"Kau tidak bisa pergi dariku, mana mungkin aku melepasmu setelah aku bisa merasakan hasratku bangkit, kau tidak bisa hanya datang karena ingin merasakan kepuasan! Selena Agatha." Lirih Bentley Leister.
Selena Bianca Agatha seorang mahasiswi cantik berumur (22 tahun) ia terkejut tat kala orang yang begitu ia kenal dan sudah beristri menanyakan hal dewasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya baik dia maupun pria tersebut.
Di samping itu keanehan terjadi pada pria tampan berkuasa yaitu Bentley Max Leister (32 tahun) dimana hasrat bercintanya malah membara ketika bertemu dengan adik dari sahabatnya sendiri yang seharusnya ia rasakan bersama sang istri.
.
.
Lantas bagaimana hubungan Bentley dan Selena ke depannya? dan apakah Ben mampu menahan gejolak pada dirinya yang ia anggap bermasalah?
SIMAK KISAH LENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5
Di sebuah mansion
Seorang wanita cantik berlari kecil menuju halaman rumah tat kala mendengar suara mobil masuk, ia langsung menghampiri.
"Ben.." Tyla langsung meraih tas kantor yang dibawa oleh pria yang berstatus suaminya itu.
Bentley seperti biasa tak menolak dan tak mengiyakan juga.
Tyla menggandeng Bentley untuk masuk ke dalam.
"Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kamu sayang." Ujarnya selalu antusias. "Mau makan malam sekarang atau mandi dulu?."
Ben menatap wajah istrinya itu. "Apa kau benar-benar melakukannya sesuai dengan keinginanmu?."
Tyla mengerutkan kening. "Kenapa bertanya seperti itu? kau tahu sendiri aku selalu seperti ini dan ini tugas seorang istri melayani suaminya."
"Selama satu tahun kau tidak lelah menghadapi sikapku yang masih seperti ini?." Tanya Ben lagi, ini seperti bukan dia membuka obrolan terhadap Tyla.
Ini yang diinginkan Tyla dari dulu suaminya ngajak ngobrol, tapi entah kenapa ia merasa ada yang aneh dan beda sekali.
"Aku benar-benar tulus mencintaimu jadi sedingin apapun itu aku tak peduli asalkan kamu masih menjadi milikku." Balas Tyla dengan suara lembutnya seraya mengelus dada bidang sang suami.
"Kau merasa diriku milikmu seutuhnya, bagaimana caranya agar aku juga bisa yakin bahwa kamu juga hanya untukku?." Lirih Bentley dengan nada bicara yang tak bisa diartikan apa maksudnya.
Mendengar pertanyaan dari Ben barusan entah kenapa seketika Tyla merasa gusar tak tenang perasaannya. "K-kau tak usah ragu sayang, aku hanya untukmu seluruh jiwa dan raga semuanya milikmu."
Ben tak berucap lagi ia langsung duduk di meja makan untuk makan malam seperti biasa.
"Kenapa dia bertanya seperti itu?." Batin Tyla gusar, kelihatan juga dari wajahnya ia tak pandai menyembunyikan ekspresi jika terjadi sesuatu.
Setelah selesai makan dan membersihkan diri, Ben seperti biasa menghabiskan waktu di ruang kerja, Tyla masuk ke dalam dengan baju tidurnya yang begitu sexy dan transparan.
"Sayang.." Bisik Tyla mengalungkan tangannya pada leher Bentley yang sedang mengotak-ngatik laptop.
Tidak ada ekspresi dari Ben wajah tampannya terlihat dingin seperti tidak tertarik akan godaan sang istri.
Tyla sengaja tidak memakai penutup dada, ia sengaja menempelkan dan menggesekkan dua gunung kembarnya pada punggung kekar Bentley.
"Diamlah! kau tidak lihat aku sedang apa?." Datar Ben yang membuat Tyla mengerutkan kening, padahal tadi sepertinya mood Ben baik-baik saja namun sekarang?.
"Aku sedang butuh sentuhan mu Ben.." Rengek Tyla mengelus rahang tegas Ben.
Ben seketika berdiri ia menatap tajam Tyla yang membuat wanita itu terkejut. "Kau pikir aku tak tahu? ah sudah cukup sandiwara yang ku lakukan." Ben memijit pusing keningnya. "Pernikahan ini tidak akan lama lagi, jika kau ingin tubuhmu hangat datangi saja lelakimu yang bernama Bima itu!."
DEGG!
Mata Tyla hampir keluar saat nama Bima disebutkan, bagaimana bisa Bentley tahu? selama pernikahan mereka tidak pernah membahas orang ketiga atau apa, tapi kenapa tiba-tiba?.
Ben melangkahkan kaki. "Surat cerai sudah ku sediakan kau tinggal menandatangani itu, malam ini aku mentalakmu!."
"Ben!!!." Tyla menahan tubuh pria itu. "Gak! aku gak terima apa-apaan! ini tiba-tiba, jangan menuduhku sembarangan tanpa bukti! siapa Bima? jangan cari alibi membual kemana-mana mencari alasan hanya karena kau ingin berpisah dariku."
Bentley menyunggingkan senyum tipis lalu ia tertawa terbahak-bahak membuat Tyla sedikit gemetar akan itu. "Apa ini lucu? tidak Ben!!."
"Bisa-bisanya kau memfitnah istrimu sendiri padahal hampir setiap malam aku dan kamu sering menghabiskan malam di atas ranjang!."
Bentley mendekati wajah Tyla. "Kau pikir itu aku?."
DEGG!!!
Jika tidak ada Ben sepertinya Tyla sudah lemas jatuh ke lantai, kenapa Ben bicara seperti itu? perasaan Tyla semakin tak tenang.
"Apa aku pernah membuang-buang waktu untuk membual? aku tahu kelakuanmu di belakangku selama ini."
"Camkan ini baik-baik pria yang sering menghabiskan malam denganmu itu bukan aku, itu Bima selingkuhan mu sendiri. Dan selama ini aku tidak pernah menyentuh tubuhmu itu!." Ujar Ben.
Ternyata tanpa Tyla sadari Ben sudah mengetahui hubungan terlarangnya dengan Bima, Bentley mengatur rencana sengaja membuat Bima berpura-pura menjadi dirinya setiap melakukan hubungan badan dengan kondisi lampu mati.
"No Ben!!!." Pekik Tyla ia panik bukan main dia benar-benar syok, bagaimana bisa itu terjadi? Bentley selama ini bersikap seolah tidak tahu apa-apa.
"Pulanglah!." Ben melangkah ingin keluar.
Tyla menggelengkan kepalanya air matanya sudah turun membasahi pipi, diraihnya kaki Ben berharap pria itu mendengar penjelasannya. "Tidak! aku tak terima harus berpisah denganmu, iya aku salah tapi penyebab aku seperti itu juga karena kamu sendiri."
Ben tersenyum sinis seolah geli dengan apa yang Tyla katakan. "Kita memang tidak ditakdirkan untuk berjodoh, aku tak sudi memiliki seorang istri yang tubuhnya sering dipakai pria lain!."
"Sudahlah, kau siap-siap anak buahku akan mengantarmu pulang." Ben menepis Tyla yang terisak histeris.
"No!!!."
.
.
Perusahaan Martin
"Dalam hal ini kamu harus benar-benar fokus pada target....
Ricky yang sedang menjelaskan pekerjaan pada adiknya seketika berhenti bicara ketika melihat Selena yang hanya bengong memainkan bolpoin dengan tatapan kosong.
"Dik!."
"Hmm?."
"Fokus! kau ini tidak lihat kakak?."
"Aku dengerin kok." Jawab Selena lemas.
"Coba jelaskan kembali apa yang barusan kakak terangkan!."
"Aaahhh ayolah kak." Selena cemberut ia memang benar-benar tidak fokus. "Maafkan aku, tapi sepertinya sekarang otakku tidak bisa diajak kompromi."
"Ck."
Ricky duduk berhadapan dengan sang adik. "Apa yang kau pikirkan? Galang?."
"Jangan menyebut namanya kita sudah tidak ada hubungan!."
Ricky terkejut. "Sejak kapan Sel?."
"Baru-baru ini, dia gay."
Kakaknya itu semakin terkejut bisa-bisanya.
"Oke kakak mengerti mari lupakan dan jangan berlarut-larut!."
"Iya."
"Jika tidak mau melanjutkan sekarang, maka kamu akan kakak suruh untuk mendalami tanggung jawab pekerjaan ini pada Bentley." Lanjut Ricky seraya menutup iPad.
"Ha???." Selena terkejut. "Om Ben?."
"Iya, ah kakak juga belum memberi tahumu proyek baru kakak pada bagian ini melibatkan Bentley. Kakak melibatkannya karena ini investasi untuk jangka panjang dan dia sangat handal."
Selena diam sejenak. "Kenapa baru bilang sekarang?."
"Memangnya kenapa? kakak juga lupa, kenapa? apa kamu canggung karena dulunya kalian sempat akan menikah?." Timpal Ricky.
"Apa dia minat memiliki sugar babby?."
Ukhukk!!
Teh yang diminum Ricky seketika nyembur keluar setelah mendengar pertanyaan sang adik.
"Apa-apaan kau ini? kenapa bertanya seperti itu dia sudah memiliki seorang istri!." Sewot Ricky pikirannya kemana-mana.
"Kau pikir aku mau sama suami orang kak? enggaklah! cuma nanya, lagian dia cowok me*um begitu!." Timpal Selena.
"Me*um??." Timpal seseorang.
DEGG!!
Selena seketika terdiam saat mendengar suara berat yang familiar, terdengar tepat dari arah belakang Selena.
.
TBC
Note: Novel ini akan dibumbui adegan yang bikin senam jantung, thornim sudah peringatkan ya bagi anak-anak di bawah umur skip dulu cari bacaan yang sesuai usianya.
Sebelum lanjut ingat! tinggalkan jejaknya ya😉🤗
kekurangannya menurutku pemilihan kata2 yg kurang sesuai dengan makna kata itu sendiri. bahasanya juga....😶🌫️
love sekebon deh