S1 dan S2
Levita Mutiara yang dikenal sebagai dokter ajaib dari abad 21 mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan tangan ajaibnya dia mampu menarik orang dari kematiannya.
Karena kecelakaan mobil yang menimpanya, dia bertransmigrasi ke tubuh seorang cucu perdana mentri yang diasingkan karena bodoh dan dianggap sampah, bernama Bai Xingxing.
Apakah Levita mampu menjalani kehidupannya sebagai Bai Xingxing dan membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menindasnya selama ini?
Di sisi lain, karena bakatnya dalam pengobatan, membuat banyak orang kagum padanya hingga berhasil mencuri perhatian Kaisar Iblis!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25 : Rumah Lelang
Istana Iblis. Provinsi Iblis.
Xi Mobai memakai topeng perak dan jubah putihnya sebelum akhirnya keluar dari ruangan pribadinya. Dia akan ke Provinsi Langit untuk menghadiri pelelangan di Rumah Lelang Yunqi.
"Tuanku, kudanya sudah siap." Penjaga bayangan itu muncul tiba-tiba di belakang Xi Mobai.
"Kita pergi sekarang!"
...----------------...
Rumah Lelang Yunqi. Provinsi Langit.
Hari ini, Kekaisaran Mogui kedatangan banyak orang-orang penting dari berbagai tempat. Berita tentang dimulainya pelelangan tahunan, telah menarik banyak orang datang ke Provinsi Langit. Acara lelang diselenggarakan di Rumah Lelang Yunqi, yang merupakan rumah lelang terbesar di Benua Utara. Setiap setahun sekali, rumah lelang Yunqi akan mengadakan pelelangan besar yang selalu menarik perhatian orang biasa maupun Keluarga Kaisar dan Keluarga Bangsawan.
Bai Xingxing yang berencana datang bersama Xiao Bai ke acara lelang itu, harus merasa kesal saat kakeknya akan ikut bersamanya. Namun, mengingat pria tua itu telah memberinya banyak uang, Bai Xingxing dengan enggan menganggukkan kepalanya.
Saat keduanya sudah sampai di Rumah Lelang Yunqi, tempat itu sudah penuh dengan pengunjung. Bai Xingxing bahkan melihat sepupu pertamanya, Bai Lu, sudah berada di tempat itu bersama Pangeran Kedua. Bai Lu yang menyadari keberadaan kakeknya segera datang menyapa.
Bai Lu menundukkan kepalanya, "Kakek.."
Tuan Tua tidak banyak bereaksi, hanya melambaikan tangannya tanpa bersuara.
Pangeran Kedua menghampiri Tua Tua Bai karena penasaran dengan gadis di sebelah pria tua itu.
Tuan Tua yang menyadari keberadaan Pangeran Kedua, sedikit membungkuk dan menyapa, "Salam Pangeran Kedua.."
Pangeran Kedua hanya mengangguk. Dia menatap penasaran pada gadis itu bercadar itu, "Perdana Mentri Bai, yang di samping anda ini.."
Tuan Tua segera menjelaskan, "Ini cucu pertama saya, Bai Xingxing."
"Bai Xingxing? Bukankah dia.."
Sejak kapan gadis yang gemuk dan jelek itu menjadi kurus seperti ini? Meskipun gadis ini pakai penutup wajah, dia terlihat cukup menarik..
"Cucuku memang sedikit berubah, Pangeran. Wajar jika anda tidak mengenalinya." Jelas Tuan Tua Bai.
Bai Lu yang melihat ketertarikan di mata Pangeran Kedua terhadap Bai Xingxing merasa kesal. Wajahnya berubah dari putih ke hijau lalu memerah karena marah.
Dasar jalanggg sialann! Kau sudah merebut perhatian kakek, dan sekarang ingin merebut perhatian Pangeran Kedua! Aku tidak akan puas jika tidak membalasmu!
Bai Xingxing merasa bosan dengan interaksi mereka yang penuh basa basi. Dia datang ke sini untuk acara lelang bukan untuk mengobrol!
"Kakek, acara akan segera di mulai, sebaiknya kita masuk sekarang." Bai Xingxing berkata dengan sedikit tidak sabar.
Melihat wajah cucunya yang cemberut, Tuan Tua segera menyudahi basa basinya. "Pangeran Kedua, orang tua ini permisi untuk masuk ke dalam." Tuan Tua Bai mengangguk samar dan segera menggandeng lengan cucunya, "Ayo Xing'er."
Pangeran Kedua menatap kedua orang itu dengan tatapan yang rumit.
.
.
Xi Mobai yang sejak awal memperhatikan Bai Xingxing dari kejauhan merasa tertarik dengan gadis itu. Dia penasaran, kenapa ada banyak rumor buruk tentang gadis itu, namun apa yang dia lihat jauh dari rumor yang diceritakan. Ada apa sebenarnya?
Gemuk dan jelek? Apa mereka pikir aku buta!
Dan jika dia gadis yang bodoh, apa itu berati tabib tua di desa kecil dan Kepala Keluarga Bangsawan Shi, mereka semua membual pada bawahanku?
Banyak hal misterius tentang gadis itu yang membuatku tertarik! Dan sepertinya, pria sakit jiwa itu juga tertarik dengan gadis itu!
...----------------...
Acara lelang sudah akan dimulai. Ruangan sudah penuh oleh para penawar yang tertarik dengan pelelangan ini. Di luar, suara riuh orang-orang yang ingin menonton terdengar sampai ke dalam.
Bai Xingxing dan kakeknya berada satu meja dengan beberapa Keluarga Bangsawan. Bai Lu yang datang bersama Pangeran Kedua tentu akan mengekor pada pria itu.
Di meja paling depan, dekat panggung, dipenuhi oleh orang-orang penting yang menjadi perwakilan dari Kekaisaran Mogui dan Kekaisaran lainnya. Putra Mahkota dan Pangeran Kedua mewakili Kaisar Ziran untuk datang ke pelelangan ini. Namun, tampaknya hubungan mereka tidak begitu bagus. Putra Mahkota justru duduk satu meja dengan seorang pria yang mengenakan topeng berwarna perak dimatanya. Sementara Pangeran Kedua duduk bersama paman Bai Xingxing dan sepupu pertamanya.
Bai Xingxing mengerutkan keningnya, merasa heran.
Sepertinya ada sesuatu antara paman pemilik tubuh ini dan Pangeran Kedua.. Pria itu bahkan tidak menyapa kakek, jangankan menyapa, menengok ke arah sini pun tidak. Ada apa sebenarnya?
Bai Xingxing mau tidak mau bertanya pada kakeknya, "Kakek, bukankah itu paman? Kenapa dia tidak menyapa kita. Dia bahkan bergabung bersama Pangeran Kedua?"
Tuan Tua yang mendengar pertanyaan cucunya menoleh ke arah putra keduanya yang duduk bersama Pangeran Kedua. Dia mendengus, "Huhh, anak yang tidak berbakti! Dia lebih suka menjilat kaki orang lain daripada mendengarkan nasihatku!"
Bai Xingxing bingung. "Apa yang terjadi dengan paman, kakek?"
"Xing'er, pamanmu berada dipihak Pangeran Kedua dan Selir Agung Li. Sejak dulu, keluarga kita selalu berada dipihak Putra Mahkota dan Permaisuri Zhou. Pamanmu yang bodoh itu tidak mau mendengarkanku dan justru berani melawan perintahku!" Tuan Tua menjelaskan dengan raut wajah marah dan suara dingin.
Keluarga Bai selalu menjadi pendukung Putra Mahkota dan Permaisuri Zhou. Tuan Tua sudah berkali-kali menasehati putra keduanya agar tidak terlibat dengan Pangeran Kedua. Namun, bukan hanya tidak mendengarkan, putra kedua Tuan Tua bahkan memihak Pangeran Kedua. Tuan Tua yang marah, beberapa kali menggagalkan rencana putra keduanya agar tidak menimbulkan masalah bagi Keluarga Bai dikemudian hari. Hal itu diketahui oleh Bai Manyue, yang membuat hubungan ayah-anak itu menjadi tidak baik.
Bai Xingxing mengangguk mengerti, "Oh, pantas saja bibi ingin sepupu pertama mendekati Pangeran Kedua."
"Xing'er, dengarkan kakek, jangan terlibat apapun dengan Pangeran Kedua. Dia tidak sesederhana kelihatannya." Tua Tua mengingatkan dengan serius.
"Aku tahu kakek."
Siapa juga yang ingin terlibat dengan pria yang memiliki selera buruk itu! Aku tidak akan sudi terlibat dengan orang yang memiliki hubungan dengan rubah tua ataupun anak-anaknya yang idiot!
Di sisi lain, Putra Mahkota dan Xi Mobai tampak memperhatikan Bai Xingxing. Putra Mahkota menajamkan pandangannya untuk meyakinkan dirinya jika dia tidak salah lihat.
"Tidak salah lagi! Itu pasti dia!" Seru Putra Mahkota.
Xi Mobai menoleh dan mendapati temannya bertingkah seperti orang gila.
Xi Mobai menatap temannya dengan datar, "Apa kau lupa meminum obatmu?"
"Apa? Aku tidak sakit, kenapa harus minum obat?" Putra Mahkota mengangkat alisnya bingung.
Xi Mobai melirik temannya itu dengan malas, "Kalau tidak sakit kenapa bertingkah seperti orang gila?"
"Kau dan keluargamu yang gila! Apa aku tidak boleh menjadi sedikit bersemangat!" Seru Putra Mahkota tidak terima.
"Tolong jangan merusak citraku karena berteman dengan orang sepertimu." Balas Xi Mobai datar.
Putra Mahkota hanya mendengus. Dia sudah terbiasa dengan sikap Xi Mobai yang terkadang menyebalkan dan dingin.
"Xiao Xi, kau ingat dengan gadis yang aku ceritakan saat aku diserang Pemburu Malam?" Tanya Putra Mahkota tiba-tiba.
Xi Mobai mencoba mengingat, "Gadis yang mengobati lukamu?"
Putra Mahkota mengangguk, "Benar." Dia menunjuk ke arah tempat duduk Bai Xingxing, "Gadis itu adalah orang yang aku maksud."
Xi Mobai mengikuti ke arah temannya menunjuk.
Ternyata memang gadis yang sama seperti yang aku pikirkan.
"Siapa gadis itu?" Tanya Xi Mobai santai.
Putra Mahkota menyadari keberadaan Perdana Mentri Bai yang berada di sebelah gadis itu. "Sepertinya dia dari Keluarga Bai."
"Aku akan mencoba bicara dengan gadis itu nanti. Dia pernah mengobatiku, aku ingin meminta bantuannya untuk mengobati adikku." Ujar Putra Mahkota dengan penuh semangat.
Xi Mobai merasa sedikit tidak nyaman melihat temannya bersemangat untuk bertemu Bai Xingxing. "Kau yakin dia bisa mengobati adikmu? Bahkan Santo Mo tidak mampu melakukannya."
Putra Mahkota mengendikkan bahunya, "Siapa yang tahu. Lagipula, mencoba tidak ada salahnya. Setidaknya gadis itu mengerti pengobatan."