"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Aland dan Gizel memasuki mobil, di dalam mobil Gizel nampak terus diam karena ia tengah bergelut dengan pemikirannya sendiri, Gizel terus menatap keluar jendela melihat gelapnya kota Moscow.
"Ini.....emh ini bukan jalan ke arah rumahku?" Batinnya setelah ia menyadari jika jalan yang ia lewati berbeda dengan arah jalan pulang.
"Aland ini bukan jalan pulang kerumahku, kita mau kemana?" tanya Gizel memastikan.
"Memang"
"Ma....maksudmu??" Tanya Gizel keheranan.
Aland tersenyum miring "Kau bilang akan bekerja sama denganku hem?" Jawabnya
"Tapi aku kan sudah bilang akan memikirkannya terlebih dahulu" Protes Gizel
"Kau lambat sekali, tidak ada waktu lagi untuk memikirkannya, lebih cepat di lalukan akan lebih baik"
"Tidak! aku tidak mau! ayo antar aku pulang Aland!" seru Gizel kepada Aland dengan raut wajah gelisah.
"Terlambat manis" Aland menyeringai dan menyemprotkan sebuah cairan ke Gizel dan tak butuh waktu lama Gizel tak sadarkan diri.
"Jika kau tidak mau bernasib buruk seharunya dari awal kau tidak percaya padaku nona manis" ucapnya dengan seringai senang.
Mobil Aland melaju menyusuri sebuah kota dan hingga akhirnya ia melewati jalan pepohonan yang lebat, setelah menempuh jarak kurang lebih 3 kilo meter, akhirnya ia sampai di sebuah paviliun tua bercat cream yang terletak di sebuah hutan gelap.
Aland menghentikan mobilnya tepat di depan pintu, ia keluar sembari menggendong tubuh Gizel yang pingsan.
"Dimana tuan Lee?" tanyanya kepada salah satu pengawal
"Ada di dalam ruangannya tuan"
"Perketat penjagaan sesuai dengan apa yang kita rencanakan, dan beri tahu tuan Lee jika aku sudah membawa seorang gadis yang di inginkan!" perintahnya.
Pengawal itu mengangguk dan segera menyampaikan pesan kepada Lee.
Aland meletakkan Gizel di sebuah gudang, lembab dan tidak ada barang apapun disana,
"Sementara bekerjasamalah dengan baik manis!, jika kau tidak ingin nyawamu menjadi taruhan" seringainya sembari menyibak anak rambut Gizel.
*
Arion terlihat terus mondar-mandir di kamarnya sembari terus mengawasi CCTV yang terpasang di rumah Gizel, hampir dua jam ia terus memandangi rumah Gizel melalui CCTV.
Arion benar-benar menunggu Gizel pulang, namun setelah waktu yang cukup lama ternyata ia belum mendapati Gizel kembali.
"Ck!! kemana wanita ini?? apa yang dia rencanakan dengan para bajingan itu??" Geramnya sembari terus menggigit jarinya.
"Haaissh!! ini tidak bisa di biarkan!!" Arion meremas rambutnya kasar, ia meraih jas dan pergi sembari membawa tabnya.
Arion mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh menyusuri dinginnya kota moscow.
Matanya terus memerah padam serta rahangnya mengeras, ia benar-benar di buat marah tentang informasi yang ia dapatkan dari Fiona.
"Lihat saja nanti, saat aku sampai dan kau belum datang juga maka aku akan membunuhmu!!" Geram Arion.
Hanya butuh waktu lima belas menit, akhirnya Arion sampai tepat di depan pintu rumah Gizel, ia keluar dan bersandar di kap mobilnya sembari menatap rumah Gizel yang masih tertutup rapat.
"Kau benar-benar berani bermain-main denganku sweety, baiklah kita lihat siapa yang lebih licik sekarang?" Arion menyeringai dan kembali pergi dari rumah Gizel.
*^*^
Sementara itu
"Eugh......." Gizel mengerjapkan matanya yang masih buram akibat bius yang di berikan oleh Aland.
Ia melihat sekeliling yang sangat asing baginya serta dingin,
"Sial!! Aland dia membawaku kemana??" Kesal Gizel sembari memegangi kepalanya yang masih pusing.
Dengan langkah sempoyongan Gizel berusaha untuk menuju pintu kayu yang berada di depannya.
BRAK
BRAK
"ALAND BUKA PINTUNYA!!" Teriaknya sembari menggedor-gedor pintu
"ALAND!! KU BILANG BUKA!!" Teriaknya sekali lagi namun tubuhnya masih sangat lemas, akhirnya Gizel menyerah dan menyandarkan tubuhnya di tembok yang lembab dan dingin.
"Ayah, ibu tolong aku" lirihnya, namun beberapa saat kemudian terdengar suara putaran kunci, Gizel segera mendongak dan berdiri tidak jauh dari pintu.
Ceklek
Pintu terbuka dan terlihat seorang pria bertubuh besar dengan wajah Chines kulit putih susu. Serontak Gizel memasang wajah takutnya ia melangkah mundur untuk menjauhi pria itu
"Hai nona, kau sudah bangun ternyata" sapanya dengan seringai.
"Si....siapa kau?? dimana Aland??" Tanya Gizel dengan gemetar.
"Oh kita belum berkenalan, perkenalkan namaku Lee Yang" jawabnya sembari mengulurkan tangan namun Gizel malah terus melangkah mundur.
"Sial apa Aland menjualku sampai ke Cina atau jepang?" batin Gizel kesal, ia berfikir jika Aland telah menjualnya ke luar negeri
Lee tersenyum miring saat tahu Gizel terus berusaha menjauhinya, "Tenang nona aku tidak akan melukaimu jika kau tidak bertindak gegabah, sekarang kau hanya perlu mematuhi ucapanku agar nyawamu aman"
Gizel menelan salivanya berat "Siapa kau berani mengatakan itu padaku? a....apa Aland yang membawaku kemari??" Tanya Gizel memastikan.
"Kau mencariku manis" Tiba-tiba suara yang tidak asing muncul dari sebalik pintu yang tidak lain adalah Aland.
Gizel menggeram kesal saat tahu Aland disana, ia benar-benar merasa kecewa serta emosi saat tahu Aland mengkhianatinya.
"Kau!! lepaskan aku Aland!!" Ucap Gizel dengan gerak gerik tubuh waspada
"Hey sudah ku bilang bukan kita akan bekerja sama untuk suatu hal" Ucap Aland santai
"TIDAK SUDAH KU BILANG TIDAK!!" tolak Gizel dengan keras
"Hey nona kau bahkan belum tahu kan siapa orang yang telah membunuh keluargamu" Seru Lee tiba-tiba.
Gizel terdiam pasalnya ia memang belum tahu siapa yang telah membunuh kedua orang tuanya dengan kejam.
"Bagaimana kau tahu itu?" tanya Gizel keheranan
Lee menyeringai dan menepuk tangannya, tak lama terlihat dua orang berpakaian hitam masuk sembari membawakan sebuah kamera dan proyektor.
Lee maraih kemare itu dan memasangkannya ke sebuah layar monitor disana, tak lama terlihat sebuah vidio sebuah penyerangan di sebuah rumah besar yang tidak lain adalah rumah Gizel dulu.
"Ayah....." lirih Gizel saat melihat vidio itu, air matanya seketika luruh saat melihat secara langsung ayahnya tertembak dan terbunuh di dalam vidio itu. tubuhnya merosot dadanya terasa sangat sesak sampai ia kesulitan bernafas.
Begitu tragisnya ayah nya terbunuh ia sudah tak sanggup lagi untuk melihatnya.
"Tidak kumohon matikan vidio itu!" tolak Gizel sembari menggelengkan kepalanya, ia tak sanggup jika melihat ayahnya mati terbunuh.
"Tenang nona jangan buru-buru kau harus lihat yang satu ini!" jawab Lee dengan seringai.
"LEDAKKAN TEMPAT INI!!"
Terdengar suara di vidio itu yang sangat tidak asing bagi Gizel, ia kembali memberanikan diri untuk mendongak dan melihatnya.
Gizel membelalakan matanya hatinya seketika seperti tertusuk sebelah pisau saat tahu siapa orang yang telah membunuh kedua orang tuanya, Gizel berdiri dan menghampiri vidio itu.
"Ini.....ti......tidak mungkin" Lirihnya sembari terus mendekat.
"Yah Arion Aleksei adalah penyebab utama pembunuhan itu" Ucap Aland
Gizel meremas tangannya kuat, ia tertawa kecil dan kemudian menangis sejadi-jadinya saat tahu kenyataan yang begitu pahit.
"Pembunuh.....ini....ini tidak mungkin...." Lirihnya sembari berlutut di atas lantai tak kuasa menahan tubuhnya yang bergetar hebat.
"Bagaimana nona apa kau sangat terkejut?" tanya Lee dan Gizel hanya terdiam dengan tatapannya yang kosong namun matanya masih mengalir deras air mata.
"Lebih baik kau bekerja sama dengan kami untuk menghancurkannya, jika tidak dia akan membunuhmu" Ucap Lee
"Yah apa kau tidak curiga sama sekali dengannya hem? Arion mendekatimu karena ia ingin membunuhmu secara perlahan, bisa jadi ia akan menjadikanmu budak untuk mainannya nanti" Tanbah Aland.
Gizel menggeleng keras ia tak kuasa membuka suara karena baginya ini begitu sakit sampai tenggorokannya tercekat.
"Jadi bagaimana dengan tawaran kami hem??" tanya Aland kembali.
Namun belum sempat mendapat jawaban Lee dan Aland di kejutkan dengan suara tembakan di luar.
"Sial ada apa ini??" tanya Lee keheranan.
Tak lama seorang pengawal masuk dengan terengah-engah, "Tuan, hah hah....kita diserang oleh anggota Zero Black" Ucapnya
Lee dan Aland pun dibuat sangat terkejut dengan kedatangan anggota Arion yang secara tiba-tiba.
"Sial bagaimana dia bisa tahu?" Kesal Aland
Keduanya berjalan dengan cepat keluar dari ruangan Gizel dan segera menuju tempat adu tembak.
Jangan lupa komen ya🤗
biar Thour bisa memperbaiki kesalahan pada novel🤗
Maaf banget jika ceritanya gak menarik karena masih pemula🤭
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.