Sinopsis : kisah cinta seseorang yg rapuh seperti kristal kaca yg terlihat elegan , kuat dan cantik namun jika jatuh tak bisa di perbaiki. karna wanita yg ia cintai memilih lelaki lain semenjak ia terkenal dalam dunia musik nya menjadi seorang penyanyi .
ini salah Seorang Eginando sendiri karena dia menyuruh cinta nya untuk mengikuti kontes di salah satu Stasiun TV ternama. maka kini dia merasa hancur dan rapuh seperti kristal yg jatuh tak bisa di perbaiki.
ikuti kisah nyata ini .cerita nya singkat namun jelas.
hanya ada di novel toon atau manga toon.
selamat membaca .jika suka beri dukungan nya .
kalau tidak suka langsung skip saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 27" Kristal Hati Egi 27
Langit hari ini begitu mendung, awan sudah gelap, suara gemuruh mulai terdengar, tanda ingin datang nya hujan. Di Gazebo Aura sedang duduk tepatnya di atas kursi rotan. Ada segelas susu, roti isi coklat dan satu bungkus snack bola di atas baki bunga indah.
Gi hari ini tidak mendukung , mendung , gelap, dan angin yg begitu menyelusup ke badan gua sangat dingin. Jujur gua nggak mau menjauh, tapi ini demi kebahagiaan elu juga. Gua sayang, rasanya ingin memiliki elu seutuhnya Gi, tapi gua tau elu belum bisa ngelupain hal menyakitkan itu. Kemana pun elu lari di sana ada wajah dan bayangan Arin,jujur gua ingin bahagia bersama elu, tapi gua nggak bisa memaksa , takdir cinta membuat elu jadi sosok yg cuek bukan seperti yg gua kenal dulu, elu lebih ceria, gampang ketawa, senyum elu itu nyaman buat hati gua. Sekarang hanya kulkas berjalan , elu lebih irit ketika ngomong, ngejawab seadanya. Lebih dingin dari pada salju ketika musim itu tiba. Gua jadi bisa ngerasain salju itu dari sikap elu Gi. Moga dengan ini elu bisa membuang jauh - jauh Arin dari hidup elu, elu pantes bahagia walau bukan bersama dia, gua tau semua tak semudah berucapkan kata, karna elu harus menanggung sakitnya." Gumam Aura sambil memandangi foto Egi dari dompet nya.gadis itu begitu sayang pada Egi, karna dia sudah mencintai dengan sepenuh hati .
" Ngapain mencintai dia?Elu lebih pantes ama gua!" Kris muncul mendekati Aura. Membuat gadis itu tersentak kaget. Pasal nya dia bisa tau keberadaan gadis itu.
" Elu jangan harap bisa menjadi pendamping gua, karna sampe kapan pun gua nggak pernah mau!!!" Aura bangkit menatap tajam mata itu, dengan nada kesal Aura menarik kaos lelaki buaya itu.
" Oke , Kalo itu mau elu , gua akan membuat pacar cengeng elu itu menderita lebih lagi, karna dia nggak pantes buat elu, badan aja besar tapi cengeng malu lah, masa laki begitu .......hahahaha......" Kris tertawa mengejek. Karna dia melihat Egi yg selalu menangis di kala mengingat semua kenyataan pahit itu.
" Plakkkkk" Tamparan keras telah mendarat di pipi nya dari tangan lembut Aura. Gadis itu menyesal telah mengenal lelaki mata keranjang seperti Kris itu.
" Cukup ya tuan Kris Abimana , sekarang anda pergi!!!" Aura menunjuk ke arah pintu, dengan tatapan mata seram . Suara nya pun hampir habis karna emosi itu membuat nya berteriak terus.
Kris pun pergi dengan mengelus pipi nya yg terasa panas akibat tamparan keras dari tangan lembut Aura. Dia cukup puas telah membuat gadis itu marah dan kesal.
Aura pun masuk membawa baki itu beserta dompet nya, langkah kakinya begitu cepat di campur dengan kekesalan .
Sementara di rumah sakit, Egi sedang duduk, menghadap ke jendela melihat Air hujan turun . Angin itu sangat kencang sampai gorden itu tertiup . Dengan cepat Ferry menutup jendela itu . Supaya air hujan itu tidak masuk.
" Bang udah jangan melamun terus, aku sedih tau, sekarang aku mau kau tidur ya, biar cepet sembuh, dokter bilang harus banyak istirahat dan makan,nanti gendut kayak aku ini hehehe........." tawa Auly menggema , membuat Egi tersenyum sedikit, meski semua tak seindah senyuman irit nya.
" Betul tuh bang, aku bahagia kalo abang makan banyak ,jadi cepet sembuh dan bisa kerja lagi" Ferry menyelimuti tubuh kekar itu dengan selimut kesayangan nya.
" Terimakasih ya, kalian selalu ada untuk abang, tapi abang mohon untuk sekarang dan nanti jangan memaksa karana abang tidak mau semakin sakit. Kalian menghibur pun abang udah seneng, tapi tolong jangan memaksa. " Egi dengan lesu meraih guling itu untuk teman yg bisa di peluk nya ketika tidur.
" Maaf bang, kami hanya ingin kau sembuh itu aja kok" Auly mengecup tangan yg lelah itu dengan penuh kasih. Mengingat kerja keras nya untuk membiayai kuliah Ferry.
Egi hanya memandangi nya dengan lesu dan lemas ,seperti tiada gairah lagi dalam hidup nya.
Semua karna Arin, dia bahagia di atas luka nya Egi, walau kini sudah menyesal tapi itu tak sebanding dengan luka hati Egi yg sangat sakit dan perih.