NovelToon NovelToon
Dihamilin Om Dokter

Dihamilin Om Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Cinta Paksa / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Jillian Amberly, seorang gadis muda, menginjak usia 18 tahun yang masih duduk dibangku sekolah tidak sengaja melakukan One Night Stand di tempat kerjanya dengan seorang lelaki bernama Alfred Dario Garfield seorang pria Bergelar Dokter spesialis Patologi, ternama disalah satu rumah sakit besar di kota Milan.

Lelaki berprofesi dokter itu, berniat menikahi Jillian sebagai bentuk tanggung jawab atas kekhilafan nya yang tidak disengaja tapi Jillian menolak mentah-mentah seolah mengatakan dirinya tidak akan hamil hanya karena bercinta satu malam.

Tapi! semua itu hanyalah angan dan mimpi dalam tidur Jillian nyatanya saat ini ia memegang teshpeck yang menunjukkan garis dua, tangan Jillian bergetar air matanya sudah tidak dibendung lagi.

Bagaimana ia harus memberitahu kebenaran ini pada keluarganya? keluarganya saja tidak memperdulikan nya. Lalu pria yang bercinta dengan nya bagaimana? apa dia percaya dengan Jillian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 2

" Ini nomor ponsel saya, kau bisa menghubungi kesini. " ucap Dario memberikan kertas nama berisikan nomor ponselnya. 

" Terimakasih. " jawab Jillian akan menerimanya tapi keburu kertasnya dilepas Dario dan berujung terjatuh ke paping tanah. 

Jillian ingin mengambilnya tapi dicegah Dario, jadilah lelaki itu yang mengambilnya. saat lelaki itu berjongkok pandangan nya tanpa sengaja mengarah pada sepatu sekolah yang dikenakan Jillian.

DEG...

Dario kembali menenggapkan badanya menatap Jillian penuh arti. 

" Kamu.... masih sekolah? " tanya Dario terkunci pada sepatu yang dikenakan JIllian. 

" IYa Om. " jawab Jillian mengangguk. 

" SHIT!!! SIALAN!!! " umpat Dario membalikan badannya tidak ingin menatap wanita dihadapannya. 

Ini tidak hanya bencana melainkan mala petaka, apa yang harus dilakukannya sekarang pada anak dibawah umur yang sedang hamil dan masih status pelajar. jika seandainya dirinya tidak bertanggung jawab Dario akan terkena pasal hukuman berlapis-lapis menelantarkan anak, dianggap memperkosa anak dibawah umur, dan tidak bertanggung jawab. 

" Om dokter!" panggil Jillian keheranan melihat lelaki dihadapannya emosi meledak-ledak. 

" Berikan nomor ponselnya. " ucap Jillian lagi. 

" Ini ambilah, pergilah. anak gadis tidak boleh keliaran ditengah malam. " ucap Dario terkesan dingin. 

Namun belum juga Jillian melangkah pergi, lelaki itu terlebih dahulu meninggalkannya disana dengan langkah yang lunglai kembali masuk kedalam rumah sakit. 

Sekarang tinggallah Jillian yang memikirkan nasib kedepannya bagaimana dia harus memberitahu Daddy dan Mommy nya mengenai hal ini? lalu bagaimana dengan sekolah dan mas depannya nanti? 

Begitu juga dengan Dario yang masih memikirkan bagaimana dirinya harus memberitahu kebenaran tentang hal ini pada orang tuanya? dirinya masih ingin menikmati masa muda dan bekerja mengumpulkan pundi-pundi uang untuk masa depannya menata karir lebih baik lagi, tapi kalau Dario tidak bertanggung jawab dengan kehamilan JIllian, tega kah dia menyuruh anak SMA itu menggugurkan kandungan nya.

...✿ ✿ ✿ ✿...

KE ESOKKAN HARINYA PUKUL 07.30 PAGI. 

Jillian duduk di kantin sembari memesan sebuah makanan karena sejak semalam wanita itu tidak berselera makan apapun jadilah ia memesan makan di kantin saja sembari menatap layar ponselnya menampilkan nomor kontak Dokter Dario.

Dalam hati Jillian berdoa dan berharap, semoga lelaki itu bertanggung jawab dan percaya dengan anak yang dikandungnya adalah anak pria itu. kalau pria itu sampai tidak mau bertanggung jawab tamatlah riwayatnya, Mama nya sudah membencinya pasti dirinya akan langsung di depak keluar rumah tanpa pengampunan lagi menganggap mencoreng nama keluarga.

Dan jalan satu-satunya hanyalah menggugurkan kandungan saja, ya walaupun resiko nya besar mau bagaimana lagi? demi pendidikan yang harus diselesaikan mungkin Jillian akan menempuh jalur kedua jika pria itu tidak mau bertanggung jawab.

Pikiran Jillian terputar ke 3 Bulan yang lalu, andai saja dirinya tidak ceroboh, andai saja dirinya tidak berbuat ulah, andai saja.... ia tidak bekerja saat itu semua ini tidak akan terjadi mungkin sat ini dirinya akan baik-baik saja menjalani kehidupan anak sekolah sampai lulus sekolah tidak menanggung beban seberat ini.

Dan semua ini adalah salahnya, ya memang salahnya bukan salah Dokter Dario. pria itu hanyalah korban dalam permainan tidak disengaja saat itu, tapi nasi sudah jadi bubur tidak akan bisa diulang kembali.

Jillian menatap segerombolan anak-anak sebayanya yang duduk tidak jauh dari hadapannya tampak tertawa riang, bercanda dan saling bercerita. Jillian tersenyum getir mungkin jika saat ini dia tidak hamil diapun akan sebahagia mereka. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

Dering ponsel menyadarkan Jillian dari lamunan nya, saat dilihat ternyata hanya pesan iklan saja ada raut kecewa dalam hatinya. dia lupa mengirimkan pesan singkat pada lelaki itu membuat Jillian terkekeh pelan mengingatnya.

Saat seriusnya memainkan ponsel seorang lelaki menghampiri Jillian tanpa wanita itu sadari. 

DARR.... 

" ARGHH!!! " teriak Jillian kaget hampir menjatuhkan benda pipih berharga nya. 

" Ihhh!!! Geb!! " marah Jillian mengelus dadanya kaget. 

" hehe sorry! kau serius banget lihat ponselnya, kenapa? " tanya Gebrian mengambil tempat duduk di depan Jillian. 

" Mak lampir Chat lagi? " tanya Gebrian lagi. 

" Em, ya biasalah. " jawab Jillian. 

" Kamu kenapa bolos kemarin? dimarahi emak lampir lagi? " tanya Gebrian menyomot camilan dihadapannya. 

" Ya gak apa-apa. " jawab Jillian tenang menyeruput jus alpukat yang dipesan nya.  

" Gak mungkin! pasti ada apa-apa nya kan? habis di hukum nenek sihir kan kau ? " desak Gebrian.

" Enggak Gebrian. " ucap Jillian mulai kesal. 

" Lalu kenapa? " tanya Gebrian sewot. 

" Karena Gue hamil dan gue cari si orang itu ampai ketemu puas!! " 

Jillian hanya mampu mengatakan dalam hati saja sambil menikmati sarapan dihadapannya. tak ingin Gebrian mendengar suara isakan nya setiap kali mengingat moment kehamilannya. 

" Kok kau diam aja? kamu baik-baik aja kan? " tanya Gebrian heran. 

" Gak! aku gak apa-apa kok cuman sedikit lelah aja banyak kerjaan akhir-akhir ini di Cafe. " jawab Jillian bohong. 

" Lo gak ada niatan berhenti kerja disana? Om Bob kan kaya. " ucap Gebrian. 

" Yang kaya Papa ku, otomatis uang nya buat Nenek sihir itu lah , bukan buat ku. " ucap JIllian tersenyum getir. 

" Tapi kan kau anaknya juga. " jawab Gebrian kurang puas. 

" Otak Papa ku sudah di cuci sama dia, mau bagaimana lagi? aku gak bisa berbuat apa-apa selain diam saja. " jawaban Jillian membuat hati Gebrian terenyuh ingin niat membatu dirinya tidak berkuasa seperti Kakanya. 

Jillian, seorang anak perempuan yang dibesarkan oleh ayahnya seorang diri. sejak usia 5 tahun Jillian tidak pernah mendapatkan kasih sayang layaknya seorang figur oran tua yang dari ayahnya. 

Bobby Albern, ayah Jillian. Jillian hanya anak satu-satunya dalam keluarga mereka setelah Audrey Jennifer meninggal, ibu kandung Jillian. Jillian hanya dibesarkan dari kasih sayang para ART rumah. 

Bobby, hanya memberikan materi, materi dan materi tanpa ada nya kasih sayang . tapi Jillian mampu tumbuh dalam lingkungan yang amat baik walaupun dirinya tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari figur orang tua. 

Terkadang Jillian bertanya-tanya, seperti apa rasanya kasih sayang dan mendapatkan figur dari orang tua? Jillian cukup iri di usia nya yang masih muda harus dituntut keras tanpa bisa bermanja-manja sampai dimana puncaknya. 

Bobby kembali menikahi seorang wanita bernama Eleanor Marigold dengan status janda anak satu, Cloe Linsen, anak perempuan usianya lebih tua 5 tahun otomatis menjadi kakak tiri Jillian. 

Tapi tidak menampik bahwa kebahagiaan nya tidak kunjung datang, Eleanor menguasai setiap barang yang ada dirumah termasuk harta milik Bobby. semenjak Bobby menikahi Eleanor semua uang akan diberikan pada Eleanor setelah berhasil merayu Bobby dan akan memberikan nya pada Jillian tapi apa? 

Tidak sepeserpun uang yang Jillian terima sejak hari itu hingga 3 tahun berjalan dan sekarang. sebentar lagi ia akan lulus sekolah, Jillian bekerja banting tulang demi biaya sekolah nya dan kebutuhan lainnya. 

Jangankan Uang saku, uang transportasi pun Jillian tanggung sendiri terkadang Jillian memilih naik angkutan umum karena lebih murah. sudah hampir 3 tahun Jillian bekerja paruh waktu di cafe dan di sebuah Clubbing malam, seandainya tidak ada insiden 3 bulan lalu mungkin sekarang ini Jillian akan masih bekerja disana. 

Karena uang gaji yang diterima bekerja di Club dan Cafe sangat berbeda, Di Club malam Jillian bisa membayar lunas uang sekolahnya selama 3 tahun tanpa tagihan sedangkan untuk kebutuhan lainnya uang gaji dari Cafe. Dan sebagian nya akan di tabung. 

1
elleya
keren. lanjut ka
Delita bae
salam kenal jika berkenan mampir juga👋👍🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!