan Raka mulai masuk ke perusahaan dan bergelut di Bisnis yang di naungi oleh Global angkasa, Papa Angga mengajari mereka bagaimana bertahan di dunia bisnis yang sangat kejam ini, Bagaimana cara melindungi diri dan keluarganya. dan mengenalkan dunia bawah tanah juga, Saat itu Fardhan dan Raka sempat terkejut, tapi ia ingat saat penculikan papanya waktu itu, dan beberapa kali ia juga sempat di jadikan target oleh pesaingnya.
Dari situlah Fardhan dan Raka terbentuk menjadi Pria yang disegani dan ditakuti oleh pengusaha lainnya, mereka bilang bahwa mereka adalah pengusaha bertangan dingin.
######
Disebuah Apartemen mewah berdiri seorang pria di depan pintu dan menekan bel pintu masuk.
Ting.. tong... pintu terbuka dari dalam.
" Maaf apa Anda tuan malik? " tanya pria itu, paman malik mengerutkan dahinya, karena merasa tidak kenal.
" Iya, Anda siapa "
" Apa anda punya waktu, tuan saya ingin bertemu dengan Anda dan ini sangat penting "
" Siapa Tuan Anda? maaf saya tidak akan menemui tuan anda jika saya tidak kenal, kemarin keponakan saya baru saja terkena musibah, karena di serang seseorang jadi saya harus berhati - hati dengan orang asing "
" Ini juga menyangkut keponakan Anda juga, tentang pernikahannya, hanya sebentar tuan, tolong ikutlah kami, "
" Maksud anda apa? " tanya paman malik.
" Tuan kami ingin menitipkan sesuatu buat Nona muda dan bu hasna dan Ibu sari " jelas pria itu .Paman malik semakin terkejut, pria itu mengenal keluarganya.
" Saya mohon Tuan, hanya sebentar, Tuan kami menginap di hotel depan Apartemen ini " Paman malik terdiam sejenak menimbang nimbang keputusannya.
" Tuan malik... "
" Tunggu sebentar , aku ambil ponsel dan pamit sama Istri ku. " Paman malik sebenarnya penasaran bagaimana bisa mereka mengenal keluarganya sedangkan ia di kota masih beberapa hari.
Di sebuah kamar hotel seorang pria duduk dengan gelisah, dan sesekali ia berdiri dan mondar - mandir kemudian duduk lagi, hingga suara pintu di ketuk dari luar.
" Masuklah " perintahnya.
Saat pintu terbuka ,seorang yang ada di depan pintu begitu terkejut ketika melihat sosok yang berdiri di hadapannya. walau ada banyak perubahan pada pria yang ada di hadapannya , tapi ia masih mengenalinya siapa yang berdiri di hadapannya yaitu Adiknya yang sudah lama di nyatakan meninggal.
" Firman " gumamnya dengan air mata yang menetes.
" Mas... " pria yang dipanggil Firman itu pun meneteskan air mata.
" Tuan malik, silahkan masuk "
" Mas.. " malik langsung berjalan cepat dan memeluk pria itu.
" Ini benar kamu dek, kamu masih hidup " mereka berdua berpelukan meluapkan kerinduan yang lama tak bersua.
" Iya mas ini aku Firman" jawabnya dan melerai pelukan kakaknya.
Malik masih terus melihat Firman dengan masih belum mempercayai kenyataan yang ada di depan matanya.
" Ibu, Hasna, dan Lovi pasti senang sekali melihat kamu masih hidup dek " katanya bahagia.
" Sebenarnya apa yang terjadi Dek, kenapa kamu nggak langsung pulang jika masih hidup, lantas siapa yang kami makamkan dulu. " banyak sekali pertanyaan yang di lontarkan malik pada adiknya itu .
" Duduklah dulu mas , Dito ..tolong ambilkan minuman buat kakakku "
" Baik tuan "
mereka berdua duduk berhadapan.
" Dek, Hasna sama Ibu juga ada di sini dek, besok Lovi akan menikah, syukurlah kamu datang tepat waktu, besok kamu bisa mendampingi putri mu untuk menikah " tersirat kebahagiaan di wajah malik.
" Lovi pasti sangat bahagia dek, kamu tahu sejak kepergianmu dia menjadi gadis yang mandiri , pekerja keras , dan tekun makanya itu dia menjadi lulusan terbaik di kampusnya. Dan dia akan menikah dengan lelaki yang kaya dan begitu mencintai lovi " cerita malik menggebu - gebu .
Pria yang di panggil Firman itu tersenyum getir. dan menundukkan kepalanya. malik tahu pasti ada yang tidak beres dengan adik satu - satunya itu.
" Ada apa dek, kenapa kamu sedih, apa kamu tak bahagia mendengarnya "
" Mas, aku masih belum bisa bertemu mereka, tunggulah sebentar lagi "
" Kenapa? " ucap malik sendu.
" Ini untuk kebaikan dan keselamatan mereka, aku belum bisa cerita sekarang. tapi nanti pasti aku ceritain kenapa Aku masih hidup"
Malik menarik napas panjang dan menatap Firman.
" Lantas apa tujuanmu kembali sekarang, jika tak ingin diketahui mereka, Kasihan Hasnah dek dia harus bekerja keras untuk menjaga dan merawat Ibu dan Lovi. "
Pria itu menghela nafasnya " Pertama, namaku sekarang bukan Firman mas, tapi Aditya, aku tahu semua nya tentang Lovi mas, karena selama ini aku selalu mengawasi lovi lewat orang - orangku. " Dia berhenti sejenak.
" Dan Aku ingin Mas malik tetap menjadi wali nikahnya Lovi dan saya titip ini untuk Lovi, hasnah dan ibu" Pria yang bernama Aditya itu menyerahkan beberapa paperbag kepada malik.
" Untuk saat ini Aku belum bisa bercerita mas, ini menyangkut keselamatan mereka, tunggulah sebentar lagi , akan aku selesai kan secepatnya urusanku ini "
Malik menarik nafas panjang. dan menatap Adiknya dengan lekat.
" Baiklah... "
" Terimakasih mas " mereka kembali berpelukan.
#####
Terlihat tiga wanita yang sedang membuka sebuah hadiah, mereka bertiga terkejut saat membuka apa isi dari kotak itu. Sebuah perhiasan lengkap dan satu tas lagi yang berisikan uang uang tunai yang banyak, Lovi menatap Pamannya dengan banyak pertanyaan.
" Hadiah dari siapa ini paman "
@@@@@@