Perjalanan Menjadi Pendamping Sang Dewa

Keesokan paginya semua orang di istana kekaisaran di buat geger dengan suatu kejadian.

Terlihat kaisar Jing Guang dan putri Lan Hua tampak bergerak tergesa gesa untuk memastikan berita yang di dengar itu benar adanya atau tidak.

Semua orang yang melihat kedatangan kaisar Jing Guang segera menundukkan kepala mereka.

Pagi ini mereka di hebohkan dengan berita di mana putra mahkota Jingguo bertingkah seperti orang gila, bahkan menurut berita dari para pelayan, pria itu keluar dari paviliun miliknya tanpa mengenakan pakaian apapun atau dengan kata lain telanjang, dan tidak ragu memeluk para pelayan wanita yang dia lihat, kini putra mahkota Jingguo di kurung dalam paviliun miliknya.

"Dimana putra mahkota?"

Kaisar Jing Guang bertanya pada prajurit yang berjaga di depan kamar milik putranya dengan cepat.

"Menjawab yang mulia kaisar, Saat ini putra mahkota ada di dalam paviliun, kami menguncinya takut jika putra mahkota kembali berkeliaran dengan kondisi yang tidak baik"

prajurit itu menjawab dengan sopan.

Kaisar Jing Guang hanya terdiam, Lantas memerintahkan prajurit tersebut membuka pintu.

Ketika pintu telah di buka pria paruh baya itu melangkahkan kakinya masuk di susul oleh putri Lan Hua.

Ketika mereka masuk dalam kamar tersebut, mata mereka tampak melotot lebar ketika menyaksikan putra mahkota melakukan hal yang tidak senonoh. Pria itu tampak memegang alat kelamin miliknya, tidak, atau lebih tepatnya memainkan miliknya.

"Arghhhhh"

Putri Lan Hua berteriak dengan cukup keras ketika melihat apa yang seharusnya dia tidak lihat, Gadis itu seketika membalikkan badannya dengan cepat.

Mendengar suara seseorang membuat putra mahkota Jingguo seketika membalikkan badannya, Dia seketika tersenyum lebar ketika melihat seorang gadis berdiri tepat di depan sana, dia juga melihat kaisar tapi seolah tidak peduli dengan itu.

"Ahhh gadis kau datang, kemarilan cepat puaskan aku"

Putra mahkota Jingguo menatap Lan Hua dengan tatapan yang di penuhi gairah.

Melihat dan mendengar itu membuat kaisar Jing Guang meradang

"Putra mahkota apa kau sudah gila ha"

Kaisar Jing Guang berteriak dengan penuh kemarahan

Mendengar seseorang yang meneriakinya membuat putra mahkota Jingguo merasa tidak senang

"Berhenti mencampuri urusanku"

Dia berkata dengan tidak suka. Lantas pria itu kemudian bergerak kearah Lan Hua yang kini membelakanginya.

Melihat tingkah putranya yang semakin tidak masuk akal terlebih ketika pria itu akan menghampiri putrinya membuat kaisar jing Guang meradang

Dia segera mengumpulkan energi qi di tangannya mengarahkannya pada putra mahkota Jingguo.

Wushhhhh

Putra mahkota Jingguo terpental jauh

"Sialan kau pria tua"

Putra mahkota Jingguo memaki ketika merasakan sakit yang luar biasa di bagian belakangnya.

"Ayo keluar Liner"

Pada akhirnya kaisar Jing Guang memilih keluar bersama putrinya, kini dia benar benar di buat bingung dengan apa yang terjadi. Kenapa putranya itu tiba tiba menjadi gila seperti itu.

"Segera panggilkan tabib, dan saat ini pasung putra mahkota Jingguo agar tidak melakukan hal yang aneh, selanjutnya beri perintah pada prajurit yang lain untuk menyelidiki apa yang terjadi"

Perintah kaisar Jing Guang dengan tegas terhadap prajurit yang ada di sana

"Perintah akan di laksanakan yang mulia kaisar"

Sahut mereka serempak.

...****************...

Kini berita tentang tindakan tidak senonoh putra mahkota Jingguo menyebar luar, Bahkan semua berfikir jika kini pria itu kehilangan kewarasannya atau gila. Dan yang lebih genting saat ini adalah posisinya sebagai putra mahkota terancam.

Meski kaisar Jing Guang mewanti wanti agar berita itu tidak keluar dari istana, tapi berita itu tetap saja menyebar luas dengan cepat.

Ini tentu saja bukan ulah dari orang orang istana, Meilan, ulah seorang gadis yang tampak santai menikmati sarapannya.

Dia sudah menebak apa yang terjadi, hingga memerintahkan zinzin untuk menyewa beberapa orang agar menyebarkan berita itu dengan cepat.

"Kau sudah mendengar berita tentang putra mahkota? Katanya dia gila"

Jendral Bai memberitahu putrinya tentang apa yang di bicarakan oleh para pelayan yang ada di kediaman mereka.

"Benarkah? Aku cukup terkejut mendengarnya"

Meilan tampak berpura pura terkejut

"Bagaimana itu bisa terjadi?"

Tanya gadis itu kemudian

"Entahlah, saat ini mereka masih mencari tau apa penyebabnya"

Jawab Jendral Bai

"Kalau begitu kita tidak perlu memikirkannya, orang orang istana pasti hebat, mereka tentu saja akan menemukan penyebab dari apa yang di alami oleh putra mahkota"

Timpal Meilan kemudian

Jendral Bai menganggukkan kepalanya yang tampak setuju dengan apa yang dikatakan oleh putrinya itu.

Kini mereka kembali melanjutkan sarapan mereka dengan damai, hingga terdapat pemberitahuan dari istana yang akan mengadakan pertemuan

Itu tentu saja karna orang orang penting di istana mulai resah dengan berita yang beredar, dan jika itu terjadi bagaimana dengan posisi putra mahkota.

"Ayah aku ingin ikut"

Teriak Meilan ketika melihat ayahnya yang hendak pergi ke istana kekaisaran untuk melakukan pertemuan.

"Baiklah, Ayo"

Kini mereka menunggangi kuda untuk mempersingkat waktu tiba di istana.

Semua orang telah berkumpul, bahkan aula pertemuan terdengar begitu berisik karna pembicaraan pembicaraan orang orang penting terkait kejadian yang terjadi.

Meilan memasuki aula bersama ayahnya, alangkah terkejutnya Jendral Bai ketika melihat sosok ayahnya dan keponakannya yang juga turut hadir dalam pertemuan rapat itu.

Tanpa basa basi dia segera mengajak putrinya untuk menghampiri mereka.

"Ayah datang? Lalu kenapa membawa Chanzi? Bukankah saat ini dia dalam masa pengobatan"

Jendral Bai bertanya dengan heran pada sang ayah, dengan menatap ke arah cahanzi sebentar.

Sedangkan Chanzi kini menatap Meilan dengan tatapan penuh kebencian, dan yang di tatap seperti itu hanya memandangnya dengan datar.

"Ayah tidak tau apa yang terjadi, Tapi kaisar memberi surat perintah agar turut membawa Chanzi datang ke pertemuan"

Jawab panglima Bai yang juga sebenarnya merasa heran kenapa cucunya harus ikut, namun karna tidak bisa menentang perintah kaisar pada akhirnya dia memilih mengajak Chanzi.

Sebenarnya Chanzi tidak berniat untuk ikut, tentu saja yang menjadi alasan adalah wajah dan tubuhnya kini tidak secantik dulu, ada banyak bentol bernanah di seluruh tubuh dan wajahnya. Dan dia tidak mau jadi bahan cemoohan orang orang.

Namun karna perintah kaisar dia terpaksa untuk ikut, dia tidak ingin menyinggung orang penting tersebut.

Suasana yang tadinya bising seketika menjadi hening ketika kaisar masuk kedalam aula bersama putrinya Lan Hua.

Semua orang jelas saja semakin takut terlebih saat ini wajah kaisar terlihat memendam amarahnya.

"Kaisar ini mengundang kalian untuk datang membahas terkait kondisi putra mahkota yang mengkhawatirkan, dan juga untuk membuat kalian menyaksikan hukuman yang sangat pantas di terima oleh orang yang berani mencelakai keturunan kaisar ini"

Ucap kaisar jing Guang yang tanpa basa basi mengatakan maksud dan tujuannya melakukan pertemuan secara tiba tiba.

Mendengar apa yang di sampaikan oleh kaisar membuat semua orang kembali berbisik.

"Bukankah itu berarti orang yang menjadi penyebab gilanya putra mahkota telah di tangkap"

Dan topik itu membuat mereka sangat penasaran.

"Saat ini kondisi putra mahkota masih dalam keadaan begitu buruk, dan putriku Lan Hua yang akan menduduki posisi putri mahkota untuk sementara sampai Jingguo di nyatakan telah pulih sepenuhnya"

Lanjut kaisar Jing Guang yang telah membuat keputusan yang telah menjadi keresahan bagi semua orang.

"Dan untuk orang yang mencelakai putra mahkota Jingguo akan dikenakan hukuman mati"

Mendengar apa yang dikatakan kaisar Jing Guang di akhir kalimatnya membuat semua orang mengangguk, tentu saja itu adalah hal yang wajar, mencelakai keturunan kaisar? Bukankah itu sama halnya dia telah menggali kuburnya sendiri.

Kaisar Jing Guang lantas memberikan aba aba kepada prajurit.

Lalu prajurit itu segera maju kedepan, dia tampak merogoh sesuatu.

"Ini adalah milik dari seseorang yang mencelakai putra mahkota Jingguo"

Ucapnya dengan lantang sembari mengangkat sebuah token nama di tangannya

semua orang jelas saja terkejut, mereka tentu saja mengenal jenis token itu, dan token itu hanya di miliki oleh keluarga Bai.

Tapi semua orang jelas tidak bisa mengetahui siapa pemiliknya, karna nama dari pemilik token itu terselip di bagian belakang. Hingga membuat mereka semakin di landa rasa penasaran yang hebat.