NovelToon NovelToon
Suami Penyembuh Luka

Suami Penyembuh Luka

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yunis WM

Kecewa, mungkin itulah yang saat ini di rasakan Donny Adriano Oliver. Bagaimana tidak harapan untuk segera membangun rumah tangga dengan kekasih yang sudah di cintainya selama enam tahun pupus sudah. Bukan karena penghianatan atau hilangnya cinta, tapi karena kekasihnya masih ingin melanjutkan mimpinya.

Mia Anggriani Bachtiar, dia calon istri yang di pilihkan papanya untuknya. Seorang gadis dengan luka masa lalu.

Bagaimanakah perjalanan pernikahan mereka. Akankah Donny yang masih memberi kesempatan kepada kekasihnya bisa jatuh cinta pada istrinya yang awalnya dia perlakukan seperti adik perempuan yang dia sayangi. atau Mia yang sudah lama menutup hati bisa luluh dan jatuh pada perhatian dan kasih sayang yang Donny berikan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Epis. 21 Terpesona

Mia sedang berada di butik langganan mama mertuanya. Tadi pagi Laura meminta tolong pada Donny untuk mengambilkan gaun pesannannya, tapi anak laki-lakinya itu menolak dengan alasan akan pulang terlambat. Mendengar itu Mia menawarkan diri untuk mengambilnya dan Laura menyetujuinya.

Sambil menunggu gaun itu di siapkan, Mia melihat-lihat sekeliling toko itu. Gaun yang indah berjejer rapi, ada juga yang di pasang di patung. Pandangannya tidak teralihkan dari gaun berwarna biru di paduka dengan biru muda.

Gaun tanpa lengan dengan hiasan manik yang mengkilap di bagian pinggang hingga bawahnya yang panjangnya sampai menyentuh lantai itu terlihat sangat anggun dan elegant.

Seorang  pelayan toko yang melihatnya pun mendekatinya. “Anda mau mencoba gaunnya”, pelayan toko itu menawarkan dengan ramah.

“Boleh?”.

“Tentu saja Nyonya”. Pelayan toko itu mengambil gaun tersebut dari patung dan menuntun Mia menuju ruang ganti. Mia mengernyitkan dahinya, “nyonya?”. Pelayan toko hanya tersenyum.

“Apa keliatan banget kalo saya sudah menikah”. Mia yang penasaran pun akhirnya bertanya. Kenapa pelayan itu memanggilnya nyonya, bukan mba atau nona seperti saat dia menemani Fiona berbelanja. Lagi pelayan yang sangat ramah itu tersenyum

“Sekertaris suami nyonya mengatakan kalau istri tuannya akan datang mengambil gaun pesanan nyonya Laura”.  Mia membulatkan matanya “istri” gumamnya. Pelayan itu hanya terkekeh kecil dan membantu Mia memakai gaun itu.

Mia melangkah keluar dari ruang ganti dan melihat dirinya di cermin besar di toko itu. Kedua sudut bibirnya tertarik melihat pantulan dirinya di cermin. Dia menggulung tinggi rambutnya dengan asal, memperlihatkan tengkuk leher, tulang selangka dan bahu putih mulusnya. Lagi-lagi kedua sudut bibirnya terangkat, dia melihat dirinya seperti putri dari negeri dongeng. Sudah sangat lama sejak dia melihat dirinya sendiri dengan penuh kekaguman.

“Anda sangat cantik, gaun itu sangat cocok untuk anda”, puji sang pelayan toko dengan tulus. “terima kasih”. Balas Mia dengan rona merah di pipinya membuatnya semakin manis.

Tanpa Mia sadari ada beberapa orang yang memperhatikannya sedari tadi, orang-orang itu juga melihatnya dengan kagum, sama seperti dia melihat dirinya sendiri tadi. Orang-orang itu tidak lain adalah suaminya, Alfandy dan beberapa petinggi di Mall itu. Yah, Mall ini adalah miliknya.

Donny masuk kedalam toko saat Mia sudah mengganti gaun yang tadi di cobanya. Donny memberi isyarat kepada pelayan toko untuk membungkus gaun yang tadi di pakai istrinya.

“Mas Donny”.  Kaget melihat suaminya tiba-tiba ada di depannya. Laki-laki itu tersenyum, memberi kode pada Al untuk mengambil dua buah kotak yang di bawa pelayan toko tadi dan seorang temanya yang lain. Donny mengambil jemari Mia dan menyelipkan jari-jarinya dia antara jemari tiu. “Ayo”. Mia membulatkan matanya dengan bibir yang sedikit terbuka. Saat ini Donny sedang menggenggam tangannya di depan banyak orang.

“Terima kasih atas kedatangan anda Tuan dan juga Nyonya”, ucap seorang pria dengan setelan jas lengkap, mungkin dia adalah manager tokonya. Beberapa orang terlihat menundukkan kepalanya saat Donny sudah ada di depan mereka.

“Silahkan kembali bekerja, tidak usah mengantar saya”, perintahnya dengan sopan. Gadis yang tadi di sampingnya itu sekarang berdiri di belakang punggung kokoh suaminya tanpa melepaskan genggaman tangannya. Dia tidak mau ada orang yang mengenalinya, namun terlambat, semua yang ada di sana tadi sudah melihatnya. Mereka bahkan terkagum-kagum dengan kecantikannya.

Melalui lift khusus, mereka menuju di mana mobil terparkir, di sana sudah ada Leo yang menunggu. Setelah pasangan suami istri itu sudah duduk dengan nyaman, mobil melaju meninggalkan parkiran Mall khusus untuk para petinggi Mall.

“Kita mau kemana?”, Mia melihat jalan yang di lalaui nya sekarang bukan menuju jalan pulang kerumah Donny.

“Makan malam, kamu belum makan kan”. Mia menggeleng, Donny mengusap surai hitamnya dengan lembut dan tersenyum. Mia merasa ada yang aneh, rasa yang tidak asing menyusup ke seluruh penjuru hatinya. Gadis itu menggeleng berusaha mengeyahkan perasaan apapun itu.

Seorang pria berpakaian rapi telah menyambut mereka dan menuntun menuju meja yang sudah di reservasi sebelumnya. Mia mengikuti langkah Donny yang berjalan dengan pelan dan lagi, laki-laki itu menggenggam jemarinya dengan erat. Tatapannya tidak teralihkan dari tautan tangan mereka.

Donny tidak membooking satu restoran seperti yang biasa di lakukan orang kaya. Dia ingin makan malam seperti layaknya orang lain. Makan malam bersama seseorang  yang tidak canggung berada di dekatnya sambil sesekali melihat sekitarnya. Dan Mia adalah orang yang tepat. Gadis itu entah kenapa sangat santai berhadapan denganya dan dia menyukainya. Istri yang dia anggap seperti adiknya itu benar-benar membuatnya merasa nyaman berada di dekatnya, tidak seperti kebanyakan orang yang selalu memperlakukannya dengan penuh rasa hormat atau sedikit kaku.

Donny memberi isyarat pada pelayan restoran yang akan menarik kursi untuk Mia, dia yang akan melakukannya. Tidak ada yang memperhatikan mereka. orang-orang makan dengan tenang dan sesekali mengobrol dengan pasangannya. Tidak dengan Mia yang merasa canggung. Orang-orang yang ada di restiran itu berpakaian sangat elegan berbeda dengan dirinya yang hanya menegnakan kemeja bir muda polos dan rok span yang tentunya tidak bermerk.

“Mau makan apa, Mi?” pertanyaan Donny mengalihkan pandangannya pada buku menu yang di sodorkan pelayan.

“Mas Donny aja deh yang pilih”. Menolak buku menu dengan sopan. Donny  mengangguk lalu membacakan pesanannya pada pelayan tersebut. Tinggal bersama Mia membuatnya sedikit mengetahui jenis makanan apa yang di sukai atau tidak di sukainya. Pelayan tersebut membaca kembali pesanan yang Donny sebutkan lalu menunduk hormat sebelum meninggalkan mereka.

“Kenapa nggak makan di rumah aja”, Tanya Mia. Laki-laki itu tersenyum menyadari ketidak nyamanan istrinya. “Hanya mau saja mengajak kamu makan malam di luar”.

Setelah menunggu kurang dari tiga puluh menit, makanan mereka pun datang. Bibir gadis itu sedikit terbuka melihat makanan yang di sajikan di depannya. Setelah pelayan yang menyajikan makanan berlalu, Mia dengan cepat memotong daging empuk dengan wangi saos yang menggoda di depannya.

“Enak banget”, pujinya. Donny mengangkat kedua sudut bibirnya. Dia sangat senang bila melihat Mia makan dengan lahap, seperti seorang yang sangat menikmati hidup tanpa memikirkan apapun selain makan.

Beberapa hari ini Natasya sangat sibuk hingga sering mengabaikan panggilan ataupun pesan Donny. Biasanya Donny akan terus menghubunginya sampai ada balasan darikekasihnya. Tapi belakangan ini, Donny tidak terlalu perduli. Bila pesannya di balas, dia akan membalasnya. Bila ada panggilan dia akan menerimanya. Sudah tidak seantusias dulu. Masih samakah perasaannya?

Mia tertidur selama perjalanan pulang, kelelahan dan kekenyangan. Donny menyandarkan gadis itu di pundaknya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang berbaur dengan kendaraan lain yang masih hilir mudik. Beberapa pemilik kendaraan itu mungkin akan menuju rumah setelah seharian melakukan kegiatan di luar, dan sebagianya mungkin baru akan memulai pekerjaan mereka.

1
Nurul Hn
SUKAAAA SAMA JALAN CERITA NYA.. MENGAKUI, DAN MENYESAL, CINTA YG DEWASA ADALAH BAGAIMANA CARA MENGIKHLASKAN SESEORANG PERGI. TANPA MENGGANGGU KEBAHAGIAANNYA...
Yunis WM: makasih dukungannya kk 🙏💜
total 1 replies
0mi rohimah Omi
Luar biasa
Yunis WM: makasih dukungannya kk 🙏💜
total 1 replies
Heryta Herman
pasti monika nih...si ular betina..
Heryta Herman
ayooo al...semangat...halalkan fiona secptnya...
Heryta Herman
bersyukur dan terus bersyukur atas karunia Nya...Allah menggantikan segala sesuatu yg hilang dgn sesuatu yg lbh baik lagi..
Heryta Herman
selamat berbahagia atas kehamilan mia...
Heryta Herman
mereka berdua blm menyadari tanda" mia hamil..ngidam pingin pakai baju bekas pakai sang suami...
lanjut thor...
Heryta Herman
itulah harga yg harus kamu bayar ats penderitaan mia selama ini,dimas.. karma di bayar tunai...
Heryta Herman
hadddeeeuuuh..apa si mau nya si dimas...sdh la dimas...kamu sllu bikin gara"..
jalani hidup yg sdh kau pilih...jngn gnggu kebahagiaan orang lain...
Heryta Herman
Dimas,kamu sdh menorehkan luka teramat dlm...minuka medptkan mu dgn cara murahan..ingat...hidup kalian tdk akan bahagia atas penderitaan mia..bls an karma mungkin tdk pada kalian berdua...tapi kalian ada anak perempuan bukan?...hati" lah...
Heryta Herman
masa lalu hanya untuk pelajaran berharga buat bekal hidup ke dpnnya..
Heryta Herman
itu trauma...tdk mudah untuk melupakannya...aku pun melaluinya,walau dgn peristiwa berbeda.. walau sdh bertahun tapi tetap blm bisa menerima nya.. /Cry/
Heryta Herman
cinta memang bikin hati dan pikiran jadi buta...hhuuuh...
Heryta Herman
doni doni..kenapa jadi bodoh sih..natasya itu masa lalu..kamu yg harus tegas,dan terus terang dgn istrimu..jngn ada yg di sembunyikan dlm hubungan rmh tangga..
Heryta Herman
good job doni.
Heryta Herman
menerima takdirmu,begitu lbh baik natasya..
Heryta Herman
cie cie..mas doni sedang di mabuk cinta ni yeee...
Heryta Herman
lanjuuut.../Chuckle/
Heryta Herman
dasar mia...ngotot amat mau kerja...suamimu sdh ksh ijin untuk istirahat bu...
Heryta Herman
akhirnya..stlh penantian.panjang sprti rel kereta api...mereka berhasil sampai tujuan...hihihi../Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!