NovelToon NovelToon
Menuai Rindu

Menuai Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:69.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu

" Mas Wira, kalau sudah besar nanti, Mega mau menikah dengan mas Wira ya?! pokoknya mas Wira harus menikah dengan Mega..?!" ucap gadis kecil itu sembari menarik lengan Wira.
Mendengar rengekan Mega semua orang tertawa, menganggapnya sebuah candaan.
" Mas Wira jangan diam saja?! berjanjilah dulu?! mas Wira hanya boleh menikah dengan Mega! janji ya?!" Mega terus saja menarik lengan Wira.
Wira menatap semua orang yang berada di ruangan, bingung harus menjawab apa,
" mas Wira?!" Mega terus merengek,
" iya, janji.." jawab Wira akhirnya, sembari memegang kepala gadis kecil disampingnya.
Namun siapa sangka, setelah beranjak dewasa keduanya benar benar jatuh cinta.
Tapi di saat cinta mereka sedang mekar mekarnya, Mega di paksa mengikuti kedua orang tuanya, bahkan di jodohkan dengan orang lain.
bagaimanakah Nasib Wira, apakah janji masa kecil itu bisa terpenuhi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pengakuan Wira

Pagi itu Wira bangun terlalu dini,

Setelah mengungkapkan perasaannya pada Mega semalaman ia tidak bisa tidur nyenyak.

Bohong jika ia tidak bahagia, tentunya karena ia bisa menyentuh dan memeluk Mega lagi.

Namun ia tidak bisa mengabaikan air mata Mega,

Air mata yang deras itu,

Entah air mata penyesalannya karena telah ingkar janji,

Atau karena pernikahannya tidak bahagia.

Wira menatap jendela yang masih tertutup itu,

" Kau bangun pagi sekali? Mau lari pagi?" tanya ibunya saat melihat Wira berdiri di pinggir jendela.

" tutuplah jendelanya, ini masih gelap Wira.." kata ibunya lagi, tapi Wira malah diam.

Melihat kediaman putranya, asri duduk tidak jauh dari jendela.

" Ada apa? Katakan pada ibu? Bukankah harusnya kau senang sudah keluar dengan Mega semalam?" tanya ibunya dengan suara sabar.

Wira tentu saja langsung menoleh ke arah ibunya,

" maksud ibu?"

Asri mengulas senyum,

" melihat sikapmu, ibu menyadari sesuatu..

Apa yang ibu bantah dulu,

Sekarang terlihat jelas di mata ibu,

Dan ibu tidak bisa membantahnya lagi,"

" apa yang ibu maksud?" Wira duduk disamping ibunya,

" kau suka pada Mega kan?"

Deg..

Wira terdiam,

" Dulu ibu mengabaikan apa yang terjadi pada kalian, karena ibu pikir kalian masih begitu muda dan pastinya akan berubah pikiran saat kalian sudah dewasa..

Tapi melihat sikapmu saat Mega kembali,

Betapa ketusnya kau,

betapa kesalnya kau..

Ibu jadi sadar akan besarnya perasaanmu,

Di tambah lagi saat tau Mega sakit,

Kau yang awalnya terlihat marah dan tak perduli, tiba tiba tampak begitu khawatir,

kau memeluknya, membawanya kerumah sakit.

Apa kau sadar kalau matamu merah penuh dengan air mata saat itu?"

Wira masih tertunduk.

" Kau memang sudah dewasa Wira, kau juga adalah contoh bagi beberapa orang di tempat kerjamu,

Tapi tetap saja, kau tidak bisa menyembunyikan perasaanmu dari ibu.

Sekarang, katakan Wira..

Apa yang kau inginkan?

Apa yang akan kau lakukan?

Meskipun Mega sedang berada dalam masalah..

Meskipun rumah tangganya tidak baik baik saja..

Ia tetaplah istri seseorang..

ibu sayang kepada Mega,

tidak akan menentang kasih sayangmu padanya,

Tapi status kalian sudah berbeda,

Kau masihlah seorang bujangan,

Sementara Mega..?"

Asri menyentuh pundak putranya, berusaha memberi pengertian bahwa apa yang di lakukan Wira tidaklah benar untuk sekarang.

" Ibu mau Wira bagaimana?" tanya Wira dengan suara dalam tanpa menatap ibunya.

" bukankah ibu yang semalam dengan semangat menyuruh kami untuk keluar jalan jalan?" imbuh Wira,

" kau benar.. Ibu tidak bisa menahan diri karena saking senangnya melihat kalian bersama kembali,

Tapi melihatmu pagi pagi begini ibu jadi sedih,

Bagaimana jika kau terluka lagi pada akhirnya..

Bagaimana jika Mega tidak memilihmu dan meninggalkan mu lagi?" raut asri tampak sedih,

Wira terdiam, ia terdengar menghela nafas berat.

" Apa ibu tau..

Aku juga punya dosa besar pada Mega," kali ini Wira menatap ibunya,

" dosa?" tanya ibunya menatap Wira dengan dahi berkerut,

" Wira lah yang merenggut kegadisan Mega."

Asri terbelalak, menatap putranya itu tidak percaya.

" Jangan bercanda Wira?!" asri setengah membentak.

" Wira tidak bercanda," jawab Wira kembali tertunduk.

Situasi tiba tiba hening. Asri mencerna kata kata putranya perlahan sembari menenangkan dirinya.

" Kapan itu terjadi?" tanya asri akhirnya setelah lebih tenang.

" Sebelum Mega pergi," jawab Wira,

Deg..

Asri kembali terdiam,

" Maafkan Wira Bu, rasa cinta Wira pada Mega membuat Wira buta..

Wira melakukan hal yang tidak pantas di lakukan.."

mendengar kata kata putranya asri tidak bisa lagi berkata kata,

Perempuan itu bahkan sampai memegang dadanya,

Ia kaget,

Bingung..

" dimana kau melakukan itu dengan Mega?" tanya asri lagi,

" di kamar Mega Bu,"

" astaga...!" keluh asri, air matanya bahkan sampai turun,

" dimana Kakung dan uti saat itu? Lalu buk Parni? Apakah mereka tau kau dan Mega?" asri menghentikan kalimatnya.

" Apa ibu ingat malam saat hujan deras dan lampu mati saat itu?

Ibu menyuruhku menemani Mega karena semua orang dirumahnya sedang pergi,"

" astaga Wiraaa...?!"

" maafkan aku Bu.." Wira tertunduk dalam,

" Tidak tahu kah kau bahwa keperawanan itu sangat penting untuk seorang perempuan Wira?" tanya ibunya sembari menghapus air matanya, perempuan itu sungguh sedih dengan apa yang terjadi.

Wira membisu, tetap tertunduk dalam.

" Bagaimana dia menghadapi suaminya dengan kondisi yang sudah tidak gadis lagi Wira?

Pernahkah kau pikirkan itu?

dia pasti kesulitan Wira,

Duh Gusti.." keluh ibunya.

" Saat itu aku memberinya janji, bahwa aku tidak akan menikahi perempuan lain selain dirinya Bu,

Tapi nasib tidak memihakku,

Dia pergi, bahkan menikah dengan orang lain.."

" karena itukah kau tidak menikah sampai sekarang?"

Wira mengangguk,

" Wira tidak bisa mencintai orang lain Bu, jikalau Wira tidak bisa menikah dengan Mega..

Biarlah Wira sendiri saja, hidup dengan ibu sampai tua.."

mendengar itu asri semakin sedih,

" duh Gusti.. Apa ini.. " keluhnya sembari menutup wajahnya.

Putranya satu satunya, harapannya setelah suaminya tiada,

Sekarang malah terlibat dalam perasaan yang rumit.

1
Lyna Elza
yang mana akun mbak ayuk
Kazugata
sedih Thor
Kazugata
bagus bgt ceritamu thor
Kazugata
Mega kayaknya depresi ya
Kazugata
sedih
Kazugata
Mega cemburu
Kazugata
bagus ceritanya Thor
santhy
teman² mbak ayuk... ayoo kita ikuti akun baru mbak ayuk, udah mulai up lagi lho...
Ayuning dianti
bisa di cari " Menuai rindu 2"
Murni Zain
Terus piye mbak Ayuning ttg Wira dn Ayu.
Mika Saja
mba ayu semoga selalu sehat ya,,,,
Ayuning dianti: siap..
Mika Saja: ditunggu mba.......
total 5 replies
Sitti Ramadan
alur ceritax bagus
Ayuning dianti
kakak kakak... maafkan saya.. hp sy ke flash, dan sy LP email untuk masuk ke aplikasi mangatoon yg lama..
jadi terpaksa saya buat yg baru.. hikhikhiks..
bingung ini gmn caranya nerusin novelnya.. judul ini keputus..😢🙏
erni kurniartati: novel kak ayu dibacanya gak bosenin
Ayuning dianti: maaf kak... buka " menuai rindu 2 " ya kak..
total 15 replies
ayuningdianti
kak... sy ga update ya malam ini..🙏
Mika Saja
😂😂😂😂 ksh kaca Yudha wiranya biar bisa ngaca,skrng Wira ke skakmat trs dr Yudha,,,
indy
beri kesempatan yudha untuk memperbaiki diri
Rubyred
ah ...jena kau yudha ...swmiga sukses ya sama nadira
evi Lusi
Serba salah jadi wira
Ervina Ard
Hahaha ngakak.. jadi posisi Wira dimana ini sekarang? Sm Yudha, sll ribut di awal, mesra di akhir. Nah kl sm Mega ? 😂
Bau2nya Wira bakal diinterogasi Mega 😂
Mika Saja
mending kakak tiri dr PD di cap sebagai adek tiri 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!